Anda di halaman 1dari 26

METODE DAN TEKNIK SAMPLING ANALISIS FISIK, KIMIA,

DAN BIOLOGI AIR

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah K3

Dosen pembimbing: Susilo Sudarman, S.Pd., M.Pd

Dibuat Oleh:

1. Desi Amanda Sari (0801212285)

2. Saumy Ramadini (0801212309)

3. Sofyan Alri Ansyah Tanjung (0801211078)

4. Tasya Salsabila (0801212293)

PROGAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN
i

KATA PENGANTAR
Syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT. yang dengan rahmat serta hidayah-Nya
telah memungkinkan kami dapat menuntaskan makalah ini tentang "Metode Dan Teknik
Sampling Analisis Fisik, Kimia, Dan Biologi Air”.Selalu kami lantunkan sholawat kepada
Baginda Rasulullah Saw. yang sudah membawa umat-umatnya ke zaman yang
bahagia seperti saat ini.

Kami juga sangat berterimah kasih kepada seluruh pihak yang telah turut ikut
serta membagikan donasi dalam penataan makalah ini. Pastinya, makalah ini tidak
dapat optimal bila tidak menemukan sokongan dari berbagai pihak. Kami sadar bahwa
masih selalu ada kekurangan, baik dari penataan ataupun tata bahasa penyampaian
dalam makalah ini.

Sebagai penulis, kami memahami bahwa artikel ini masih memiliki kekurangan baik
dalam organisasi redaksional maupunn tata bahasa. Oleh karenanya, dengan rendah
hati kami mengharapkan anjuran serta kritik dari pembaca untuk perbaikan artikel. Kami
selalu berharap makalah kami buat dapat memberikan nilai dan inspirasi bagi para
pembaca.

Medan, 12 Desember 2022

Kelompok 4
ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL...............................................................................................................iv

PEMBAHASAN..................................................................................................................1

1.1. Pengertian Titik Sampling dan Sampel Air..............................................................1

1.2. Jenis-Jenis Sampel Air...........................................................................................4

1.3. Metode dan Teknik Pengambilan Sampel Air.........................................................4

1.4. Tujuan Pengukuran Sampel..................................................................................12

1.5. Parameter Kualitas Fisik, Kimia, dan Biologi Air...................................................14

1.6. Interpretasi Kualitas Fisik, Kimia, dan Biologi Air..................................................18

1.7. Rangkuman............................................................................................................19

1.8. Latihan...................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................21
iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses pembentukan air permukaan dan air tanah ……………... …………….7

Gambar 2. Akuifer……………………………………………………………………………….8

Gambar 3. Alat pengukur kecerahan air, Secchi Disk ……………………………………..16


iv

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Baku Mutu Air Higiene Sanitasi………………………………………………….3

Tabel 2. Tabel Storet………………………………………………………………………….19


1

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Titik Sampling dan Sampel Air


1.1.1. Titik Sampling
Titik sampling berasal dari dua suku kata, yaitu titik dan sampling.
Yang dimana, titik sendiri berarti pusat atau tempat pemberhentian.
Sedangkan sampling adalah teknik yang dipakai untuk pengambilan
suatu sampel dari total populasi yang di dapat atau lebih singkatnya
adalah teknik sampling. Bila diartikan, titik sampling adalah tempat
atau daerah yang menjadi pusat yang akan dilakukan sebuah
penelitian untuk diambil sampelnya. Dalam materi ini, tempat atau
daerah yang menjadi pusat penelitian adalah air.
Dengan menggunakan teknik yang disebut sampling, seseorang
dapat menentukan jumlah dan anggota sampel 1. Teknik sampling ini
juga berbagai macam jenisnya. Dan unttuk pengambilan sampel ini
juga mempunyai aturan, dan tidak boleh diambil secara tidak teratur.
Lokasi adalah salah satu aturan pertama kali sebelum melakukan
pengambilan sampel. Lokasi ini yang akan kita telusuri lebih dalam
tentang bagaimana atau seberapabanyak masyarakat atau populasi
yang ada ditempat itu. Lalu, bila sudah kita dapatkan jumlah atau total
populasi lokasi tersebut, kita ambil perwakilan yang sudah kita
tetapkan beradasarkan dari karakteristik yang kita inginkan.

1.1.2. Sampel Air

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sampel adalah


perwakilan dari populasi yang diambil oleh peneliti. Biasanya, sampel
dapat dianggap sebagai, misalnya, perwakilan atau anggota populasi
yang jumlahnya sangat besar, atau sampel tunggal dari seluruh

1
Agung Kurniawan, Dasar-Dasar Analisis Lingkungan (Malang: Wineka Media: 2019), hal. 74
2

populasi yang telah diambil dan mewakili maknanya. 2. Sampel ini


diambil pada dasarnya dari persyaratan atau karakteristik yang sudah
ditentukan dan dibuat oleh peneliti. Namun, pengambilan sampel inipun
ada yang tidak memakai persyaratan atau karakteristik. Dengan kata
lain, sampel dapat diambil secara acak tergantung keinginan dari sang
peneliti.
Dalam pengambilan sampel air inipun mempunyai persiapan yang
harus diperhatikan. Diantaranya adalah seseorang yang akan
melakukan pengambilan sampel, peralatan untuk mengambil sampel,
peralatan pengukuran untuk di lokasi, peralatan pendukung
pengambilan sampel, prosedur untuk mengambil sampel, wadah atau
tempat sampel, bahan-bahan pengawet (opsional), kalibasi alat
pengukur parameter dari lokasi, dokumentasi, dan yang terakhir
persiapan yang matang untuk melakukan pengendalian sampel ini.

1.1.3. Standar Kualitas Air Bersih


Air bersih mempunyai kualitas tersendiri untuk dapat dipakai di
kehidupan makhluk hidup. Dari keperluan untuk minum, memasak,
mandi, mencuci, dan lain sebagainya. Maka dari itulah air seringkali
dikatakan sebagai sumber kehidupan. Bahkan banyak sekali yang
mengatakan bahwa makhluk hidup bisa bertahan lama tanpa makan,
tapi tidak dapat bertahan tanpa minum. Ini berarti pengaruh dari air
sangat besar dalam kehidupan makhluk hidup. Menkes RI telah
mengatur peraturan No. 32 Tahun 2017 tentang Standar Kualitas Air
dan Hygiene Sanitasi. Berikut adalah baku mutu sanitasi dan air
limbah berdasarkan parameter kimia, fisika,biologi untuk memenuhi
kebutuhan dari sehari-hari. (Tabel. 1)

Tabel 1. Baku Mutu Sanitasi


2
Ibid. hal. 74
3

Sumber : Peraturani Menteri Kesehatani Republiki Indoenesia (2017)


4

1.2. Jenis-Jenis Sampel Air


1.2.1. Sampel Sesaat (Grab Sample)
Sampel sementara atau sesaat (grabbsample) yakni sampel yang
cara pengambilannya dari badan atau wadah air yang selalu di pantau.
Jenis sampel tersebut hanya dapat mendeskripsikan karakteristik atau
sifat air pada saat sampel diambil.

1.2.2. Sampel Komposit (CompositeSample)


Sampel komposit (Composite Sample) bisa disebut juga dengan
sampel campuran. Sampel campuran ini diambil dari waktu-waktu
penelitian yang berbeda. Pengambilan sampel dengan jenis ini dapat
diambil dengan manual ataupun otomatis sesuai dengan keinginan
peneliti. Dan cara otomatis ini dilakukan peneliti hanya saat sang
peneliti ingin mengetahui gambaran sifat-sifat atau karakteristik secara
berkala.

1.2.3. Sampel Gabungan Tempat (Integrated Sampel)


Sampel gabungan atau campuran tempat (integrated sampel) ini
mengacu pada sampel campuran yang diambil secara terpisah dari
lokasi berbeda tetapi dalam volume yang setara.

1.3. Metode dan Teknik Pengambilani Sampeli Air


1.3.1. Metode
Metode atau metodologi berasal dari bahasa Yunani. Metodi terdiri
dari 2 suku kata, yakni Metha artinya melalui atau melajui, dan Hood
artinya jalur. Dengan demikian, metode berarti jalur yang harus
ditempuhi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Secara bahasa,
metode adalah cara. Dari sini dapat kita simpulkan, metode
merupakan suatu jalan yang harus diikuti atau diikuti untuk mencapai
suatu tujuan.
5

1.3.2. Teknik Pengambilan Sampel Air


Pengertian dari teknik tidak jauh berbeda dengan pengertian dari
metode. Teknik adalah sebuah cara yang lebih spesifik untuk
menemukan jalan pintas dari suatu masalah. Dalam kutipan Standar
Nasional Indonesia Bidang Pekerjaaan Umum mengemukaan teknik
atau cara untuk mengambil sampel dari air, yang diantaranya adalah :
1.3.2.1. Pertimbangan dalam Pemilihan Lokasi Pengambilan i

Sampel
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih lokasi
pengujian:
1) Sampel dari limbah harus diambil dari area yang akan
mewakili semua sifat limbah dan potensi kontaminasi.
2) Sampel dari badan air harus dapat menggambarkan
sifat-sifat badan air secara garis besar. Oleh karenanya,
sampel air haruslah diambil pada beberapa lokasi secara
berbeda, dan wajib diketahui oleh peneliti.
3) Sumber air yang terkontaminasi harus diketahui, harus
berasal dari pencemar lokal atau sumber menyebar.
4) Jenis dari bahan baku serta bahan kimia yang dipakai
dalam mekanisme industri harus diketahui.

1.3.2.2. Lokasi Pengambilan Sampel Air


Dengan pengambilan sampel ini, air permukaan atau air
tanah dapat diambil.
1) Air permukaan, yang meliputi air dari sungai, waduk,
danau, dll. Pengambilan sampel yang dilakukan di
sungai pasang surut dekat laut harus dilakukan dari
jarak jauh. Air sungaii dapati diambil dari tempat-
tempat berikut:
6

- Sumber alami yaitu daerah yang hanya


mengalami sedikit pencemaran ataupun yang
belum sama sekali tercemar.
- Sumber air,tercemar adalah daerah yang telah
tercemar.
- Sumber dari air yang seing dijadikan manfaat
ialah daerah yang menjadi pemanfaatan mata
air.
Pengambilan sampel air di danau ataupun waduk
bisa dari inlet, tengah danau ataupun waduk, area
penggunaan air atau outlet.
2) Air didalam tanah terbagi atas dua jenis, ialah air
tanah tak bertekanan atau bebas serta air tanah
bertekanani. Air tanah bebas atau tidak tertekan
adalah air yang berasal dari akuifer yang terisi
sebagian saja oleh air dan juga terletak di lapisan
kedap dari air serta permukaan yang bebas. Sampel
dari air tanah gratis diambil dari lokasi berikut.
- TPA industri atau kota di hulu dan hilir.
- Insektisida dan pupuk selalu dibutuhkan untuk
daerah hilir lahan pertanian.
- Wilayah pesisir yang diinvasi oleh air laut.
- Daerah lain yang dianggap perlu diambil
sampel.
7

Gambar 1. Proses pembentukan air permukaan dan air tanah

Sumber : https://saintif.com/air-permukaan-adalah/
Air tanah bertekanan, sebaliknya, yakni
air yang bersumber dari akuifer yang
seluruhnya air jenuh yango dibatasin oleh
lapisano kedap dari air di bagian atas dan
bawah. Pengambilan sampel tanah tertekan
dapat dilakukan di daerah di bawah ini.
- Sumur yang menghasilkan air bawah tanah
untuk kebutuhan kota, desa, sector pertanian
serta sector industri.
- Sumur penghasil air tanah dari PAM atau
fasilitas umum.
- Sumur untuk mengontrol kualitas dari air
tanah.
- Daerah di sektor industri.
8

- Titik observasi yang baik untuk pemantauan


kargo.
- Sumur pemantauan air tanah pada cekungan i
air tanah artesis. Contoh: Cekungan artesis
diBandung.
- Pemantauan sumur pada daerah pesisir
tempat masuknya air laut.
- Pengamatan yang baik untuk penyimpanan
bahan yang berbahaya serta beracun (B3).
- Sumur lainnya yang dianggap perlu untuk
mengambil sampel.
Gambar 2. Akuifer

Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/09/120000969/pengertian-
akuifer-dan-macamnya?page=all

1.3.2.3. Penentuan Titik Pengambilan Sampel


Penentuan dari titik pengambilan contoh kolam air
dimaksudkan ketika pengambilan contoh benda apung diatas
air serta sedimen yang terlepas dari dasar tidak terekam.
Tempat pengambilan sampel air pada permukaan dan air
tanah telah diidentifikasi, antara lain:
9

a) Titik pengambilan sampel pada air permukaan yang dapat di


lakukan untuk air sungai serta air surut atau danau dengan
persyaratan :
- Pada sungai dengan debit >5 m 3/s, sampel air dapat diambil
dari lokasi tengah sungai yaitu 0,5 x kedalaman sungai.
- Pada sungai dengan debit aliran 5 - 150 m 3/s dapat diambil
sampel air pada dua titik yaitu 1/3 dan 2/3 dari lebar sungai
0,5 x kedalaman sungai.
- Pada sungai dengan debit aliran > 150 m 3/s dapat diambil
sampel air sekurang-kurangnya 6 titik ¼, ½ dan ¾ dari lebar
sungai, 0,2 kali kedalaman sungai dan 0,8 kali kedalaman
sungai.
Titik pengambilan pada air di danau atau waduk
ditentukan menurut peraturan berikut:
- Untuk danau atau waduk yan berkedalaman >10 m, sampel
harus diambil dari 2 tempat yakni pada permukaan dan
dasar.
- Sampel diambil dari tiga tempat di danau atau kolam dengan
kedalaman ±10 m sampai 30 m, yaitu di permukaan danau,
lapisan terhangat serta di dasar.
- Pada danau atau waduk yang berkedalaman ±30 m – 100 m
diambil sampel di 4 titik yaitu H. di permukaan danau,
lapisan terhangat, di atas lapisan hipolimium, dan di dasar
danau atau waduk.
- Di danau atau waduk dengan kedalaman lebih dari 100
meter, titik air dapat dipasang atau ditarik sesuai kebutuhan.

b) tempat dari pengambilan sampel air tanah yang berjenis air


tanah bebas dan juga air tanah bertekanan. Lokasi
10

pengambilan sampel air tanah gratis ini memiliki syarat


sebagai berikut.
- Dari sumur berjenis galian, sampel harus diambil
berkedalaman 20 cm di bawah permukaan air, dan sebaik
pada pagi hari.
- Untuk sumur yang dibor dengan menggunakan pompa atau
mesin, sampel harus diambil di keran pompa atau di titik
keluar air dan ini harus dilakukan 5 menit setelah dimulainya
air.
Peraturan berikut ditentukan pada titik uji tekanan air
tanah.
- Pengeboran pengintaian akan mengambil sampel di titik-titik
yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan untuk
mengeksplorasi bijih.
- Untuk sumur pengamatan, sampel diambil dari dasar sumur
setelah dilakukan pengurasan atau pengurasan air pada
lubang bor/pipa sebanyak 3 kali.
- Untuk sumur produksi, sampel diambil dari keran/outlet
pompa atau dari titik keluarnya air.
1.3.2.4. Pengambilan Sampel
Langkah-langkah pengambilan sampel air adalah:
- Siapkan alat sesuai dengan kondisi sumber air.
- Alat yang telah disiapkan harus dicuci sebanyak 3 kali
dengan diambil sampel airnya.
- Ambil sampel sesuai kebutuhan dan sampel yang didapat
akan tercampur merata di tempat penampungan air
sementara.
- Bila pengambilan sampel dilaksanakan di beberapa titik,
jumlah pengambilan sampel. Sebaiknya gunakan wadah
atau lokasi baru saat mengambil sampel ini. Jika harus
11

menggunakan container atau wadah bekas, maka container


tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu untuk
memastikan wadah atau lokasi tersebut tidak terpengaruh
oleh sampell sebelumnya . Selain itu, setiap lokasi yang
a

berpotensi bersentuhan dengan seseorang yang memiliki


limba piramida dr batu kasar harus dihindari. Misalnya
perkakas atau perkakas yang terbuat dari logam, yang bisa
berkarat karena pengaruh air asam.
Setelah dilakukan pengambilan sampel ini, air yang
menjadi sampel harus segera dianalisa. Keika disimpan
secara paksa, tiap parameter dari kualitas air dalam sampel
harus diperhatikan secara khusus. Selain dengan bahan
kimia, pengawetan biasa dilakukan adalah dengan
pendinginan hingga suhu 4oC selama pengawetan. Karena
pada suhu tersebut aktivitas bakteri terhambat.

1.4. Tujuan Pengukuran Sampel


Pengukuran sampel bertujuan saat mengukur parameter pada sampel air
yang dipakai sedemikian rupa menjadikan hasil pengukuran dianalisis
kesesuaiannya dengan baku mutu air.
1.4.1. Pemantauan Kualitas Air
Keputusan Pemerintah No. 20/1990 membagi kualitas air menjadi
beberapa kelompok sesuai dengan namanya. Klasifikasi air dengan
namanya adalah:
- Gol - A, adalah air yang bisa langsung digunakan untuk air minum tanpa
harus diolaha terlebih dahulu.
- Gol - B adalah air yang bisa dipakai sebagai air baku air minum
- Gol - C adalah perairan yang bisa dipakai untuk penangkapan ikan dan
pembibitan.
12

- Gol - D adalah air yang bisa dijadikan untuk pertanian, perdagangan


perkotaan, industry serta tenaga air.

1.4.2. Tujuan Pemantauan Kualitas Air


Pemantauan dari kualitas air yang memiliki tiga tujuan utama, antara
lain:
1. Pemantauan lingkungan bertujuan untuk mendeteksi dan mengukur
pengaruh pencemaran terhadap kualitas i lingkungan, serta
mendeteksi peningkatan kualitas dari lingkungan setelah bahan
pencemar dihilangkan.
2. Penentuan kriteria kualitas air, tujuannya untuk mengetahui
hubungan sebab akibat antara variabel ekologis badan air dan
perubahan parameter fisik dan kimia untuk mendapat bahan baku
mutu air.
3. Tujuan penilaian sumber daya adalah untuk melihat gambaran
kualitas air di tempat tersebut secara umum.

Tujuan utama melihat kualitas air badan air publik adalah sebagai
berikut:
1. Penilaian kualitas air mengenai parameter fisik, kimia dan biologi.
2. Bandingkan nilai kualitas air dengan baku mutu yang sesuai.
3. Menilai kegunaan sumber daya air untuk tujuan tertentu.

melihat kualitas air pada limbah cair industri dan pada badan air
penerimah limbah industri yang tujuannya sebagai berikut.
1. Mengetahui ciri-ciri atau kekhasan kualitas limbah cair yang
dihasilkan.
2. Pembanding nilai mutu limbah cair dari baku mutu limbah industri dan
penentuan tingkat pencemaran berdasarkan kep. no
51/MenLH/10/1995.
13

3. Evaluasi efisiensi instalasi dari pengolahanan limbah pada industri


yang digunakan . n

4. Memprediksi kemungkinan efek pada bagian lain dari lingkungan


limbah cair.

1.5. Parameter Kualitas Fisik, Kimia, dan Biologi Air


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, parameter berarti sebuah
ukuran dari seluruh atau total populasi pada suatu penelitian yang harus
diperkirakan dari yang ada didalam contoh. Kualitas air pada umumnya
memiliki pengertian yaitu menggambarkan suatu kondisi fisika, kimia, dan
biologi dari suatu perairan3. Jadi dapat disimpulkan bahwa parameter kualitas
air yaitu suatu ukuran yang dipakai untuk menggambarkan kualitas dari suatu
air secara fisika, kimia, serta biologi.

1.5.1. Parameter Fisik


a) Suhu
Suhu udara adalah derajat panas atau dinginnya atmosfer.
Berdasarkan persebarannya di permukaan bumi, suhu udara dibagi
menjadi dua bagian, yaitu sebaran horizontal dan vertikal. Air sebagai
habitat organisme akuatik tidak mengalami fluktuasi suhu yang relatif
besar dibandingkan dengan udara. Ini karena suhu air biasanya lebih
tinggi dari suhu udara. Ini berarti bahwa kenaikan suhu air sebesar 1°C
membutuhkan lebih banyak panas daripada udara. Perairan dangkal
memiliki fluktuasi suhu air yang lebih besar daripada perairan dalam.
Pada saat yang sama, organisme membutuhkan suhu yang stabil (tetap)
atau sedikit fluktuasi suhu. Distribusi suhu diperlukan untuk menjaga
agar suhu air tetap rendah. Ini dicapai secara alami, yang meliputi:
- Penyerapan panas matahari di permukaan air.
- Angin menjadi penggerak massa air.

3
Asus Maizar Suryanto Hertika, Buku Ajar Kualitas Air dan Pengelolaannya ( Malang: UB Press: 2022),
hal. 2
14

- Aliran air vertikal terjadi ketika ada lapisan air bersuhu rendah di
badan air, yang tiba-tiba turun dari air bersuhu tinggi dan naik ke
permukaan air.
b) Kecerahan
Kejernihan air mengukur transparansi air dan mengukur jumlah
sinar matahari yang masuk ke air dapat dilakukan dengan menggunakan
pelat cakram Secchi. Banyak orang telah menggunakan piring secchi ini
untuk mengukur kejernihan air karena sangat sederhana.

Gambar 3. Alat pengukur kecerahan air, Secchi disk

Sumber : http://limnoloan.org/waterquality/secchi-disk/

c) Bau
Air di kolam budidaya ikan harus selalu diganti untuk menghindari
bau yang tidak sedap. Faktor penyebab air di kolam ikan berbau tidak
sedap adalah: pakan ikan yang belum dimakan ikan dan menjadi
beracun akibat penjelmaan amoniak di dalam kolam; Kotoran ikan dan
pembusukan terjadi di dalam air, menciptakan amonia.
d) Warna
Ciri-ciri warna air pada tambak yang dapat di jadikan pedoman
serta pengolahan kualitas dari air antara lain:
15

- Warna dari air tambak yang hijau tua menunjukkan dominasi


chlorophyceae, yang sifatnya tahan pada perubahan lingkungan serta
cuaca karena kematian relatif lama. Pertumbuhan serta kecepatan
perkembangan yang relatif cepat dapat memicu terjadinya ledakan
plankton di perairan tersebut.
- Warna air tambak yang kecoklatan nunjukkan dominasi diatom.
Spesies plankton ini merupakan sumber makanan alami bagi udang.
Oleh karena itu, laju pertumbuhan serta perkembangan udang
biasanya lebih cepat. Tingkat kemantapan plankton ini biasanya lebih
rendah pada kondisi musim hujan. Oleh karena itu, ada kemungkinan
hancurnya plankton dan jika pengelolaannya tidak hati-hati maka
kestabilan kualitas air akan bervariasi serta mengganggu tingkat
kenyamanan udang pada tambak.
- Warna air dari tambak yang coklat kehijauan menunjuk dominasi yang
dihasilkan dari kombinasi klorofit dan diatom yang stabil, dibantu
dengan tersedianya pakan alami bagi udang.

1.5.2. Parameter Kimia


a) Disolved Oxigent (DO)
Setiap makhluk hidup sangat membutuhkan oksigen untuk system
pernafasan. Makhluk hidup misalnya ikan. Ikan merupakan Salah satu
jenis bakteri di udara juga membutuhkan oksigen untuk metabolisme
tubular yang tepat. Ikan diperlukan untuk oksigen, yang merupakan jenis
terlarut. Pengertian benda tersangkut adalah benda tersangkut di udara.
Mengingat hal ini, air juga mengandung oksigen dalam jumlah yang
tidak selalu berhubungan dengan sifat udara itu sendiri.

b) pH
pH air adalah kependekan dari Negative Puisance de H, yaitu
logaritma negatif dari konsentrasi ion H yang dilepaskan di dalam air dan
16

dapat berdampak signifikan terhadap kehidupan organisme akuatik.


Dengan pH yang netral sangat cocok untuk budidaya ikan, biasanya pH
bervariasi antara 7-8. Di sisi lain, pH air alkali tidak baik untuk budidaya
ikan.

c) Salinitas

Jumlah garam yang ada di udara dikenal sebagai salinitas. Definisi


lain dari salinitas udara adalah jumlah garam dalam seribu gram udara.
Biasanya, polutan udara yang ada meliputi Na, Cl, NaCl, MgSO4 yang
dapat memberikan rasa tidak enak di udara, KNO3, dan zat lainnya.

1.5.3. Parameter Biologi


a) Plankton
Spesies plankton terdiri dari fitoplankton dan zooplankton, yang
sangat penting dalam menentukan apakah suatu perairan subur untuk
budidaya ikan. Plankton sendiri merupakan organisme dasar perairan
yang berenang di dalam air dalam waktu yang relatif lama, tergantung
pergerakani air. Plankton biasanya sangat sensitif terhadap perubahan
lingkungannya. Mulai dari suhu, pH, salinitas, pergerakan air dan sinar
matahari.

1.6. Interpretasi Kualitas Fisik, Kimia, dan Biologi Air


Metode Storet dapat digunakan untuk menentukan kualitas air, yang
dapat dilakukan sebagai berikut:
- Mengumpulkan informasi kualitas air melalui sistem periodik sehingga
informasi dihasilkan dari waktu ke waktu.
- pembandingan data dari hasil pengukuran dengan bahan baku mutu sesuai
kategorinya.
- Jika hasil pengukuran sesuai dengan baku mutu air, maka diberikan nilai 0.
17

- Namun, jika hasil dari pengukuran tidak memenuhi persyaratan kualitas air,
poin akan diberikan (Tabel 2):

Tabel 2. Tabel Storet

Angka negatif dari semua parameter dihitung dan kualitasnya ditentukan


oleh skor total yang dicapai menurut kriteria US EPA (Environmentaly
Protection Agenci) dibedakan atas 4 status:
a. A:
Sangat baik dengan grade = 0 (sesuai dengan baku l mutu)
b. B:
Baiki dengan nilai = -1 sampai -10 (sedikit kotor)
c. C :
Sedangi , skor = -11 hingga -30 (cukup kotor)
d. D:
Buruk, skor ≥ -31 (sangat buruk)
18

1.7. Rangkuman
- Titik sampling adalah tempat atau daerah yang menjadi pusat yang akan
dilakukan sebuah penelitian untuk diambil sampelnya. Jenis sampel air dibagi
menjadi tiga kelas yaitu sampel sementara (sesaat), sampel komposit dan
sampel terintegras. Metode atau prosedur yang didasarkan pada bahasa
Yunani. Metode ini terdiri dari kata "metha", yang berarti "bergera k", atau
i

"lewat", dan "tudung", yang berarti "jalan", atau "jalan raya". Karena itu, istilah
"metode" mengacu pada jalan atau kursus yang diikuti dalam mencapai
tujuan diinginkan. Secara bahasa, metode adalah cara. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa metode adalah jalan yang perlu diambil atau diabaikan
untuk mencapai tujuan tertentu.
- Sampling bertujuan untuk menyesuaikan parameter dari udara sampel yang
digunakan sehingga hasil koreksi dapat dievaluasi untuk menentukan apakah
telah menghilangkan gelembung udara.
- Parameter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ukuran dari
seluruh populasi atau jumlah populasi dalam suatu penelitian yang akan
ditaksir dari suatu sampel. Dapat disimpulkan bahwa parameter dari kualitas
air ialah ukuran menggambarkan kualitas dari air secara fisik, kimia dan
biologi.
- Untuk dapat mengetahui kualitas mutu dari air dapat dilakukan metode
Storet.
19

1.8. Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan apa itu titik sampling dan sampel air !
2. Sebutkan lokasi-lokasi yang dapat dilakukan pengambilan sampel air !
3. Jelaskan tujuan dari pengukuran dari sampel air !
4. Sebutkan dan jelaskan 4 golongan air menurut peruntukannya !
5. Sebutkan dan jelaskan 3 tujuan utama dari pemantauan dari kualitas air !
6. Sebutkan dan jelaskan parameter kualitas fisik dari air !
7. Jelaskan parameter kualitas kimia dari air !
8. Jelaskan parameter kualitas biologi dari air !
9. Sebutkan alat yang biasa digunakan untuk mengukur kecerahan dari air !
10. Jelaskan metode yang dapat digunakan untuk interpretasi data kualitas
mutu air !
20

DAFTAR PUSTAKA
Abhimanyu, D., dkk. (2021). Rancang Bangun Alat Pemantau Kadar pH, Suhu Dan
Warna Pada Air Sungai Berbasis Mikrokontroller Arduino. Jurnal Pendidikan dan
Teknologi Indonesia (JPTI), 1 (6), 235-242.
Elfidasari, D., dkk. (2015). Kualitas Air Situ Lebak Wangi Bogor Berdasarkan Analisa
Fisika, Kimia dan Biologi. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi, 3
(2), 104-112.
Fitriyah, N. (2021). ANALISIS KUALITAS FISIK, KIMIA, DAN BIOLOGI AIR TANAH
DENGAN METODE INDEKS PENCEMARAN (IP) (Studi Kasus Desa Banyuajuh,
Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan). (Skripsi, Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya, 2021).
Hertika, Asus Maizar Suryanto. (2022). Buku Ajar Kualitas Air dan Pengelolaannya.
Malang: UB Press.
Islamiyah, N.Q. (2022). Perbandingan Metode Indeks Pencemar Dengan Metode Storet
Pada Analisis Kualitas Air Tanah Di Kelurahan Warugunung Ditinjau Dari
Parameter Kimia, Fisika Dan Biologi. (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya, 2022).
Kurniawan Agung. (2019). Dasar-Dasar Analisis Lingkungan. Malang: Wineka Media.
Linne, E.R.d., Suryanto, A., dan Muskananfola, M.R. (2015). Tingkat Kelayakan
Kualitas Air Untuk Kegiatan Perikanan Di Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Diponegoro Journal Of Maquares, 4 (1), 35-45.
Mahyudin., Soemarno., dan Prayogo, T.B. ( 2015). Analisis Kualitas Air Dan Strategi
Pengendalian Pencemaran Air Sungai Metro di Kota Kepanjen Kabupaten
Malang. J-PAL, 6 (2), 105-114.
Rahmadani, R.W. (2021). Analisis Kualitas Fisik, Kimia, dan Biologi Air Tanah di Desa
Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo dengan Menggunakan
Metode Indeks Pencemaran. (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya, 2021).
Rohmawati, Y., dan Kustomo. (2020). Analisis Kualitas Air pada Reservoir PDAM Kota
Semarang Menggunakan Uji Parameter Fisika, Kimia, dan Mikrobiologi, serta
21

Dikombinasikan dengan Analisis Kemometri. Walisongo Journal of Chemistry, 3


(2), 100-107.

Anda mungkin juga menyukai