Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODE DAN TEKNIK SAMPLING ANALISIS FISIK, KIMIA, DAN


BIOLOGI AIR
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Analisis Kesehatan Lingkungan
Dosen Pengampu : Syafran Arrazy, M.K.M., P.hD.

Disusn Oleh:
Sem. IV / IKM 9
1. Mawar Aryulika (0801221119)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UINSU MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha esa yang senantiasa
memberikan nikmat iman dan sehat. Berkat rida-Nya, Kami dapat menyelesaikan salah
satu tugas makalah dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Penyusun
makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Analisis
Kesehatan Lingkungan yang berjudul “METODE DAN TEKNIK SAMPLING
ANALISIS FISIK, KIMIA, DAN BIOLOGI AIR” Makalah ini kami susun sebagai
upaya untuk Dalam rangka memahami kualitas air secara menyeluruh, perlu dilakukan
analisis yang cermat terhadap berbagai parameter fisik, kimia, dan biologis yang
memengaruhi sifat dan kualitas air tersebut.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif


mengenai berbagai metode dan teknik sampling yang digunakan dalam analisis fisik,
kimia, dan biologi air.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi
pemahaman kita bersama tentang pentingnya metode dan teknik sampling yang benar
dalam analisis air tidak hanya berkaitan dengan keakuratan data yang diperoleh, tetapi
juga dengan keberlanjutan dan keberhasilan upaya perlindungan lingkungan. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
tugas kelompok makalah ini, khususnya kepada Bapak Syafran Arrazy, M.K.M., P.hD.,
selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Kesehatan Lingkungan.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa
membuat karya makalah lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Medan, 5 Maret 2024

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Air adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
ekosistem secara keseluruhan. Namun, dengan meningkatnya aktivitas manusia dan
pertumbuhan populasi, air sering kali terkontaminasi oleh berbagai zat kimia,
mikroorganisme patogen, dan bahan pencemar lainnya. Untuk memastikan keberlanjutan
dan kesehatan lingkungan, penting untuk melakukan pemantauan terhadap kualitas air
secara teratur menggunakan metode dan teknik sampling yang tepat.

Analisis fisik, kimia, dan biologi air merupakan pendekatan holistik dalam
mengevaluasi kualitas air. Analisis fisik melibatkan pengukuran sifat-sifat fisik seperti
suhu, warna, dan kekeruhan, sementara analisis kimia fokus pada kandungan zat kimia
seperti logam berat, pestisida, dan nutrien. Sementara itu, analisis biologi mencakup
identifikasi dan penghitungan mikroorganisme seperti bakteri, alga, dan organisme
planktonik.

Dalam melakukan analisis tersebut, metode dan teknik sampling memegang peran
yang sangat penting. Metode sampling yang baik harus memastikan representativitas
sampel yang diambil, sehingga hasil analisis dapat mencerminkan kondisi sebenarnya di
lapangan. Teknik sampling yang tepat juga diperlukan untuk menghindari kontaminasi
silang antar-sampel dan meminimalkan kesalahan pengambilan.

Pemahaman yang mendalam tentang metode dan teknik sampling analisis fisik,
kimia, dan biologi air menjadi kunci dalam memastikan hasil analisis yang akurat dan
dapat dipercaya. Informasi yang diperoleh dari analisis ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengambil keputusan dalam pengelolaan sumber daya air, perlindungan
lingkungan, dan perlunya intervensi untuk memperbaiki kondisi kualitas air yang
terganggu.

Oleh karena itu, makalah ini akan membahas secara rinci tentang pentingnya
metode dan teknik sampling dalam analisis fisik, kimia, dan biologi air, serta
implikasinya terhadap keberlanjutan lingkungan hidup dan kesejahteraan manusia.
Dengan demikian, kita dapat memahami betapa pentingnya peran metode dan teknik
sampling dalam menjaga kualitas air yang bersih dan berkelanjutan bagi
generasi mendatang. Dengan demikian, makalah ini akan menguraikan secara rinci
tentang metode dan teknik sampling yang digunakan dalam analisis fisik, kimia, dan
biologi air, serta pentingnya penggunaan metode ini dalam mendukung keberlanjutan
lingkungan hidup dan kesehatan manusia.

1.2 Rumusan masalah


1. Pengertian titik sampel sampling dan sampel air
2. Jenis- jenis Sampel Air
3. Metode dan teknik pengambilan Sampel

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sampel sampling dan sampel air
2. Agar kita mengetahui jenis-jenis sampel air
3. Memahami pentingnya metode dan teknik sampling yang tepat dalam memperoleh data
yang akurat dan representatif mengenai kualitas air.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Titik Sampel Sampling dan Sampel Air
A. Titik Sampling
Titik sampel adalah lokasi spesifik di mana sampel air diambil untuk dianalisis.
Titik sampel dipilih berdasarkan pertimbangan yang matang untuk memastikan
representativitas hasil sampling. Pemilihan titik sampel harus memperhatikan variasi
geografis, jenis penggunaan lahan di sekitarnya, potensi pencemaran, arus air, dan faktor-
faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas air di lokasi tersebut. Setiap titik sampel
harus diidentifikasi secara jelas dan dilengkapi dengan koordinat geografis yang tepat
untuk memudahkan pengambilan sampel kembali di masa mendatang.

Sampling adalah proses pengambilan sampel air dari titik sampel yang telah
ditentukan untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Proses sampling harus dilakukan
dengan hati-hati dan menggunakan metode yang sesuai agar sampel yang diambil benar-
benar mewakili kondisi kualitas air di lokasi tersebut. Sampling dapat dilakukan secara
manual dengan menggunakan botol sampling atau alat sampling lainnya, atau secara
otomatis menggunakan perangkat pengambil sampel air yang terprogram.

Sampling adalah proses seleksi dan pengambilan sebuah sampel dari populasinya
(Dahlan, 2015). Titik sampling secara umum dapat diartikan sebagai kondisi area
penelitian, dalam hal ini membahas tentang air. Jadi titik sampling adalah lokasi atau
tempat yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Lokasi sampling dapat ditentukan atau
dilakukan di berbagai tempat/lokasi sesuai dengan tujuan penelitian (Purnomo dkk,
2018). Teknik sampling adalah sebuah metode atau cara yang dilakukan untuk
menentukan jumlah dan anggota sampel. Setiap anggota tentu saja wakil dari populasi
yang dipilih setelah dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakter. Teknik sampling
yang digunakan juga harus disesuaikan dengan tujuan dari penelitian (Dahlan, 2018).

B. Sampel Air
Sampel air adalah sebagian kecil dari air yang diambil dari titik sampel dan
digunakan untuk analisis kualitas air di laboratorium. Sampel air harus diambil dengan
teknik yang tepat dan disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup untuk mencegah
kontaminasi dan perubahan kualitas selama pengangkutan ke laboratorium. Setelah
sampel air sampai di laboratorium, berbagai parameter fisik, kimia, dan biologi dari
sampel tersebut akan dianalisis untuk menentukan kualitas air di titik sampel
yang bersangkutan.

Sampel secara umum dapat diartikan sebagai contoh, representan atau wakil dari
suatu populasi yang cukup besar jumlahnya atau satu bagian dari keseluruhan yang
dipilih dan representatif sifatnya. Aktivitas pengumpulan sampel disebut sampling.
Sedangkan sampel air dapat diartikan sebagai air yang dijadikan sebagai bahan/wakil dari
seluruh air yang akan diteliti.

2.2 Jenis- jenis Sampel Air


Jenis-jenis sampel air dapat dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut:

1. Sampel sesaat (grab sample), yaitu sampel yang diambil secara langsung dari badan air
yang sedang dipantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik air pada saat
pengambilan sampel.
2. Sampel komposit (composite sample), yaitu sampel campuran dari beberapa waktu
pengamatan. Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara manual ataupun
secara otomatis dengan menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada waktu-
waktu tertentu dan sekaligus dapat mengukur debit air. Pengambilan sampel secara
otomatis hanya dilakukan jika ingin mengetahui gambaran tentang karakteristik kualitas
air secara terus menerus.
3. Sampel gabungan tempat (integrated sampel), yaitu sampel gabungan yang diambil
secara terpisah dari beberapa tempat, dengan volume yang sama.

2.3 Metode dan Teknik Pengambilan Sampel


Beberapa hal yang menyangkut teknik pengambilan sampel air dikemukakan
dalam Kumpulan Standar Nasional Indonesia Bidang Pekerjaan Umum mengenai
Kualitas Air (1990):
1. Pertimbangan dalam Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel Pertimbangan-
pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan lokasi pengambilan sampel adalah
sebagai berikut.
a. Sampel air limbah harus diambil pada lokasi yang mewakili seluruh karakteristik
limbah dan kemungkinan pencemaran yang akan ditibulkannya.
b. Sampel air dari badan air harus diambil dari lokasi yang dapat menggambarkan
karakteristik keseluruhan badan air. Oleh karena itu, sampel air perlu diambil dari
beberapa lokasi dengan debit air yang harus diketahui.
c. Sumber pencemar yang mencemari badan air yang dipantau harus diketahui,
berupa sumber pencemar setempat (point source) atau sumber pencemar tersebar
(disperse source).
2. Lokasi Pengambilan Sampel Air
3. Penentuan Tititk Pengambilan Air
4. Pengambilan Sampel

Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau
komponen lain di dalam air. Dalam pengukuran kualitas air ada beberapa hal yang harus
diperhatikan diantaranya adalah Parameter Fisik, parameter kimia, dan parameter
biologis.

A. Parameter Fisik
a) Suhu
Suhu air yang ideal bagii organisme air yang dibudidayakan sebaiknya adalah tidak
terjadi perbedaan suhu yang tidak mencolok antara siang dan malam (tidak lebih dari
5oC). Pada perairan yang tergenang yag mempunyai kedalaman minimal 1,5 meter
biasanya akan terjadi pelapisan (strasifikasi) suhu. Pelapisan ini terjadi karena suhu
permukaan air lebih tinggi dibanding dengan suhu air dibagian bawahnya. Strasifikasi
suhu terjadi karena masuknya panas dari cahaya matahari kedalam kolam air yang
mengakibatkan terjadinya gradien suhu yang vertikal. Pada kolam yang kedalaman
airnya kurang dari dua meter biasanya terjadi strasifikasi suhu yang tidak stabil. Oleh
karena itu bagi para pembudidaya ikan yang melakukan kegiatan budidaya ikan
kedalaman air tidak boleh lebiih dari 2 meter. Selain itu untuk memecah strasifikasi
suhu pada wadah budidaya ikan perlu iperhatikan dan harus menggunakan alat bantu
untuk pengukurannya.
b) Kecerahan
Gusriana, 2012, Sentra Edukasi, Budidaya Ikan (Jilid 1) Kecerahan air merupakan
ukuran transparansi perairan dan pengukuran cahaya sinar matahari didalam air dapat
dilakukan dengan menggunakan lempengan/kepingan Secchi disk. Masuknya cahaya
matahari kedalam air dipengaruhi juga oleh kekeruhan air (turbidity). Sedangkan
kekeruhan air menggambarkan tentang sifat optik yang ditentukan berdasarkan
banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahanbahan yang terdapat
didalam perairan. Faktor-faktor kekeruhan air ditentukan oleh: 1. Benda-benda halus
yang disuspensikan (seperti lumpur dsb) 2. Jasad-jasad renik yang merupakan
plankton. 3. Warna air (yang antara lain ditimbulkan oleh zat-zat koloid berasal dari
daun-daun tumbuhan yang terektrak)
c) Bau
Pada kolam budidaya ikan, air pada kolam ikan harus selalu di buang atau diganti,
agar tidak akan menimbulkan bau yang menyengat pada air. Faktor yang
menyebabkan air pada kolam berbau tidak sedap yaitu diantaranya; Pakan ikan yang
tidak sempat termakan oleh ikan, menjadi racun bagi kolam dengan amoniak yang
muncul, Feses dari kotoran ikan yang dibudidayakan dan terjadi dekomposisi di air
yang menghasilkan amoniak. Material dalam air dapat berupa jumlah zat tersuspensi
(TDS) (Pemuji dan Anthonius, 2010 dalam Suwondo, 2005).
d) Warna
Kriteria warna air tambak yang dapat dijadikan acuan standar dalam pengelolaan
kualitas air adalah seperti di bawah ini:
a. Warna air tambak hijau tua yang berarti menunjukkan adanya dominansi
chlorophyceae dengan sifat lebih stabil terhadap perubahan lingkungan dan cuaca
karena mempunyai waktu mortalitas yang relatif panjang.
b. Warna air tambak kecoklatan yang berarti menunjukkan adanya dominansi
diatomae
c. Warna air tambak hijau kecoklatan yang berarti menunjukkan dominansi yang
terjadi merupakan perpaduan antara chlorophyceae dan diatomae yang bersifat
stabil yang didukung dengan ketersediaan pakan alami bagi udang (Putra, 2009).

A. Parameter Kimia
a) DO
Semua makhluk hidup untuk hidup sangat membutuhkan oksigen sebagai faktor
penting bagi pernafasan. Oksigen yang dibutuhkan oleh ikan disebut dengan oksigen
terlarut. Oksigen terlarut adalah oksigen dalam bentuk terlarut didalam air karena
ikan tidak dapat mengambil oksigen dalam perairan dari difusi langsung dengan
udara.
b) PH
pH Air Pada perairan yang tidak mengandung bahan organik dengan cukup, maka
mineral dalam air tidak akan ditemukan. Untuk menciptakan lingkungan air yang
bagus, pH air itu sendiri harus mantap dulu (tidak banyak terjadi pergoncangan pH
air). Ikan rawa seperti sepat siam (Tricogaster pectoralis), sepat jawa (Tricogaster
tericopterus ) dan ikan gabus dapat hidup pada lingkungan pH air 4-9, untuk ikan
lunjar kesan pH 5-8 ,ikan karper (Cyprinus carpio) dan gurami, tidak dapat hidup
pada pH 4-6, tapi pH idealnya 7,2.
c) Salinitas
Salinitas air yang lainnya adalah jumlah segala macam garam yang terdapat dalam
1000 gr air contoh. Garam-garam yang ada di air payau atau air laut pada umumnya
adalah Na, Cl, NaCl, MgSO4 yang menyebabkan rasa pahit pada air laut, KNO3 dan
lain lain (Putra, 2009).
B. Parameter Biologis
a) Plankton
Plankton pada umumnya sangat peka terhadap perubahan lingkungan hidupnya (suhu,
pH, salinitas, gerakan air, cahaya matahari dll) baik untuk mempercepat
perkembangan atau yang mematikan. Berdasarkan tempat hidupnya dan daerah
penyebarannya, plankton dapat merupakan :
a. Limnoplankton (plankton air tawar/danau).
b. Haliplankton (hidup dalam air asin)
c. Hypalmyroplankton (khusus hidup di air payau)
d. Heleoplankton (khusus hidup dalam kolam-kolam)
e. Petamoplankton atau rheoplankton (hidup dalam air mengalir, sungai) (Putra,
2009).

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Kesimpulannya yaitu metode dan teknik sampling dalam analisis fisik, kimia, dan
biologi air memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan akurasi dan keandalan
data yang diperoleh. Pengambilan sampel yang representatif, pemilihan waktu dan lokasi
yang tepat, serta penggunaan peralatan yang sesuai standar merupakan faktor-faktor
kunci yang mempengaruhi kualitas hasil analisis. Informasi yang diperoleh dari analisis
ini sangat penting dalam memahami kondisi kualitas air suatu lingkungan,
mengidentifikasi sumber pencemaran, dan mengembangkan strategi
pengelolaan yang efektif.

3.2 Saran
Diperlukan pula upaya dalam mengembangkan teknologi dan peralatan sampling
yang lebih canggih dan efisien, sehingga proses pengambilan sampel dapat dilakukan
dengan lebih mudah, cepat, dan akurat. Dan Perlu adanya peningkatan kesadaran dan
pemahaman tentang pentingnya metode dan teknik sampling yang tepat dalam analisis
fisik, kimia, dan biologi air. Pelatihan dan pendidikan yang intensif kepada para ahli
lingkungan, pengelola sumber daya air, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan pengambilan sampel yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

Badrus Zaman, Syafrudin. 2012. Buku Ajar Pengelolaan Kualitas Lingkungan. Semarang:
Undip.

Dahlan, Ahmad. 2015. Definisi serta Jenis Metode Teknik Sampling. (online), dari

(https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisisampling-dan-teknik-

sampling.html) diakses pada 24 Februari 2019.

Hanna, 2015. Alat Ukur Air Berdasarkan 3 Parameter, (Online), (https://www.alatukur-air.com/)

diakses pada 20 Februari 2019.

Hifdziyah. Lisanatul. 2016. Analisis Penurunan Kualitas Lingkungan Sekitar Tempat

Pembuangan Akhir Sampah Galuga Kabupaten Bogor Jawa Barat. Bogor; Institut

Pertanian Bogor

Lestari, Fatma. 2007. Bahaya Kimia: Sampling dan Pengukuran Kontaminan Kimia di Udara.

Jakarta: EGC.

Lestari, Fatma. 2009. Sampling & Pengukuran Kontaminan Kimia di Udara. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC

Sari, Lia permata. 2017. Apa yang diamksud dengan teknik sampling dan apa saja metodenya,

(Online), (https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-tekniksampling-dan-apa-

saja-metodenya/8881) diakses pada 20 Februari 2019.

Anda mungkin juga menyukai