Galian
Bahan galian logam/bijih contoh dari bahan galian ini timah, besi,
Bahan galian energi contoh dari bahan galian ini adalah batubara dan
minyak bumi.
Bahan galian industri contohnya diatome, gipsum, talk, kaolin, dan zeolit.
sama setiap bagiannya. Tidak mungkin suatu contoh tunggal yang diambil akan
kalau contoh yang diambil makin banyak. Tetapi juga tidak mungkin mengambil
contoh yang sangat banyak untuk memperkecil kesalahan, karena lalu menjadi
tidak praktis. Untuk itu diperlukan metode pengambilan contoh yang sistematis
Pengambilan contoh yang banyak tetapi tidak sistematis letaknya tidak akan
pengambilan contoh itu tergantung dari jumlah contoh yang diambil dan lokasi
Permukaan batuan yang akan diambil contohnya harus bersih dan segar.
Ada beberapa metode pengambilan contoh yang saat ini dikenal, teknik
mana yang akan dipakai itu tergantung dari beberapa faktor seperti kondisi
dan keadaan alami dari deposit itu sendiri seperti berlapis “banded”, dan
Metode Chipping
Persoalan yang dihadapi yang kita hadapi dalam hal ini ialah bagaimana
supaya dapat dicapai suatu hasil yang dapat merefresentasikan keadaan yang
sebenarnya seefisien mungkin. Dengan demikian selama ada tiga langkah yang
1. Sample Design
2. Sample Method
3. Estimation
dalam kantong dimasukkan sample yang hight grade dan kemudian pada
kantong tersebut dimasukkan lagi sample yang low grade, kemudian sample
yang low grde tersebut akan menjadi hight grade. Peninggian kadar karena
suatu ketidaksengajaan.
Contoh :
Kadar x Panjang
Kadar x Lebar
Chek Samples dan Umpire Assaying atau Assay yang dilakukan oleh pihak
dan waktu. Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
Di sini ada lima cara atau lima metode umum dan biasa digunakan dalam
diantaranya yaitu:
Metode ini adalah metode yang paling banyak dipakai, dan sangat cocok
untuk deposit mineral yang berbentuk perlapisan, “banded”, dan deposit jenis
urat (vein), dimana terdapat variasi yang jelas dalam ukuran butir dan warna,
yang kemungkinan juga berbeda dalam komposisi dan kadar dari bahan-bahan
berharga yang dikandungnya. Dengan metode ini pula dapat dilakukan pada
cadangan mineral yang ada di permukaan maupun yang berada di bawah tanah
pada dinding cross-cut, raise, shaft, sisi-sisi stope, ataupun dinding samurai uji. ti
mdak dianjurkan untuk melakukan metode channel ini pada lantai terowongan,
karena bagian tersebut biasanya kotor oleh bahan jatuhan yang sering dapat
sekitar 3 sampai 4 cm, dengan arah biasanya tegak lurus jurus lapisan. Jarak
antara satu parit dengan parit lainnya tergantung dari keseragaman dari bahan
galiannya. Untuk kebanyakan deposit, jarak antar parit kira-kira satu setengah
meter, akan tetapi untuk deposit bijih yang kaya dan tersebar setempat-setempat
jarak tersebut hanya dapat sekitar sepertiga meter saja. Umumnya satu contoh
sudah cukup untuk mewakili sepanjang 2 meter dari parit yang dibuat.
dan kedudukannya.
Cara pengambilan contoh dengan metode ini paling cocok dilakukan pada
tubuh bahan galian yang terletak dangkal di bawah permukaan tanah, yaitu
dimana lapisan penutup (over burden) kurang dari setengah meter. Trench yang
lemparan.
Dasar selokan dibuat miring, sehingga jika ada air dapat mengalir dan
adanya pompa.
sebaiknya digali dua atau lebih parit uji yang saling tegak lurus arahnya
agar kemungkinan untuk menemukan urat bijih itu lebih besar. Bila
kebetulan kedua parit uji itu dapat menemukan singkapan urat bijihnya,
menentukan bentuk dan ukuran urat bijih yang lebih tepat dibuat parit-
parit uji yang saling sejajar dan tegak lurus terhadap jurus urat bijihnya
Gambar 2.
Arah Penggalian Trenching (Selokan Uji)
Gambar 3.
Bentuk Penampang Trenching
3. Metode Chipping
Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh pada endapan bijih yang
keras dan seragam, dimana pembuatan paritan sangat sukar karena kerasnya
batuan. Contoh diambil dengan cara dipecah dengan plu geologi dalam ukuran-
ukuran yang seragam dan tempat pengambilan tersebut dibuat secara teratur di
permukaan batuan. Jarak dari setiap titik pengambilan baik secara horisontal dan
sendiri.
Metode ini digunakan jika lapisan penutup (over burden) agak tebal (lebih
dari setengah meter), sehingga metode trenching menjadi tidak praktis karena
pembuangan tanah hasil galian dan masalah pembuangan air yang mungkin
menggenang pada selokan, disamping akan memakan waktu yang lebih lama.
Dalam keadaan tersebut maka dipakai metode dengan pembuatan sumur uji
(test pitting) untuk mengambil contoh bahan galian. Pada umumnya ukuran
lubang test pit ini adalah dan kedalamannya dapat mencapai 35 meter, akan
tetapi untuk jenis over burden yang lepas-lepas seperti pasir, ukuran lubang pit
Demikian pula ketika kedalaman test pit besar, maka ukuran lubang juga harus
lubang diperkecil. Jika lapisan penutup sangat lepas-lepas, maka dinding test pit-
nya dibuat miring, sedangkan untuk material yang kompak dinding dibuat tegak
dengan ukuran .
Test pit harus bebas dari bongkah karena jika terhalang oleh bongkah
maka pembuatan test pit tersebut akan memakan waktu yang lama
Gambar 4.
Macam Bentuk Penampang Test Pit
5. Metode Pemboran (Borehole Sampling)
dibagi menjadi dua berdasarkan tenaga penggerak dari bornya, yaitu metode
pemboran tangan (hand auger) dan metode pemboran mesin (core drilling). Cara
pemboran tangan sangat cocok untuk endapan bahan galian yang tidak terlalu
kompak dan terletak dangkal, misalnya endapan alluvial pasir di Cilacap. Jarak
sedangkan harga rata-ratanya makin baik jika pemboran makin rapat. Kadar
sebaiknya digunakan mesin bor yang ringan atau yang dapat dilepas-
Sumber air.
Keadaan peralatan seperi keadaan pahat, stang bor, pipa casing, dan
sebagainya.
Pada pemboran inti, contoh batuan yang terambil dapat berupa inti dan
sludge yang masing-masing diletakkan dalam core box untuk inti dan sludge box
untuk sludge. Sludge adalah hasil gesekan pahat dengan batuan yang kemudian
diangkat oleh air pembilas, karena itu sludge akan berupa lumpur.
6. Bulk Sampling
Bulk sampling (conto ruah) ini merupakan metode sampling dengan cara
mengambil material dalam jumlah (volume) yang besar, dan umum dilakukan
pada semua fase kegiatan (eksplorasi sampai dengan pengolahan). Pada fase
kadar pada suatu blok atau bidang kerja. Metode bulk sampling ini juga umum
penerapan metode bulk sampling ini adalah dalam pengambilan conto dengan
sumur uji
7. Grab Sampling
dengan cara mengambil bagian dari suatu material baik di alam maupun dari
dahulu dilakukan seleksi pada bahan galian tersebut. Untuk tingkat ketelitian
sampling pada metode ini relatif mempunyai bias yang cukup besar. beberapa
kondisi pengambilan conto dengan teknik grab sampling ini antara lain :
Biasanya metode grab sampling ini dilakukan pada tumpukan material hasil
Pada material di atas dump truck atau belt conveyor pada transportasi
.
DAFTAR PUSTAKA
“.blogspot.co.id
Disusun oleh :