Anda di halaman 1dari 33

Bimbingan Teknis Perkuatan Struktur Eksisting

Menggunakan Bahan FRP

Contoh Perkuatan geser dengan laminasi FRP


untuk perbaikan dan retrofit
Junaedi Utomo
14 April 2022

Direktorat Bina Teknik Pemukiman dan Perumahan


Contoh-contoh perkuatan geser dengan bahan FRP
16.6 Perkuatan geser untuk balok-T interior
(SNI 8971 : 2021)
Balok T beton bertulang (fc′ = 20,7 N/mm2) yang terletak di dalam
gedung perkantoran mengalami peningkatan ketentuan persyaratan
untuk beban hidup. Analisis balok yang ada menunjukkan bahwa balok
masih kuat untuk menahan lentur; Namun, kekuatan gesernya tidak
memadai untuk menahan beban hidup yang ditingkatkan.
Berdasarkan analisis, kekuatan geser nominal yang disediakan oleh
beton adalah Vc = 196,6 kN, dan kekuatan geser nominal yang
disediakan oleh tulangan geser baja adalah Vs = 87,2 kN. Dengan
demikian, kekuatan geser desain balok eksisting adalah:
ϕVn, eksisting = 0,75 (196,6 + 87,2) = 213 kN.

Faktor kekuatan geser yang diperlukan, termasuk peningkatan beban


hidup, pada jarak d dari dukungan adalah:
Vu = 253,5 kN.

Gambar 16.6a menunjukkan diagram geser dengan lokasi dimana


perkuatan geser diperlukan sepanjang balok.
Perkuatan FRP geser tambahan dirancang seperti yang ditunjukkan
pada Gambar. 16.6b dan dirangkum dalam Tabel 16.6a. Setiap strip FRP
terdiri dari satu lapis (n = 1) lembaran karbon fleksibel yang dipasang
dengan teknik laminasi basah.
Sifat material FRP yang dilaporkan manufaktur ditunjuk-kan pada Tabel
16.6b.
Hitungan desain yang digunakan untuk konfigurasi ini ada di Tabel
16.6c.
16.7 Perkuatan geser kolom eksterior (SNI 8971 : 2021)
Kolom persegi 610 x 610 mm memerlukan tambahan kekuatan geser
sebesar 267 kN (ΔVu = 267 kN). Kolom ini terletak di garasi parkir
tertutup dan mengalami variasi rentang suhu dan iklim yang lebar.
Dicari metode perkuatan kolom menggunakan bahan FRP.

Lilitan penuh FRP berbasis gelas (E-glass based FRP complete wrap)
dipilih untuk memperbaiki kolom. Sifat-sifat sistem FRP, seperti yang
dilaporkan oleh pabrikan, ditunjukkan pada Tabel 16.7a.
Perhitungan desain untuk sampai pada jumlah total lilitan yang
dibutuhkan dilakukan sebagai berikut:
Contoh 8 — Desain geser (komponen lentur dan geser
(SNI 8970 : 2021)
Tentukan ukuran yang diperlukan dan spasi sengkang U-vertikal untuk
bentang 5,5 m, balok beton bertulang tumpuan sederhana dengan
berat normal. Asumsi kondisi paparan interior.
bw = 300 mm
d = 500 mm
fc′ = 28 MPa
ffu* = 700 MPa (sengkang)
Ef = 41000 MPa (sengkang)
wu = 70,8 kN/m (termasuk berat sendiri)
ρf = 0,0272 (tulangan longitudinal)
rb/db = 4 (asumsi kelengkungan batang sengkang yang dibengkok)

Contoh batang FRP


Hitungan dan pembahasan Referensi

Sifat desain material:


CE = 0,8 8970, Tabel 6.2
ffu = CEffu* = (0,8)(700) = 560 MPa 8970, Pers. (6.2a)

Untuk tujuan dari contoh ini, beban hidup akan diasumsikan ada pada
bentang penuh sehingga desain geser pada tengah bentang sebesar
nol. (Sebuah desain geser yang lebih besar dari nol pada tengah
bentang didapat dengan menempatkan sebagian beban hidup pada
bentang.)
1. Tentukan gaya geser terfaktor.
Pada tumpuan:

Pada jarak d dari tumpuan:


2. Tentukan tahanan geser yang diberikan beton
Jadi tulangan geser diperlukan. 8970, Bag. 8.2.2
3. Hitung Vu – ϕVc pada bagian kritis.

4. Tentukan jarak xc dari tumpuan di luar daerah dimana tulangan


geser tidak dibutuhkan untuk kekuatan (Vu = ϕVc):
Tentukan jarak xm dari tumpuan di luar daerah dimana tulangan
geser tidak dibutuhkan (Vu = ϕVc/2):

Jadi hanya tulangan geser minimum yang dibutuhkan di antara 1,88


m dan 2,32 m dari tumpuan. Tulangan geser tidak dibutuhkan
setelah melewati 2,32 m dari tumpuan.

5. Tentukan desain tegangan tarik pada tulangan geser


Kuat tarik pada batang FRP yang ditekuk:
Desain kuat tarik berdasarkan regangan = 0,004:
6. Tentukan kebutuhan spasi sengkang U vertikal pada bagian kritis
Asumsi sengkang U diameter D13 (Afv = 258 mm2)

Periksa jarak sengkang maksimum yang diizinkan:

Karena
Spasi sengkang minimum berdasarkan tulangan geser minimum:

Oleh sebab itu, spasi pada bagian kritis dibatasi terhadap yang terkecil
dari 162 mm, 250 mm, dan 403 mm. Pilih spasi 150 mm pada bagian
kritis.
Tentukan jarak x dimana dapat terjadi transisi spasi 250 mm (untuk
memenuhi kekuatan dan syarat spasi maksimum yang dihitung
diatas sebagai d/2 = 250 mm):

Oleh sebab itu, sebuah transisi dapat dibuat dari spasi 150 mm
menjadi 250 mm pada 0,99 m dari tumpuan.
7. Pilih pengaturan spasi sengkang yang memenuhi perhitungan
sebelumnya.
Letakkan sengkang pertama pada 50 mm dari tumpuan. Gunakan
spasi 150 mm hingga 1,1 m dari tumpuan. Gunakan spasi 250 mm
hingga 2,3 m dari tumpuan.
CATATAN Banyak perancang akan memilih spasi 250 mm samapi tengah
bentang, meskipun tidak dibutuhkan menurut perhitungan.

Terima kasih atas perhatiannya


Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai