Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Struktur Beton II

Modul 2:
Kekuatan Kolom Dengan
Beban Aksial Konsentrik

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
TEKNIK TEKNIK SIPIL W111700023 Zel Citra, MT

Abstract Kompetensi
Modul ini membahas tentang kekuatan Memahami konsep kekuatan
kolom pendek yang dibebani secara komponen aksial lentur beton
konsentrik dan eksentrik serta kolom bertulang, serta mampu
yang dibebani aksial dan lentur. menganalisa kekuatan nominal
komponen tersebut akibat beban
aksial konsentrik.
Persyaratan Peraturan SNI 2847 : 2013

Peraturan SNI 2847:2013 memberikan banyak batasan untuk dimensi,


tulangan, kekangan lateral dan beberapa hal lain yang berhubungan
dengan kolom beton. Beberapa persyaratan tersebut dapat dirangkum
sebagai berikut :
1. Pasal 9.3.2.2, memberikan batasan untuk faktor reduksi kekuatan, φ,
yaitu sebesar 0,65 untuk sengkang persegi dan φ = 0,75 untuk
sengkang spiral.
2. Pasal 10.9.1, mensyaratkan bahwa persentase minimum tulangan
memanjang adalah 1%, dengan nilai maksimum 8%, terhadap luas
total penampang kolom. Biasanya dalam perencanaan aktual, sangat
jarang tulangan kolom diambil melebihi 4% dari luas penampang.
3. Pasal 10.9.2, menyatakan bahwa minimal harus dipasang empat
buah tulangan memanjang untuk kolom dengan sengkang persegi
atau lingkaran, minimal tiga buah untuk kolom berbentuk segitiga,
serta minimal enam buah untuk kolom dengan sengkang spiral.
Jarak antar tulangan memanjang kekangan lateral maksimum
150mm, apabila lebih maka harus diberikan sengkat ikat (tie).
4. Pasal 7.10.4, sengkang spiral harus memiliki diameter minimum
10mm dan jarak bersihnya tidak lebih dari 75mm, namun tidak
kurang dari 25 mm.
5. Pasal 7.10.5.1, tulangan sengkang harus memiliki diameter minimum
10 mm untuk mengikat tulangan memanjang dengan diameter 32
mm atau kurang, sedangkan untuk tulangan memanjang dengan
diameter di atas 32 mm harus diikat dengan sengkang berdiameter
minimum 13 mm.
6. Pasal 7.10.5.2, jarak vertikal sengkang atau sengkang ikat tidak
boleh melebihi 16 kali diameter tulangan memanjang, 48 kali

‘19 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Zel Citra, MT http://www.mercubuana.ac.id
diameter sengkang/sengkang ikat, atau dimensi terkecil dari
penampang kolom.

Kekuatan Kolom Pendek yang Dibebani Secara Konsentrik


Berdasarkan beban yang bekerja pada kolom secara konsentrik, jadi
disini M=0, namun dalam prakteknya, semua kolom harus di desain
terhadap adanya kemungkinan eksentrisitas (akibat ketidaksempurnaan
pengerjaan, posisi beban bekerja dsb). Besarnya nilai eksentrisitas
minimum biasanya diambil sebesar 10% dimensi penampang untuk
kolom persegi dan 5% diameter untuk kolom bundar yang diberi spiral.

Kekuatan kolom pendek yang dibebani secara konsentrik terdiri atas


komponen sumbangan beton dan sumbangan yaitu :
P0c = 0,85 f’c (Ag - Ast) …………………………………………………….. (1)
P0s = fy Ast ………………………………………………………………….. (2)
Dimana Ast = Luas total tulangan baja
Ag = Luas penampang beton

Penggunaan nilai 0,85 dalam perhitungan kuat tekan kolom didasari


atas adanya perbedaan kuat tekan beton persegi terhadap kuat tekan
beton silinder.

Kuat nominal untuk suatu kolom yang dibebani dengan beban tekan
aksial dapat dituliskan dengan persamaan:
P0 = 0,85 f’c Ag + Ast (fy – 0,85 f’c)………………………………………. (3)
Namun pada actualnya beban yang terjadi pada kolom tidaklah vertikal
sempurna, sehingga perlu diasumsikan terjadinya beban eksentrisitas.
Oleh karena itu P0 harus direduksi untuk desain kolom dengan

‘19 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Zel Citra, MT http://www.mercubuana.ac.id
sengkang spiral maupun sengkang persegi. Sehingga untuk kolom
sengkang persegi kuat aksial desainnya adalah:
Pn =  (0,80) {0,85 f’c Ag + Ast (fy – 0,85 f’c)}………………………….. (4)

Dan untuk kolom sengkang spiral kuat aksial desainnya adalah :


Pn =  (0,85) {0,85 f’c Ag + Ast (fy – 0,85 f’c)} ……………………….… (5)

Dimana :
Pn ➔ Kuat tekan rencana
 ➔ Faktor reduksi 0,65 untuk sengkang persegi
Faktor reduksi 0,75 untuk sengkang spiral
f’c ➔ Kuat tekan mutu beton
fy ➔ Tegangan leleh mutu baja
Ag ➔ Luas total penampang kolom
Ast ➔ Luas total tulangan memanjang

Secara praktis di lapangan dapat digunakan rasio tulangan memanjang


untuk kolom persegi g yaitu sebesar 1% hingga maksimum 8%
terhadap luas penampang kolom beton.
Rumus : g = Ast / Ag ………………………………………………………. (6)
Dimana :
g ➔ Rasio Penulangan
Ag ➔ Luas total penampang kolom
Ast ➔ Luas total tulangan memanjang

Sedangkan untuk tulangan spiral, dalam SNI 2847 : 2013 rasio tulangan
sengkang spiral yang disyaratkan adalah :

‘19 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Zel Citra, MT http://www.mercubuana.ac.id
Rumus: s = 0,45 ( Ag/Ac – 1 ) fc/fy

dengan jarak sengkang spiral adalah :


s = volume spiral / volume inti (core)
= as  (Dc - ds) / (/4 Dc2)S
= 4 as (Dc - ds) / Dc2S ……………………………………….. (7)
Dimana :
as ➔ Luas tulangan spiral
Dc ➔ Diameter inti beton, diukur hingga sisi luar diameter
spiral
D ➔ Diameter kolom
ds ➔ Diameter spiral
S ➔ Jarak antar tulangan spiral

Contoh 1:
Tentukan kuat aksial tekan rencana ( Pu ) dari sebuah penampang
kolom bujur sangkar dengan lebar sisi 300mm, yang memiliki luas
tulangan memanjang 4D29 serta sengkang persegi D10 – 300mm.
Gunakan f’c = 27,5 Mpa dan fy = 400 Mpa.

Penyelesaian:
1. Hitung :
Ast = 4 (660) = 2.640mm2 dan Ag = 300 x 300 = 90.000mm2
Pn =  (0,80) {0,85 f’c Ag + Ast (fy – 0,85 f’c)}
= 0,65 (0,80) {0,85 (27,5) (90.000) + 2.640 (400 – 0,85 (27,5) }
= 1.610.981 N = 1.610 kN
2. Periksa persentase tulangan memanjang, g = 2.640 / 90.000 =
2,93%. Nilai ini berada pada batasan rasio 1% dan 8%.

‘19 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Zel Citra, MT http://www.mercubuana.ac.id
3. Periksa jarak tulangan sengkang. Sengkang yang digunakan
memiliki diameter 10mm, jarak maksimum sengkang diambil nilai
terkecil dari :
a. 48 kali diameter sengkang = 48 (10) = 480mm
b. 16 kali diameter tulangan memanjang = 16 (29) = 464mm
c. Dimensi terkecil penampang kolom = 300mm
Jadi jarak maksimum sengkang adalah 300mm (sudah terpenuhi).

Desain penampang kolom: 4D29


D10 – 300mm

h = 300mm

b = 300mm

Contoh 2 :
Desainlah sebuah kolom dengan penampang bujur sangkar, untuk
memikul beban mati aksial tekan sebesar 1.200KN dan beban hidup
aksial tekan 800KN. Gunakan fc = 30Mpa dan fy = 400Mpa, serta rasio
tulangan memanjang g = 2,5%. Desainlah pula tulangan sengkangnya.
Penyelesaian :
1. Pu = 1,2DL + 1,6LL
= 1,2 (1.200) + 1,6 (800) = 2.720kN

2. g = 2,5% , maka Ast = 2,5%Ag = 0,025Ag, maka :

Pn =  (0,80) {0,85 f’c Ag + Ast (fy – 0,85 f’c)}

‘19 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Zel Citra, MT http://www.mercubuana.ac.id
2.720 x 103 = 0,65 (0,80) {0,85 (30) (Ag) + 0,025Ag (400 – 0,85
(30) }
Ag = 150.039mm2
Sehingga dimensi kolom bujur sangkar = 387,35mm  400mm.
Ast dapat dihitung:
Pn =  (0,80) {0,85 f’c Ag + Ast (fy – 0,85 f’c)}
2.720 x 103 = 0,65 (0,80) {0,85 (30) (400x400) + Ast (400 –
0,85 (30) }
Diperoleh Ast = 3.072,82mm2. Dipasang 8D25 (Ast = 3.920mm2)

3. Tulangan sengkang dipilih diameter 10mm. cek syarat jarak


sengkang :
a. 48 kali diameter sengkang = 48 (10) = 480mm
b. 16 kali diameter tulangan memanjang = 16 (25) = 400mm
c. Dimensi terkecil penampang kolom = 400mm
Jadi jarak maksimum sengkang adalah 400mm (sudah terpenuhi).

4. Gambarkan penampang kolom:


8D25
D10 – 400mm

h = 400mm

b = 400mm
Cek jarak bersih antar tulangan memanjang jika selimut beton
40mm:
= {400 – (2 x 40) – (2 x10) – (3 x 25)} / 2
= 112,5mm < syarat SNI 150mm ➔ OK

‘19 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Zel Citra, MT http://www.mercubuana.ac.id
Contoh 3 :
Desainlah sebuah kolom dengan penampang lingkaran dan sengkang
spiral, untuk memikul beban mati aksial tekan sebesar 2.100kN dan
beban hidup aksial tekan 1.100kN. Gunakan fc = 27,5Mpa dan fy =
400Mpa, serta rasio tulangan memanjang g = 3%. Desainlah pula
tulangan sengkangnya.
Penyelesaian :
1. Pu = 1,2DL + 1,6LL
= 1,2 (2.100) + 1,6 (1.100) = 4.280kN

2. g = 3% , maka Ast = 3%Ag = 0,03Ag, maka :

Pn =  (0,85) {0,85 f’c Ag + Ast (fy – 0,85 f’c)}


4.280 x 103 = 0,75 (0,85) {0,85 (27,5) (Ag) + 0,03Ag (400 –
0,85 (27,5) }
Ag = 193.625,6mm2
Sehingga dimensi kolom bulat = 496,52mm  500mm.
Ast dapat dihitung:
Pn =  (0,80) {0,85 f’c Ag + Ast (fy – 0,85 f’c)}
4.280 x 103 = 0,75 (0,80) {0,85 (27,5) (196.349,54) + Ast (400 –
0,85 (27,5) }
Diperoleh Ast = 5.639,71mm2. Dipasang 8D32 (Ast = 6.432mm2)

3. Desain tulangan sengkang spiral :


Diameter inti Dc = 500 – 2(40) = 420mm
Ac = /4 (4202) = 138.544,24mm2

‘19 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Zel Citra, MT http://www.mercubuana.ac.id
Ag = 196.349,54mm2
s = 0,45 ( Ag/Ac – 1 ) fc/fy
= 0,45 (196.349,54/138.544,24 – 1) (27,5/400)
= 0,0129
Jika digunakan spiral diameter 10mm, as = 78,54mm2 dan ds =
10mm, maka :
s = 4 as (Dc - ds) / Dc2S
0,0129 = 4(78,54) (420-10) / 4202S
S = 56,4mm  50mm
Dipilih tulangan sengkang spiral D10 – 50mm

Latihan :
Desainlah penampang kolom untuk memikul beban mati dan beban
hidup aksial tekan. Desain pula kebutuhan tulangan sengakang persegi
atau spiral serta gambarkan penampang kolom hasil desain tersebut.
Gunakan fy = 400Mpa dan rasio tulangan g
No Fc (Mpa) DL LL g (%) Penampang
a 27,25 900 900 4 persegi
b 27,25 2.000 1.800 1 persegi
c 27,25 1.500 750 1 persegi
d 35 1.500 1.050 2 persegi
e 27,25 850 800 2 Persegi, b = 300 mm
f 27,25 1.250 1.450 3 Persegi, b = 350 mm
g 27,25 950 700 3 Persegi, b = 300 mm
h 35 3.100 2.050 2 Persegi, b = 450 mm
i 27,25 1.600 600 4 Lingkaran, spiral
j 27,25 2.150 1.000 3,25 Lingkaran, spiral

‘19 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Zel Citra, MT http://www.mercubuana.ac.id
k 27,25 1.800 1.200 5 Lingkaran, spiral
l 35 1.300 900 4,25 Lingkaran, spiral

Daftar Pustaka

• Setiawan, Agus. (2016). Perancangan Struktur Beton Bertulang.


Jakarta : Erlangga
• SNI 2847:2013. (2013). Persyaratan Beton Struktural Bangunan
Gedung. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional

‘19 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Zel Citra, MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai