Anda di halaman 1dari 18

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG

F.4 Sambungan Tapak


Akan direncanakan sambungan tapak yang dibebani beban – beban sambungan (Mu, Vu
dan Nu).
Nilai Mu, Vu dan Nu di atas diperoleh dari hasil analisa menggunakan Sap 2000 versi 19 pada
perhitungan Struktur utama (Kolom lantai 1), yang kemudian diambil gaya-gaya maksimum
untuk semua portal.
Mux = 7516366,10 N.mm (Portal 2)
Vux = 3136,84 N (Portal 2)
Nu = 217099,70 N (Portal 2)
Vuy = 6222,85 N (Portal 1)
Muy = 43055766,80 N.mm (Portal 1)

Sambungan dan beban-bebannya ditunjukkan secara skematis pada Gambar F.18


WF 350 x 250 x 9 x 14

Kolom Utama Lt. 1

WF 350 x 250 x 9 x 14

Kolom Utama Lt. 1

Vx

Mx My
Vy

Hu

Tampak Depan Tampak Samping


Gambar F.18. Sambungan dan Beban – Bebannya Pada Sambungan tapak
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG

F.4.1 Menentukan Jenis Sambungan, Jumlah Daerah Sambung dan Konektornya.


Jenis sambungan :
Sambungan yang menghubungkan kaki kolom dengan poor beton dari fondasi tiang pancang
menggunakan pelat tapak adalah plat baja dengan tebal = 20 mm, dari mutu fy = 240 MPa.

Kolom yang digunakan adalah dari profil WF antara lain :


y

Profil usulan Wide Flange Shapes 350 x 250 x 9 x 14


x x

WF 350 x 250 (79,7 kg/m) Kekuatan material : fy 240 Mpa

Thickness Comer Momen of Inertia Radius of Giratyon Modulus of Section


Section
A B Web Flange Radius
Area Jx Jy Ix Iy Zx Zy
(t1) (t2) (r)
mm mm mm mm Mm cm2 cm4 cm4 Cm Cm cm3 cm3
340 250 9 14 20 101,5 21700 3650 14,6 6 1280 292

Jumlah Daerah Sambungan dan Deskripsi Konektornya :


I. Ujung bawah kolom dengan pelat tapak ; konektor : Las dengan mutu logam las fy = 240 MPa
II. Pelat tapak dengan poor fondasi beton ; konektor : Baut jangkar, Mutu baut, fy = 240 MPa dan
kekuatan karakteristik poor beton = fc = 20 MPa.
Konektan - konektan dan daerah sambung dari sambungan yang hendak direncanakan di
tunjukan dalam gambar F.19.
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG

WF 350 x 250 x 9 x 14

Kolom Utama Lt. 1


Daerah sambung 1

Daerah sambung 2

Gambar F.19. Daerah Sambung

F.4.2 Mendesain
I. Daerah Sambung-1 ; Ujung bawah kolom dengan pelat tapak ; konektor : Las
1. Mengusulkan bentuk, posisi dan jumlah badan las.
a. Las sayap bagian luar : 2 badan : las sudut
b. Las sayap bagian dalam: 2 badan, masing-masing badan terdiri dari 2 segmen; las sudut
c. Las badan kolom ; 2 badan, las sudut

2. Mengusul tebal las (tt) dan Panjang las (Lt)


a). Las sayap bagian Luar
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
tt = 8 mm, las dirancang untuk ketebalan tertentu maka usulan tebal las ini telah memenuhi
SNI 2002 (13.5.5.5)
Lt = 250 mm, > 4 tt = 4 (8) = 32 mm, memenuhi SNI 2002 (13.5.3.5)
b). Las sayap bagian Dalam
tt = 8 mm, las dirancang untuk ketebalan tertentu maka usulan tebal las ini telah memenuhi
SNI 2002 (13.5.5.5)
Lt = 100,5 mm, > 4 tt = 4 (8) = 32 mm ,memenuhi SNI 2002 (13.5.3.5).
Ada dua segmen sehingga Lt = 2 x 100,5 = 201 mm.
c). Las badan kolom
tt = 8 mm, las dirancang untuk ketebalan tertentu maka usulan tebal las ini telah memenuhi
SNI 2002 (13.5.5.5)
Lt = 272 mm > 4 tt = 4 (8) = 32 mm ,memenuhi SNI 2002 (13.5.3.5 )
3. Menghitung dan menentukan beban badan las (Ru)
Dalam kasus ini, gaya akibat Vux diabaikan karena bekerja vertikal ke bawah sehingga
tidak ada badan las yang dibebani Vux.
a. Las sayap
Aspek pembebanan adalah aspek tipikal 3, dengan demikian maka:
𝑀𝑢𝑥 7516366,1
𝑅𝑢𝑥 = = = 23056,3 N
𝑎 326

Aspek pembebanan adalah aspek tipikal 6, dengan demikian maka:


𝑀𝑢𝑦 43055767
𝑅𝑢𝑥 = = = 172223,1 N
𝑎 250

b. Las Badan
Aspek pembebanan adalah aspek tipikal 6, dengan demikian maka :
1 1
𝑅𝑢 = 𝑥 𝐻𝑢 = 𝑥 217099,7 = 108549,9 N
2 2
Aspek pembebanan adalah aspek tipikal 6, dengan demikian maka :
1 1
𝑅𝑢 = 𝑥 𝑉𝑢𝑦 = 𝑥 6222,85 = 3111,425 N
2 2
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
4. Memeriksa Kecukupan Kekuatan Badan Las
 Las sayap
Badan las adalah las sudut maka formula desain las sudut (pers. (3) pada hand-out 43)
dipakai untuk memeriksa kecukupan kekuatan badan las. Formula desain adalah:
Ru ≤ Øf tt Lt ( 0.6 fw)
Ru = 195279,4 N
Øf = 0,75
Lt = 250 + 201 = 451 mm
fw = Min (fu ; fuv) = Min (370 ; 370) = 370 Mpa
195279,4 ≤ 0,75 (8) (451) (0,6 x 370)
195279,4 ≤ 600732 N [memenuhi formula desain]

 Las badan
Badan las adalah las sudut maka formula desain las sudut (pers. (3) pada hand-out 43)
dipakai untuk memeriksa kecukupan kekuatan badan las. Formula desain adalah:
Ru ≤ Øf tt Lt ( 0.6 fw)
Ru = 111661,3 N
Øf = 0,75
Lt = 272 mm
fw = Min (fu ; fuv) = Min (370 ; 370) = 370 Mpa
111661,3 ≤ 0,75 (8) (272)(0,6 x 370)
111661,3 ≤ 362304 N [memenuhi formula desain]

Semua badan las memenuhi formula desain yang disyaratkan, maka usulan rancangan
las untuk daerah sambung-1 dapat dipakai.

5. Merekomendasi konstruksi badan las dalam suatu gambar rencana.


Langkah ini akan dilakukan secara tergabung bersama langkah yang sama dari daerah
sambung–2 pada tahap ‘mendokumentasikan hasil perencanaan’.

II. Daerah Sambung-2: Pelat tapak ke poor fondasi, konektor: baut jangkar
1. Mengusulkan konfigurasi letak baut
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
Usulan-1: konfigruasi terdiri dari dua lajur baut, masing-masing lajur terdiri dari 4 baut
n = 8 baut seperti yang ditunjukkan Gambar F.20. Semua baut jangkar berdiameter 16 mm.

550

164 74 74 74 164

75

250 400

75

Gambar F.20.Konfigurasi Baut Jangkar

a) Jarak minimum antar pusat lubang


Jarak antara pusat lubang yang diusulkan Rb adalah 74 mm
Rb > 3dbaut
74 > 3 (16)
74 > 48 mm [memenuhi SNI 2002 (13.4.2)]
b) Jarak maksimum antara pusat pengencang
Jarak antara pusat pengencang yang diusulkan Rb adalah 74 mm
Rb < Min (15 tp ; 200)
74 < Min (15 (20) ; 200)
74 < Min (300; 200)
74 < 200 mm [memenuhi SNI 2002 (13.4.3)]
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
c) Jarak maksimum antara pusat pengencang pada baris luar pengencang dengan dalam arah
gaya yang diusulkan Rb adalah 74 mm
Rb < Min (4tp + 100 ; 300)
74 < Min (4 (20) + 100 ; 300)
74 < Min (180 ; 300)
74 < 180 mm [memenuhi SNI 2002 (13.4.3)]
d) Jarak tepi minimum
Jarak tepi minimum yang diusulkan Rb adalah 75 mm
Rb > 1,5 db
75 > 1,5 (16)
75 > 24 mm memenuhi SNI 2002 (13.4.3)]
Semua syarat dipenuhi usulan penempatan baut. Usulan konfigurasi dapat dipakai.

2. Menentukan karateristik baut


Analisa atas sambungan mengungkapkan bahwa beban sambungan M menyebabkan
gaya tarik Td pada masing – masing baut, dan beban sambungan Hu menyebabkan gaya geser
Vd pada setiap baut. Karena beban – beban sambungan yang bekerja serentak maka baut
berkarateristik ‘baut kombinasi geser – tarik’.

3. Menghitung dan menentukan beban maksimum pada baut


a. Gaya geser baut (Vd) akibat beban Hu dan Vuy
1 1
Vdx = x Hu = 𝑥 217099,7 = 27137,46 N
𝑛 8
1 1
Vdy = x Vuy = 𝑥 6222,85 = 777,86 N
𝑛 8

b. Gaya tarik maksimum pada baut (F1) akibat momen Mux


ℎ𝑛 222
𝐹𝑛 = 𝑀𝑢 ∑ ℎ𝑖2
= 7516366,1 x = 21765,54 N
742 +1482 +2222

F1 depan akibat M
1
𝐹1 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 = 𝑥 (21765,54 ) = 10882,77 N
2
Gaya Tarik total maksimum pada baut (Td)adalah:
𝑇𝑑 = 𝐹1.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 = 10882,77 N
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
c. Gaya tarik maksimum pada baut (F2) akibat momen Muy
ℎ𝑛 250
𝐹𝑛 = 𝑀𝑢 ∑ ℎ𝑖2
= 43055766,8 x = 172223,07 N
2502

F2 depan akibat M
1
𝐹2 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 = 𝑥 (172223,07) = 43055,77 N
4
Gaya Tarik total maksimum pada baut (Td)adalah:
𝑇𝑑 = 𝐹2.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 = 43055,77 N

4. Memeriksa kecukupan kekuatan baut, kekuatan tumpuan baut dan kekuatan penjangkaran baut.
Baut pada daerah sambung ini, dengan demikian, akan dirancang dengan menggunakan
persamaan perencanaan untuk baut geser. SNI 03 – 1729 – 2002 mensyaratkan bahwa baut
geser harus memenuhi persamaan.
a. Persamaan 13.2- 4
𝑉𝑢𝑥
𝑓𝑢𝑣𝑥 = ≤ 𝑟1 ∅𝑓 𝑓𝑏𝑢 𝑚
𝑛𝐴𝑏
Øf = 0,75
n = 8 baut
r1 = 0,5 (baut tanpa ulir pada bidang geser, sesuai SNI 2002 (13.2.2.1)
m = 1 ( jumlah bidang geser)
1
Ab = Luas 1 penampang baut= 4 𝑥 𝜋 𝑥 162 = 200,96 mm2
𝑉𝑢𝑥 217099,7
𝑓𝑢𝑣𝑥 = = = 135 𝑀𝑝𝑎
𝑛𝐴𝑏 8 (200,96)
𝑟1 ∅𝑓 𝑓𝑏𝑢 𝑚 = 0,5 ( 0,75)(370)(1) = 277,5 𝑀𝑝𝑎
135 < 138,75 memenuhi persamaan 13.2-4

b. Persamaan 13.2- 4
𝑉𝑢𝑦
𝑓𝑢𝑣𝑦 = ≤ 𝑟1 ∅𝑓 𝑓𝑏𝑢 𝑚
𝑛𝐴𝑏
Øf = 0,75
n = 8 baut
r1 = 0,5 (baut tanpa ulir pada bidang geser, sesuai SNI 2002 (13.2.2.1)
m = 1 ( jumlah bidang geser)
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
1
Ab = Luas 1 penampang baut= 4 𝑥 𝜋 𝑥 162 = 200,96 mm2
𝑉𝑢𝑦 6222,85
𝑓𝑢𝑣𝑦 = = = 3,87 𝑀𝑝𝑎
𝑛𝐴𝑏 8 (200,96)
𝑟1 ∅𝑓 𝑓𝑏𝑢 𝑚 = 0,5 ( 0,75)(370)(1) = 138,75 𝑀𝑝𝑎
3,87 < 138,75 memenuhi persamaan 13.2-4

c. Persamaan 13.2-5 dan 13.2-6


Dari persamaan 13.2-5
𝑇𝑢
𝑇𝑑 = ∅𝑓 𝑇𝑛 = ∅𝑓 𝑓𝑡 𝐴𝑏 ≥
𝑛
diperoleh
𝑇𝑢
𝑓𝑢𝑣 =
𝑛∅𝑓 𝐴𝑏
Dengan
1
𝐴𝑏 = (4 𝑥 𝜋 𝑥 162 ) = 200,96 mm
10882,77
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓𝑡 = = 72,2 𝑀𝑝𝑎
0,75 (201)
Persamaan 13.2-6 𝑓𝑡 ≤ 𝑓1 − 𝑟2 𝑓𝑢𝑣 ≤ 𝑓2
f1= 410 Mpa (baut mutu normal)
f2= 310 Mpa (baut mutu normal)
r2= 1,5 (baut tanpa ulir pada bidang geser)
𝑓𝑡 ≤ 𝑓1 − 𝑟2 𝑓𝑢𝑣
72,2 < 410 – 1,5(135) =72,2 < 207,44 MPa
dan
𝑓𝑡 ≤ 𝑓2
72,2 < 310 MPa
Karena ft < f2 maka persamaan 13.2-6 memenuhi persamaan.

72,2
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑢𝑡 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 = = 23 %
310
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
d. Persamaan 13.2-5 dan 13.2-6
Dari persamaan 13.2-5
𝑇𝑢
𝑇𝑑 = ∅𝑓 𝑇𝑛 = ∅𝑓 𝑓𝑡 𝐴𝑏 ≥
𝑛
diperoleh
𝑇𝑢
𝑓𝑢𝑣 =
𝑛∅𝑓 𝐴𝑏
Dengan
1
𝐴𝑏 = (4 𝑥 𝜋 𝑥 162 ) = 200,96 mm
43055,77
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓𝑡 = = 286 𝑀𝑝𝑎
0,75 (201)

Persamaan 13.2-6 𝑓𝑡 ≤ 𝑓1 − 𝑟2 𝑓𝑢𝑣 ≤ 𝑓2


f1= 410 Mpa (baut mutu normal)
f2= 310 Mpa (baut mutu normal)
r2= 1,5 (baut tanpa ulir pada bidang geser)
𝑓𝑡 ≤ 𝑓1 − 𝑟2 𝑓𝑢𝑣
286 < 410 – 1,5(3,87) =286 < 404,19 MPa
dan
𝑓𝑡 ≤ 𝑓2
286 < 310 MPa
Karena ft < f2 maka persamaan 13.2-6 memenuhi persamaan.

286
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑢𝑡 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 = = 92 %
310

e. Kekuatan Tumpuan Baut


Jadi berdasarkan perhitungan tata letak baut diatas,dimana jarak lubang tepi terdekat dengan
sisi pelat dalam arah kerja gaya lebih besar daripada 1,5 kali diameter lubang.
Rb > 1,5 db ;
75 > 1,5(16) ;
75 > 24 mm.
dan jarak antar lubang lebih besar daripada 3 kali diameter lubang.
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
Rb > 3db ;
74 > 3(16) ;
74 > 48 mm.

Maka, formula desain untuk kuat tumpu 1 adalah sebagai berikut :

Vd ≤ 2.4φ db tp fu SNI 03 – 1729 – 2002, persamaan 13.2-7

27915,32 ≤ 2.4 x (0.75) x 16 x 20 x 370


27915,32 ≤ 213120 N (memenuhi persamaan 13.2-7)

formula desain untuk kuat tumpu 2 adalah sebagai berikut :


Vd ≤ 2.4φ db tp fu SNI 03 – 1729 – 2002, persamaan 13.2-7

777,86 ≤ 2.4 x (0.75) x 16 x 20 x 370


777,86 ≤ 213120 N (memenuhi persamaan 13.2-7)

Kekuatan konfigurasi baut pada daerah sambung-2 telah diperiksa pada semua pokok
yang disyaratkan SNI 03 – 1729 - 2002 dan telah terbukti cukup untuk memikul beban-
beban sambungan. Akan tetapi, berbeda dari baut pada sambungan-sambungan struktur baja
yang lain, baut pada sambungan tapak memikul beban, selain dengan cara mengerahkan
kekuatan material penampangnya, juga dengan cara ‘menjangkar’ pada fondasi beton atau
bagian struktur yang lain (maka dinamai ‘baut jangkar’). Dengan demikian maka kekuatan
penjangkaran juga adalah limit state untuk konfigurasi baut pada sambungan tapak. Atas
pertimbangan ini maka usulan konfigurasi baut jangkar pada sambungan tapak harus
diperiksa terhadap kekuatan penjangkarannya.

d) Kekuatan penjangkaran baut.


Kekuatan penjangkaran baut jangkar bergantung pada kuat lekat antara permukaan batang
baut dengan permukaan dinding lubang baut pada fondasi beton.

Limit state ini dapat dinyatakan dalam konteks LRFD sebagai berikut :

Jd ≤ Jn
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
dengan Jd adalah gaya ‘cabut’ pada baut dan Jn adalah kuat jangkar baut. Kuat jangkar
baut dapat dijabarkan sebagai :

Jn = Aw fbond

Aw adalah luas selimut batang baut. Untuk baut berpenampang bundar.

Aw =  db Lj

dengan db (mm) adalah diameter baut jangkar dan Lj adalah panjang penjangkaran dari
baut jangkar (mm). fbond adalah kuat lekat antara selimut batang baut jangkar dengan
dinding lubang baut pada fondasi beton. Untuk kepentingan praktis fbond diaproksimasi
sebagai sepersepuluh mutu materi fondasi beton. Untuk sambungan ini, untuk usulan
panjang penjangkaran Lj = 700 mm :

Aw = π x (16) x 700

= 35168 mm2

1 1
Sehingga : f bond  f c  (20)  2,00MPa
10 10

Jn = Awfbond

Jn = 35168 x 2

= 70336 N

Gaya cabut pada baut jangkar Jd adalah :

Jd = Td = 53938,54 N

Untuk memastikan kekuatan penjangkaran baut :

Td ≤ Jn

53938,54 < 70336 N

[memenuhi persamaan (1)]. Baut jangkar cukup kuat terhadap beban cabut.
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
Jd 53938,54
Rasio  100%  x100%  77%
Jn 70336

Panjang penjangkaran yang diusulkan efisien dan cukup untuk pengerahan kekuatan
penjangkaran yang dibutuhkan.

Kekhasan sambungan tapak dari sambungan-sambungan lain pada struktur baja


menuntut dipastikannya kekuatan fondasi beton dalam memikul beban-beban
sambungan dan kekuatan lentur dari pelat tapak dalam memikul beban-beban yang sama.
Perencanaan suatu sambungan tapak, dengan demikian, harus memperhatikan hal-hal
ini.

5. Memastikan kecukupan kekuatan poor fondasi beton terhadap beban-beban sambungan.


Kecukupan kekuatan poor fondasi beton terpastikan selama tegangan tekan maksimum
pada fondasi f-1f tidak melampaui kuat tekan fondasi f-1c. Jika dinyatakan dalam formula

limit state : f f  f c
1 1

Usulan-1 ukuran pelat tapak adalah 550 x 400 x 20 mm

Dengan pelat tapak berukuran seperti yang diusulkan, tegangan tekan pada poor fondasi
(ffond) adalah (Gambar 10-4a):

Vu Mu
ff  
A foot _ plate Z1

3136,84 7516366,1
ff    0,39 N
550 x 400 0,17(400)(550) 2

3136,84 7516366,1
ff    0,36 N
550 x 400 0,17(400)(550) 2

Untuk memastikan kecukupan kekuatan poor fondasi beton:

f f1  f c1

0,39 < 20 MPa


TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
[memenuhi persamaan (2)].

Ukuran pelat tapak cukup untuk memastikan bahwa poor fondasi cukup kuat memikul
beban-beban sambungan.
WF 350 x 250 x 9 x 14

WF 350 x 250 x 9 x 14
Kolom Utama Lt. 1

Kolom Utama Lt. 1


Vx Vx
ff
Mx Mx
326

Hu Hu

q footplate q footplate
1
f f

(a) (b) (c)

Gambar F.21 Pembebanan Tegangan Tekan Fondasi Pada Pelat Tapak

6. Memastikan kecukupan kekuatan lentur pelat tapak.


Kecukupan kekuatan lentur pelat tapak terpastikan selama beban lentur (Mu_footplate)1
tidak melampaui kuat lentur nominal pelat (Mn_footplate), yang dapat dinyatakan dalam
konteks limit state sebagai:

Mu_footplate ≤ Mn_footplate

a) Beban Lentur Pelat Tapak (Mu_footplate).


Dapat disimak dari Gambar F.21a ke Gambar F.21b bahwa tegangan tekan fondasi f-1f
yang membebani pelat tapak dari bawah dapat dianggap secara konservatif sebagai suatu
beban terdistribusi merata qfootplate yang membebani pelat tapak dari bawah. Untuk pelat
tapak selebar 400 mm, seperti yang diusulkan pada sambungan ini, qfootplate adalah:
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
qfootplate = 400( f-1f ) = 500 (0,39) = 154,79 N/mm’

Perhatikan bahwa dalam peninjauan ini, pelat tapak dapat diidealisasikan sebagai balok
yang berperletakan sendi pada ujung-ujung sayap kolom (Gambar F.21c), maka beban
lentur maksimum pada pelat tapak adalah:

1
M u _ footplate  qu _ footplateL12
12

Untuk sambungan yang sedang direncanakan dengan kolom dari WF 350 x 350 x 12 x 19 :

Maka :

L1 = H – t

= 340 – 14

= 326 mm

1
Mu_footplate = (154,79)(326) 2
12

= 1370856,72 Nmm

b) Kuat Lentur Nominal Pelat (Mn_footplate).


Dengan dasar yang sama seperti pada a) di atas, kuat lentur nominal pelat dapat
dinyatakan sebagai berikut:

M n _ footplate  Z footplate f y

Untuk usulan pelat tapak dengan tebal 20 mm:

Dengan

1
Zfootplate = b footplate t 2footplate
6

1
= 400( 20) 2
6

= 26666,67 mm3
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG
M n _ footplate  Z footplate f y

Mn_footplate = 26666,67 x 240

= 6400000 Nmm

Untuk memastikan kecukupan kuat lentur pelat tapak:

1370856,72 ≤ 6400000

[memenuhi persamaan (3)]. Ukuran pelat tapak cukup bagi pelat untuk mengerahkan
kuat lentur yang cukup untuk memikul beban lentur.

7. Merekomendasikan konstruksi baut jangkar dalam suatu gambar rencana.


Langkah ini akan dilakukan secara tergabung bersama langkah yang sama dari daerah
sambung-1, pada tahap ‘mendokumentasikan hasil perencanaan’.

F.4.3 Hasil Desain

Hasil desain dari sambungan tapak ini adalah sebagai berikut


a. Gambar Rencana
Gambar rencana untuk sambungan ini ditampilkan dalam Gambar F.22.
b. Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis sambungan tapak ini adalah sebagai berikut:
(i) Las Sayap:

Las sudut, tt = 8 mm. Mutu las fy = 240 MPa.


(ii) Las Badan:

Las sudut, tt = 8 mm. Mutu las fy = 240 MPa.


(iii) Baut Jangkar:
Baut hitam, mutu normal, tidak diulir seluruh batang, ujung dibengkokkan, Hooked on
End (HOE). Diameter baut jangkar Øj = 16 mm.

(iv) Pelat Tapak :


Pelat baja 550 x 400 x 20 mm.Mutu pelat fy = 240 MPa.
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG

F.4.4 Penggambaran

650
550
164 74 74 74 164
c c
b
75

250 400 500

75
b
c c
d a
Potongan A - A
1 AcadUnit = 1 mm
WF 350 x 250 x 9 x 14

Kolom Utama Lt. 1

A A

a = Baut jangkar
Pelat Tapak

Poor Pondasi Beton

Tampak Depan
1 AcadUnit = 1 mm

Gambar F.22. Gambar Rencana Sambungan Tapak


TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2018 - 2019 Kelompok : IV (EMPAT)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Halaman : dari halaman
Nusa Cendana, KUPANG

KETERANGAN :

a = Baut jangkar, baut hitam, ujung dibengkokkan (HOE)


Ø 16 mm, fy = 240 MPa
b = Las sayap luar, t = 8 mm, fy = 240 MPa

c = Las sayap dalam, t = 8 mm, fy = 240 MPa


d = Las badan, t = 8 mm, fy = 240 MPa

Pelat tapak 550 x 400 x 20 (mm), fy = 240


Semua ukuran yang tertera adalah dalam milimeter

Anda mungkin juga menyukai