HIDROMETRI RAWA
Perum Kertanegara Regency Blok E-1, Lahir 1977, Banyuwangi, Jawa Timur
Karangploso, Malang, 65152 Store Manager PT. DUNKINDO LESTARI
082141111212
Konsultan Proyek
Pemkab Bondowoso, Jawa Timur
yosmillenia@yahoo.com Wakil Dekan Fakultas Teknik
Kementerian PUPR
channel
YOSI DARMAWAN ARIFIANTO
http://bit.do/yosidarmawanarifianto
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu
memahami tentang karakteristik hidrologi lahan
rawa, cara pengukuran dan pendataan masalah yang
berkaitan dengan komponen aliran pada daerah
rawa, serta tata air pada pengembangan rawa
HIDROLOGI
Ilmu yang berfokus tentang air yang ada dibumi, baik
mengenai perputarannya, penyebarannya,
pergerakannya, eksploitasi, pengembangan, manajemen,
maupun segala hal yang berkaitan dengan air
HIDROMETRI
• Ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran air,
mencakup pengukuran air permukaan, air bawah
permukaan, termasuk air di danau, rawa, dan formasi
geologi dibawah permukaan.
• adalah cabang ilmu (kegiatan) pengukuran air, atau
pengumpulan dan dasar bagi analisis hidrologi
(Harto,1993)
ALUR BERFIKIR
HASIL ANALISIS
SURVEI HIDROMETRI ANALISIS HIDROLOGI
• Ketersediaan air
• Pengukuran Curah Hujan • Perhitungan Curah Hujan - Debit andalan
• Pengukuran Debit Rerata Daerah • Kebutuhan air
• Pengambilan sampel • Uji-Uji Statistika Hidrologi • Debit banjir Rancangan
sedimen • dll
• Uji kualitas air
• dll
HIDROMETRI
1. survey: pemetaan,
2. pengukuran dasar sungai,
3. pengukuran tinggi muka air,
4. pengukuran penampang basah sungai,
5. pengukuran debit yakni dengan cara
langsung ataupun cara tidak langsung,
6. pengukuran volume sedimen dan
pengamatan kualitas air sungai.
HIDROMETRI
data hasil hidrometri diperlukan untuk
perencanaan, operasional, atau monitoring
sistem bangunan air
• Muka air sungai • Debit aliran yang kontinyu • Debit besar/banjir untuk
untuk estimasi ketersediaan menentukan nilai debit
air banjir
• bendung irigasi, embung,
waduk
PRAKTIK PELAKSANAAN SURVEY
HIDROMETRI
1. Mengukur Curah hujan dengan pembacaan alat penakar hujan
• manual
• otomatis
1. Mengukur Debit di saluran dengan pembacaan di bangunan ukur
2. Mengukur debit di saluran dengan metode pelampungan
3. Mengukur debit di saluran / sungai dengan metode currentmeter
4. Melaksanakan tata cara pengambilan sampel uji kualitas air
5. Melaksanakan tata cara pengambilan sampel sedimen
SURVEY HIDROMETRI
• Pengukuran Curah Hujan • Pengukuran Debit
Pelampungan Currentmeter
• SNI 6989.57:2008. Air dan air limbah – Bagian 57: Metoda pengambilan contoh air permukaan.
Badan Standardisasi Nasional.
• SNI 3414:2008, Tata Cara Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang Di Sungai Dengan
Cara Integrasi Kedalaman Berdasarkan Pembagian Debit.
• SNI 03-6467.2-2012, Tata Cara Pengkuran Debit pada Saluran Terbuka Secara Langsung. Badan
Standardisasi Nasional.
ALAT PENAKAR CURAH HUJAN
450 450
120 cm
ANALISIS HIDROLOGI
A2
1
3 A3
A1
A5 A4 A7
A6
5 7
6
1. Mengukur Penampang PENGUKURAN DEBIT
Melintang Sungai
DENGAN CURRENT METER
Alat-alat:
1) Pita atau tali ukur: digunakan untuk mengukur
panjang lintasan atau ketebalan suatu lapisan.
Pita ini biasanya berbentuk roll agar mudah
dibawa.
2) GPS : digunakan untuk menentukan kordinat
posisi, kecepatan, arah dan waktu saat survey.
GPS juga berguna untuk mengetahui medan
lokasi agar kita tidak tersesat.
3) Waterpass: alat yang digunakan untuk
mengukur atau menentukan sebuah benda
atau garis dalam posisi rata baik pengukuran
secara vertikal maupun horizontal.
4) Tripod: kaki tiga untuk menyangga alat total
station, Digital Theodolite, waterpass, dll untuk
berdiri tegaknya alat ukur dengan settingan
tinggi kaki tripod yang dapat disesuaikan.
SIKLUS PENDEK
SIKLUS SEDANG
SIKLUS PANJANG
Potensi 1,79
Juta Ha Potensi 10,52
Juta Ha
BANJIR
KEKERINGAN
YANG PH
MENGHAMBAT
PENGEMBANGAN SALINITAS
LAHAN RAWA
ASPEK AIR
Yang Menghambat Pengembangan Lahan Rawa
1. Tata Air
Pada daerah rawa tata airnya sangat tergantung dengan tinggi muka air pasang surut.
Daerah rawa yang umumnya relatif datar hanya mampu diairi dengan mengandalkan
perbedaan tinggi muka air saat pasang dan membuang air saat surut.
2. Banjir
Pada saat musim hujan kelebihan air tidak dapat dibuang karena topografi lahan rawa
yang relatif datar dan pada umumnya elevasi lahan berada di bawah elevasi muka air
sungai sehingga sulit untuk membuang air kelebihan, terutama saat muka air laut
naik.
ASPEK AIR
Yang Menghambat Pengembangan Lahan Rawa
3. Kekeringan
Kekeringan dijumpai di lahan rawa pasang surut tipe C dan D. Semakin jauh dari sungai maka semakin
besar kemungkinan untuk mengalami kekeringan. Adanya aktifitas pembuatan saluran tanpa
perencanaan yang tepat dapat berakibat terjadinya pembuangan air yang belebih (overdrain), sehingga
terjadi penurunan muka air tanah yang tidak terkendali
4. PH
Derajat keasaman pH air di lahan rawa umumnya sangat tinggi yaitu kurang dari 4,5. Dengan derajat
keasaman yang tinggi, lahan sulit untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian terutama untuk
budidaya padi. Musim kemarau penduduk di lahan rawa kesulitan air bersih, karena air dengan kondisi
asam tidak layak untuk dikonsumsi.
5. Salinitas
Lahan rawa yang termasuk dalam tipe hidrotopografi A biasanya dekat dengan sungai atau laut, daerah ini
cocok untuk dikembangkan menjadi lahan budidaya padi. Namun demikian pada musim kemarau intrusi air
laut mempengaruhi sumber air di daerah ini. Pada saat musim kemarau debit dari hulu sungai yang
mengairi lahan rawa ini menjadi kecil sehingga tidak mampu melawan dorongan pasang air laut dan terjadi
intrusi.
ANALISIS
114°22'30" 114°30'00" 114°37'30" 114°45'00" 114°52'30" DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR
Satker Sementara Irigasi & Rawa Kalimantan Tengah
Jl. Pattimura No.20 Jakarta Selatan, Telp.(021) 7395500
PETA HIDRO-TOPOGRAFI
HIDROTOPOGRAFI
KAWASAN PLG BLOK "A" KALIMANTAN TENGAH
2°15'00"
2°15'00"
N
W E
S
Ds. Kalanis
5 0 5
kilometer
PETUNJU K LOKASI
2°22' 30"
2°22'30"
Ds. Sei Asah Tipe C
Ds. Rantau Kujang
Kalimantan
Tengah
Tipe D
L a u t J aw a
2°30'00"
2°30'00"
Ds. Tabatan
114°22'30" 114°30'00" 114°37'30" 114°45'0 0" 114°52'30" DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Ds. Keladan DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR
KETERANGAN Satker Sementara Irigasi & Rawa Kalimantan Tengah
Tipe C
Jl. Pattimura No.20 Jakarta Selatan, Telp.(021) 7395500
KATEGORI HIDRO-TOPOGRAFI
Tipe C
PETA HIDRO-TOPOGRAFI
Tipe D
KAWASAN PLG BLOK "A" KALIMANTAN TENGAH
2°15'00"
2°15' 00"
KATEGORI & KARAKTERISTIK HIDROTOPOGRAFI N
2°37' 30"
2°37'30"
Seidusun Ds. Palangkau Lama C Lahan di atas ketinggian muka air pasang dengan elevasi muka-
kilomete r
air tanah, 50 cm di bawah permukaan tanah.
Lahan ini otomatis tidak dapat diluapi air pasang di musim hujan
PETUNJU K LOKASI
2°22'30"
2°22'3 0"
D Lahan tinggi dgn elevasi air tanah > 50 cm di bawah-
S
permukaan tanah. Lahan ini mutlak tidak dapat dijangkau pasang-
Ds. Telukiri
surut & lebih menyerupai
Ds. Sei lahan
Asahkering/upland area Tipe C
2°45'00"
2°45'00"
Sumber Peta :
- Citra SPOT 5 Resolusi 10 meter, GoogleEarth Pro, Tahun 2005 Ds. Rantau Kujang
- Koreksi Geometris menggunakan DGPS Asctech ProMark 2 sampai ketelitian 50 cm
- Survei Lapangan, Tahun 2007 Kalimantan
Tengah
Ds. Belawang
PEKER JAAN : RE-EVALUASI RENCANA PENGEMBANGAN Tipe D
DAERAH KERJA A KAW ASAN PLG KALIMANTAN TEN GAH La u t J aw a
2°30'00"
2°30'00"
Ds. Muara Dadahup Ds. Tabatan
PT.BINA KARYA (persero)
Ds.
architects & consulting engineers Keladan
KETERANGAN
114°22'30" 114°30'00" 114°37'30" 114°45'00" 114°52'30"
Tipe C KATEGORI H IDRO-TOPOGRAFI
Tipe C
Tipe D
2°37'30"
2°37' 30"
Hidrotopografi adalah gambaran
KATEGORI KARAKTER ISTIK
A Daerah ini d apat diluapi oleh air pasang di musim kema rau-
mau pun di musim hujan.
B Lahan dapat diluapi air pasang pada musim hujan saja
elevasi relatif suatu lahan terhadap Seidusun Ds. Palangkau Lama C Lahan di atas ketinggian muka air pasang dengan elevasi muka-
air tanah, 50 cm di bawah permukaan tanah.
Lahan ini otomatis tidak dapat diluapi air pasang di musim hujan
S
permukaan tanah. Lahan ini mutlak tidak dapat d ijangkau pasang-
2°45' 00"
2°45'00"
Sumber Peta :
- Citra SPOT 5 Resolusi 10 meter, GoogleEarth Pro, Tahun 2005
- Koreksi Geometris menggunakan DGPS Asctech ProMark 2 sampai ketelitian 50 cm
- Survei Lapangan, Tahun 2007
RAWA
PENGEMBANGAN OVERDRAIN GAMBUT MENJADI
DRAINASE
(EKOSISTEM
TEREKSPOS
TERGENANG)
TATA AIR
Pada pengelolaan rawa, MENIMBULKAN
wajib memperhatikan
pengaturan muka air dan EMISI GAS
sirkulasi air RUMAH KACA
BAGAIMANA CARANYA?
Rencana
Pengelolaan
Pengelolaan Rawa
Rawa Pasang Pengendalian
Surut, yang Konservasi Pengembangan
Daya Rusak Air
disusun
berdasarkan
kesatuan
hidrologi rawa
pasang surut
pH meter
Echo sounding
Data
digunakan
Untuk
merancang
Current meter
Hasil Analisis Data
Kegunaan :
Luas dan pola usaha tani
Prospek perkembagan pendapatan
petani, Perhitungan BCR , Konsep OP
Rancangan sistem pengelolaan usaha
tani, dll
Kegunaan Data Hidrologi/Hidrometri
Muka air sungai jk panjang diseputar Maks MAT musim hujan Pengamanan banjir
kesatuan hidrologi (satuan waktu dalam Irigasi pasang surut, hidro-topographi
jam) MAT dan MAR, puncak musim hujan Drainase periode tanam musim hujan
MAT and MAR, musim kemarau Drainase periode tanam musim kemarau
Minimum MAR, musim kemarau Navigabilitas
Kondisi batas utk model hidraulik Model hidraulik jaringan saluran
Muka air sungai jk pendek, simultan Redaman MAT dan MAR Peluang irigasi pasut
dibeberapa lokasi disungai dan saluran Peluang drainase
(satuan waktu dalam jam) Pengechekan pengukuran topographi
Kalibrasi model hidrolik
Jejak banjir disepanjang sungai dan Kedalaman banjir Desain pengamanan banjir
saluran, informasi lokal
Penampang sungai, muka air dan Debit Ketersediaan air utk irigasi
kecepatan arus Kalibrasi model hidraulik
Pengukuran salinitas, informasi lokal Batas 0.5%o and 0.1%o saat musim Syarat batas utk air irigasi dan air minum
hujan dan musim kemarau
LAHAN RAWA
SISTEM TATA AIR
Survey Inventarisasi Penyaringan Potensi
DESIGN SISTEM TATA AIR
LAHAN RAWA
POTENSIAL Land Aquistion
( Pembebasan Lahan )
Faktor-faktor
TATA HIDROLOGI REKLAMASI Merancang tata air
Construction
Tek. Pengembangan
Perencanaan dan
Ameliorasi
Rawa Pemilihan Sistem
Tata Air
Departemen dan LAHAN BUDIDAYA PTP ( Petak tersier
Instansi Tekait MAPAN Percontohan )
Saling berhubungan
REKLAMASI DESIGN
DATA SURVEY
REKLAMASI
1. Teknologi Hidrolika
Gambar Detail
2. Teknologi Fisika/ Mekanis Perencanaan
3. Teknologi Kimia
4. Teknologi Biologi
Perhitungan Volume
dan RAB
Laporan Akhir
Perencanaan teknis
Laporan Perhitungan
RAB, Desain Gambar,
Detail, EET
Klasifikasi Reklamasi Rawa
Sederhana Saluran drainasi saja
Pembagian air belum ada
Tidak ada bangunan tata air permanen