Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIKUM SAMPLING AIR

Laporan ini dibuat sebagai syarat

Dalam Mata Kuliah Praktikum Lingkungan Fisik

Program Studi Kesehatan Lingkungan

OLEH

Nama : Ditha Effriyanda

NIM : 10031381924059

Kelompok : 10 (Sepuluh)

Dosen : 1. Dini Arista Putri, S.Si., M.PH.

2. Mona Lestari, S.K.M., M.K.K.

3. Inoy Trisnaini, SKM.,MKL.

Asisten : Muhammad Rozqie Anam

LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3

2.1 Air Permukaan ....................................................................................... 3

2.2 Air Tanah .............................................................................................. 4

2.3 Standar Baku Mutu ................................................................................ 5

2.4 Jenis-jenis Sampel Air ........................................................................... 6

2.5 Pertimbangan dalam Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel ................. 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 7

3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 7

3.1.1 Alat ................................................................................................ 7

3.2 Prosedur Kerja ....................................................................................... 7

BAB IV Hasil dan Pembahasan ....................................................................... 9

4.1 Waktu dan Lokasi Pengukuran............................................................... 9

4.2 Pembahasan ........................................................................................... 9

BAB V KESIMPULAN................................................................................... 11

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Vertical Water Sampler(VWS) ........................................................ 7
Gambar 3. 2 Horizontal Water Sampler (HWS) ................................................... 7
Gambar 3. 3 Prosedur Kerja Sampling Air ........................................................... 8
Gambar 4. 2 Proses Sampling Menggunakan VWS .............................................. 9
Gambar 4. 1 Proses Sampling Menggunakan HWS .............................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu unsur penting yang menjadi kebutuhan utama
bagi makhluk hidup, terutama air yang hegienis dan memiliki kualitas yang baik.
elain itu tubuhmakhluk hidup sebagian besar adalah air sehingga tubuh sangat
bergantung dengan air. Air di bumi sangat melimpah, hal ini dapat dilihat dengan
begitu luas lingkungan perairan di bumi dan lebih dari 98% air yang ada di bumi
terdapat di bawah permukaantanah di bawah pori-pori batuan. Air yang letaknya
berada di bawah permukaan tanah biasa disebut dengan air tanah biasa disebut
dengan air tanah. Contoh air tanah seperti sumur bor, sumur gali dansumur patek.
Selain air tanah, juga air permukaan. Air permukaan merupakan air yangberada di
atas permukaan tanah misalnya, danau dan sungai. Kehidupan makhluk hidup
bergantung dengan pasokan air yang berada di atas maupun di bawah permukaan
tanah.Jika air tersebut terkontaminasi dengan zat-zat berbahaya maka proses
kehidupan sertaberbagai kegiatan akan terganggu. Air permukaan adalah adalah
air yang terdiri dari air sungai, air danau, air waduk, air saluran, mata air, air rawa
dan air gua. WHO memperkirakan 80% penyakit di dunia bersinggungan
dengan sanitasi dan air yang tidak layak. Namun demikian sampai saatini sebagian
besar kebutuhan air masih mengandalkan dari sumber air permukaan. Olehkarena
itu, sumber air permukaan perlu dikelola dengan baik sehingga mampu
memberikan manfaat baik.
Sampai saat ini air permukaan masih merupakan sumber air
yang memberikan konstribusi terbesar untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia,
baik untuk memenuhi kebutuhan langsung hidupnya maupun sebagai sumber
air irigasi untuk kegiatan budidaya pertanian (tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan maupun peternakan). Dengan demikian pemanfaatan air permukaan
sebagai sumber air irigasi perlu dikelola dengan baik sesuai dengan potensinya
sehingga dapat dimanfaatkan secara lestari. Dalam rangka memenuhi persyaratan
kualitas air, maka perlu dilaksanakan kegiatan pemeriksaan kualitas air yang
diselenggarakan secara terus menerus danberkesinambungan agar air yang
digunakan terjamin kualitasnya, sesuai dengan persyaratan kualitas air.

1
Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan airsehingga tercapai
kualitas yang diinginkan sesuai fungsi peruntukannya untuk menjamin agar
kualitas air tetap dalam kondisis alamiahnya. Salah satunya dengan teknik sampling
air, yang dapat digunakan untuk memperoleh efisiensi dan efektivitas dalam
pelaksanaan, pemeriksaan, agar hasil pemeriksaanya dapat dipertanggungjawabkan
kualitas mutunya.
Pengambilan sampel yang telah direncanakan dengan baik akan mendukung
pelaksanaan yang optimal. Dengan demikian pengambilan sampel merupakan tahap
awal yang dilakukan dalam penentuan kualitas air, yang akan menentukan hasil
pekerjaan pada berikutnya. Secara garis besar prosedur pengambilan sampel terdiri
dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan pengambilan sampel serta Quality
Asurance (QA) dan Quality Control (QC) pengambilan sampel. Hal penting bagi
pengambil sampel sebelum ke lapangan adalah menyusun perencanaan dalam suatu
dokumen yang membantu dalam setiap tahapan pengambilan sampel secara jelas
dan sistematik. Untuk mendapatkan sampel yang homogen dilakukan pengambilan
sampel yang representatif, yaitu sampel yang dapat mewakili pada daerah purposif
sekitarnya. Dengan pengambilan sampel yang representatif data hasil pengujian
dapat menggambarkan kualitas lingkungan yang mendekati kondisi sesungguhnya.
Pengambilan sampel merupakan bagian dari penelitian yang sangat penting,
karena sampel merupakan cerminan dan populasi yang ada. Metode pengambilan
sampel menggunakan metode purposif sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan
pertimbangan tertentu. Proses pengambilan sampel jika tidak dilakukan secara
benar, maka secanggih apapun peralatan yang dipergunakan tidak akan
menghasilkan data yang dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya. Mengingat
pentingnya data hasil pengujian parameter kualitas lingkungan tersebut, maka
proses pengambilan contoh yang merupakan langkah awal dalam menghasilkan
data kualitas lingkungan, harus mempertimbangkan kaidah-kaidah ilmiah yang
berlaku dan peraturan undang-undang yang berlaku. Oleh karena itu praktikum ini
dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui cara sampling yang baik dan benar
serta mengetahui cara menggunakan alat sampling air.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air,
sungai danau, lahan basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah
tanah atau air atmosfer. Air permukaan secara alami terisi melalui presipitasi dan
secara alami berkurang melalui penguapan dan rembesan ke bawah permukaan
sehingga menjadi air bawah tanah. Jenis -jenis air permukaan yaitu air waduk
(berasal dari air hujan), air sungai (beasal dari air hujan dan mata air), air danau
(berasal dari air hujan, air sungai atau mata air).Salah satu jenis air permukaan yang
banyak ditemui dan dimanfaatkan adalah sungai.Sungai merupakan tempat
mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai bisa berasal dari air hujan,
bisa berasal dari mata air atau bisa juga berasal dari es yang mengalir (Gletser).
Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai
hujan, sungai gletser dan sungai campuran.

1. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber
mataair. Contohnya adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa
Tenggara
2. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es.
Contohsungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja
boleh dikatakantidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di
India (yang berhulu di Pegunungan Himalaya) dan hulu sungai
Phein di Jerman (yang berhulu diPegunungan Alpen) dapat dikatakan
sebagai contoh jenis sungai ini.
3. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es
(gletser),dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini
adalah sungai Diguldan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).

Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4


macam yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai
ephemeral :

3
1. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif
tetap.Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan
Mahakam diKalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di
Sumatera.
2. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya
banyak,sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai
jenis ini banyakterdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo,
dan sungai Opak di JawaTengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah
Istimewa Yogyakarta serta sungaiBrantas di Jawa Timur.
3. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering
danpada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai
Kalada dipulau Sumba.
4. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim
hujan.Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik,
hanya sajapada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu


sungai antesedendan sungai sungai superposed :

1. Sungai Anteseden, adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran


airnyawalaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini
terjadi karenakekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang
merintanginya.
2. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan
prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.

2.2 Air Tanah


Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di
bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air Selain air
sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting
terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk
kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Air
tanah terbag atas 3 yaitu :

4
1. Air Tanah Dangkal, Terjadi karena adaya proses peresapan air permukaan
tanah. Air 3 tanah dangkal akan terdapat pada kedalaman 15 meter.
2. Air Tanah Dalam, Terdapat pada lapisan rapat air pertama dan pada
kedalaman 100-300 meter
3. Mata air, Mata air adalah tempat dimana air tanah keluar kepermukan
tanah. Keluarnya air tanah tersebut secara alami dan biasanya terletak di
lerenglereng gunung atau sepanjang tepi sungai.

2.3 Standar Baku Mutu


Kualitas air dinyatakan sebagai mutu air. Mutu air diukur dan atau diuji
berdasarkanparameter-parameter dan metoda tertentu berdasarkan peraturan
perundang-undanganyang berlaku. Masing-masing kelas air mempunyai criteria
atau tolok ukur mutu airyang berbeda yang menunjukkan bahwa air dinilai masih
layak untuk dimanfaatkanbagi peruntukkan sesuai kelasnya. Air yang kualitasnya
buruk akan mengakibatkankondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga
akan mempengaruhi kondisikesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan
makhluk hidup lainnya, hal inid ikarenakan air sebagai komponen lingkungan
hidup akan memepengaruhi dandipengaruhi oleh komponen lainnya.

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001, sumber air diklasifikasikan ke dalam


4 (empat) kelas mutu air, yaitu:

1. Kelas Satu, yaitu air yang dapat digunakan untuk air minum,
dan ataudiperuntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaantersebut.
2. Kelas Dua, yaitu air yang dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi
air,pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
tanaman, dan ataudiperuntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaantersebut.
3. Kelas Tiga, air yang dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air
tawar,peternakan, air untuk mengairi tanaman, dan atau
diperuntukkan lain yangmempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.

5
4. Kelas Empat, air yang dapat digunakan untuk mengairi tanaman, dan
ataudiperuntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut

2.4 Jenis-jenis Sampel Air


Jenis-jenis sampel air dapat dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut:
1. Sampel Sesaat (Grab Sampel)
Yaitu sampel yang diambil secara langsung dari bahan air yang sedang
dipantau.Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik air pada saat
pengambilan sampel
2. Sampel Komposit (Composite Sampel)
Yaitu sampel campuran dari beberapa waktu pengamatan. Pengambilan
sampelkomposit dapat dilakukan secara manual ataupun secara
otomatis dengan menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada
waktu-waktu tertentu dan sekaligus dapat mengukur debit air.
Pengambilan sampel secara otomatis hanya dilakukan jika ingin
mengetahui gambaran tentang karakteristik kualitas air secaraterus-
menerus
3. Sampel Gabungan Tempat (Integrated Sampel)
Yaitu sampel gabungan yang diambil secara terpisah dari beberapa tempat,
denganvolume yang sama.
2.5 Pertimbangan dalam Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel
1. Sampel air limbah harus diambil pada lokasi yang mewakili seluruh
karakteristik limbah dan kemungkinan pencemaran yang akan
ditimbulkanya.
2. Sampel air dari badan air harus diambil dari lokasi yangdapat
menggambarkan karakteristik keseluruhan badan air.
3. Sumber pencemar yang mencemari badan air yang dipantau harus
diketahui berupa sumber pencemar setempat (point source) atau sumber
pencemar tersebar (disperse source).
4. Jenis bahan baku dan bahan kimia yang digunakan dalam proses industri
perlu diketahui.

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Vertical Water Sampler (VWS)

Gambar 3. 1
Vertical Water
Sampler(VWS)

2. Horizontal Water Sampler (HWS)

Gambar 3. 2 Horizontal Water


Sampler (HWS)

3.2 Prosedur Kerja

Siapkan water
sampler

Pasang pengait kiri dan kanan


tabung alat HWS dengan hati-hati

7
Pasang pengait diatas dan bawah tabung
pada alat VWS dengan hati-hati

Pegang pemberat alat


HWS atau VWS

Tentukan titik lokasi


pengambilan sampel

Tentukan diameter kedalaman air


dengan menggunakan ukuran panjang
tali alat HWS atau VWS

Turunkan alat HWS atau VWS


dengan hati-hati pada lokasi dan
kedalaman yang diinginkan

Setelah alat tenggelam dan tabung terisi


air, lepaskan pemberat alat pastikan alat
tertutup dengan rapat

Tarik dan angkat tali alat


dengan hati – hati

Pindahkan air kedalam


wadah sampel dengan
cara membuka baut di
Gambar 3. 3 Prosedur Kerja
tengah lubang
Sampling Air

8
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Waktu dan Lokasi Pengukuran
Hari/Tanggal : Selasa/ 15 Maret 2022
Waktu : 09.00 WIB
Lokasi : Taman belakang FKM UNSRI
4.2 Pembahasan

Gambar 4. 2 Proses Gambar 4. 1 Proses


Sampling Menggunakan Sampling Menggunakan
HWS VWS

Pada praktikum sampling air yang dilakukan di taman belakang Fakultas


Kesehatan masyarakat Universitas Sriwijaya pada tanggal 15 Maret 2022 pukul
09.00 sampai dengan selesai. Pada praktikum kali ini sudah memenuhi SNI
6989.57:2008 diamana sudah diatur persyaratan alat pengambil contoh yaitu
terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh, mudah dicuci dari bekas
contoh sebelumnya, contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah penampung tanpa
ada sisa bahan tersuspensi di dalamnya, mudah dan aman di bawa, dan kapasitas
alat tergantung dari tujuan pengujian. Alat yang digunakan saat sampling air sudah
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Prosedur kerja yang dilakukan.

Prosedur kerja yang dilakukan saat sampling air berdasarkan SNI


6989.57:2008 secara umum adalah yang pertama, siapkan alat pengambil contoh
yang sesuai dengan keadaan sumber airnya, pada kali ini dilakukan pada kolam
dengan mengunakan Horizontal Water Sampling dan Vertikal water Sampling.

9
Yang kedua, bilas alat pengambil contoh dengan air yang akan diambil, sebanyak
3 (tiga) kali pada praktikum juga membilas kurang lebih 3x saat percobaan
pengambilan sampel. Yang ketiga ambil contoh sesuai dengan peruntukan analisis
dan campurkan dalam penampung sementara, kemudian homogenkan, ke empat
masukkan ke dalam wadah yang sesuai peruntukan analisis, kelima lakukan segera
pengujian untuk parameter suhu, kekeruhan dan daya hantar listrik, pH dan oksigen
terlarut yang dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diawetkan, ke enam hasil
pengujian parameter lapangan dicatat dalam buku catatan khusus;ke tujuh atau yang
terakhir pengambilan contoh untuk parameter pengujian di laboratorium dilakukan
pengawetan. Prosedur kerja yang ke tida hingga yang ke tujuh atau yang terakhir
tidak dilakukan dikarenakan pada praktikum kali ini hanya mempelajari teknik-
teknik saat mengambil sampel saja, tidak melakukan pengukuran setelahnya. Jadi
secara umum prosedur kerja saat praktikum sudah memenuhi standar sesuai dengan
SNI 6989.57:2008.

10
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengukuran dan analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :

1. Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air,
sungai danau, lahan basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan
air bawah tanah atau air atmosfer.
2. Jenis-jenis sampel air ada 3 yaitu Sampel Sesaat (Grab Sampel), Sampel
Komposit (Composite Sampel), Sampel Gabungan Tempat (Integrated
Sampel).
3. Persyaratan alat pengambil sampel berdasarkan SNI 6989.57:2008 yaitu
terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh, mudah dicuci dari
bekas contoh sebelumnya, contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah
penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di dalamnya, mudah dan aman
di bawa, dan kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian.
4. Cara pengambilan sampel air permukaan berdasarkan SNI 6989.57:2008
adalah siapkan alat pengambil contoh yang sesuai dengan keadaan sumber
airnya, bilas alat pengambil contoh dengan air yang akan diambil, sebanyak
3 (tiga) kali, ambil contoh sesuai dengan peruntukan analisis dan campurkan
dalam penampung sementara, kemudian homogenkan, masukkan ke dalam
wadah yang sesuai peruntukan analisis, lakukan segera pengujian untuk
parameter suhu, kekeruhan dan daya hantar listrik, pH dan oksigen terlarut
yang dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diawetkan, hasil pengujian
parameter lapangan dicatat dalam buku catatan khusus, pengambilan contoh
untuk parameter pengujian di laboratorium dilakukan pengawetan.
5. Pada praktikum pengambilan sampel yang dilakukan di taman belakang
FKM UNSRI dapat disimpulkan sudah sesuai dengan SNI 6989.57:2008
karena alat yang digunakan dan prosedur kerja sudah sesuai dengan yang
ditentukan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Noor, A., Supriyanto, A., & Rhomadhona, H. (2019). Aplikasi Pendeteksi Kualitas
Air Menggunakan Turbidity Sensor dan Arduino Berbasis Web
Mobile. Jurnal CoreIT: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi, 5(1), 13-18.

Wahjono, H. D. (2019). Pengembangan Sistem Sampling Air untuk Mengatasi


Gangguan Lumpur pada Sistem Online Monitoring Kualitas Air Sungai
Development of Water Sampling System to Overcome Mud Disruption in
The Application of Online Monitoring of River Water Quality. Jurnal
Teknologi Lingkungan Vol, 20(1).

Tahsurur, A. (2019). Analisis Kebutuhan Air Bersih Pada Instalasi Pengolahan Air
Bersih Kecamatan Sanga Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara. KURVA S:
Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil, 1(1), 137-148.

Pratama, P. S. A. (2019). Pemeriksaan Kadar Kesadahan Air Sumur Gali Sebelum


Dan Sesudah Penambahan Zeolit Sintetis Di Desa Temon Kecamatan
Sawoo Kabupaten Ponorogo (Doctoral dissertation, STIKES Insan
Cendekia Medika Jombang).

12

Anda mungkin juga menyukai