1 Bangunan Intake
Bangunan intake adalah suatu bangunan pada bendung yang berfungsi
sebagai penyadap aliran sungai, mengatur pemasukan air dan sedimen serta
menghindarkan sedimen dasar sungai dan sampah masuk ke saluran bangunan
pengambil. Air irigasi dibelokan dari sungai melalui bangunan ini. Dimensi
bangunan pengambil atau lubangnya harus ditentukan berdasarkan kebutuhan air
maximum, baik untuk pemasokan maupun pembilasan dengan membatasi
kecepatan aliran masuk. Bangunan ini perlu dilengkapi dengan pintu pengatur
debit, perlengkapan pengendali sedimen dan sampah. Bangunan pengambil harus
didesain bersama-sama sebagai satu kesatuan dengan bangunan pembilas.
Bangunan pengambilan dilengkapi dengan pintu dan bagian depannya terbuka
untuk menjaga jika terjadi muka air tinggi selama banjir, besarnya bukaan pintu
tergantung pada kecepatan aliran masuk yang di ijinkan. Komponen utama
bangunan intake terdiri dari :
a. Ambang/lantai dinding bangunan tembok sayap
b. Pintu dan perlengkapannya serta dinding penahan banjir
c. Pilar penempatan pintu bila pintu lebih dari satu buah
d. Saringan sampah
e. Sponeng dan sponeng cadangan
f. Jembatan pelayanan dan rumah pintu.
(a) (b)
Gambar 2.1 (a) Tata letak Intake Pada DAM Gembleng Bomo (Marwadi, 2006),
(b) Pintu Intake DAM Gembleng Bomo (Dokumentasi, 2017)
(a) (b)
Gambar 2.2 (a) Letak Pilar Pengambilan (Marwadi, 2006)
(b) Letak Pilar DAM Gembleng Bomo (Dokumentasi, 2017)
= 0.364 m/detik
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai volume intake
adalah 0.364 m/detik.
3. Pencatatan elevasi dasar sungai dari muka air sungai dengan menghitung
ketinggian rata-rata dan luas rata-rata seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Elevasi Dasar Sungai Dari Muka Air Sungai
Cross Section Lebar (m) No h (cm) h (m) h rata-rata (m) Luas (m2)
1 11.7 0.12
2 11.2 0.11
A-A 9.9 3 11.7 0.12 0.11 1.1286
4 10.9 0.11
5 10.7 0.11
1 20.8 0.21
2 30.9 0.31
B-B 8.9 3 30.9 0.31 0.3866 3.44074
4 80.5 0.8
5 103.2 0.303
1 40.5 0.41
2 70.5 0.71
C-C 6.7 3 90.9 0.91 0.447 2.9949
4 101.8 0.102
5 103.3 0.103
Rata-rata 0.316 2.521
Dari Tabel 3.2, hasil ketinggian (h) rata-rata sebesar 0.316 m dan luas
(A) rata-rata adalah sebesar 2.521 m2.
4. Menghitung debit rata-rata intake dengan cara sebagai berikut:
Diketahui:
V = 0.364 m/detik
A = 2.458 m2
Kedalaman air = 3.1 cm
= 0.031 m
Kedalaman bola = 30.3 m
Dicari: α, K, Q?
Penyelesaian:
Q =AxV
= 2.458 x 0.364
= 0.895 m3/detik
𝐾𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑏𝑜𝑙𝑎
α = 𝐾𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟
0.031
= 30.3
= 0.001023
K = 1-0.116 {(√1-α)-0.1}
= 1-0.116 {(√1-0.001023)-0.1}
= 0.7947
Q =AxVxK
= 2.458 x 0.364 x 0.7947
= 0.711 m3/detik
Jadi, nilai debit intake rata-rata adalah 0.711 m3/detik.
5. Menghitung debit intake kanan dengan cara sebagai berikut:
Diketahui:
h = 1.47 m
L = 5.00 m
ℎ
0.0012 ( )0.5
C = 1.838 (1+ ) x (1- 𝐿
)
ℎ 10
0.0012 (0.47/5)0.5
= 1.838 (1+ ) x (1- )
1.47 10
= 1.746 m0.5/detik
Q = 1.85 x L x H3/2
= 1.85 x 5 x (1.47)3/2
= 16.486 m3/detik
Dari perhitungan di atas didapatkan nilai Qi kiri sebesar 16.486
m3/detik.
6. Menghitung debit intake kiri dengan cara sebagai berikut:
Diketahui:
h = 0.36 m
L = 3.00 m
ℎ
0.0012 ( )0.5
C = 1.838 (1+ ) x (1- 𝐿
)
ℎ 10
0.0012 (0.36/3)0.5
= 1.838 (1+ ) x (1- )
0.36 10
= 1.7802 m0.5/detik
Qi = 1.85 x L x H3/2
= 1.85 x 3 x (0.36)3/2
= 1.19 m3/detik
Dari perhitungan di atas didapatkan nilai Qi kiri sebesar 1.19 m3/detik.
Nilai Qi kiri akan digunakan sebagai Qi dalam perhitungan hidraulik
bangunan intake.