Anda di halaman 1dari 4

Ujian Final MK Instrumentasi dan Interpretasi Kualitas lIngkungan

Prodi Magister Pengelolaan Lingkungan PPS Unsyiah

1 Mei 2021

1. How does environmental analysis differs from traditional analytical chemistry?

Sebagaimana yang telah diketahui dan di pahami, environmental analysis atauanalisis


lingkungan sangat berbeda dari analisis kimia traditional. Mengapa demikian karena perlakuan
pada objek/senyawa penelitian di lapangan berbeda-beda. Walaupun terlepas dari itu, pekerjaan
analisis mayoritas dari dulu dilakukan secara tradisional yang dilakukan mayoritas oleh ahli
kimia analitik. Pada era kemunculan awalnya, tentunya menimbulkan tantangan sendiri bagi ahli
kimia analitik karena sebagian besar sifat kompleks dari sampel lingkungan dan jejak analisis
konsentrasi pada berbagai macam senyawa sangat kompleks. Bagaimanapun ahli kimia analitik
saat ini telah di tempa dan harus lebih siap terhadap lingkungan guna mendapatkan analisis yang
tepat dan akurat, karena akan sangat banyak sekali informasi yang tersedia untuk membantu
penelitian para ahli sejak awal pengambilan sampel dan analisis di lapangan dan laboratorium.
Meski demikian, professional sekali pun yang tidak dilatih secara khusus di bidang ini perlu
diwaspadai karena salah perlakuan analisis lingkungan di awal akan sangat berpengaruh pada
hasil penelitiannya nanti.

3. Define: (a) composite sampling; (b) transect sampling; and (c) search sampling

(a) composite sampling atau sampel komposit biasa digunakan dalam metode pengambilan
sampel dengan salah satu tujuannya penghematan biaya. Jika biaya pengambilan sampel jauh
lebih kecil daripada biaya analisis, maka umumnya bagi banyak orang analisis jejak,
pengambilan sampel komposit adalah cara yang dipilih untuk penghematan biaya. Jika tujuannya
adalah untuk memperkirakan konsentrasi rata-rata daripada variabilitas atau ekstrim konsentrasi
untuk penhambilan sampel, maka pencampuran fisik ini akan memberikan derajat presisi yang
sama dan akurasi sebagai rata-rata yang dihitung secara matematis dari semua sampel yang ada.
Area pengomposisian sering dilakukan dalam pemantauan air limbah pembuangan dan tanah
yang terkontaminasi. Satu pengecualian adalah bahwa composite sampling tidak bisa digunakan
untuk senyawa organic yang menguap, karena pencampuran tidak diperbolehkan untuk senyawa
tersebut.

(b) transcect sampling atau pengambilan sampel transek adalah variasi lain dari pengambilan
sampel jaringan secara sistematis. Ini melibarkan penetapan satu atau lebih garis transek di
permukaan. Sampel dikumpulkan di interval regular sepanjang garis transek di permukaan
dan/atau pada satu atau lebih yang telah ditentukan kedalamannya. Grais transek yang banyak
dapat sejajar atau tidak sejajar satu sama lain. Manfaat utama dalam pengambilan transek ini
adalah kemudahan dalam menetapkan dan merelokasi garis transek individu. Pendekatan ini
berlaku untuk tumpukan sampah atau penahanan, dan berlaku pula untuk mengkarakterisasi
aliran air dan karakteristik kontaminan dan karakteristik pengendapan kontaminan dalam
sedimen. Metode ini kurang tepat atau bahkan tidak disukai pada media danau dan kolam besar
atau area permukaan air yang hanya dapat diakses dengan perahu.

(c) search sampling cocok digunakan pada penelitian jika tujuan utamanya adalah untuk
menentikan titik panas (area dengan kontaminasi tinggi yang melebihi standar pembersihan yang
berlaku. Penelurusan search sampling menggunakan kisi sistematis atau sistematis pendekatan
pengambilan sampel acak untuk menentukan ukuran bingkai minimum untuk menemukannya.
Umumnya semakin kecil titik panasnya, maka semakin kecil pula jarak bingkainya.

1. Describe the advantages and disadvantages of (a) composite sampling and (b) systematic
sampling

(a) Keuntungan dari composite sampling adalah biaya penelitian jauh lebih murah dibandingkan
dengan metode sampling yang lain. Dan composite sampling ini dipilih sebagai pilihan utama
dalam pengambilan sampel untuk tujuan memperkirakan konsentrasi rata-rata dan variabilitas.
Sangat cocok untuk sampel air limbah pembungan dan tanah yang terkontaminasi. Namun
disamping itu kekurangan metode ini tidak cocok digunakan untuk sampel senyawa organic yang
mudah menguap, Karena pada metode ini tidak diperbolehkannya ada pencampuran

(b) Untuk systematic sampling kelebihannya lebih nyaman digunakan untuk personel lapangan
(kelompok) daripada sampel acak sederhana. Aplikasi ini cocok digunakan untuk mendapatkan
pengambilan sampel air tanah di sumur dari waktu ke waktu karena siklus musiman dapat
dengan mudah diidentifikasi dan diperhitungkan dalam analisis data, dan juga akan lebih mudah
dalam mengatur jadwal pengambilan sampel tetap. Sedangkan kelemahannya pada sampling ini
tidak bisa bersifat acak dan berpacu dengan waktu dan kondisi aktual dilapangan sehingga area
dan bahan sampel harus dijaga dan di ukur aktu yang tepat pada proses pengambilan sampelnya.

2. Describe the special considerations in taking water samples from: (a) flowing waters
(rivers and streams), (b) static waters (lakes and ponds), and (c) estuaries.

Berikut adalah pertimbangan khusus dalam mengambil sampel air untuk;


(a) flowing waters, seperti air pada sungai, aliran, dan anak sungai mempunyai ukuran aliran
yang berpengaruh pada pergerakan fluida dimana dapat menyebabkan kekacauan dalam tekanan
dan kecepatan aliran. Maka dari itu lokasi, ketinggian dan zonasi dalam pengambilan sampel
sangat penting. Untuk aliran air dan sungai yang lebih besar, diperlukannya pengambilan sampel
di beberapa titik lokasi, minimal dengan satu komposit vertikal yaitu ada satu dari lokasi tepat di
bawah permukaan (dalam), kedalaman tengah (mid-depth) dan tepat diats permukaan, dengan
catatan masih pada jalur aliran utama. Untuk sungai dan aliran yang deras mungkin agak sulit
untuk mengumpulkan sampel pada saluran tengah karna harus mempertimbangkan masalah
kesehatan dan keselamtan. Hal yang paling bisa dipertimbangkan dalam kasus ini sampel
haruslah mewakili lokasi hulu yang berdekatan dan atau sedikit ke hilir dari titik akhir
pembuangan air.

(b) static waters, atau air statis seperti danau, laguna, kolam dan bendungan merupakan komposit
vertikal tungal dalam pengambilan sampel, yang artinya cukup mengambil satu titik yang
mewakili atau mencirikan badan air yang ingin diteliti. Titik ini biasanya diambil di titik
terdalam dari air kolam yang terbentuk umumnya berada di dekat bagian tengah badan air
meskipun zonasi lokasi ini perlu peninjauan lapangan kembali. Untuk danau dan bendungan
yang lebih besar, stratifikasi dari perbedaan suhu sering terjadi di badan-badan air dari pada
sungai-sungai, karena itu lebih banyak dibutuhkan sampel badan-badan air vertikal (aliquots
vertical). Dalam menentukan derajat stratifikasi ini perlu adanya pengukuran DO, pH dan suhu
pada kedalaman badan air.

(c) estuaries, atau muara adalah area dimana terdapat air tawar pedalaman (baik pada permukaan
air dan air bawah tanah) yang kemudian bercampur dengan air lautan dengan densitas yang
tinggi. Air muara ini pada umumnya dikategorikan terdiri dari pencampuran air garam, air
lautan, dan bergantung pula pada aliran masuk dan sifat pencampurannya. Hal ini lah yang
menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi dan pengambilan sampel. Selain itu pengambilan
sampel muara harus dilakukan di dua fase, yaitu selama musim hujan dan musim kemarau.
Ketika kedalaman air kurang dari 10 kaki, sampel pun dikumpulkan pada kedalamn tengah
kecuali jika profil salinitas menunjukkan adanya stratifikasi salinitas. Di muara dengan
kedalaman air lebih dari 10 kaki, sampel air dapat dikumpulkan pada kedalaman satu kaki,
kedalaman tengah, dan satu kaki dari dasar kedalamam. Selain itu metode sampel horizontal
seperti sampel van Dorn lebih sering digunakan daripada sampel Kemmerer

Anda mungkin juga menyukai