2. Formasi Wuni (Tmw)Batuan sedimen formasi wuni (Tmw) terdiri atas breksi gunungapi,
konglomerat, batupasir tufan, tuf, napal dan batugamping tufan. Secara Stratigrafi Formasi Wuni
menjemari dengan Formasi Batuampar dan menindih selaras Formasi Jaten, sehingga umurnya
ditafsirkan Miosen Tengah bagian tengah dengan lingkungan pengendapan laut dangkal.
3. Formasi Puning (Tmp)Batuan sedimen Formasi Punung (Tmp) terdiri dari batugamping
terumbu, batugamping tufan, dan napal. Formasi Punung menjemari dengan Formasi
Batuampar bagian atas dan menindih selaras Formasi Wuni.
Dalam keadaan statis, air tawar akan mengapung di atas air asin di daerah pantai karena
massa jenis air asin lebih besar daripada massa jenis air tawar
18. Alasan 3 lintasan: karena dengan 3 lintasan sudah dirasa cukup untuk mewakili kegiatan
identifikasi intrusi air laut di desa tabanio.
19. jarak bentangan 0 m dari bibir pantai belum diukur.
20. 200 meter: karena kondisi dilapangan hanya memungkinkan untuk panjang lintasan
200m atau kurang.
A=4 meter: karena merupakan jarak spasi yang ideal untuk identifikasi intrusi air laut,
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Atmiati (2011), a= 5 meter. 100 meter.
Astutik (2016), a= 5 meter. 200 meter.
Ambarsari (2013), a= 5 meter. 80 meter.
Muna (2017), a= 10 meter. 160 meter.
N= 6: yang merupakan (faktor pemisah elektroda), karena dengan n*a=24 meter
didapat target kedalaman kurang lebih 12 meter.
21. Target kedalaman: kurang lebih 12 meter. Penelitian sebelumnya mulai dari kisaran 6,5
m (maksimal 22,6 m), yaitu penelitian atmiati (2011).
22. a. Spektrofotometri Serapan atom (AAS) adalah suatu metode analisis untuk
penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada penyerapan
(absorpsi) radiasi oleh atom-atom bebas unsur tersebut. Metode ini sangat tepat untuk
analisis Zat pada konsentrasi rendah. Prinsip dasar dari pengukuran secara AAS ini
adalah, proses penguraian molekul menjadi atom dengan batuan energi dari api atau
listrik.
Keuntungan metoda AAS adalah:
• Spesifik
• Batas (limit) deteksi rendah
• Dari satu larutan yang sama, beberapa unsur berlainan dapat diukur
• Pengukuran dapat langsung dilakukan terhadap larutan contoh (preparasi contoh sebelum
pengukuran lebih sederhana, kecuali bila ada zat pengganggu)
• Dapat diaplikasikan kepada banyak jenis unsur dalam banyak jenis contoh.
• Batas kadar-kadar yang dapat ditentukan adalah amat luas (mg/L hingga persen)
Kelemahan Metode AAS
Analisis menggunakan AAS ini terdapat kelemahan, karena terdapat beberapa sumber
kesalahan, diantaranya: Sumber kesalahan pengukuran yang dapat terjadi pada pengukuran
menggunakan SSA dapat diprediksikan sebagai berikut :
Kurang sempurnanya preparasi sampel, seperti :
– Proses destruksi yang kurang sempurna
– Tingkat keasaman sampel dan blanko tidak sama
Kesalahan matriks, hal ini disebabkan adanya perbedaan matriks sampel dan matriks standar
Aliran sampel pada burner tidak sama kecepatannya atau ada penyumbatan pada jalannya
aliran sampel.
Gangguan kimia berupa :
– Disosiasi tidak sempurna
– Ionisasi
– Terbentuknya senyawa refraktori
Suatu metode titrimetri untuk analisis didasarkan pada suatu reaksi kimia
seperti: aA + tT Produk
a= molekul analit A
t= molekul reagensia T
T= titran
Reagensia T yang disebut titran ditambahkan sedikit demi sedikit dari dalam
buret yang konsentrasinya diketahui atau biasanya dikenal sebagai larutan baku
primer. Larutan kedua yang berada di dalam gelas kimia disebut larutan standar
sekunder, dimana konsentrasinya ditetapkan oleh suatu proses yang disebut
standardisasi. Titik ekuivalensi suatu proses titrasi tercapai ketika penambahan titran
diteruskan sampai sejumlah T yang secara kimia setara dengan A. Suatu indikator
digunakan untuk mengidentifikasi kapan penambahan titran harus dihentikan.
Indikator akan menunjukkan perubahan warna pada rentang pH tertentu setelah titik
ekuivalensi tercapai. Titik dalam titrasi pada saat indikator berubah warna disebut
titik akhir titrasi.Dengan memilih indikator yang tepat untuk menghimpitkan kedua
titik itu (mengkoreksi selisih antara keduanya) merupakan salah satu aspek yang
penting dari analisis titrimetri.