Anda di halaman 1dari 16

BAB 2 Petunjuk Praktikum

Modul 1
Aliran Air pada Saluran Terbuka

1.1 Pendahuluan
Saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas disebut saluran terbuka. Contoh
dari saluran terbuka adalah sungai, saluran irigasi, drainase dan saluran-saluran lain yang
bentuk dan kondisi geometrinya bermcam-macam. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa
tipe aliran saluran terbuka adalah:

1.1.1 Aliran Tetap (Steady Flow)


Aliran dalam saluran terbuka dikatakan tetap (Steady) bila kedalaman aliran tidak berubah
atau dapat dianggap konstan selama jangka waktu tertentu.
1. Aliran Seragam (Uniform Flow)
Aliran terbuka dikatakan seragam bila kedalaman aliran sama pada setiap
penampang saluran.
2. Aliran Tidak Seragam (Nonuniform Flow) atau Aliran Berubah-ubah (Varied
Flow)
Aliran tidak seragam terdiri dari :
a. Aliran Tetap Berubah Lambat Laun (Gradually Varied Flow)
b. Aliran Tetap Berubah dengan Cepat (Rapidly Varied Flow)

1.1.2 Aliran Tidak Tetap (Unsteady Flow)


Aliran dikatakan tak tetap (Unsteady) bila kedalamannya berubah sesuai dengan waktu.
Aliran tidak tetap terdiri dari :
1. Aliran Seragam Tidak Tetap (Unsteady Uniform Flow)
Aliran ini hamper tidak pernah terjadi
2. Aliran Tidak Tetap dan Berubah-ubah (Unsteady Varied Flow)
Aliran tidak tetap terdiri dari :
a. Aliran Tidak Berubah Lambat Laun (Gradually Varied Unsteady Flow)
b. Aliran Tidak Tetap Berubah dengan Cepat (Rapidly Varied Unsteady)

Perbedaan aliran tetap dan aliran tidak tetap : WAKTU sebagai ukuran. Dikatakan aliran
tetap bila kedalaman aliran tidak berubah/konstan selama jangka waktu tertentu. Perbedaan
aliran dan aliran berubah : RUANG sebagai ukuran. Dikatakan aliran seragam bila
kedalaman aliran sama/konstan pada setiap penampang saluran.

Sumber : Buku petunjuk praktikum Hidraulika edisi III

1.2 Tujuan Percobaan


Percobaan ini bertujuan untuk :
1. Praktikan dapat menentukan kedalaman normal dan kedalaman kritis aliran air
pada saluran terbuka.
2. Praktikan dapat mengetahui jenis aliran pada saluran terbuka.
3. Praktikan mampu menggambarkan profil muka air sepanjang saluran dengan
metode tahapan langsung dan metode integrasi grafis

1.3 Alat-alat Praktikum


Pada percobaan ini akan digunakan alat-alat sebagai berikut :
1. Saluran Terbuka dengan Keseluruhan Sisi dari Kaca
Saluran terbuka dengan keseluruhan sisi dari kaca berfungsi untuk mengalirkan air
dari hulu ke hilir
.
Gambar 1. 2 Saluran terbuka dengan keseluruhan sisi kaca
2. Bak Air
Bak air berfungsi untuk menampunga air.

Gambar 1. 3 Bak air

3. Pompa Centrifugal
Pompa centrifugal berfungsi untuk memompa air dan bak air menuju saluran
terbuka.

Gambar 1. 4 Pompa centrifugal


4. Pelimpah
Pelimpah berfungsi untuk menaikan elevasi muka air pada saluran

Gambar 1. 5 Pelimpah

5. Stopwatch
Stopwatch berfungsi untuk menghitungl waktu pengairan pada saat air mengalir
dari hulu ke hilir.

Gambar 1. 6 Stopwatch

6. Mistar
Mistar berfungsi untuk mengukur kedalaman air.
Gambar 1. 7 Mistar

7. Sterofoam
Sterofoam berfungsi sebagai acuan untuk menentukan waktu pengaliran.

Gambar 1. 8 Sterofoam

1.4 Prosedur Percobaan


1. Siapkan semua alat yang akan digunakan;
2. Nyalakan pompa centrifugal dengan menekan tombol on pada saklar;
3. Kemudian putar keran inlet untuk mengatur debit;
4. Matikan pompa centrifugal dengan menekan saklar;
5. Ukur lebar dalam saluran dan kedalaman air pada segmen 50 cm, 150 cm, 250
cm, 350 cm;
6. Nyalakan kembali pompa centrifugal, lalu hitung waktu pengaliran dengan
menghitung waktu sterofoam mengalir dari huliu ke hilir menggunakan
stopwatch;
7. Pasang pelimpah 1 pada bagian hilir saluran, lalu ukur kedalaman air pada titik
tinjau yang sudah ditentukan;
8. Lakukan kembali langkah ke 7 untuk pelimpah 2 dan pe;impah 3;
9. Jika sudah selesia, matikan pompa centrifugal dengan menekan saklar dan
rapihkan alat-alat yang telah digunakan.

1.5 Data dan Hasil Percobaan

Dimensi Saluran :

Lebar saluran (b) = 8,525 cm

Panjang dasar saluran (L) = 444 cm

Koefisien kekasaran Manning (n) = 0,01

Waktu pengaliran (t) = 5,4 detik

Tabel 2.1 Data hasil pengukuran lebar dan kedalaman

dimensi saluran cm
lebar saluran (B) 8,525
panjang saluran (L) 444
keofisien kekasaran (n) 0,01
waktu pengaliran (t) 5,4

Tabel 2.2 Data hasil pembacaan kedalaman air normal dari pelimpah

kedalaman air(cm) jarak muka air dari pelimpah (cm)


No
pelimpah 1 pelimpah 2 pelimpah 3 pelimpah 1 pelimpah 2 pelimpah 3
1 9 98
2 10 160
3 12 307
4 12,5 330
5 13,5 410
6 14 0

Tabel 2.3 Data hasil pembacaan jarak muka air normal dari pelimpah

tabel data hasil pembacaan muka jarak muka air normal


titik tinjau kedalaman air dari pelimpah (cm)
no
dari pelimpah pelimpah 1 pelimpah 2 pelimpah 3
1 0 7,6
2 50 8,3
3 100 9,4
4 150 10
5 200 10,8
6 250 11,3
7 300 11,8
8 350 12,3
9 400 13,3

1.6 Analisis Data

1.6.1. Menentukan Jenis Aliran

1. Luas Penampang Basah (A)

Diketahui :

a. Lebar saluran rata-rata (b) = 8,525 cm


b. Kedalaman rata-rata (y) = 2,65 cm
Menghitung Luas Penampang Basah (A)

A=bxy

= 22,6 cm2

2. Kecepetan Aliran (v)

Diketahui :

a. Panjang saluran (L) = 444 cm


b. Waktu pengaliran (t) = 5,4 detik

Menghitung Kecepatan (v)

𝐿
v= 𝑡

= 82,2 cm/detik

3. Debit Aliran (Q)

Diketahui :

 Kecepatan aliran (v) = 82,2 cm/detik


 Luas penampang basah (A) = 22,6 𝑐𝑚2

Menghitung Debit (Q)

Q=vxA
= 1858,2 𝑐𝑚3 /detik

4. Kemiringan Dasar Saluran (Io)

 Luas Penampang basah (A) = 22,6 𝑐𝑚2


 Keliling basah (P) = 13,825 cm
 Jari-jari hidraulis (R) = 1,63472 cm
 Koefisien kekasaran Manning (n) = 0,01

Menghitung Kemiringan Dasar Saluran (Io)

1
V= 𝑛 𝑅 2/3 𝑥𝐼𝑜1/2

Io = 0,351 cm

5. Kedalaman Normal (𝑦𝑛 )

Dengan menggambarkan metode trial error atau dengan bantuan perangkat solver
maka dapat ditentukan nilai 𝑦𝑛 untuk setiap ruas saluran sebagai berikut :

Diketahui :

 Debit aliran (Q) = 1858,2 𝑐𝑚3 /detik


 Lebar saluran rata-rata (b) = 8,525 cm
 Kemiringan dasar saluran (Io) = 0,351 cm

Kedalaman normal dihitung dengan persamaan Manning :

𝑄 1 𝑦 𝑥𝑏 2
= 3 3 2 x (2 𝑥 𝑛𝑦 ) x √10
𝑦𝑛 𝑥 𝑏 [2 𝑥𝑦𝑛 𝑥 (0,001) +𝑏 𝑥 (0,001) ] 𝑛 +𝑏 3
2 2 3

6. Kedalaman Kritis (𝑦𝑐 )

Kedalaman Kritis pada saluran dapat dihitung berdasarkan perhitungan berikut :

Diketahui :

 Debit aliran (Q) = 1858,2 𝑐𝑚3 /detik


 Lebar saluran (b) = 8,525 cm
 Percepatan gravitasi (g) = 981 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 2

Menghitung Kedalaman Kritis (𝑦𝑐 )


3 𝑄
( )
(𝑦𝑐 ) = √ 𝐵 = 𝑐𝑚
𝑔

yn > yc maka jenis aliran di saluran tersebut subkritis

7. Jenis Saluran

Jenis saluran ditentukan dengan membandingkan kedalaman normal (𝑦𝑛 ) dengan


kedalaman kritis (𝑦𝑐 ).

Diketahui :

a. Kedalaman normal (𝑦𝑛 ) = 2,65 cm


b. Kedalaman Kritis (𝑦𝑐 ) = 3,64 cm

Karena nilai 𝑦𝑛 lebih kecil dari 𝑦𝑐 maka salurannya curam.

Tabel 2.4 Jenis aliran pada pelimpah 1 berdasarkan kedalaman

jarak b a v Q jenis
NO Fr
Kedalaman (cm) (cm) (cm) (cm/detik) (cm^3/d) Aliran
1 9 98 8,525 76,725 24,21925 1858,22222 0,25775 subkritis
2 10 160 8,525 85,25 21,79733 1858,22222 0,22007 subkritis
3 12 307 8,525 102,3 18,16444 1858,22222 0,16742 subkritis
4 12,5 330 8,525 106,5625 17,43786 1858,22222 0,15747 subkritis
5 13,5 410 8,525 115,0875 16,14617 1858,22222 0,1403 subkritis
6 14 0 8,525 119,35 15,56952 1858,22222 0,13285 subkritis

Tabel 2.5 Jenis aliran pada pelimpah 1 berdasarkan jarak

no Jarak kedalaman b A V Q Fr jenis


Cm aliran
1 0 7,6 8,525 64,79 28,68069 1858,22222 0,33216 subkritis
2 50 8,3 8,525 70,7575 26,26184 1858,22222 0,29104 subkritis
3 100 9,4 8,525 80,135 23,18865 1858,22222 0,24148 subkritis
4 150 10 8,525 85,25 21,79733 1858,22222 0,22007 subkritis
5 200 10,8 8,525 92,07 20,18271 1858,22222 0,19608 subkritis
6 250 11,3 8,525 96,3325 19,28967 1858,22222 0,18321 subkritis
7 300 11,3 8,525 96,3325 19,28967 1858,22222 0,18321 subkritis
8 350 12,3 8,525 104,8575 17,7214 1858,22222 0,16133 subkritis
9 400 13,3 8,525 113,3825 16,38897 1858,22222 0,14348 subkritis
8. jenis aliran
Jenis aliran ditentukan berdasarkan nilai bilangan Froude
Diketahui :
a. Titik tinjau = 0 cm
b. Lebar saluran (b) = 8,525 cm
c. Kedalaman (𝑦𝑜 ) = 7,6 cm
d. Luas penampang (A) = 64,79 𝑐𝑚2
e. Debit aliran (Q) = 1858,2 𝑐𝑚3/detik
f. Kecepatan aliran (v) = 28,68 cm/detik
g. Bilangan Froude (Fr) = 0,33216
h. Jenis aliran = Subkritis

9. Profil Muka Air Berdasarkan Metode Tahapan Langsung


Tinggi muka air di sepanjang saluran dapat dihitung secara manual dan salah satunya
adalah menggunakan Metode Tahapan Langsung. Pada dasarnya metode ini di pakai
untuk menentukan jarak horizontal terhadap dua titik kedalaman air yang berbeda.
Perhitungan metode tahapan langsung hanya dihitung dalam Saluran Terbuka Tanpa
Ambang, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.6 Perhitungan Metode Tahapan Langsung

no y b A P R V Q E AE Io If ax x
6 14 8,525 119,35 36,525 3,267625 15,56952 1858,222222 14,1236 0 0 0 0 0
5 13,5 8,525 115,0875 35,525 3,23962 16,14617 1858,222222 13,6329 0,490678483 0,351065 0,005439 1,419679068 1,41967907
4 12,5 8,525 106,5625 33,525 3,178598 17,43786 1858,222222 12,655 0,977889768 0,351065 0,006506 2,838095186 4,25777425
3 12 8,525 102,3 32,525 3,145273 18,16444 1858,222222 12,1682 0,486815578 0,351065 0,00716 1,415552171 5,67332643
2 10 8,525 85,25 28,525 2,988606 21,79733 1858,222222 10,2422 1,926005796 0,351065 0,011037 5,66425767 11,3375841
1 9 8,525 76,725 26,525 2,892554 24,21925 1858,222222 9,29897 0,943196368 0,351065 0,014232 2,800194809 14,1377789

Contoh perhitungan pada pelimpah 1 berdasarkan metode tahapan langsung. ( cm)

Diketahui :

a. Kedalaman air pada titik 6 cm (y1) = 14 cm


b. Kedalaman air pada titik 2 cm (y2) = 10 cm
c. Lebar saluran (b) = 8,525 cm
d. Luas penampang (A) = 119,35 𝑐𝑚2
e. Keliling basah (P) = 36,525 cm
f. Jari-jari hidrolik (R) = 3,267 cm
g. Debit aliran (Q) = 1858,2 𝑐𝑚3 /detik
h. Kecepatan aliran (v) =15,569 cm/detik
i. Energi (𝐸𝑎𝑡𝑎𝑠 ) = 14,123 cm
j. Energi (𝐸𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ ) = 13,632 cm
k. Kehilangan energi (∆𝐸) =0
l. Kemiringan saluran (Io) =0
m. Kemiringan garis energy (If) =0
n. Jarak antara titik 6 dan 2 (∆𝑋) =0
o. Kumulatif jarak antar titik (X) = 0 cm

Tabel 2.7 perhitungan metode integrasi grafis

f(y) selisih kedalaman x


no y b A P R Q V If Io

7,6 8,525 64,79 23,725 2,730875 1858,222222 28,6807 0,021549821 0,351065 2,699935 0 0 0
8,3 8,525 70,7575 25,125 2,816219 1858,222222 26,2618 0,017341838 0,351065 2,742682 0,7 1,904916 1,904916
9,4 8,525 80,135 27,325 2,932662 1858,222222 23,1886 0,012809575 0,351065 2,783958 1,1 3,0396521 4,944568
10 8,525 85,25 28,525 2,988606 1858,222222 21,7973 0,011036928 0,351065 2,798498 0,6 1,6747368 6,619305
10,8 8,525 92,07 30,125 3,056266 1858,222222 20,1827 0,00918412 0,351065 2,812538 0,8 2,24441447 8,863719
11,3 8,525 96,3325 31,125 3,09502 1858,222222 19,2897 0,008249577 0,351065 2,819109 0,5 1,40791195 10,27163
11,8 8,525 100,595 32,125 3,131362 1858,222222 18,4723 0,007448432 0,351065 2,824436 0,5 1,41088626 11,68252
12,3 8,525 104,8575 33,125 3,165509 1858,222222 17,7214 0,006756755 0,351065 2,828784 0,5 1,41330479 13,09582
13,3 8,525 113,3825 35,125 3,227972 1858,222222 16,389 0,005630284 0,351065 2,835308 1 2,83204594 15,92787

Diketahui :

a. Luas penampang (A) = B x y = 64,79 𝑐𝑚2


b. Keliling basah (P) = B + (2 x y) = 23,725 cm
𝐴
c. Jari-jari hidraulis (R) = 𝑃 = 2,73 cm
𝑛2 𝑥 𝑄 2
d. kemiringan garis energy (If) = 𝐴2 𝑥 𝑅4/3 = 0,0215
𝑎 𝑥 𝑄2 𝑇
1−
𝑔 𝐴3
e. F (y) = = 2,69
𝐼𝑜−𝐼𝑓

1.6.2. Plotkan perhitungan

Tabel 2.8 Nilai Jarak dan Kedalaman

no X Y
1 0 7,6
2 1,904916 8,3
3 4,944568 9,4
4 6,619305 10
5 8,863719 10,8
6 10,27163 11,3
7 11,68252 11,8
8 13,09582 12,3

tahapan langsung
16
14
12
10
8
tahapan langsung
6
4
2
0
0 5 10 15

Grafik 2.1 Metode Tahapan Langsung

hubungan antara y dan f(y)


2.85

2.8

2.75 hubungan antara y


dan f(y)
2.7

2.65
0 5 10 15

Grafik 2.2 Hubungan Antara y dan f(y)


integrasi grafis
14
12
10
8
6 integrasi grafis
4
2
0
0 5 10 15 20

Grafik 2.3 Metode Integrasi Grafis

1.7 Kesimpulan dan saran

1.7.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum didapat hasil praktikum diatas, dapat disimpulkan bahwa
dengan debit yang sama yaitu 1858,22 cm2 /detik dengan memasang pelimpah dapat
mempengaruhi kedalaman air di saluran.

1. Saluran yang dipakai dengan kemiringan I0 = 0,351, didapatkan kedalaman


normal (yn = 2,65) dan kedalaman kritis (yc = 3,64), lalu hasil tersebut
dibandingkan dan didapat yn < yc, maka kemiringan pada saluran adalah curam.
2. Jenis aliran yang didapat berdasarkan kedalaman dan berdasarkan jarak yaitu (Fr
= 1,6123068) maka aliran dapat dinyatakan aman.
3. Hasil dari nilai kumulatif jarak antar titik (x) pada perhitungan langsung sebesar
= 1,41 sedangkan pada perhitungan metode integrasi grafik sebesar (x) = 1,90

1.7.2 Saran

Pada pengujian praktikum akan lebih baik jika data yang didapat lebih akurat, oleh karena itu
praktikan menyarankan agar laboratorium menyediakan alat yang lebih mumpuni.
1.8 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.9 Mengukur kedalaman saluran

Pada foto ini menunjukkan kelompok kami sedang melakukan pengukuran kedalaman
saluran.

Gambar 1.10 Mengamati aliran

Pada foto ini menunjukkan kelompok kamu sedang mengamati aliran ketika aliran baru
dinyalakan.

Anda mungkin juga menyukai