LABORATORIUM LINGKUNGAN
PENGENALAN ALAT SAMPLING LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH :
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui cara pengambilan sample yang benar agar
didapatkan hasil pengujian lab yang valid
Mahasiswa mampu mengetahui pengukuran dan perhitungan debit aliran sungai
Menminimalkan kesalahan hasil analisa lab melaui pengambilan dan pengawetan sample
sebagai tahap awal penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengambilan Sampel Air
Menurut Debataraja (2018), sampel air yang diambil nantinya adalah sampel air
permukaan yang mengalir. Kemudian dari masing-masing sub populasi diambil titik-titik lokasi
yang menjadi sampel. Melalui metode ini, terpilih jumlah lokasi sebanyak 58 titik lokasi. Air
tanah adalah semua air yang meresap dari permukaan tanah sampai lapisan batuan,air yang
terdapat dalam pori-pori, celah batuan dan tanah. Sedangkan air permukaan adalah semua air
yang permukaannya terbuka terhadap atmosfer Penentuan lokasi pengambilan sampel air
dilakukan melalui tiga tahap yaitu koreksi geometrik, digitasi, overlay serta analisis lokasi.
Koreksi geometrik dilakukan dengan rektifikasi dengan menggunakan sistem koordinat
geografis dengan referensi World Geodetic System 1984.
Menurut Wulandari (2014), materi penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
sampel air dan sampel sedimen dasar perairan yang diambil dari sejumlah stasiun penelitian
yang telah ditentukan sebelumnya sebanyak 11 stasiun. Sampel air diambil untuk dianalisa
konsentrasi sejumlah parameter kualitas air, meliputi: Muatan Padatan Tersuspensi, Bahan
organik, nitrat, fosfat dan bahan organik, yang diambil secara langsung dengan menggunakan
botol-botol sampel dari bahan polyethilen, dengan pertimbangan kedalaman air relatif dangkal
kurang dari 5 meter. Sedangkan parameter lain seperti temperatur, pH, salinitas, oksigen
terlarut diukur secara langsung (insitu). Sedimen diambil dengan grab untuk mengetahui jenis
sedimen, total bahan organik sedimen dan Kandungan Pb disedimen. Metode pengambilan
sampel air dilakukan pada lapisan permukaan, mengingat kedalaman air relatif dangkal
Sampel adalah metode pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan
dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk
menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Contohnya, populasi dalam penelitian ini adalah
air Sungai Walannae dengan panjang 28,50 Km, lebar 95 m dengan kedalaman 0,55 m.
Sedangkan Sampel dalam penelitian ini adalah air Sungai Walannae di sepanjang Dusun
Kampiri dengan panjang sungai ± 1,5 Km dari hulu sampai dengan hilir sungai yang diambil
pada tiga titik sampel (Ranijintan, 2016).
NAMA GAMBAR
Botol Kaca
Tali raffia
Cool box
Air sampel
Label
Es batu
3.1.2 Sampel Tanah
Augler soil sampler : untuk mengambil sampel tanah.
Ring sampel : sebagai wadah untuk menyimpan sampel tanah.
Kertas label : untuk memberi keterangan pada sampel.
Cool box : untuk mengawetkan sampel.
Pisau : untuk meratakan tanah.
Plastik : sebagai wadah sampel.
Nama Gambar
Augler Soil Sampler
Ring sampel
Kertas Label
Plastik
Pisau
Cool Box
3.1.3 Pengukuran Debit Aliran
NAMA GAMBAR
Tali Rafia
Current Meter
Penggaris
Nama Gambar
Cool Box
Es Batu
Air Sampel
Botol Kaca/Wadah
Botol sampel
Label
Botol diberikan label (jenis sampel, tanggal, waktu,
dan lokasi pengambilan sampel)
Coolbox
Botol sampel disimpan pada coolbox
Hasil
3.2.2 Pengambilan Sampel Air Sungai Tenang
Botol sampel
Hasil
Disiapkan
Tanah
Disiapkan
Current Meter
1. Dimasukan kedalam air
2. Diukur ketinggian h0, h1, h2, h3 tiap
posisi permukaan, dasar, dan tengah
3. Diukur V0, V1, V2,V3
Hasil Pengukuran
Hasil
Disiapkan
Botol sampel
Label
Botol diberikan label (jenis sampel, tanggal, waktu,
dan lokasi pengambilan sampel)
Coolbox
Botol sampel disimpan pada coolbox
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Segmen 3 =(V2+V3) / 2
V permukaan = ( 0,6+0,3)/2 = 0,45
V tengah = (0,6+0,3)/2 = 0,45
V dasar = (0,3+0,2) = 0,25
h0
h = kedalaman sungai 0,47m
h1 0,26m
h2 0,1m
h3 0,46m
Data Segmen
Perhitungan 1 2 3
b (m) / lebar segmen 1,6 m 1,6 m 1,6 m
Tujuan dari praktikum ini yaitu mahasiswa mampu mengetahui cara pengambilan sample yang
benar agar didapatkan hasil pengujian lab yang valid, mahasiswa mampu mengetahui pengukuran dan
perhitungan debit aliran sungai, dan meminimalkan kesalahan hasil analisa lab melaui pengambilan dan
pengawetan sample sebagai tahap awal penelitian. Kemudian diketahui bahwa pengambilan sampel
tanah merupakan pengambilan yang digunakan untuk dianalisis kandungan bahan organik, tekstur dan
suhu tanahnya. Pengambilan sampel tanah utuh menggunakan ring sampel. Ring sampel pada
praktikum ini menggunakan bantuan alat Augler soil sampler yang berfungsi untuk mengambil sampel
tanah.
Metode pengawetan sampel air dan sampel tanah yaitu menggunakan suasana dingin.
Pengawetan digunakan untuk memperlambat proses perubahan kimia dan biologis yang tidak
terelakan. Dipastikan bahwa sampel air dan tanah ditutup rapat agar tidak ada udara didalamnya.
Setelah itu sampel diberi label terlebih dahulu untuk memberi keterangan. Lalu disimpan kedalam cool
box. Cool box tersebut berfungsi untuk mengawetkan sampel. Cool box juga harus ditutup rapat supaya
tidak ada pengaruh udara dari luar.
5.2 Saran
Praktikum berlangsung lancar. Mungkin dapat disuguhkan video cara pengambilan sampel tanah
dan air dengan Bahasa Indonesia. Semangat mas,mba.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Azwar, Soemarno, dan Mangku Purnomo. 2013. Kajian Kualitas Air dan Status Mutu Air Sungai
Metro Di Kecamatan Sukun Kota Malang. Jurnal Bumi Lestari. Volume 13 (2) : 265-274
Arifin, Moch. 2010. Kajian Sifatfisik Tanah dan Berbagai Penggunaan Lahan Dalam Hubungannya
Dengan Pendugaan Erosi Tanah. Jurnal Pertanian Mapeta. Vol 12 (2) : 72 – 144
Debataraja, N. N., Kusnandar, D., & Nusantara, R. W. 2018. Identifikasi Lokasi Sebaran Pencemaran
Air di Kawasan Permukiman Kota Pontianak. Jurnal Matematika, Statistikadan
Komputasi, 15(1), 37-41.
Evarnaz, Novita & Toknok, Bau & Ramlah, Sitti. 2014. Sifat Fisik Tanah Di Bawah Tegakan Eboni
(Diospyros Celebica Bakh) Pada Kawasan Cagar Alam Pangi Binangga Kabupaten Parigi
Moutong. Volume 2 (2) : 109-116.
Ferdian, Ferdi. 2015. Pengaruh Penambahan Pasir Terhadap Tingkat Kepadatan dan Daya Dukung
Tanah Lempung Organik. Lampung: Universitas Lampung.
Halim, Fuad. 2014. Pengaruh Debit Terhadap Pola Gerusan di Sekitar Abutmen Jembatan (Uji
Laboratorium dengan Skala Model Jembatan Megawati). Jurnal Ilmiah Media Engineering. Vol.4,
No.1 : 32-40
Harariet, Fadila, Darmiah, dan Imam Santoso. 2017. Hubungan Jumlah Perenang Dengan Kandungan
Sisa Klor Pada Air Kolam Renang. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 14, No. 1 : 375-382
Kautsar, Muhammad, R. Rizal Isnanto, dan Eko Didik Widianto. 2015. Sistem Monitoring Digital
Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air PDAM Berbasis Mikrokontroler ATMega328
Menggunakan Sensor Aliran Air dan Sensor Fotodiode. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer.
Vol.3, No.1: halaman 79-86
Ningrum, S.O., 2018. Analysis Quality of Water River and Quality of Well Water in The Surrounding of
Rejo Agung Baru Sugar Factory Madiun. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(1), pp.1-12
Mardhia, D. dan Abdullah, V., 2018. Studi Analisis Kualitas Air Sungai Brangbiji Sumbawa Besar. Jurnal
Biologi Tropis, 18(2), pp.182-189
Marlena, Bekti, Setia Budi Sasongko, dan Danny Sutrisnanto. 2012. Kajian Pengelolaan Sub DAS
Garang Hulu terhadap Kualitas Air Sungai. Semarang: Universitas Diponegoro
Praing, Heryanto U. P. J. 2011. Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Flowmeter pada Proses
Custody Transfer Aliran Fluktuatif di Laboratorium INDI TF-ITB. Bandung: Universitas Komputer
Indonesia
Prayogo, Kukuh dan Hasriyasti Saptowati. 2016. Penyelidikan Struktur dan Karakteristik Tanah Untuk
Desain Pondasi Iradiator Gamma Kapasitas 2 MCi. Jurnal Perangkat Nuklir. Vol. 10, No. 01 : 30-
49
Ranijintan, R.P., Hayat, A.F. dan Raodhah, S., 2016. Kualitas Air Sungai Walannae di Dusun Kampiri
Desa Pallawarukka Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo. HIGIENE: Jurnal Kesehatan
Lingkungan, 2(1), pp.15-20.
Satriadi, Alfi. 2013. Kajian Transpor Sedimen Tersuspensi Untuk Perencanaan Pembangunan
Pelabuhan Bojonegara Banten. Buletin Oseanografi Marina. Vol. 2: 68-77
Tarigan, Emalia Sinarta Br , Guchi, Hardy, dan Marbun, Posma. 2015. Evaluasi Status BahanOrganik
dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Pada Lahan Tanaman Kopi (Coffea
Sp.) di Beberapa Kecamatan Kabupaten Dairi. Jurnal Online Agroekoteknologi . Vol 3 (1) : 246 –
256
Umar, Sri Nurwahyuni. 2013. Studi Experimen Distribusi Kecepatan Aliran Sungai. Makassar:
Universitas Hasanuddin
Wulandari, S. Y., Yusuf, M., & Muslim, M. 2014. Kajian Konsentrasi Dan Sebaran Parameter Kualitas
Air Di Perairan Pantai Genuk, Semarang. Buletin Oseanografi Marina, 3(1), 9-19.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Ali, Azwar, Soemarno, dan Mangku Purnomo. 2013. Kajian Kualitas Air dan Status Mutu Air Sungai
Metro Di Kecamatan Sukun Kota Malang. Jurnal Bumi Lestari. Volume 13 (2) : 265-274
Finawan, A., & Mardiyanto, A. 2011. Pengukuran Debit Air Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Jurnal
Litek, 8(1), 28-31.
Nurhalimah, S., Nurhatika, S., & Muhibuddin, A. 2014. Eksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA)
Indigenous Pada Tanah Regosol di Pamekasan, Madura. Jurnal Sains dan Seni ITS, 3(1), E30-
E34.
Norhadi, A., Marzuki, A., Wicaksono, L., & Yacob, R. A. 2015. Studi Debit Aliran Pada Sungai Antasan
Kelurahan Sungai Andai Banjarmasin Utara. POROS TEKNIK, 7(1).
Pancawati, D. N., Suprapto, D., & Purnomo, P. W. 2014. Karakteristik Fisika Kimia Perairan Habitat
Bivalvia di Sungai Wiso Jepara. Management of Aquatic Resources Journal, 3(4), 141-146.
LAMPIRAN
LAMPIRAN TAMBAHAN
Ek8plorasi Mikoriza VesikularAitiuskular (MVA)
Andf 8f2OKf pada Tanah Regosol
di Pamekasan, Madura
Sri ¥¥zItsIImet-', S-rI érttaikc', 4a A nan M¥¥B•ddia'
9¥MDI DEBIT ALIRAN PADA 9UMGAI ANTABAN
xELuexu H&MNcAl ANDAI BANJARzaastN MTARA
Ahmad horhaai *'!. Akhmad Marzuki *'*, Luki wica *'*
Rendi Addetya Yauob ^’
TUGAS DAN PERTANYAAN
Jawab :
1. A. Grab sampel adalah sampel yang diambil secara langsung dari badan air yang sedang
dipantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik air pada saat pengambilan sampel.
B. composite sample adalah sampel campuran dari beberapa waktu pengamatan. Pengambilan
sampel komposit dapat dilakukan secara manual ataupun secara otomatis denagan
menggunakan peralatan yang dapat yang dapat mengambil air pada waktu - waktu tertentu
dan sekaligus dapat dapat mengukur debit air.
C. Integrated sample adalah sampel gabungan yang diambil secara terpisah dari beberapa
tempat, dengan volume yang sama. Hasil pemeriksaan contoh gabungan menunjukkan keadaan
merata dari suatu daerah atau tempat pemeriksaan.
2. Cool box berfungsi untuk mengawetkan sampel. Cool box juga harus ditutup rapat supaya tidak
ada pengaruh udara dari luar. Selain itu cool box dan es batu berfungsi untuk memberi
pengaruh suhu pada cool box.
3. Pertimbangannya adalah Sampel air limbah harus diambil pada lokasi yang mewakili seluruh
karakteristik limbah dan kemungkinan pencemaran yang akan ditimbulkannya, Sampel air dari
badan air harus diambil dari lokasi yang dapat menggambarkan karakteristik keseluruhan badan
air. Oleh karena itu, sampel air perlu diambil dari beberapa lokasi dengan debit air yang harus
diketahui, Sumber pencemar yang mencemari badan air yang dipantau harus diketahui; berupa
sumber pencemar setempat (point source) atau sumber pencemar tersebar (disperse source),
Jenis bahan baku dan bahan kimia yang digunakan dalam proses industri perlu diketahui
DATA HASIL PRAKTIKUM
Kelompok : O4
Current meter
V Atas (m/s) Tengah (m/s) Dasar (m/s)
V0 0,6 0,6 0,3
V1 0,7 0,6 0,2
V2 0,6 0,6 0,3
V3 0,3 0,3 0,2
V tiap segmen
Segmen 1 = (V0+V1) / 2 Segmen 2 = (V1+V2) / 2
V permukaan = (0,6+0,7)/2= 0,65 V permukaan = (0,7+0,6)/2 = 0,65
V tengah = (0,6+0,6)/2= 0,6 V tengah = (0,6+0,6)/2 = 0,2
V dasar = (0,3+0,2)/2 = 0,25 V dasar = (0,2+0,3)/2 = 0,25
Segmen 3 =
V permukaan = ( 0,6+0,3)/2 = 0,45
V tengah = (0,6+0,3)/2 = 0,45
V dasar = (0,3+0,2) = 0,25
Data Segmen
Perhitungan 1 2 3
b (m) / lebar segmen 1,6 m 1,6 m 1,6 m
V rata-rata 0,50 0,50 0,38
Kecepatan Aliran rata-rata
= = 0,46