BAB VII
PENAMPANG BUILT-UP
Gambar 7.1
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 226
BAB VII – Penampang Built-Up
d t
= Z w 2 Ap p
2 2
Z yang diperlukan - Zw
Ap
d tp
Contoh 7.1
Pilih balok dengan tinggi maksimum 29,50 in. untuk beban dan bentang
dalam Gambar 7.2. Digunakan baja 50 ksi dan balok diasumsikan
mempunyai sokongan lateral penuh pada flens tekan.
Gambar 7.2
Solusi:
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 227
BAB VII – Penampang Built-Up
(22,82)( 40) 2
Mu = = 4564 ft-k
8
Mu (12)(4564)
Z yang diperlukan = 1217 in 3
b Fy (0,9)(50)
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 228
BAB VII – Penampang Built-Up
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 229
BAB VII – Penampang Built-Up
bf 65 h 640
dan
2t f Fy tw Fyf
Mu
Z total yang diperlukan dari girder =
b Fy
h t
Z terpasang = tw (2) Ap f (2)
h h
2 4 2 2
w Ap h t f
Mu t h2
b Fy 4
Mu t h2
w
b Fy h t f 4h t f
Ap yang diperlukan =
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 230
BAB VII – Penampang Built-Up
Gambar 7.5
Contoh 7.2
Rencanakan penampang built-up las dengan tinggi 60 in. tanpa
pengaku (stiffener) diantaranya untuk bentang sederhana 70 ft dengan
beban mati layan 1 k/ft dan beban hidup layan 2 k/ft. Penampang ini
disambungkan antara dua kolom (jadi tidak perlu pengaku tumpuan
ujung/end-bearing stiffener sebagaimana dijelaskan dalam Sub Bab
7.8) dan balok ini mempunyai pengaku lateral menerus sepanjang flens
tekannya. Mutu baja A36, las fillet SMAW, elektroda E70.
Solusi:
Geser dan momen maksimum
(4,64)(70) 2
Mu 2842 ft - k
8
Vu = (35)(4,64) = 162,4 k
M u (12)(2842)
Z yang diperlukan = 1052,6 in 3
Fy (0,9)(36)
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 231
BAB VII – Penampang Built-Up
640 640
Agar web kompak h/tw harus 107
Fyf 36
Asumsikan h = 60 – 2 = 58 in.
58
tw minimum = 0,542 in. Ambil 169 in.
107
Coba web 9
16
x 58 (Aw = 32,62 in.2)
h 58
9 103,1
tw 16
Karena nilai ini > 418/ Fyf = 70 (lihat LRFD Apendik G-4) maka
diperlukan pengaku transversal. Tetapi jika Vu Vn sebagaimana
ditentukan dari LRFD Apendik Pers. A-F2-3 dan A-G3-3, pengaku tidak
diperlukan. (Hal ini akan dibahas dalam Sub Bab 7.5).
Selain mensubstitusi ke dalam rumus di atas, nilai vVn / Aw
dapat dihitung dari Tabel 10-36 dalam Part 6 Manual LRFD dengan a/h
> 3,0 dan h/tw = 103,1 (a adalah jarak bersih antara pengaku
transversal).
vVn
11,2 ksi
Aw
Vu 162,4
4,98 ksi 11,2 ksi
Aw 32,62
Luas flens
Mu twh 2
Af
b Fy h t p 4h t p
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 232
BAB VII – Penampang Built-Up
(12)(2842) (58) 2
Af 16
9,87 in 2
(0,9)(36)(58 0,75) (4)(58 0,75)
Coba pelat ¾ x 14 pada setiap flens (10,5 in.2). Apakah flens kompak?
bf 14 65
9,33 10,8
2t f (2)(0,75) 36
Periksa penampang
9
Gunakan web 16
x 58 dan flens ¾ x 14.
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 233
BAB VII – Penampang Built-Up
Gambar 7.6
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 234
BAB VII – Penampang Built-Up
jembatan kereta api, pelat girder akan kompetitif untuk bentang antara
45 s.d. 50 ft.
Batas atas ekonomis dari bentang pelat girder tergantung pada
banyak faktor antara lain: (a) apakah jembatan tumpuan sederhana
atau menerus, (b) jembatan jalan raya atau kereta api, (c) penampang
terbesar yang dapat dikirim ke lapangan, dll. Secara umum, pelat girder
akan ekonomis untuk jembatan kereta api untuk bentang antara 50 s.d.
130 ft (15 s.d. 40 m) dan untuk jembatan jalan kereta api dengan
bentang antara 80 s.d. 150 ft (24 s.d. 46 m). Tetapi pelat girder
seringkali kompetitif untuk bentang yang lebih besar, khususnya jika
menerus. Kenyataannya, pelat girder ini biasa dipakai untuk bentang
200 ft (61 m) dan telah dibangun untuk bentang 400 ft (122 m).
Misalnya bentang utama dari jembatan menerus pelat girder dipakai
pada jembatan Bonn-Beuel yang melintasi sungai Rhine di German
dengan bentang 643 ft.
Pelat girder tidak hanya digunakan pada jembatan, tetapi juga
biasa digunakan pada bangunan dengan beban terpusat yang besar.
Misalnya untuk ruang pertemuan tanpa kolom pada bangunan seperti
dalam Gambar 7.7. Pelat girder dalam lantai tersebut harus memikul
beban kolom yang sangat besar dari lantai di atasnya. Pelat girder pada
bangunan seperti ini biasanya mudah dianalisa karena tidak ada beban
bergerak, meskipun untuk beberapa bangunan terdapat beban
bergerak dari crane.
Gambar 7.7
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 235
BAB VII – Penampang Built-Up
1. Berat baja lebih rendah dari rangka tetapi lebih tinggi dari profil
giling.
2. Pelaksanaan lebih cepat dibandingkan dengan rangka.
3. Karena sifat pelat girder yang lebih kompak, getaran dan beban
kejut bukan masalah yang serius.
4. Pelat girder memerlukan lebih sedikit bentang bersih vertikal
yang lebih kecil dibandingkan rangka.
5. Pelat girder mempunyai lebih sedikit titik kritis dibandingkan
dengan rangka.
6. Sambungan yang buruk pada pelat girder tidak menimbulkan
bencana seperti pada rangka.
7. Bahaya cedera kecelakaan pada pelat girder lebih kecil
dibandingkan pada rangka. Misalnya, jika sebuah truk melintas
diatas jembatan pelat girder mungkin hanya akan menyebabkan
lenturan kecil, tetapi akan menyebabkan keruntuhan pada
elemen rangka.
8. Pelat girder lebih mudah dicat dibandingkan rangka.
Tinggi
1 1
Tinggi pelat girder bervariasi dari 6
s.d. 15
bentang, dengan rata-rata
1 1
antara s.d. , tergantung kondisi pekerjaan. Salah satu kondisi yang
10 12
membatasi dimensi pelat girder adalah dimensi terbesar yang dapat
dipabrikasi di bengkel dan dikirim ke lapangan. Masalah yang mungkin
muncul adalah bentang bersih vertikal yang akan merintang
disepanjang rute ke lapangan.
Dimensi Web
Setelah tinggi girder ditentukan, dimensi lain dari girder dapat
ditentukan dari geser dan momen maksimum. Sebagaimana telah
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 236
BAB VII – Penampang Built-Up
dijelaskan dalam Sub Bab 10.2, web balok memikul hampir seluruh
beban geser; tegangan geser ini diasumsikan dalam Spesifikasi LRFD
terdistribusi merata sepanjang web. Tinggi web dapat dihitung dengan
mengurangi tinggi total girder dengan tebal flens (kurang lebih 1 s.d. 2
in. untuk setiap flens). Tinggi web biasanya dipilih pada inci terdekat,
karena pelat tidak tersedia dalam dimensi yang lebih kecil dari satuan
inci.
Saat pelat girder melentur, kelengkungannya membuat tekanan
vertikal dalam web seperti pada Gambar 7.8. Hal ini disebabkan oleh
komponen vertikal kebawah dari tegangan lentur flens tekan dan
komponen vertikal ke atas dari tegangan lentur lentur flens tarik.
Web harus mempunyai cukup kekuatan tekuk vertikal untuk
menahan pengaruh tekan seperti dalam Gambar 7.8. Masalah ini
dibahas dalam Apendik G1 Spesifikasi LFRD dengan memberikan
kelangsingan web maksimum yang diijinkan melalui nilai h/tw. Nilai ini
tergantung pada jarak pengaku yang dinyatakan oleh rasio a/h, dengan
a adalah jarak bersih antara pengaku transversal. Tujuan dari nilai
pembatasan ini adalah untuk mencegah tekuk vertikal dari flens girder
ke arah web sebelum tegangan leleh dicapai pada flens.
Jika digunakan pengaku transversal dan jaraknya kurang dari 1½
kali h, rasio maksimumnya adalah
h 2000
(LRFD Pers. A-G1-1) (7.1)
tw Fyf
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 237
BAB VII – Penampang Built-Up
h 14000
Fyf Fyf 16,5
(LRFD Pers. A-G1-2) (7.2)
tw
Dimensi Flens
Setelah dimensi web ditentukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan luas flens sehingga flens tidak akan menerima beban
berlebihan akibat lentur. Kekuatan lentur total dari pelat girder sama
dengan kekuatan lentur flens ditambah dengan kekuatan lentur web.
Hampir seluruh kekuatan lentur berikan oleh flens dan satu rumus
pendekatan untuk menentukan luas flens adalah:
Af Fy h M u
Dan didapat:
Mu
Af
Fy h
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 238
BAB VII – Penampang Built-Up
Geser Web
Spesifikasi LRFD untuk pelat girder mengijinkan perencanaan
berdasarkan kekuatan pasca tekuk. Perencanaan dengan dasar ini
memberikan kekuatan girder yang lebih realistis. (Perencanaan seperti
ini belum tentu memberikan hasil yang lebih ekonomis karena
diperlukan pengaku yang lebih mahal). Jika girder dibebani hingga
terjadi tekuk awal, girder tidak akan runtuh karena adanya fenomena
aksi medan tarik (‘tension field action’).
Setelah terjadi tekuk awal suatu pelat girder akan berperilaku
seperti rangka. Web akan berperilaku seperti rangka dengan diagonal
tarik dan mampu memikul tambahan geser. Suatu lapisan dari web
berperilaku seperti batang diagonal dari suatu rangka dengan susunan
batang horisontal yang sejajar seperti pada Gambar 7.9. Pengaku
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 239
BAB VII – Penampang Built-Up
Gambar 7.9 Aksi medan tarik dalam web dari pelat girder
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 240
BAB VII – Penampang Built-Up
5
= 5
( a / h) 2 (LRFD Pers. A-G3-4) (7.6)
Jika a/h > 3,0 atau > 260 / h / tw , nilai di atas dipakai = 5,0.
2
187 kv / Fyw
Cv
h / tw (LRFD Pers. A-G3-5) (7.6)
44000kv
Cv
h / tw 2 Fyw (LRFD Pers. A-G3-3) (7.7)
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 241
BAB VII – Penampang Built-Up
dibahas secara rinci pada bagian akhir dari bab ini, sehingga
perencanaannya tidak dimasukkan dalam contoh ini.
Jika pelat girder mempunyai web yang langsing (yaitu
h / tw 970 / Fyf ), kekuatan lenturnya akan lebih kecil dari nilai yang
dihitung dari kondisi batas leleh flens tekan dan tekuk, yang dihitung
dari rumus berikut:
M u b M n dengan b 0,9
dengan
Contoh 7.3
Rencanakan pelat girder dengan las, baja A36 untuk bentang 70 ft dan
beban merata mati layan 2 k/ft dan beban hidup merata layan 3,5 k/ft.
Flens tekan mendapat sokongan lateral penuh. Tumpuan girder adalah
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 242
BAB VII – Penampang Built-Up
Solusi:
Geser dan momen maksimum
Vu = (35)(8,3) = 290,5 k
Prarencana web
Prarencana flens
Gunakan rumus berikut untuk menentukan luas flens
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 243
BAB VII – Penampang Built-Up
Karena
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 244
BAB VII – Penampang Built-Up
Jika
Jika
Jika
Untuk kondisi batas dari tekuk lokal flens, gunakan nilai berikut
ini:
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 245
BAB VII – Penampang Built-Up
Cb = 1,0
Dalam rumus di atas dan
Contoh 7.4 memberikan ilustrasi pemilihan penampang untuk
pelat girder tanpa sokongan lateral penuh pada flens tekan.
Contoh 7.4
Tentukan penampang pelat girder sambungan las untuk bentang 54 ft
tumpuan sederhana yang memikul beban mati merata 2 k/ft dan
beban hidup terpusat 150 k pada setiap 1/3 panjang bentang. Material
dari baja A36 dengan asumsi diberikan sokongan lateral flens tekan
pada setiap jarak 1/3 bentang. Untuk sementara tidak perlu mendesain
pengaku transversal.
Solusi:
Geser dan momen maksimum
Asumsikan berat sendiri balok = 400 lb/ft
Wu = (1,2)(2,4) = 2,88 k/ft
Pu = (1,6)(150) = 240 k
Menggambar diagram geser dan momen, Gambar 7.10.
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 246
BAB VII – Penampang Built-Up
Gambar 7.10
Prarencana web
Prarencana flens
(BAIK)
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 247
BAB VII – Penampang Built-Up
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 248
BAB VII – Penampang Built-Up
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 249
BAB VII – Penampang Built-Up
Untuk kondisi batas tekuk lokal flens. Seperti halnya untuk penampang
pada jarak 18 ft dari tumpuan Fcr = Fyf = 36 ksi dan RPG = 0,998.
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 250
BAB VII – Penampang Built-Up
Gambar 7.11
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 251
BAB VII – Penampang Built-Up
Pengaku Tumpuan
Pengaku tumpuan ditempatkan berpasangan pada web dari pelat
girder di ujung girder yang tidak disambung dengan kolom atau balok
lain dan dilokasi lain tempat beban terpusat. Pengaku ini harus
dipasang dengan tepat dan kuat terhadap flens yang dibebani dan
harus diperpanjang keluar sejauh mungkin ke sisi flens atau siku. Jika
beban normal pada flens girder adalah tarik, pengaku ini harus dilas
pada flens yang dibebani. Jika beban adalah tekan, maka harus
diberikan tumpuan yang baik antara flens dan pengaku ini. Untuk
mencapai tujuan ini, pengaku harus dilas ke flens atau ke kaki
terpanjang dari pengaku dapat dicetak.
Pengaku tumpuan untu kolom mempunyai jenis yang khusus
dan sulit untuk dianalisa karena pengaku ini harus memikul beban
bersamaan dengan web. Besar sokongan yang diberikan oleh kedua
komponen ini sulit diperhitungkan. Spesifikasi LRFD (K1.9) menyatakan
bahwa beban terfaktor atau reaksi tidak boleh melebihi kuat rencana
dari suatu kolom yang terdiri dari luas efektif pengaku transversal
ditambah dengan bagian web sebesar 12tw pada ujung girder dan 25 tw
pada beban terpusat diantara girder. Hanya bagian dari pengaku di luar
las fillet dari flens profil siku atau bagian luar dari flens ke las web (lihat
Gambar 7.11) yang dianggap efektif memikul beban. Panjang efektif
dari “kolom pengaku tumpuan” ini diasumsikan dalam Spesifikasi LRFD
(K1.9) sebesar 0,75h.
Pada ujung girder yang tidak disambung dengan kolom atau
balok lain diperlukan pengaku tumpuan ujung jika reaksi terfaktor Ru
lebih besar dari . Jika beban terpusat pada bentang atau reaksi
lebih besar dari maka diperlukan pengaku tumpuan dalam.
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 252
BAB VII – Penampang Built-Up
Jika beban terpusat bekerja pada jarak tertentu dari ujung balok
yang lebih besar dari tinggi balok d.
Jika beban terpusat bekerja pada jarak tertentu dari ujung balok
yang kurang atau sama dengan tinggi balok d.
Pengaku Antara
Pengaku antara atau pengaku bukan tumpuan disebut juga pengaku
stabilitas atau pengaku antara menurut Spesifikasi LRFD Apendik G4
tidak diperlukan jika atau jika geser terfaktor
dengan Cv dihitung dengan rumus berikut yang
sesuai, dengan menggunakan kv = 5,0 dan = 0,90.
Jika
Jika
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 253
BAB VII – Penampang Built-Up
Pengaku Longitudinal
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 254
BAB VII – Penampang Built-Up
Contoh 7.5
Rencanakan pengaku tumpuan dan pengaku antara untuk pelat girder
dalam Contoh 7.4. Periksa dengan persamaan interaksi lentur-geser
pada penampang 6, 12, dan 18 ft dari tumpuan girder.
Solusi:
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 255
BAB VII – Penampang Built-Up
(OK)
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 256
BAB VII – Penampang Built-Up
A dari kolom =
KL = (0,75)(62) = 46,5 in
Dari Tabel 3.36 Bagian 6 Manual LRFD didapat 30,51 ksi atau
dapat ditentukan dari rumus LRFD yang sesuai: E2-2 atau E2-3.
(OK)
(OK)
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 257
BAB VII – Penampang Built-Up
Pengaku Antara
(a) Apakah diperlukan pengaku antara?
(OK)
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 258
BAB VII – Penampang Built-Up
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 259
BAB VII – Penampang Built-Up
k = 5,0;
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 260
BAB VII – Penampang Built-Up
Minimum =
Kumpulan Soal
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 261
BAB VII – Penampang Built-Up
7.1 Tentukan pelat penutup profil W dengan batasan tinggi 18,00 in.
untuk memikul beban servis seperti pada gambar. Gunakan baja
A36 dan asumsikan balok mempunyai sokongan lateral penuh
pada flens tekan. (Jawab: Salah satu solusi adalah W16 x 36
dengan pelat 1 ½ x 14 pada setiap flens).
7.2 Arsitek mensyaratkan tinggi balok tidak boleh lebih dari 16,50 in
untuk memikul beban layan mati merata 4 klf, tidak termasuk
berat sendiri balok, beban layan hidup merata 6 klf untuk bentang
tumpuan sederhana 24 ft. Gunakan baja A572 dengan Fy = 50 ksi
dan pengaku dengan sokongan lateral penuh pada flens tekan.
7.4 Ulangi Soal 7.3 jika panjang bentang 60 ft dan baja A572 (Fy = 50
ksi).
7.5 Rencanakan pelat girder las dengan baja A36 untuk bentang 60 ft
dan beban layan mati merata 2,0 klf (tidak termasuk berat sendiri
balok) dan beban layan hidup 4,5 klf. Flens tekan mendapat
sokongan lateral penuh. Girder mempunyai tumpuan sederhana
dan tidak dihubungkan dengan kolom. Tidak perlu merencanakan
pengaku transversal. (Salah satu solusi: web 5/16 x 70 dengan
pelat 1 x 22 untuk setiap flens).
7.6 Ulangi Soal 7.5 jika digunakan baja A572 (Fy = 50 ksi).
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 262
BAB VII – Penampang Built-Up
7.7 Tentukan penampang untuk pelat girder las dengan bentang dan
beban seperti pada gambar di bawah. Gunakan baja A36 dan
diberikan sokongan lateral untuk flens tekan pada tumpuan dan
tempat beban terpusat. Tidak perlu menrencanakan pengaku
transversal (Salah satu solusi: web 5/16 x 58 dan pelat 2 x 26 pada
setiap flens).
7.8 Ulangi Soal 7.7 dengan menggunakan baja A572 (Fy = 50 ksi).
Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial dan Lentur 263