Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Penulis menyadari masih ada kekurangan baik dari segi penulisan maupun
substansi materi yang menjadi pembahasan dalam penulisan laporan praktikum ini.
Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis
harapkan guna memacu kreatifitas dalam menyusun karya-karya yang lebih baik lagi.
diberikan dengan segala limpahan rahmat dan hidayah dari-Nya. Akhir kata, penulis
Wassalam,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Percobaan............................................................................... 3
C. Prinsip Percobaan .............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Air Bersih ................................................. 5
B. Tinjauan Umum Tentang Danau ........................................................ 7
C. Tinjauan Umum Tentang Bakteri Coliform ....................................... 9
D. Tinjauan Umum Tentang Media Pertumbuhan ................................. 10
E. Tinjauan Umum Tentang Metode Most Probable Number (MPN) ... 13
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan .................................................................................. 17
B. Waktu dan Tempat Pengambilan Sampel .......................................... 18
C. Prosedur Kerja ................................................................................... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan .............................................................................. 21
B. Pembahasan ....................................................................................... 22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 27
B. Saran .................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air
harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta
makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air bersih untuk berbagai kepentingan
Kualitas Air Bersih, yang dimaksud dengan air bersih adalah air yang digunakan
banyak yang memanfaatkan air permukaaan, maupun ar tanah. Salah satu sumber
air bersih yang digunakan oleh masyarakat berasal dari danau (Daud, 2011).
Selain peranan air yang sangat penting bagi manusia, air juga merupakan
salah satu media yang sangat baik untuk penularan berbagai penyakit. Misalnya
1
2
terhadap badan air maupun dalam suplai air minum merupakan kasus yang sering
terjadi. Selain itu, pencemaran oleh faktor kimia dan fisika misalnya pencemaran
oleh senyawa polutan (carcinogenic) perlu juga untuk diwaspadai. Hal tersebut
sering muncul akibat adanya limbah yang dihasilkan oleh kegiatan laju
yang mana sering tidak atau kurang ramah terhadap lingkungan ataupun terhadap
kesehatan masyarakat.
fisik, maupun kimiawi. Dalam hal ini, indikator unsur biologi tidak boleh
Berbicara mengenai kualitas air bersih, tidak terlepas dari syarat kualitas
air bersih yang meliputi syarat fisik, kimia, biologi dan radioaktif. Spesifik
lazim digunakan sebagai indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal
untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak.
Bakteri Coliform ini menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker.
seperti indol dan skatol yang dapat menimbulkan penyakit bila jumlahnya
Pada waktu suatu sampel air minum yang di ambil ternyata tidak sesuai
dengan standar atau syarat diatas (terutama unsur biologinya), maka air tersebut
tidak layak untuk di konsumsi oleh manusia dan hanya di perbolehkan untuk
kegiatan peternakan dan pertanian atau untuk keperluan rumah tangga lainnya.
bakteriologis pada air danau Universitas Hasanuddin yang menjadi salah satu
sarana air bersih yang ada dan masih digunakan oleh masyarakat sekitar.
B. Tujuan Percobaan
Hasanuddin.
Hasanuddin.
C. Prinsip Percobaan
6. Jika dalam waktu 2x24 jam terdapat gelembung gas dalam tabung, tes
7. Apabila rentang waktu lebih dari 2x24 jam, sampel tidak dapat diperiksa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat
manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar
55 - 60% berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65%, dan untuk
bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk
untuk minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan khusus
agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Air bersih adalah air
Air adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah
kecuali air laut dan air fosil. Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas
dan di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air,
sungai, rawa, danau, telaga, waduk dan muara (PP. No. 82 Tahun 2001).
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
5
6
permandian bagi umum tidak termasuk untuk pengobatan tradisional dan kolam
(Effendi, 2003):
1. Air permukaan
Air permukaan meliputi air sungai, danau, waduk, rawa dan badan air
lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Areal tanah yang
mengalirkan air ke suatu badan disebut genangan. Air yang mengalir dari
daratan menuju badan disebut limpasan permukaan dan air yang mengalir
2. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang berada di permukaan tanah. Air tanah
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tanah tidak tertekan (bebas)
dan air tanah tertekan. Air tanah bebas adalah air dari akuifer (air yang
hanya sebagian terisi air, terletak pada suatu dasar yang kedap air, dan
mempunyai permukaan bebas sedangkan air tanah tertekan adalah air dari
akifer yang sepenuhnya jenuh air, dengan bagian atas dan bawah dibatasi
1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
kegunaan tersebut.
pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
adalah wadah air dan ekosistemnya yang terbentuk secara alamiah termasuk situ
dan wadah air sejenis dengan sebutan istilah lokal. Pengertian lain menyebutkan
danau adalah wilayah yang digenangi badan air sepanjang tahun yang terbentuk
8
secara alami karena gerakan kulit bumi sehingga bentuk dan ukurannya
terjadi akibat adanya peristiwa geologis seperti patahan. Selain itu danau juga
dapat terbentuk akibat gejala vulkanik, depresi tanah kapur, belokan sungai yang
terlalu dalam dan ada juga karena buatan manusia. Di danau ditemui berbagai
tumbuhan dan hewan yang merupakan bagian dari pada sistem interaksi yang
dinamis dengan satu bagian mempunyai pengaruh terhadap bagian yang lainnya
(Soeriatatmadja, 1981).
Pada dasarnya danau memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai fungsi
pengatur tata air, pengendali banjir, habitat hidupan liar atau spesies yang
dilindungi atau endemik, serta penambat sedimen, unsur hara, dan bahan
hidup manusia, antara lain untuk air minum dan kebutuhan sehari-hari, sarana
tenaga listrik, estetika, olahraga, rekreasi, industri pariwisata, heritage, religi, dan
secara alami maupun akibat aktivitas manusia. Penyebab kerusakan secara alami
misal banjir, gempa bumi, dan vulkanik. Sedangkan ancaman kerusakan yang
bakteri gram negatif, tidak membentuk spora, berbentuk batang (basil), dan dapat
persamaan sifat gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora, dan
adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu
atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan (Fardiaz, 1993). Bakteri Coliform
1. Coliform fecal
Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau
infeksi lainnya. Oleh karena itu, standar air minum mensyaratkan bakteri
2. Coliform non-fecal
aerogenes dan Klebsiela yang biasa disebut golongan perantara. Bakteri ini
(Fardiaz, 1993).
3. Menumbuhkan mikroorganisne,
4. Memperbanyak jumlah,
1. Medium kompleks
diketahui secara pasti. Komposisi medium ini terdiri atas hasil penguraian
c. Sumber P : KH2PO4
d. Sumber Vitamin
dengan kilap logam, sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya
perbedaan tersebut. Namun demikian jika media ini digunakan pada tahap
laktosa, crystal violet dan neutral red bile salt. Kemampuan Escherichia
dan Salmonella), bila tumbuh tidak akan berwarna karena tidak mampu
memfermentasi laktosa. Mikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini
Enterococcus.
13
cresol purple (berwarna ungu) berubah menjadi kuning dan adanya gas
ini sangat baik untuk memilah Escherichia coli dari mikroba lain pada
oleh mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung
terbentuknya gas di dalam tabung durham untuk mikroba pembentuk gas. Pada
umumnya untuk setiap pengenceran digunakan tiga atau lima seri tabung. Lebih
banyak tabung yang digunakan menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi, tetapi
alat gelas yang digunakan juga lebih banyak. Dalam metode MPN, pengenceran
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga beberapa tabung yang berisi medium
satu sel mikroba, beberapa tabung mungkin mengandung lebih dari satu sel,
sebagai tabung positif, sedangkan tabung lainnya negatif (Fardiaz, 1993). Metode
dengan 1-5 ml dari sampel air. Perbandingan dalam pembuatan media dan
volum dari sampel yang dimasukkan bergantung pada jenis air sampel
yang digunakan. Jika diduga air sampel banyak mengandung bakteri atau
mengandung bakteri.
media perlu ditambahkan zat warna hijau berlian. Kepada medium ini
dengaN alasan demi kesempurnaan hasil percobaan. Pada uji ini diambil
inokulum dari suatu kolon pada cawan petri (uji konfirmasi cara 2).
dan dari inokulum tersebut dibuat gesekan pada agar-agar miring. Jika
kemudian timbul gas dalam cairan laktosa, lagipula pada agar-agar miring
ditemukan basil-basil gram negatif yang berupa spora maka tes dinyatakan
16
positif. . Jika pada uji penduga tidak menunjukkan adanya Coliform maka
MPN, yaitu tabel yang memberikan The Most Probable Number atau Jumlah
mengandung bakteri Coli) dan negatif (yang tidak mengandung bakteri Coli) dari
kedua tahap tes. Angka MPN tersebut mempunyai arti statistik dengan derajat
1. Apabila hasil tabung yang positif terdapat pada kombinasi tabung yang
positif pada tabel MPN, maka jumlah bakteri Escherichia coli dan
2. Apabila hasil tabung yang positif tidak terdapat pada kombinasi tabung
yang positif pada tabel MPN maka jumlah bakteri Escherichia coli dan
Keterangan:
METODE PERCOBAAN
1. Alat
e. Pipet 1 buah
h. Bulp 1 buah
i. Inkubator 1 unit
k. Autoclave 1 unit
2. Bahan
b. Tisu secukupnya
17
18
f. Alkohol secukupnya
g. Kapas secukupnya
C. Prosedur Kerja
1. Pengambilan Sampel
b. Tali pengikat kertas pelindung dilepas dan penutup botol sampel diangkat
atau diputar.
c. Pegang botol pada bagian agak ke bawah, celupkan ke dalam air hingga
ke atas, bilamana ada aliran dalam air, mulut botol harus menghadap arah
arus air.
d. Angkat botol sampel dari dalam danau, kemudian buang air sampel hingga
2. Cara Pemeriksaan
3) Pipet steril dan mulut tabung media laktosa diplumbir setiap hendak
memindahkan sampel.
jam.
20
broth) disiapkan.
sampel, ose dan tabung BGLB tidak boleh jauh dari pembakar Bunsen.
2x24 jam.
10) Setelah 2x24 jam, tabung dikeluarkan dari inkubator dan diamati,
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1
Hasil Pemeriksaan Bakteriologis pada Air Danau
Universitas Hasanuddin
Probable Number). Namun, jika tidak terdapat kombinasi angka pada tabel MPN,
21
22
√ √
B. Pembahasan
mengambil air sampel yang berasal dari danau Universitas Hasanuddin. Alat dan
bahan yang dibutuhkan pada saat pengambilan sampel adalah botol sampel yang
dengan bakteri yang terdapat pada tangan. Selanjutnya tali dan kertas penutup
botol sampel dilepas, kemudian ikat botol sampel dengan tali, buka penutup
Setelah botol terisi, angkat botol sampel keluar dari air, kemudian
keluarkan sedikit air sampel jika botol sampel penuh, hingga air yang tersisa
sebanyak 3/4 botol sampel. Hal ini dilakukan agar terdapat sisa ruang di dalam
bungkus kembali dengan kertas penutup dan ikat. Karena ingin melakukan
dalam sampel, maka sampel harus diperiksa segera setelah sampel diambil,
sampel boleh disimpan lebih lama akan tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam.
(Ane, 2014).
terbentuk gas pada tabung peragian. Tetapi, yang positif pada pengujian ini
belum tentu dalam air tersebut mengandung bakteri golongan koli, sebab banyak
bakteri lain yang dapat meragikan laktosa dengan menghasilkan gas. Hal ini
perkiraan yang positif ke dalam media Brillian Green Bile Broth (BGLB). Jika
dalam medium cair ini terbentuk gas berarti pengujian dinyatakan positif.
akan tetapi untuk studi khusus dilanjutkan sampai pengujian lengkap (Ane,
2014).
1. Uji Perkiraan
diplumbir. Setelah itu disiapkan 9 tabung untuk pengujian sampel air bukan
laktosa encer. Sebelum diisi dengan kaldu laktosa didalam tabung reaksi
memindahkan sampel air. Hal ini berfungsi untuk mensterilkan tabung dan
perbandingan.
laktosa bercampur rata, diusahakan agar sampel air tidak menyentuh kapas
penyumbat karena kapas dapat menyerap dan hal itu dapat berpengaruh
terhadap jumlah volume sampel. Setelah itu, tabung diletakkan pada rak
350C selama 2x24 jam. Didiamkan selama 2x24 jam karena bakteri
untuk mengetahui jenis bakteri Coliform yang terdapat pada air sampel.
25
2. Uji Penegasan
Setiap sampel di dalam tabung durham diamati, jika terdapat tabung yang
disiapkan tabung yang berisi Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB).
mensterilkan ose. Jika ose terlalu panas maka didinginkan terlebih dahulu
pada sampel tidak mati karena panas. Kemudian, ose dicelupkan ke dalam
sampel sebanyak 2 kali, lalu dicelupkan lagi ke tabung yang berisi BGLB.
BGLB tidak boleh jauh dari pembakar bunsen. Hal ini bertujuan agar
sampel.
26
pada rak tabung dan dimasukkan ke dalam inkubator dengan suhu 350C
selama 2x24 jam. Setelah 2x24 jam, tabung dikeluarkan dari inkubator dan
JPT adalah adalah 19.23 MPN/100 ml . Makin kecil nilai MPN, maka
pada air bukan perpipaan adalah maksimum 50 MPN/100 ml. Hal ini
saluran kemih mulai dari sistitis sampai pielofritis, infeksi ini dapat terjadi akibat
sumbatan saluran kemih karena adanya pembesaran prostat, baru dan kehamilan.
dan mengawasi sarana penyediaan air bersih masyarakat dan juga masyarakat
A. Kesimpulan
dan setelah dilakukan uji penegasan didapatkan hasil bahwa pada air danau
2. Hasil perhitungan jumlah bakteri Coliform yang terkandung pada air danau
B. Saran
yang dimiliki sehingga nantinya itu menjadi tambahan ilmu yang sangat
2. Bagi masyarakat, agar tetap menjaga sumber air bersih dari segala
27
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, Eddy. 2008. Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan Jilid 2 untuk SMK.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Depkes RI. 1977. Metode Pengambilan Contoh Air dan Pemeriksaan Bakteriologi
Air, Seri B-1, Laboratorium Kesehatan Daerah Semarang.
Maniagasi, Richard. 2013. Analisis Kualitas Fisika Kimia Air di Areal Budidaya Ikan
Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara. [Online]
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/bdp/article/download/1913/1521. [Diakses pada
tanggal 17 Maret 2014]
Menteri Kesehatan RI. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990
Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta.
Menteri Kesehatan RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010
Tentang : Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta.
Menteri Lingkungan Hidup RI. 2009. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang : Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau
dan/atau Waduk. Jakarta.
Pelczar, M.J. dan Reid, R.D. 1958. Microbiology. New York: Mc Graw Hill Book.
Presiden RI. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
Tentang: Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta.
Randa, Mirna Sari. 2012. Analisis Bakteri Coliform (Fecal dan Non Fecal) pada Air
Sumur di Komplek Roudi Manokwari. [Online]
http://eprints.unipa.ac.id/569/1/Randa,Mirna%20Sari_Analisis%20Bakteri%20Colifo
rm(Fecal%20%26%20Non%20Fecal)%20pd%20Air%20Sumur%20Di%20Komplek
%20Roudi%20Mkw.pdf. [Diakses pada tanggal 17 Maret 2014]
Suriawiria Unus. 1996. Air Dalam Kehidupan dan Lingkungan Yang Sehat.
Bandung: Alumni.