Anda di halaman 1dari 91

ACUAN :

SNI 8995:2021, Metode Pengambilan Contoh Uji Air Untuk Pengujian Fisika dan Kimia
SNI 6989.14-2004, Air dan air limbah - Bagian 14; Cara Uji Oksigen Terlarut secara Yodometri
SNI 6989.11-2004, Air dan air limbah - Bagian 11; Cara Uji pH dengan menggunakan pH meter
SNI 6989.23-2005, Air dan air limbah - Bagian 23; Cara Uji suhu dengan thermometer
Environmental Sampling and Analysis for Technicians, Maria, Csuros, Lewis Publishers USA, 1994

Disusun Oleh :

M. HIDAYATUDDIN, ST, M.Si

Laboratorium Lingkungan
Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera
1. Pendahuluan

2. Perencanaan
4.
Sampling
Pelaksanaan
Sampling

3. Persiapan
5. QA/QC Sampling
Mengumpulkan
sejumlah volum
suatu badan air yang akan
diteliti, dengan jumlah
sekecil mungkin, tapi
masih mewakili
(representatif) , yaitu
masih mempunyai sifat-
sifat yang sama dengan
badan air tsb.
8/8/2022 3
Data Kualitas Lingkungan
Kontribusi kesalahan terbesar data kualitas
lingkungan diawali dari kesalahan pengambilan
sampel yang tidak representatif

Pengambilan sampel lingkungan yang representatif


serta penerapan QC/QA di lapangan secara tepat
akan menjelaskan keadaan kualitas lingkungan
yang sebenarnya

KUALITAS
SAMPLING ANALISIS DATA LINGKUNGAN YANG
SEBENARNYA

4
Sampling

Analisis/
Pengujian • Dasar perencanaan
• Evaluasi
• Indikasi Pencemaran
Data • Pengawasan
Pengujian
• Pembuktian Kasus
5
Mudah ✓ PERSONEL
Dinamis QUALIFIED
bermigrasi
(mudah ✓ REPRESENT
oleh angin,
berubah) ATIF
hujan, air ✓ TEKNIK
SAMPLING
Konsentrasi BENAR
kecil
Parameter kualitas air
Cepat berubah Bisa diawetkan

In situ di Laboratorium
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja saat


pengambilan contoh uji, maka diperlukan:
a. penggunaan alat pelindung diri (APD) disesuaikan
dengan dokumen perencanaan pengambilan contoh uji;
b. penanganan bahan kimia secara aman mengacu
kepada lembar data keselamatan bahan (Safety Data
Sheet/SDS).

8
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Contoh perlengkapan Keselamatan, Kesehatan


Kerja (K3) pada saat pengambilan contoh uji

9
1. Menentukan tujuan sampling;
2. Menentukan badan air yang diambil contoh ujinya,
lokasi dan jumlah titik sampling;
3. Menentukan parameter yang akan diuji dan metode
pengujian di laboratorium, termasuk pengendalian
mutu;
4. Menentukan teknik sampling;
5. Menentukan volume contoh uji, waktu, dan
frekuensi sampling;
6. Menentukan alat sampling, peralatan pengukuran
parameter lapangan, dan peralatan pendukung;
8/8/2022 10
7. Menentukan jenis, ukuran, dan jumlah wadah contoh
uji;
8. Menentukan cara pengawetan dan batas maksimum
waktu simpan contoh uji sebelum diuji;
9. Menentukan rangkaian pengamanan contoh uji;
10. Menentukan transportasi contoh uji ke laboratorium;
11. Menentukan langkah pengendalian mutu di
lapangan;
12. Menentukan petugas sampling;
13. Menyiapkan dokumen pendukung dan rekaman data
lapangan.
8/8/2022 11
Air Sungai
• Homogenitas air sungai
– Pada lokasi air sungai yang sudah tercampur
sempurna, baik dari anak sungai, outlet industri
dan outlet lainnya.
– Pertemuan dua sungai, titik sampling ditetapkan
kearah bagian hilir setelah dua aliran sungai
tercampur sempurna
– Hindari penentuan titik sampling pada lokasi tepat
di pertemuan antara anak sungai dan outlet
limbah yang masuk ke badan air.
• Sarana pengambilan sampel yang mudah dan aman :
– Jembatan
– Perahu dan tempat penyeberangan
– Merawas
kecepatan
A B
kecepatan
A B

Aliran laminar

Konsentrasi di saluran utama


C D

C D
belokan

F
pembalikan

E F
E Lebar sungai
Perkiraan jarak pencampuran sempurna dari aliran sungai

Rata-rata lebar Kedalaman Perkiraan jarak untuk pencampuran


(m) (m) sempurna (km)
1 0.08-0.7
5 2 0.05-0.3
3 0.03-0.2
1 0.3-2.7
2 0.2-1.4
10 3 0.1-0.9
4 0.08-0.7
5 0.07-0.5
1 1.3-11.0
20 3 0.4-4.0
5 0.3-2.0
7 0.2-1.5
1 8.0-70.0
3 3.0-20.0
50 5 2.0-14.0
10 0.8-7.0
20 0.4-3.0
Sarana pengambilan sampel
Lokasi pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai dan
sejenisnya
a) Sumber air alamiah, yaitu pada lokasi yang belum atau sedikit
terjadi pencemaran (titik 1)
b) Sumber air yang dimanfaatkan, yaitu pada lokasi tempat
pemanfaatan air (titik 2 dan 3)
c) Sumber air tercemar, yaitu pada lokasi yang telah menerima air
limbah (titik 4)
d) Lokasi masuknya air sungai ke danau/ waduk atau laut (titik 5).
CATATAN : Untuk informasi yang lebih rinci, maka
pengambilan contoh tidak boleh secara komposit.

Keterangan gambar:
1) Sumber air alamiah
2) Sumber air untuk perkotaan
3) Sumber air untuk industri
4) Sumber air yang sudah tercemar
5) Lokasi masuknya air ke danau atau waduk
Titik pengambilan contoh uji air sungai,
anak sungai, dan sejenisnya
Untuk menentukan jumlah titik pengambilan contoh uji air sungai,
anak sungai, dan sejenisnya lakukan pengukuran debit air sungai
yang dapat dilakukan dengan cara:
1. lakukan pengumpulan data karakteristik sungai, anak sungai, dan
sejenisnya seperti lebar sungai, kedalaman sungai, dan debit rata-
rata tahunan dari instansi yang berwenang;
2. jika data pada langkah 1) tidak tersedia, lakukan survey
pendahuluan di lokasi pengambilan contoh uji;
3. lakukan pengukuran debit air secara representatif berdasarkan
lebar, kedalaman, dan kecepatan aliran sungai (contoh
pengukuran debit air dapat dilihat di Lampiran A);
4. tentukan jumlah titik pengambilan contoh uji berdasarkan hasil
pengukuran debit air sesuai Tabel berikut.
SUNGAI (2)

18
SUNGAI (1) Resume
Berdasarkan debit sungai:

Umum : Debit
 Pada bgn permukaan &
Jumlah Titik sampling
(m3/detik)
tengah sungai
 Bagian hulu dan hilir pd • Diambil pd 1 titik di tengah sungai pada posisi
segmen tertentu 1/2 x kedalaman dari permukaan, atau
 Sebelum & sesudah <5 • diambil dengan alat “integrated sampler”
sehingga diperoleh contoh air dari permukaan
pencampuran dgn
sampai ke dasar secara merata
limbah
 Permukaan, tengah & • Diambil pd 4 titik masing-masing pd jarak 1/3
dasar sungai serta pd dan 2/3 lebar sungai pd posisi 1/5 dan 4/5 x
bagian tepi kiri-kanan kedalaman dari permukaan,
dan bagian tengah 5 - 150 • diambil dengan alat “integrated sampler”
sungai sehingga diperoleh contoh air dari permukaan
sampai ke dasar secara merata
• Diambil minimum pada 6 titik masing-masing
pada jarak 1/4, 1/2, dan 3/4 lebar sungai pada
kedalaman 1/5 dan 4/5 x kedalaman dari
> 150 permukaan atau
• diambil dengan alat “integrated sampler”
sehingga diperoleh contoh air dari permukaan
sampai ke dasar secara merata
19
Contoh perhitungan :
Kedalaman rata-rata (h) = 5 m
Lebar sungai (b) = 50 m
Kecepatan alir (v) = 0,5 m/detik

Debit aliran (Q) = A x v


= (h x b) x v
= (5 m x 50 m) x 0,5 m/det
= 125 m³ / det
= 1,25 x 105 dm3/det

Jadi debit aliran air sungai = 1,25 x 105 L/det


Lokasi dan titik pengambilan contoh uji
air danau dan sejenisnya

Lokasi pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya

Pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya disesuaikan


dengan tujuan pengambilan contoh uji, umumnya dilakukan di:
a) tempat masuknya sungai ke danau dan sejenisnya;
b) di tengah danau dan sejenisnya;
c) lokasi pemanfaatan air;
d) tempat keluarnya air dari danau dan sejenisnya.

21
DANAU (2)

3
2

1
3
4

= Titik Sampling 22
Lakukan penentuan jumlah titik pengambilan contoh uji air danau dan
sejenisnya dengan langkah sebagai berikut :
1. lakukan pengumpulan data karakteristik danau dan sejenisnya seperti
kedalaman dan luas dari instansi yang berwenang;
2. jika data pada langkah 1) tidak tersedia, lakukan survey pendahuluan di
lokasi pengambilan contoh uji;
3. tentukan lapisan air danau dan sejenisnya berdasarkan suhu dengan
cara stratifikasi sebagai berikut :
(1) ukur kedalaman danau dan sejenisnya;
(2) tentukan titik pengukuran suhu dalam satu kolom air;
(3) lakukan pengukuran suhu sesuai titik yang telah ditentukan;
(4) berdasarkan hasil pengukuran suhu, tentukan lapisan air danau dan sejenisnya;
4. tentukan jumlah titik pengambilan contoh uji sesuai Tabel berikut
23
Titik pengambilan
contoh uji air danau dan
sejenisnya berdasarkan
kedalaman

24
DANAU (1)
• Epilimnion
lapisan atas air danau/waduk yang suhunya relatif
Umumnya : sama
 Tempat masuknya sungai ke • Termoklin/Metalimnion
danau dan sejenisnya; lapisan air danau/waduk yang mengalami penurunan
 Ditengah danau dan sejenisnya; suhu yang cukup besar (lebih dari 1 °C /m)
 Lokasi pemanfaatan air; • Hipolimnion
 Tempat keluarnya air dari danau lapisan bawah air danau/waduk yang mempunyai
dan sejenisnya. suhu relatif sama dan lebih dingin dari lapisan di
atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar
oksigen yang rendah dan relatif stabil
Berdasarkan kedalaman danau/waduk :
Kedalamam danau/
Titik sampling
waduk (m)
di 2 (dua) titik yaitu di permukaan (1/5 X kedalaman) dan dasar (4/5 X kedalaman),
< 10
kemudian dicampurkan (komposit kedalaman)
di 3 (tiga) titik yaitu di permukaan, lapisan termoklin/metalimnion dan bagian dasar,
10 – 30
kemudian dicampurkan (komposit kedalaman)

di 4 (empat) titik yaitu di permukaan, lapisan termoklin/metalimnion, di bagian atas


31 – 100
dan bagian dasar lapisan hipolimnion, kemudian dicampurkan (komposit kedalaman)

titik pengambilan contoh uji sesuai butir 3) dan dapat ditambahkan sesuai tujuan
> 100
pengambilan contoh uji, kemudian dicampurkan (komposit kedalaman) 25
Air Rawa dan Lahan Basah Lainnya

Lokasi Pengambilan Contoh Uji air rawa dan lahan basah


lainnya disesuaikan dengan tujuan pengambilan contoh uji,
umumnya dilakukan di :
a) Tempat masuknya air ke rawa dan lahan basah lainnya;
b) Di tengah rawa dan lahan basah lainnya;
c) Lokasi pemanfaatan air.
titik pengambilan contoh uji pada kedalaman sekitar 15 cm
dari permukaan, jumlah titik disesuaikan dengan lokasi
pengambilan contoh uji dan topografi rawa atau lahan basah
lainnya
Lokasi pengambilan contoh uji air dari akuifer :
• disesuaikan dengan tujuan pengambilan contoh uji;
• memperhatikan pola arah aliran air tanah;
• dapat berasal dari akuifer tak tertekan atau akuifer tertekan

Contoh lokasi pengambilan contoh uji air dari akuifer


Lokasi Pengambilan Contoh Uji Air dari Akuifer Tak
Tertekan di :
a. hulu dan hilir sesuai dengan arah aliran air tanah pada lokasi yang
akan di pantau;
b. daerah pantai tempat terjadinya penyusupan air asin dan beberapa
titik ke arah daratan, bila diperlukan;
c. tempat-tempat lain yang dianggap perlu tergantung pada tujuan
pengambilan contoh uji.
Lokasi Pengambilan Contoh Uji Air dari Akuifer Tertekan
di :
a. sumur produksi untuk pemenuhan kebutuhan perkotaan,
pedesaan, pertanian, industri, dan sarana umum;
b. sumur-sumur pemantauan kualitas air tanah;
c. sumur observasi untuk pengawasan imbuhan (recharge);
d. sumur observasi air tanah di suatu cekungan air dari akuifer
artesis;
e. sumur observasi di wilayah pesisir tempat terjadinya penyusupan
air asin;
f. sumur observasi penimbunan atau pengolahan limbah domestik
atau limbah industri;
g. sumur lainnya sesuai tujuan pengambilan contoh uji.
Titik Pengambilan Contoh Uji Air dari Akuifer Tak
Tertekan ditentukan sesuai dgn tipe sumur :
1) sumur gali : tentukan titik pengambilan contoh uji pada
kedalaman 20 cm di bawah permukaan air;
2) sumur bor dengan pompa tangan/mesin : tentukan titik
pengambilan contoh uji pada keran/mulut pompa tempat
keluarnya air.
Titik Pengambilan Contoh Uji Air dari Akuifer Tertekan
ditentukan sesuai dgn tipe sumur :
1) Sumur bor eksplorasi
Titik pengambilan contoh uji sesuai dengan yang telah ditentukan
untuk keperluan eksplorasi;
2) Sumur observasi (sumur pantau)
Tentukan titik pengambilan contoh uji pada sumur setelah air dalam
sumur bor/pipa dibuang/dikuras sebanyak tiga kali volume air
sumur atau dikuras sampai kering atau setelah pengukuran suhu,
konduktivitas, atau pH air sumur konstan;
3) Sumur produksi
Tentukan titik pengambilan contoh uji pada keran/mulut pompa
keluarnya air.
Penentuan teknik pengambilan contoh uji
• Pengambilan contoh uji sesaat (grab sampling)
air limbah yang diambil sesaat pada satu lokasi tertentu →
kondisi lokasi sampling diasumsikan homogen/konstan.
• Pengambilan contoh uji gabungan waktu (composite
sampling)
campuran contoh yang diambil dari satu titik pada waktu
yang berbeda, dengan volume yang sama
• Pengambilan contoh uji gabungan tempat
(composite sampling)
campuran contoh yang diambil dari titik yang berbeda
pada waktu yang sama, dengan volume yang sama
• Pengambilan contoh uji gabungan waktu dan tempat
(terpadu) → (composite sampling)
campuran contoh yang diambil dari beberapa titik dalam
satu lokasi pada waktu yang berbeda, dengan volume
yang sama 30
1. Persiapan peralatan
2. Pencucian wadah yang diperlukan agar bebas
kontaminan
3. Membuat bahan pengawet
4. Menyiapkan label
5. Dekontaminasi alat pengambil contoh
6. Menyiapkan dokumentasi dan alat tulis
7. Menyiapkan formulir rekaman lapangan
8. Menyiapkan blanko untuk pengendalian mutu
9. Kalibrasi peralatan lapangan
10. Memahami prosedur sampling 31
Penentuan dan persiapan alat pengambilan
contoh uji
Persyaratan alat pengambilan contoh uji
a) terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh uji
sehingga tidak menyerap zat-zat kimia dari contoh uji, tidak
melarutkan zat-zat kimia ke dalam contoh uji, serta tidak
menimbulkan reaksi antara bahan alat pengambil contoh uji
dengan contoh uji;
b) mudah dicuci dari penggunaan sebelumnya (bebas
kontaminan);
c) kapasitas atau volume alat pengambil contoh uji sesuai
dengan tujuan pengambilan contoh uji;
d) tidak mudah pecah atau bocor;
e) mudah dan aman dibawa;
f) mudah memindahkan contoh uji yang diambil ke dalam wadah
contoh uji.
Peralatan pengukuran parameter
lapangan
a) pH meter;
b) termometer;
c) DO meter atau peralatan pengujian DO dengan metode
Winkler;
d) Alat at pengukur transparansi atau kecerahan (secchi
disc) jika melakukan pengambilan contoh uji air danau
dan sejenisnya;
e) peralatan untuk mengukur laju alir;
f) alat pengukur waktu (stopwatch);
g) alat pengukur kedalaman (depth sounder atau water
level meter atau tali yang telah dilengkapi pemberat dan
terukur panjangnya);
h) meteran.
Peralatan pendukung
a) kotak pendingin, dapat menyimpan wadah contoh uji serta
bahan pendingin sehingga suhu tetap terjaga pada ≤ 6 °C;
b) sistem penyaringan vakum atau system penyaring lainnya;
c) alat penentu titik koordinat (GPS);
d) alat dokumentasi (contoh: kamera);
e) alat tulis tahan air;
f) botol semprot; dan
g) alat pelindung diri antara lain: baju lapangan, sarung
tangan (powder free), kacamata pengaman (safety
goggles), sepatu pengaman (safety shoes), topi
pengaman (safety helmet), masker/respirator.
Turbidimeter
8/8/2022 35
8/8/2022 36
8/8/2022 37
8/8/2022 38
39
Nama Alat Kalibrasi

● pH meter • Buffer pH 7; buffer pH 4; buffer


pH 9
● DO meter • Sodium sulfat dan oksigen
jenuh
● Turbidimeter • Larutan standar (formazin)
● Konduktometer • KCl atau NaCl
● TDS meter • Na Cl

8/8/2022 40
ALAT SAMPLING

8/8/2022 41
NISKIN BOTTLE GRAB SAMPLER

8/8/2022 42
Water Sampler Horizontal

Water Sampler Vertikal

43
Echo Sounder/
Depth Sounder

Flow Meter

GPS

44
45
46
47
Penentuan dan persiapan wadah contoh uji
1) tentukan wadah contoh uji sesuai persyaratan berikut :
a) terbuat dari bahan gelas atau plastik polietilena (PE) atau
polipropilena (PP) atau politetrafluoroetilena (PTFE);
b) terbuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan contoh uji;
c) dapat ditutup dengan kuat dan rapat;
d) bersih dan bebas kontaminan;
e) tidak mudah pecah atau bocor;
f) mudah dan aman saat transportasi.
2) tentukan jenis wadah contoh uji sesuai parameter yang akan diuji
(lihat Lampiran B);
3) tentukan volume wadah contoh uji sesuai dengan volume contoh uji
berdasarkan parameter yang akan diuji;
4) tentukan jumlah wadah contoh uji sesuai dengan jumlah parameter
yang akan diuji.
Pencucian Wadah Sampel

Parameter Wadah Cara pembersihan

Logam Total dan PE, PP atau PTFE + tutup, ❖Cuci dgn deterjen bebas logam
Logam Terlarut 250 mL dan fosfat
❖bilas dgn air bersih
❖bilas dgn HNO3 1:1
❖aquades 3x & keringkan
❖tutup wadah dgn rapat
❖beri label
BOD, COD, PE, PP atau PTFE atau ❖Cuci dgn deterjen bebas logam
Fosfor, Nitrogen, gelas + tutup, 1 L untuk dan fosfat
Nitrit, Nitrat dan BOD dan 100 mL untuk ❖bilas dgn Air bersih
COD
Amonia ❖bilas dgn HCl 1:1
❖aquades 3x & keringkan
❖tutup wadah dgn rapat
Pencucian Wadah Sampel…..lanjutan
Parameter Wadah Cara pembersihan

Anorganik non logam Polietilen atau gelas + ❖Cuci dgn deterjen bebas
tutup, 2 L fosfat
❖Bilas dgn air bersih
❖Aquades 3x & keringkan
❖tutup wadah dgn rapat

Senyawa Organik • Gelas gelap mulut lebar ❖Cuci dgn deterjen bebas
yang dapat + tutup asah fosfat
diekstraksi (termasuk • Gelas gelap leher ❖Bilas dgn Air bersih
minyak lemak, sempit bertutup lining
minyak mineral, dan ❖Bilas dgn Aquades
teflon
pestisida) ❖Bilas dan kocok dgn
Aseton 10 ml, keringkan
❖tutup wadah dgn rapat
Penentuan cara pengawetan dan batas
maksimum waktu simpan contoh uji

1) tentukan cara pengawetan contoh uji sesuai


dengan parameter yang akan diuji (lihat
Lampiran B);
2) bahan kimia untuk pengawetan harus
memenuhi persyaratan bahan kimia untuk
pengujian dan tidak mengganggu atau
mengubah kadar analit yang akan diuji.
Persiapan dokumen pendukung dan
rekaman data lapangan
Siapkan dokumen pendukung dan rekaman data lapangan
berikut :
a) data dan infomasi tentang kondisi lingkungan di lokasi
pengambilan contoh uji, usaha/kegiatan yang berada di
sekitar lokasi pengambilan contoh uji, dan peta lokasi
pengambilan contoh uji;
b) dokumen analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja
pengambilan contoh uji (lihat Lampiran C);
c) formulir rekaman data lapangan (lihat Lampiran C);
d) Dokumen pendukung lainnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Penentuan petugas pengambil contoh uji

1) tentukan petugas pengambil contoh uji yang kompeten


sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan;
2) petugas pengambil contoh uji harus memahami :
a) Sistem manajemen mutu laboratorium;
b) Pengambilan contoh uji, pengendalian mutu
pengambilan contoh uji, dan pengujian parameter
lapangan;
c) Parameter kualitas lingkungan;
d) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
e) Pengelolaan limbah laboratorium;
f) Identifikasi dan pengendalian risiko.
1. Menyiapkan peralatan
2. Menyiapkan wadah contoh
3. Membilas alat pengambil contoh sbg
blanko alat
4. Membilas alat pengambil contoh dgn
sampel
5. Membilas wadah contoh dgn akuades sbg
blanko wadah
6. Mengambil contoh dan memasukkan ke
dlm wadah yg sesuai
7. Menambahkan bahan pengawet 54
7. Memberi label
8. Mengamankan contoh serta wadahnya
9. Mengukur parameter lapangan
10. Mencatat kondisi lapangan
11. Membuat peta lokasi

55
• Pengujian parameter lapangan yang dapat
berubah dengan cepat, dilakukan langsung
setelah pengambilan contoh:
– pH,
– suhu,
– daya hantar listrik,
– oksigen terlarut
– Salinitas
– Debit
8/8/2022 56
➔ peralatan yang telah dikalibrasi,
➔ ketelitian alat cukup memenuhi
keperluan,
➔ persiapan pereaksi,
➔ larutan standar, dan
➔ alat-alat gelas secukupnya.

57
• contoh sesaat (grab sample)
air limbah yang diambil sesaat pada satu lokasi
tertentu
• contoh gabungan waktu
campuran contoh yang diambil dari satu titik pada
waktu yang berbeda, dengan volume yang sama
• contoh gabungan tempat
campuran contoh yang diambil dari titik yang
berbeda pada waktu yang sama, dengan volume
yang sama
• contoh gabungan waktu dan tempat (terpadu)
campuran contoh yang diambil dari beberapa titik
dalam satu lokasi pada waktu yang berbeda,
8/8/2022dengan volume yang sama 58
Lakukan pengambilan contoh uji sesuai dokumen perencanaan pengambilan contoh uji,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. ukur penampang badan air dan/atau laju alir air dan/atau kedalaman badan air jika belum
ada data sekunder;
2. siapkan alat pengambil contoh uji sesuai dengan dokumen perencanaan;
3. bilas alat pengambil contoh uji dengan air yang akan diambil minimal 3 kali pembilasan;
4. ambil contoh uji pada badan air sesuai cara pengambilan contoh uji air sungai, dan/atau air
danau, dan/atau air rawa dan lahan basah, dan/atau dari akuifer;
5. untuk parameter tertentu, ambil contoh uji sesuai peruntukannya;
6. masukkan contoh uji yang telah diambil ke dalam wadah contoh uji;
7. ukur segera parameter lapangan yang dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat
diawetkan seperti pH, oksigen terlarut, dan temperatur ;
8. lakukan perlakuan pendahuluan contoh uji (penyaringan dan atau pengawetan termasuk
pengendalian mutu);
9. catat identitas pada label setiap wadah yang telah berisi contoh uji, kemudian simpan
contoh uji dalam kotak pendingin;
10. lakukan rangkaian pengamanan contoh uji;
11. catat dan laporkan seluruh rangkaian kegiatan pengambilan contoh uji dalam formulir
rekaman data lapangan. 59
1. catat informasi terkait sumur seperti jenis sumur, konstruksi
sumur, tahun pembuatan, pemilik sumur, dan lokasi atau denah
sumur ke dalam formulir rekaman data lapangan
(contoh formulir dapat dilihat di Lampiran berikut);
2. tentukan koordinat dan elevasi dengan alat GPS, bila diperlukan;
3. ukur tinggi dan diameter sumur (lihat Gambar berikut);
4. ukur muka air tanah dan kedalaman sumur (lihat Gambar
berikut);
5. catat semua hasil pengukuran dalam formulir rekaman data
lapangan;
6. ambil contoh uji sesuai peruntukannya.

60
61
Cara Pengambilan Contoh Uji
1. Sumur Bor
1. 1. Pada Sumur Produksi
Buka kran air sumur produksi dan biarkan air mengalir selama 1 menit – 2 menit.
Tampung contoh uji dalam wadah contoh.
1. 2. Pada Sumur Pantau
 Kuras sumur pantau sebanyak 3 kali volume air sumur atau kuras sampai
kering atau ukur suhu, konduktivitas, atau pH air sumur hingga konstan;
 tunggu sampai air terkumpul kembali, lalu ambil contoh uji menggunakan
pompa peristaltik atau alat Bailer dan pindahkan ke dalam wadah contoh uji.
2. Sumur Gali
Lakukan pengambilan contoh pada sumur gali, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. baca petunjuk penggunaan alat pengambil contoh;
b. turunkan alat pengambil contoh ke dalam sumur sampai kedalaman
tertentu;
c. Setelah terisi contoh uji, angkat alat pengambil contoh uji secara perlahan;
d. pindahkan contoh uji dari alat pengambilan contoh uji ke dalam wadah.
1. Untuk Pengujian Logam Total dan Logam Terlarut
1) untuk pengujian logam total, ambil contoh uji, masukkan ke dalam
wadah contoh uji dan lakukan pengawetan dengan HNO3 hingga pH
< 2;
2) untuk pengujian logam terlarut, ambil contoh uji, lakukan
penyaringan contoh uji, masukkan ke dalam wadah contoh uji, dan
lakukan pengawetan dengan HNO3 hingga pH < 2.

2. Untuk Pengujian Minyak Mineral dan Minyak Lemak


1) gunakan sarung tangan lateks (jangan plastik);
2) ambil 1 L contoh uji dengan cara memasukkan wadah gelas
bermulut lebar ke dalam badan air hingga hampir penuh;
3) lakukan pengawetan dengan H2SO4 hingga pH < 2, dinginkan
hingga suhu ≤ 6˚C.
3. Untuk Pengujian Pestisida
1) gunakan sarung tangan lateks (jangan plastik);
2) titik pengambilan contoh uji di area yang tidak terlalu deras
arusnya;
3) jika menggunakan teknik pengambilan contoh uji sesaat (grab
sampling), ambil sejumlah contoh uji menggunakan alat yang sesuai
(gayung atau ember stainless/non plastik) kemudian pindahkan ke
dalam wadah contoh uji yang sudah dibilas.
4) jika menggunakan teknik pengambilan contoh uji gabungan
(composite sampling) ambil contoh uji kemudian masukkan ke
dalam wadah penampung, aduk hingga homogen, dan pindahkan
ke dalam wadah contoh uji;
5) lakukan pengawetan dengan pendinginan hingga suhu ≤ 6˚C,
tambahkan 1000 mg asam askorbat/L jika terdapat sisa klorin.
4. Untuk Pengujian BOD
1) ambil contoh uji secara hati-hati dengan cara memasukkan wadah
contoh uji berkapasitas 1 L ke dalam badan air hingga penuh;
2) apabila langkah 1) tidak memungkinkan dilakukan, ambil contoh uji
menggunakan alat pengambil contoh uji kemudian pindahkan
contoh uji ke dalam wadah contoh uji. Hindari terjadinya turbulensi
dan gelembung udara selama pengisian wadah dan pastikan tidak
ada gelembung udara yang tertinggal;
3) lakukan pengawetan dengan pendinginan hingga suhu ≤ 6˚C.
5. Untuk Pengujian Mikrobiologi (E-Coli)
1) Tampung contoh uji dalam wadah contoh (botol gelas gelap dengan
tutup teflon) yang sudah steril.
2) bakar keliling leher wadah contoh (gelas) dan segera ditutup.
3) lakukan pengawetan dengan pendinginan hingga suhu ≤ 6˚C.
1. lakukan segera pengukuran parameter lapangan antara lain
pH, temperatur, DO;
2. lakukan pengukuran parameter pH sesuai SNI 6989.11 atau
petunjuk penggunaan alat atau metode standar lainnya;
3. lakukan pengukuran parameter temperatur sesuai SNI
6989.23 atau petunjuk penggunaan alat atau metode
standar lainnya;
4. lakukan pengukuran parameter DO sesuai SNI 6989.14 atau
petunjuk penggunaan alat atau metode standar lainnya;
5. untuk pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya,
lakukan pengukuran parameter transparansi dengan cara
memasukkan secchi disc ke dalam badan air hingga secchi
disc tidak terlihat lagi dan catat kedalamannya dalam satuan
meter.
66
Penyaringan contoh uji
Lakukan penyaringan contoh uji di lapangan untuk
pengujian parameter terlarut sebagai berikut:
1. siapkan sistem penyaring vakum dan media penyaring
atau sistem penyaring lainnya yang akan digunakan;
2. ambil contoh uji yang akan disaring sesuai parameter
yang akan diuji;
3. lakukan penyaringan hingga mencapai volume contoh
uji yang diperlukan untuk pengujian (lihat Lampiran B);
4. tampung filtrat contoh uji ke dalam wadah contoh uji
sesuai dokumen perencanaan;
5. lanjutkan perlakuan pendahuluan contoh uji dengan
pengawetan.

67
1. lakukan pengawetan contoh uji sesuai parameter
yang akan diuji (lihat Lampiran Penanganan Contoh
Uji Berdasarkan Parameter);
2. simpan contoh uji yang sudah diawetkan dalam
kotak pendingin;
3. contoh uji siap dibawa ke laboratorium.

Hal yang perlu di perhatikan :


• Setelah penambahan pengawet, sampel
dihomogenkan
• Volume pengawet yg ditambahkan pada sampel dan
blanko sama
• Kemurniannya tinggi 68
1. Legalitas personel
▪ Personil yang terlibat dalam pengambilan
sampel harus merupakan bagian dari
organisasi yang legal dan bebas dari
pengaruh dan tekanan apapun.
▪ Personil pengambil sampel memenuhi
kualifikasi (qualified)
8/8/2022 69
Petugas Sampling

Pelatihan
Yg memadai

Personil
Sampling

Pengalaman Pendidikan
Yg sesuai Yg tepat

70
2. Dokumentasi Sampling
Ketertelusuran sampel yang diambil, dapat dibuktikan
melalui dokumen atau rekaman sampling yang juga
sering disebut sampling protocol, meliputi antara lain:
▪ Dokumentasi/rekaman pengambilan sampel harus
baik dan benar mulai dari perencanaan,
pengambilan sampel, pelabelan, transportasi,
penerimaan, penanganan, perlindungan dan
penyimpanan.
▪ Alat yang terkalibrasi dan Rekaman kalibrasi
peralatan yang digunakan untuk pengukuran
parameter lapangan harus dipelihara
8/8/2022 71
Tujuan :

mengecek secara sistematik kesalahan yg


mungkin terjadi mulai pengambilan
sampel sampai pengujian di laboratorium

8/8/2022 72
Pengendalian mutu
a) gunakan wadah contoh uji yang bebas kontaminan
dibuktikan dengan melakukan pengujian blanko wadah
contoh uji sebanyak 5% dari jumlah wadah yang telah
dicuci setiap 6 bulan sekali.
b) gunakan alat pengambil contoh uji yang bebas
kontaminan.
c) gunakan peralatan pengukuran parameter lapangan
yang terkalibrasi.
d) lakukan pengambilan contoh uji oleh petugas
pengambil contoh uji yang kompeten.
e) lakukan pengendalian mutu di lapangan sesuai tujuan
pengambilan contoh uji dengan ketentuan berikut :

73
1) Blanko
(a) blanko peralatan
siapkan blanko peralatan apabila pencucian alat pengambil contoh uji dilakukan
di lapangan dan lakukan pengujian blanko setiap 6 bulan sekali;
(b) blanko lapangan
siapkan dan lakukan pengujian blanko lapangan apabila di sekitar lokasi
pengambilan contoh uji terdapat usaha/kegiatan tertentu yang dapat
mempengaruhi kadar parameter yang akan diuji.
(c) blanko penyaringan
siapkan blanko penyaringan jika melakukan pengambilan contoh uji untuk
parameter logam terlarut dan lakukan pengujian blanko setiap 6 bulan sekali.
(d) blanko perjalanan
siapkan blanko perjalanan jika melakukan pengambilan contoh uji untuk
parameter VOC dan lakukan pengujian blanko setiap 6 bulan sekali .
2) Contoh uji duplikat lapangan
siapkan contoh uji duplikat lapangan sesuai dengan kebutuhan. Minimum lakukan
pengujian contoh uji duplikat lapangan setiap 1 tahun sekali.
3) Contoh uji terbelah (split sample)
siapkan contoh uji terbelah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengambilan
contoh uji.

74
Blangko Wadah
Blangko Lapangan
Blangko Alat
Contoh Duplikat

8/8/2022 75
Pelabelan
 Penandaan lokasi, seperti penomoran
 Titik/Lokasi pengambilan
 Tanggal dan Waktu Pengambilan
 Keterangan singkat mengenai jenis contoh
 Petugas Pengambilan Contoh
 Catatan tambahan (seperti pH, temperatur dan
lain lain)

76
Pengangkutan Contoh Air

 Untuk pengangkutan contoh


air diperlukan boks atau
kotak pendingin
 Volume boks yang umum
adalah 20 liter
 Untuk pendinginan
digunakan es batu atau CO2
kering

77
Chain of Custody
Merupakan catatan rangkaian
perjalanan contoh uji mulai
pengambilan contoh uji, preparasi
contoh uji, waktu dan tanggal
penerimaan contoh uji, kondisi contoh
uji saat diterima.
8/8/2022 78
➔semua kondisi sampel direkam
➔temperatur penyimpan sampel, juga
abnormalitas sampel bila ada.
➔semua informasi yang disepakati antara
pembawa dan penerima sampel harus
dituangkan/direkam dalam Rangkaian
Pengamanan Sampel.

8/8/2022 79
Rangkaian pengamanan contoh uji
(chain of custody)

1) catat rangkaian pengamanan contoh uji pada


formulir rekaman data lapangan (contoh
formulir dapat dilihat di Lampiran C).
2) catat semua penyimpangan dari kondisi
normal.

80
Pelaporan
Catat pada formulir rekaman data lapangan hal-hal sebagai
berikut:
a) nama petugas pengambil contoh uji yang berkompeten.
b) identitas contoh uji (kode titik pengambilan contoh uji dan
parameter yang akan diuji).
c) tanggal pengambilan contoh uji.
d) waktu pengambilan contoh uji.
e) teknik pengambilan contoh uji.
f) koordinat lokasi pengambilan contoh uji.
g) rekaman data hasil pengukuran parameter lapangan.
h) rekaman rangkaian pengamanan contoh uji.
i) rekaman data dan informasi kondisi lapangan selama
rangkaian pengambilan contoh uji yang dapat
mempengaruhi interpretasi hasil analisis.
81
82
Wadah, Pengawetan Contoh dan Waktu Penyimpanan
90

Anda mungkin juga menyukai