CURRENT METER
Dasar atau pertimbangan yang perlu diambil pada saat menetapkan lokasi, antara
lain :
1. Pada bagian sungai yang lurus, sepanjang minimum 3 kali lebar sungai.
2. Profil sungai tidak mempunyai indikasi akan berpindah atau berubah.
3. Tidak pada tempat air tergenang.
4. Tidak pada tempat dimana terjadi atau terpengaruh oleh air terjun.
5. Dicari suatu lokasi dimana jenis aliran sungainya laminar.
6. Tidak pada lokasi dimana terlihat aliran sungai terbagi – bagi karena ada
batu – batu besar ( turbulen )
7. Jika memungkinkan cari tempat dimana tidak terjadi luapan pada waktu
banjir.
8. Pasang patok tetap pada lokasi pengukuran tersebut ( terukur beda tinggi
antara patok dengan titik nol SG / AWLR )
Hasil pengukuran ini sangat berguna untuk menunjang perhitungan prediksi debit
aliran sungai / saluran pada saat banjir, serta untuk mengetahui perubahan kondisi
morphologi sungai / saluran pada lokasi pengukuran. Pengukuran profil melintang sungai
harus mengikat pada titik tetap ( BM )
Gambar 4.3
Sketsa
Dimana :
H1 = Elevasi muka air pada interval waktu pertama
q1 = Debit air pada interval waktu pertama
Q = Debit total
V = V0,6 m/dtk.......................................................................................(4.2)
Dimana :
V = Kecepatan aliran pada kedalaman vertikal
V0,6= Kecepatan aliran pada 0,6 kedalaman ( 0,6H )
Untuk kedalaman air ≥ 0,50 m ( Gambar 4.10.b )
Pengukuran pada dua titik, yaitu pada kedalaman 0,2H dan 0,8H.
V0,2 + V0,8
V= m/dtk..............................................................................(4.3)
2
Apabila distribusi kecepatan ke ara vertikal tidak normal, maka kecepatan aliran
ditentukan dengan :
V0,2 +V0,6
V0,6 +
2
V= m/dtk........................................................................(4.4)
2
Gambar 4.10 Posisi Penempatan Propeller
Q = (A x V )per ruas...................................................................................(4.5)
bn bn+1
A = b x dn : b = + ........................................................................(4.6)
2 2
Hasil perhitungan debit dengan menggunakan spread sheet dari Excel yaitu
“Perhitungan Prak. Lapangan_(#Tim3).xls” dapat dilihat pada tabel 4.1.
1) Apabila posisi kabel penduga tidak tegak lurus diatas muka air, maka hasil
pengukuran kedalaman air harus dikoreksi dengan memperhitungkan sudut
kemiringannya.
2) Apabila arah aliran tidak tegak lurus pada penampang maka perlu mengukur
koefisien sudutnya agar dapat mengkoreksi jarak antar raai, sedangkan arah alat
current meter diusahakan agar searah dengan arah aliran.
4.6 Proses Perhitungan
Contoh perhitungan
n=5
n’ = 5/10
= 0.5
V = n.a + b
= 5. 0,034 + 0,0991
= 0,166 m/dt2
Kecepatan rata-rata ( Vr )
Vr = V
=0,166 m/dt2
Luasan di lapangan ( A )
A = 0,288 m2
Debit ( Q )
Q = A x Vr
= 0,033 m3/dt
Tabel Hasil Perhitungan.
Kesimpulan:1. Kecepatan rata-rata yang didapat dari percobaan current meter adalah jalo1
0.116m/dtk, jalo 2 0.1385m/dtk, jalo 3 0,1756m/dtk, jalo 4 0,1508m/dtk jalo 5 0,1297m/dtk
2. Debit aliran yang dihasilkan dari percobaaan curent meter ialah jalo 1
0,033m3/dtk, jalo 2 0,062m3/dtk jalo 3 0,083m3/dtk, jalo 4 0,66m3/dtk jalo 5 0,050 m3/dtk
BAB V
PENGUKURAN DENGAN PELAMPUNG
Contoh perhitungan
Pelampung 1
Jarak 10 (m)