Diperiksa oleh
Keterangan
I. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara pengukuran aliran sungai dengan berbagai
metode,
2. Menghitung debit aliran,
3. Mengetahui cara pengambilan suspensi dan analisis sedimen,
4. Menghitung debit suspensi.
IV. METODE
Waktu : Sabtu, 6 Mei 2023 (08.00 – 11.00)
Tempat : Sungai Pugeran, Demangan, Maguwoharjo, Kec. Depok,
Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Pelaksanaan :
Pengukuran Debit Aliran menggunakan Currentmeter
Ukur lebar penampang basah sungai dengan roll meter, tandai di
setiap 50 cm → untuk mengetahui gambaran detil profil penampang
melintang sungai
Data kecepatan aliran yang dicatat adalah data yang konstan terukur
selama 10 detik, gunakan 3 kali pengulangan pengukuran pada tiap
seksi
Pengamat A berada pada titik start dan pengamat B berada pada titik
finish (titik start-finish merupakan titik pencatatan waktu)
Catat waktu yang diperlukan pelampung dari titik start ke titik finish
V. DATA
Tabel Hasil Pengamatan Debit Aliran menggunakan Current meter
Luas
Kecepatan
penampang Debit aliran (Q) Debit rata-rata
Seksi Ulangan aliran (V) Q Total (m³/s)
basah sungai (m³/s) Q = A x V per seksi (m³/s)
(m/s)
(A) (m²)
1 0,4 0,0079 0,00316
I 2 0,8 0,0080 0,0064 0,004
3 0,4 0,0081 0,00324
1 0,3 0,0082 0,00246
II 2 0,7 0,0083 0,00581 0,005
3 0,8 0,0084 0,00672
1 0,7 0,0085 0,00595
III 2 1,0 0,0086 0,0086 0,008
3 1,1 0,0087 0,00957
0,0482266667
1 1,2 0,0088 0,01056
IV 2 1,0 0,0089 0,0089 0,010
3 1,1 0,0090 0,0099
1 1,3 0,0091 0,01183
V 2 1,3 0,0092 0,01196 0,012
3 1,3 0,0093 0,01209
1 1,1 0,0094 0,01034
VI 2 0,9 0,0095 0,00855 0,009
3 0,9 0,0096 0,00864
Tabel 8.1 Lebar dan kedalaman sungai
JARAK (cm) KEDALAMAN (cm) LEBAR (m) Kedalaman (m)
0 5,5 0 0,055
50 7 0,5 0,07
100 8 1 0,08
150 15 1,5 0,15
200 21 2 0,21
250 23 2,5 0,23
300 25 3 0,25
350 32 3,5 0,32
400 37 4 0,37
450 41 4,5 0,41
500 44 5 0,44
550 45 5,5 0,45
600 42 6 0,42
650 47 6,5 0,47
700 46 7 0,46
750 47 7,5 0,47
800 49 8 0,49
850 50 8,5 0,5
900 52 9 0,52
950 53 9,5 0,53
1000 56 10 0,56
1050 62 10,5 0,62
1100 56 11 0,56
1150 50 11,5 0,5
1200 24 12 0,24
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Jarak (cm)
Gambar
PEMBAHASAN
Daerah Aliran Sungai (DAS) mempunyai peran yang sangat besar sebagai sistem
perlindungan dan penyangga kehidupan, oleh karena itu keberadaannya perlu
dikelola dengan baik, sehingga dapat berfungsi secara lestari. Pengelolaan DAS
pada hakekatnya merupakan bagian dari pengelolaan sumber daya alam (SDA)
meliputi hutan, lahan/tanah dan air oleh sumber daya manusia (SDM) untuk
menghasilkan beberapa barang dan jasa yang diperlukan bagi kesejahteraan
manusia dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam mewujudkan pengelolaan DAS yang baik diperlukan data data yang
digunakan sebagai acuan dalam suatu tindakan pengelolaan. Seperti yang
dilakukan dalam praktikum kali ni dengan melakukan pengukuran debit aliran air
sungai dan debir suspensi. Kedua pengukuran tersebut termasuk dalam acuan data
yang dibutuhkan dalam tindakan pengelolaan.
Namun sebelum dilakukan pengukuran debit aliran serta debit suspensi terlebih
dahulu dilakukan pengkuran diagram profil sungai. Dengan mengukur lebar serta
kedalaman sungai yang terbagi dalam beberapa seksi. Dari data tabel yang telah
didapatkan , lokasi yang dijadikan tempat pengukuran yaitu Sungai Babarsari
memiliki lebar maksimal 9 metet. Dan untuk kedalam sungainya sendiri cukup
beragam dengan titik terdalam mencapai 0,75 meter. Setelah didapatkan data lebar
serta kedalaman yang terbagi dalam 18 seksi dapat digambarkan profil sungai
seperti dalam data 2. Dalam data diagram profil tersebut dapat terlihat bagaiman
pertambahan kedalaaman sungai dari bagian pinggi hingga ke tengah sungai.
Pengukuran debit dilakukan dengan maksud untuk mendapat debit sesaat. Metode
pengukuran debit yang sering digunakan baik pengukuran langsung maupun
pengukuran tidak langsung, demikian pula peralatan yang digunakan. Pelaksanaan
pengukuran debit aliran sungai ini merupakan cara langsung menggunakan alat
ukur arus. (Daryanto, 2009 dalam Yendri dkk., 2019). Hasil dari pengukuran debit
aliran sungai diberi notasi Q yang dimaksudakan sebagai jumlah air mengalir
melalui tampang lintang sungai tiap satu satuan waktu, yang biasanya dinyatakan
dalam meter kubik per detik (m³/det). Debit sungai, dengan distribusinya dalam
ruang dan waktu, merupakan informasi penting yang diperlukan dalam
perencanaan bangunan air dan pemanfaatan sumber daya air. (Putra, 2015 dalam
Yendri dkk., 2019). Dalam hal yang pertama, parameter yang diukur adalah
tampang lintang sungai, elevasi muka air dan kecepatan aliran. (Triatmodjo, 2008
dalam Yendri dkk., 2019).
Asdak, C. (2010). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Air Sungai. Edisi
Revisi Kelima. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Yogyakarta.
Maulana, R. A., Lubis, K. S., & Marbun, P. (2014). Uji korelasi antara debit aliran
sungai dan konsentrasi sedimen melayang pada muara sub DAS Padang di kota
Tebing Tinggi. AGROEKOTEKNOLOGI, 2(4).
Purbowaseso, B. 1985. Studi Hubungan Antara Run Off dengan Karakteristik dan
Muatan Suspensi di Hutan Pendidikan Mandiangin, Kalimantan Selatan. Pra Tesis
Fakultas Kehutanan Unlam. Banjarbaru. Tidak dipublikasikan
Yendri, O., Oemiati, N., & Muafi, A. Y. (2019). Pengaruh fluktuasi muka air
terhadap debit aliran pada Sungai ketupak pada saat musim penghujan. Cantilever:
Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil, 8(1), 24-28.