STRUKTUR BAJA II
Disusun Oleh:
209111017
KUPANG
2022
BAB I
PEMBAHASAN
sifat – sifat mekanis bahan baja dan konsep serta prosedur mendesain komponen
suatu struktur baja.
(i) Bahan baja mempunya sifat – sifat mekanis yang inheren padanya. Sifat –
sifat mekanis yang penting dan bersangkutpaut erat dengan desain struktur
baja adalah: Modulus Elastisitas (Es = 200 000 MPa), tegangan/kuat leleh fy
dan tegangan/kuat fraktur/putus ffr. Modulus elastisitas mendandai taraf
elastisitas baja sedangkan kuat leleh dan kuat fraktur menandai mutu bahan
baja. Ketiga sifat mekanis baja ini adalah faktor - faktor yang menentukan
kekuatan atau resistensi suatu profil baja, dalam konsep Load Resistance
Factored Design (LRFD).
(iii) Limit State Design adalah prodesur mendesain struktur bangunan baja,
dengan memastikan bahwa profil baja yang dipilih untuk menjadi
komponen tertentu dari suatu struktur, memenuhi seperangkat syarat batas
atau limit state(s) yang ditentukan bagi komponen tersebut, mulai dari yang paling superior sampai
dengan yang paling inferior.
Kuat tarik rencana di ambil dari nilai terkecil yang didapat dari analisa keruntuhan, yaitu :
Dengan :
tidak sentris atau akibat adanya lubang pada batang. Luas lubang tidak boleh lebih dari 15% dari luas
bruto, Ag. Luas penampang efektif dihitung sebagai berikut :
∅ t = 0,90 (DFBK)
Ω t = 2,00 (DKI)
Keterangan :
Pn = Fu (2tbe)
Pn = 0,6FuAsf
Keterangan :
a :jarak terpendek dari tepi lubang sendi ke tepi komponen struktur yang
diukur paralel terhadap arah gaya (mm)
be : 2t + 0,63, in. (=2t + 16, mm) tetapi tidak lebih dari jarak aktual dari tepi lubang
ketepi bagian yang diukur pada arah tegak lurus terhadap gaya yang digunakan, in (mm)
d : diameter
t : ketebalan
Dengan: f = 0,9
Dengan: f = 0,75
U = luas efektif
Contojh mendesain
1. Usulan profil
Untuk komponen aksial tarik ini diusulkan profil baja 400 x 30 mm bermutu fy= 240
MPa. Pada komponen terdapat perlemahan akibat lubang baut untuk sambungan. Detail profil
yang diusulkan dan konfigurasi lubang baut ditunjukkandalam Gambar 4-3. Diameter lubang baut
adalah 20 mm. Data dimensional dan beberapa parameter penampang profil ditunjukkan dalam
Tabel
Beban rencana untuk komponen aksial tarik struktur ini dapat diperoleh dari hasil
analisa di atas dan adalah beban aksial tarik pada batang 5 yaitu 20.31 ton, maka:
U = 1; karena sumbu memanjang konfugurasi lubang baut berimpit dengan sumbu memanjang
profil.
20 02 30
Ant.1-5-3 = 1200-3(30)20 + = 13200 mm2
4(100)
L
u =
r
rx = 115 mm
ry = 8,66 mm
5000 5000
x = =43,48 ; y = =577,35
115 8,66
u = 240
u ≤ n
Karena u ¿n maka limit state 2 tidak terpenuhi. Profil atau desain harus diusul ulang
Limit state yang tidak dipenuhi adalah kelangsingan maka profil rencana tidak
perlu diusul ulang. Akan dicoba dengan hanya mengubah panjang bentang bebas L dari
batang komponen aksial tarik, yaitu memperpendeknya menjadi sepertiga panjang
semula. Kepada komponen akan diberi sokongan lateral di setiap sepertiga bentang
untuk maksud ini.
1
L= (5000) = 1667 mm
3
1667
y = = 192,45
8,66
u ≤ n
Karena u ¿n maka limit state 2 terpenuhi, maka usulan profil dan usulan desain dapat
dipakai untuk struktur
Profil ≠ 400 x 300 mm dengan sokongan lateral di setiap sepertiga bentang (L = 1667
mm) digunakan untuk semua komponen aksial tarik dari struktur rangka batang tersebut.
Komponen aksial tekan adalah komponen suatu struktur yang dibebani dengan beban aksial
tekan saja. Komponen dari rangka batang yang ditunjukan pada gambar yang merupakan
komponen aksial tekan adalah: AC, CD, DE, DG, dan EB. Kompone aksial tekan berperilaku
yang berbeda dalam menanggapi atau melawan beban yang bekerja dari komponen aksial tarik.
1. Limit state
Terdapat dua mekanisme yang terjadi bersama – sama ketika suatu komponen aksial
tekan mengerahkan resistensinya melawan beban aksial tekan yang bekerja padanya. Kedua
mekanisme tersebut adalah: mekanisme kekuatan penampang, dan mekanisme kestabilan
terhadap tekuk. Ketika besar beban aksial tekan yang bekerja pada suatu komponen aksial
tekan, melampaui kapasitas salah satu mekanisme tersebut, terjadilah kegagalan struktur.
Sejalan dengan ini, dapatlahdifahami bahwa suatu komponen aksial tekan, haruslah
didesain terhadap dua limit-state yang masing – masing berhubungan dengan setiap
mekanisme di atas, yaitu kekuatan penampang dan kestabilan terhadap tekuk.
Nu n Nn
Dengan
fy
Nn = Ag
ω
1.43
ω= jika 0.25 λ c < 1.2
1.6−0.67 λc
λ c = angka kelangsingan komponen aksial tekan yang dijabarkan oleh SNI 2002 dibutir
7.6.1.
2. Contoh mendesain
a. Usulan profil
Untuk komponen aksial tekan ini usulan profil baja akan dimulai dengan 400 x 30 mm
bermutu fy = 240 MPa. Data dimensional dan beberapa parameter penampang profil ditunjukkan
dalam Tabel
Tabel 2 . Data Dimensional Profil Usulan 400 x 30 mm.
Beban rencana untuk komponen aksial tekan struktur ini dapat diperoleh dari hasil
analisa di atas dan adalah gaya-dalam tekan pada batang 2 yaitu 39.06 ton, maka:
n Nn = 0.85; (SNI-2002)
fy
Nn = Ag ; (SNI-2002:butir 7.6.2)
ω
L fy
λc = 1 k
π r E √
; (SNI-2002; butir 7.6.1)
Lk.x = kxLx
Lk.y = kyLy
E = 200000 MPa
λ c = 1 5000
√
240
π 8.66 200000
= 6.37 > 1.2, maka
= 1.25(6.372) = 50.72
240
Nn = 12000 ( ) = 56782 N
50.70
n Nn = 0.85(56782) = 48265 N
Karena Nu ≤ Nn maka limit state tidak terpenuhi. Profil atai desain harus diusulkan
L fy
λc = 1 k
π r E √; (SNI-2002; butir 7.6.1)
Lk.x = kxLx
Lk.y = kyLy
E = 200000 MPa
λ c = 1 5000
√
240
π 70.4 200000
= 0.78 => 0.25 < λ c > 1.2, maka
1.43
ω= ; (SNI-2002: pers. 7.6-5b)
1.6−0.67 λ c
1.43
= = 1.33
1.6−0.67 λ c
240
Nn = 16350 ( ) = 2950376 N
1.33
n Nn = 0.85(2950376) = 2507820 N
Nu ≤ Nn
Karena Nu ≤ Nn maka limit state terpenuhi. Profil dapat dipakai sebagai komponen tekan.
Nu 390600
Akan tetapi, perbandingan adalah = 0.16 = 16%, yang menandakan bahwa
∅Nn 2507820
profil yang diusulkan terlampau kuat, dan dengan demikian adalah boros. Usulan profil yang
Nu
optimum (tidak terlampau kuat dan tidak boros) adalah yang sedemikian sehingga rasio
∅Nn
minimum 60%
Profil untuk komponen aksial tekan adalah WF 500 x 300 x 11 x 18 mm, mutu fy= 240
MPa. Sebenarnya profil ini tidak optimal, sehingga prencanaan masih harus dilanjutkan hingga
memperoleh profil rencana yang optimal.
Cara mendesain komponen aksial tekan telah diajarkan, dan satu contoh telah
ditampilkan. Dengan mempelajari modul ini dengan saksama, anda akan dapat melakukan
desain komponen aksial, baik yang aksial tekan maupun yang aksial tarik, dari suatu struktur
baja.
SNI 03 – 1729 – 2002 memberikan formula LRFD untuk limit-state ini sebagai
persamaan (8.1-1)-nya untuk komponen yang terbebani lentur pada sumbu kuat (sumbu
x), dan sebagai persamaan (8.1-2)-nya untuk komponen yang terbebani lentur pada
sumbu lemah (sumbu y). Kedua persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai:
Mu = ∅ Mn
Dengan Mu adalah momen lentur terfaktor dan Mn adalah resistensi atau kapasitas lentur.
Studi mengenai kapasitas suatu komponen terhadap tekuk lokal ditentukan oleh
dua hal yaitu:
Studi sehubungan dengan tekuk puntir lateral menyatakan bahwa kapasitas suatu
profil dalam hal kestabilan terhadap tekuk puntir lateral, bergantung pada dua hal prinsip
yaitu:
SNI 03 – 1729 – 2002 membahas hal ini pada butir 8.3-nya, dan menyatakan
kedua hal prinsip tersebut secara tergabung, yang bergantung pada panjang bentang
komponen, apakah komponen tergolong berbentang pendek, berbentang menengah atau
berbentang panjang.
Mbckl adalah kapasitas komponen dalam hal kestabilan terhadap tekuk lokal
Mltb adalah kapasitas komponen dalam hal kestabilan terhadap tekuk puntir
lateral
Formula LRFD untuk limit state ini, dinyatakan SNI 03-1729-2002 sebagai
persamaan (8.8-1)-nya sebagai berikut:
Vu ≤ ∅ Vn
∅ Vn = kapasitas geser
Vu
≤1
∅ Mu
Mu Vu
+ ≤1
∅ Mn ∅ Mu
Mu Vu
+ 0.625 ≤ 1.375
∅ Mn ∅ Mu
Nu 8 M ux M uy
+ ( + )≤1
∅ Nn 9 ∅bM ∅b M
nx ny
Nu
Dan untuk < 0.2
∅ Nn
Nu 8 M ux M uy
+ ( + )≤1
∅ Nn 9 ∅bM ∅b M
nx ny
1. Ususlan profil
Profil baja DIN 100 disulkan untuk didesain bagi gelagar ini. Data dimensional
profi ini ditunjukkan Tabel.
Nu 8 M ux M uy Nu 8 M ux M uy
Persamaan interaksi + ( + ) ≤ 1.0 atau + ( + )≤1
∅ Nn 9 ∅bM ∅b M
nx ny
2 ∅ Nn 9 ∅bM ∅bM
nx ny
Dapati disimpulkan dari pengamatan pada distribusi gaya dalam yang ditunjukkan dalam Gambar 3d
bahwa penampang kritis adalah penampang A dan D. Pengujian akan dilakukan di penampang D.
rx = 401 mm
λ cx = 1 20000 240
π 401 200000 √
= 0.55
λ cy =
π ry E √
1 Lky f y
; [SNI - 2002: pers. (7.6-1)]
Gambar 3d
Ry = 64 mm
λ cy = 1 4000 240
π 64 200000 √
= 0.69
0.25 < 0.69 < 1.2 => 0.25 < λ c < 1.2 maka:
1.43
ω= =1.26
1.6−0.67 (0.69)
240
Nn = 40000 =7619048 N
1.26
Nu 500000
= =0.80<0.2 ; maka pers. Interaksi yang digunakan adalah:
∅ Nn 0.85(7619048)
Nu 8 M ux M uy
+ ( + ) ≤ 1.0 ; (SNI-2002: butir 11.3)
2 ∅ N n 9 ∅bM ∅bMnx ny
500000 8 2.4 x 1 09
+ ( +0 ) = 0.80 <1.0
2(0.85)7619048 9 0.9(3.1 x 1 09 )
Karena selain aksial dan momen lentur, gelagar juga dibebani geser maka harus diuji
terhadap persamaan LRFD
❑❑ ❑❑ ❑❑
❑❑ + ❑❑ + 0.625 ❑❑
1.375 ; (SNI-2002: butir 8.9-2)
❑ ❑
❑
❑ + 0 + 0.625 ( ❑ = 0.91
❑
❑
❑
< 1.375
Karena profil DIN 100 memenuhi limit state yang harus dipenuhi maka profil ini
dapat dipakai sebagai profil baja untuk gelagar melintang dari struktur pendukung
lantai jembatan dimaksud.
❑
Rasio kemanfaatan adalah ❑ = 80% > 60% maka DIN adalah profil yang optimal
g. Hasil desain
Profil untuk gelagar melintang jembatan adalah DIN 100, mutu fy = 240 MPa.
Kita telah sampai di bagian akhir modul ini. Cara mendesain komponen lentur dan
komponen terkombinasi aksial-lentur telah dibahas dan dijelaskan. Satu contoh
mendesain juga telah diberikan. Dengan mempelajarinya secara saksama, anda akan
dapat melakukan desain komponen lentur dan komponen terkombinasi aksial-lentur
suatu struktur bangunan baja.
h.