BAB 1
PENDAHULUAN
Mata air merupakan sumber air baku yang memilikin peran penting untuk berbagai
keperluan. Mata air tidak hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
penduduk disekitarnya tetapi juga telah banyak dimanfaatkan sebagai sumber pasokan air
minum, industri, irigasi dan kepeluan lainnya, karena memilik nilai ekonomis lebih baik
dibandingkan sumber air lainnya.
Oleh karena itu Rencana pemanfaatan mata air sebagai air baku harus dilakukan dengan
cermat dan didasarkan pada data dan informasi secara menyeluruh baik yang berkaitan
dengan aspek teknis maupun kondisi lapangan disekitarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka untuk mengetahui potensi mata air secara
kuantitas perlu dilakukan pengukuran debit.
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui potensi atau debit mata air / Sungai
Cicenang, dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku SPAM di
Kawasan Cikole dan sekitarnya.
1
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
Lokasi studi geolistrik secara admistrasi terletak di Kampung Cicenang, Desa Ciater,
Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Jawa Barat. Peta Orientasi
dapat dilihat pada Gambar-1.
2
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
BAB 2
METODA PELAKSANAAN
Pengukuran debit dengan bantuan alat ukur current meter atau sering dikenal sebagai
pengukuran debit melalui pendekatan velocity-area method yang paling banyak
digunakan dan berlaku untuk kebanyakan aliran saluran. Current-meter berupa alat yang
berbentuk propeller dihubungkan dengan kotak pencatat (monitor yang akan mencatat
jumlah putaran selama propeller tersebut berada dalam air) kemudian dimasukan ke
dalam saluran yang akan diukur kecepatan alirannya. Bagian ekor alat tersebut yang
berbentuk seperti sirip akan berputar karena gerakan aliran air saluran. Kecepatan aliran
air akan ditentukan dengan jumlah putaran (n) per-detik yang kemudian dihitung dan
disajikan dalam monitor kecepatan rata-rata aliran air selama selang waktu tetentu.
Current meter adalah alat untuk mengukur kecepatan aliran (V) dengan persamaan Vair =
a + bn, di mana a dan b adalah koefisien regresi, sedangkan n adalah jumlah putaran
baling dibagi dengan waktu.
3
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
4
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan untuk pengukuran kecepatan aliran saluran dengan menggunakan
alat current meter adalah sebagai berikut:
1. Ukur dimensi saluran meliputi lebar saluran, dan bagi lebar saluran menjadi beberapa
segmen tergantung keadaan saluran tersebut.
2. Hitung kedalaman saluran dengan menggunakan tongkat berskala
3. Tempatkan alat ukur current meter pada kedalaman tertentu sesuai kedalaman saluran
(lihat tabel 1)
4. Hitunglah kecepatan saluran menggunakan stopwatch melalui angka yang ditampilkan
dalam monitor current meter. Lama waktu pencatatan adalah 40 detik.
5. Ulangi langkah pengukuran.
6. Lakukan pengukuran pada setiap segmen, yaitu segmen 1, 2 dan 3
7. Hitung kecepatan aliran saluran rata-rata pada setiap segmen pengukuran dengan
cara menjumlahkan nilai pengamatannya.
8. Hitung debit saluran dengan mengalikan luas penampang saluran dengan kecepatan
rata-rata aliran saluran.
5
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pengukuran kecepatan aliran saluran dengan metode apung (floating method)
adalah sebagai berikut :
1. Penggal saluran yang akan digunakan untuk pengukuran.
2. Ukurlah panjang saluran dengan meteran yang akan dijadikan sebagai lintasan benda.
3. Jatuhkan benda yang dapat terapung pada titik pengamatan 1 dan waktu mulai
dihitung. Hentikan pencatat waktu ketika benda telah sampai pada titik pengamatan 2.
4. Catat waktu yang ditempuh benda tersebut.
5. Lakukan pengamatan beberapa kali minimalnya tiga kali percoban
6. Hitung rata-rata waktu yang diperlukan benda selama pengukuran.
7. Hitung kecepatan aliran saluran dengan mengalikan antara jarak titik pengamatan
dengan waktu tempuh rata-rata. Kemudian kalikan kecepatan aliran tersebut dengan
angka tetapan 0,75 (keadaan dasar saluran kasar) atau 0,85 (keadaan dasar saluran
halus)
8. Hitung debit saluran dengan mengalikan luas saluran dan kecepatan aliran yang
didapatkan dari perhitungan pada langkah 6.
6
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
BAB 3
HASIL SURVEY LAPANGAN
Dari hasil perhitungan dengan metoda current meter dan metoda apung diperoleh hasil
sebagai berikut :
Pengukuran Debit dengan Current Meter Pengukuran Debit dengan Metoda Apung
7
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
Berdasarkan tabel tersebut diatas selisih debit hasil pengukuran Metoda Current Meter
dan Metoda Apung adalah 43,66 l/det – 40,15 l/det = 3,51 l/det.
Pengukuran debit aliran saluran dengan menggunakan current meter dianggap lebih
akurat dibandingkan dengan metode apung, sehingga total debit Sungai Cicenang adalah
sebesar 40,15 l/det:
Dari hasil pengamatan dilapangan pemunculan mata air Cicenang keluar dari pelapukan
dan rekahan batuan gunungapi (lihat foto dibawah ini). Perkiraan debit kurang dari 0,1
l/det.
8
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
Sehubungan sebagian debit sumber air Cicenang sudah dimanfaatkan ± 15 l/det, maka
sisa debit yang dapat dimanfaatkan adalah sebesar ± 25 l/det.
Usulan pemanfaatan sumber air baku Sungai Cicenang adalah dengan membuat
Bendung/Intake dan dipompanisasi ke Reservoir yang berada di kawasan hutan pinus.
Usulan lokasi Intake dan Reservoir dapat dilihat pada Tabel-4 dan pada Gambar-2.
Total Head dari Rencana Intake ke Reservoar-1 adalah ± 310 m dan dari Reservoar-1 ke
Reservoar-2 sebesar ± 540 m.
9
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
Gambar-4 : Peta Lokasi Pengukuran Debit, Usulan Lokasi Intake dan Lokasi Reservoar
10
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
11
SURVEY PENGUKURAN SEBIT CICENANG
12