Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER PENDEK

REKAYASA SUNGAI

Disusun Oleh :

Yoga Putra Darmansyah (151710017)

Made Candra (151710003)

Surya Sefgan (151710020)

Jimmy Yudhistira (151710032)

Sahri Helda Kusuma (151710033)

Viery Arisandi Pratama (151710036)

Yoga Putra (151710004)

Dosen Pembimbing :

Dr. Ir. H. Achmad Syarifudin Msc

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BINA DARMA

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
laporan dari matakuliah “REKAYASA SUNGAI”.

Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki laporan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Palembang, 17 Juli 2019


Ketua Kelompok,

Yoga Putra Darmansyah


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Air merupakan pokok bagi kehidupan dan secara keseluruhan mendominasi komposisi
kimia dari semua organisme. Terdapatnya dimana-mana dalam biota sebagai tumbuhan
metabolisme biokimia dan mempunyai sifat kimia serta fisika yang unik. Perairan umum
merupakan bagian permukaan bumi yang secara permanen berkala digenangi air, baik air
tawar, payau, atau laut yang dihitung dari garis pasang surut terendah ke arah daratan dan
badan air tersebut terbentuk secara alami maupun buatan. Limnologi didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari lingkungan perairan darat (misalnya danau, situ, waduk, danau,
rawa dan lahan basah), terdiri  atas kompoenen biotik dan abiotik, serta pengungkapan
proses-proses interaksi diantara komponen-komponen itu.
Debit air adalah jumlah air yang mengalir dalam suatu penampang tertentu (sungai/
saluran/mata air). Pemilihan lokasi pengukuran debit air : di bagian sungai yang relatif
lurus; jauh dari pertemuan cabang sungai; tidak ada tumbuhan air; aliran tidak turbelen;
aliran tidak melimpah melewati tebing sungai. Pengukuran debit air sangat dipengaruhi
oleh kecepatan arus air. Kecepatan arus yang berkaitan dengan pengukuran debit air
ditentukan oleh kecepatan gradien permukaan, tingkat kekasaran, kedalaman, dan lebar
perairan.

Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannnya praktikum ini adalah untuk mengukur debit dan
kecepatan aliran sungai.
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam praktek, sering variasi kecepatan pada tampang lintang diabaikan, dan
kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang besarnya
sama dengan kecepatan rerataV, sehingga debit aliran adalah:

Q = AxV

Ket : Q = Debit Aliran (m3/s)


A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)

Metode penelitian meliputi pengukuran langsung di lapangan. Pengukuran langsung di


lapangan meliputi pengukuran lebar, tinggi air, tinggi saluran drainase, sisi miring, dan
diameter pada masing-masing saluran drainase dari yang berbentuk trapesium, persegi, dan
lingkaran. Variabel yang diamati adalah debit air pada masing-masing saluran drainase.
Debit air sungai merupakan tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur
permukaan air sungai ( Mulyana, 2007).
Perlu diingat bahwa distribusi kecepatan aliran di dalam alur tidak sama arah horisontal
maupun arah vertikal. Dengan kata lain kecepatan aliran pada tepi alur tidak sama dengan
tengah alur, dan kecepatan aliran dekat permukaan air tidak sama dengan kecepatan pada
dasar alur.
Distribusi Kecepatan Aliran
 Teoritis
 dasar saluran kasar dan banyak tumbuhan
 gangguan permukaan (sampah)
 aliran cepat, aliran turbulen pada dasar
 aliran lambat, dasar saluran halus
 dasar saluran kasar/berbatu

Persoalan yang sering muncul ketika melakukan pengukuran debit sungai mendorong
para ahli hidrologi mengembangkan alat/bangnan pengontrol aliran sungai untuk tujuan
pengukuran debit.bangnan tersebut antara lain, weir dan flume. Cara kerja banganunan
pengukur debit tersebut diatas adalah dengan menggunakan kurva aliran untuk mengubah
kedalaman aliran air menjadi debit. Perbedaan pemakaian kedua alat tersebut adalah bahwa
flume digunakan untuk mengukur debit pada sungai dengan debit aliran besar, sering
disertai banyak sampah atau bentuk kotoran lainnya. Sedangkan aliran air kecil atau
dengan ketinggian aliran (h) tidak melebihi 50 cm. Biasanya dipakai weir. Aliran yang
melewati lempengan weir akan menunjukan besar kecilnya debit di tempat tersebut.
Kegunaan utama alat tersebut adalah untuk mengurani kesalahan dalam menentukan
hubungan debit (Q) dan tinggi muka air.
METODE PRAKTIKUM

 Tempat dan Waktu


Praktikum pengukuran debit aliran dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2019
pukul 09.30 WITA sampai dengan selesai yang berlokasi di Kampus B Universitas Bina
Darma, Jalan A. Yani, Kota Palembang.

 Alat dan Bahan Praktikum


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengukuran debit aliran air ini
yaitu:
Saluran air, Gelas ukur, Sekat ukur (segitiga, segi empat, dan trapesium), Penggaris,
Stopwach, Meteran, Tali, Pensil, dan Kertas.

 Cara Kerja
Proses pelaksanaan praktikum ini untuk mengukur kecepatan aliran air dengan
menggunakan sebagai berikut :
1. Atur kemiringan saluran (panjang saluran dikali 0,005)
2. Pasang listrik
3. Hidupkan pompa
4. Tunggu 5 – 10 menit hingga arus disaluran bergerak stabil

 Prosedur pengukuran debit dan kecepatan aliran sebagai berikut :


1. Siapkan alat yaitu stopwach dan gelas ukur.
2. Kemudian tadahkan tabung ukur ke arah pancuran aliran air bersamaan dengan
tekan tombol ‘start’ pada stopwach.
3. Maka didapatlah data hasil dari volume aliran per waktu.
HASIL DAN PERHITUNGAN

Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil debit dan kecepatan aliran sebagai
berikut :
Panjang Saluran = 400 cm
Lebar Saluran = 14,5 cm
Tinggi Saluran = 19,5 cm

Kemiringan Saluran
0,005 x 400 = 2 cm

Menghitung Hasil Debit dan Kecepatan Aliran


WAKTU VOLUME DEBIT ALIRAN KECEPATAN
Sampel (t)   (Q) (V)
(detik) (liter) (volume/t) (Q x t)
1 8,51 0,950 0,112 0,950
2 8,63 0,990 0,115 0,990
3 8,60 0,965 0,112 0,965
4 8,57 0,970 0,113 0,970
PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu.
2. Kecepatan aliran berbanding lurus dengan besarnya debit dimana semakin besar
kecepatan aliran air maka semakin besar debit air yang dihasilkan.

Saran
Pada praktikum selanjutnya sebaiknya sebelum memulai praktikum alat diperiksa
terlrbih dahulu apakah ada kebocoran atau tidak karna dapat berpengaruh pada debit
dan, volume dan kecepatan aliran.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
Gambar 1 : Mengukur Lebar Saluran Gambar 2 : Mengukur TinggiSaluran

Gambar 3 : Kedalaman Saluran dititik 0 m Gambar 4 : Kedalaman Saluran dititik 1


m
Gambar 5 : Kedalaman Saluran dititik 2 m Gambar 6 : Kedalaman Saluran dititik 3
m

Gambar 8 : Dokumentasi Anggota


Kelompok
Gambar 7 : Kedalaman Saluran dititik 4 m

Gambar 9 : Dokumentasi Saluran

Anda mungkin juga menyukai