Nim : 21101106
TUGAS FINAL
‘’SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT’’
A. DEFINISI
responssegera ketika penyakit mulai menyebar. Informasi dari surveilans juga penting
sejauhmana populasi telah terlayani dengan baik (DCP2, 2008). Surveilans berbeda
secara terus menerus pada faktor – faktor (determinan) yang terjadi dan penyebaran
(distribusi) penyakit serta kondisi lain dari sakit” -John M. Last, 1988.
“Suatu kegiatan penelitian yang terus menerus atas distribusi dan trend dari insiden,
melalui pengumpulan data secara sistematik, konsolidasi (penggabungan) dan evaluasi pada
laporan kesakitan dan kematian serta data lain yang terkait secara bersamaan dengan
diseminasi informasi yang regular dan tepat waktu kepada stakeholder yang membutuhkan” -
Alexander Langmuir.
Systematic ongoing collection of pertinent data for public health purposes, collection
and analysis of the data, timely dissemination of "Information for action" –WHO-.
secara sistematis dan terus menerus, yang diperlukan untuk perencanaan, implementasi dan
evaluasi upaya kesehatan masyarakat, dipadukan dengan diseminasi data secara tepat waktu
secara terus menerus tanpa terputus (kontinu), sedang pemantauan dilakukan intermiten atau
kecenderungan penyakit dan faktor yang mempengaruhinya dapat diamati atau diantisipasi,
sehingga dapat dilakukan Langkah langkah investigasi dan pengendalian penyakit dengan
tepat.
C. Tujuan
kesehatanpopulasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat
populasi,menaksir besarnya
populasi.
penyakit (siapa, kapan dan dimana terjadinya, serta keterpaparan faktor resiko).
Pendekataan
a) Surveilans pasif
pelayanan kesehatan.
internasional.
Penggunaan (uptake).
berkembang dan beberapa negara maju. Salah satu cara mengatasi problem ini adalah
membangun network dan komunikasi yang baik antara peneliti, pembuat kebijakan, dan
pengambil keputusan.
Manejemen Surveilans.
Fungsi Inti
Fungsi inti (core activities) mencakup kegiatan surveilans dan langkah-langkah intervensi
Fungsi Pendukung
daya manusia dan laboratorium, manajemen sumber daya, dan komunikasi (WHO, 2001).
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan faktor
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular dan
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor risiko
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor
Secara umum, tujuan surveilans kesehatan masyarakat adalah untuk menyediakan data
keputusan
kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang cepat dan tepat secara nasional, propinsi
dan kabupaten/kota.
d. Melakukan penelitian
e. Mengidentifikasi masalah
d. Melakukan penelitian
e. Mengidentifikasi masalah
E. Sasaran Surveilans
ditetapkan berdasarkan prioritas nasional, spesifik lokal atau daerah, bilateral, regional dan
global, serta program lain yang dapat berdampak terhadap kesehatan. Sasaran
2. Surveilans DBD
3. Surveilans malaria
15. Surveilans pneumonia, termasuk penyakit infeksi saluran pernafasan akut berat.
Analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor risiko
vitamin A.
H. Surveilans sindromik
infeksi. Sebagai contoh, pada penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti
tertentu memungkinkan deteksi outbreak penyakit dengan lebih segera dan lengkap
b) Surveilans Terpadu.
Surveilans terpadu (integrated surveillance) menata dan memadukan semua
proses, dan personalia yang sama, melakukan fungsi mengumpulkan informasi yang
analisis data, tanggapan) dan fungsi pendukung surveilans (yakni, pelatihan dan
maju di dunia makin serupa dan bergayut. Timbulnya epidemi global (pandemi)
batas-batas negara.
e) MANAJEMEN SURVEILANS
Surveilans mencakup dua fungsi manajemen: (1) fungsi inti; dan (2) fungsi
pendukung.
Fungsi inti (core activities) mencakup kegiatan surveilans dan langkah-langkah intervensi
kesehatan masyarakat.
1. Deteksi
2. Pencatatan
3. Pelaporan data
4. Analisis data,
f) Fungsi pendukung.
Mencakup pelatihan, supervisi, penyediaan sumber daya manusia dan laboratorium,
manajemen sumber daya, dan komunikasi (WHO, 2001; McNabb et al., 2002).
I. Pendekatan Surveilans
Surveilans pasif memantau penyakit secara pasif, dengan menggunakan data penyakit
yang harus dilaporkan (reportable diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Surveilans aktif.
ke lapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya,
puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru
penyakit atau kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi
Lebih akurat daripada surveilans pasif, sebab dilakukan oleh petugas yang
lebih mahal dan lebih sulit untuk dilakukan daripada surveilans pasif.
J. SURVEILANS
Sistem surveilans dapat diperluas pada level komunitas, disebut community surveilance.
Dalam community surveilance, informasi dikumpulkan langsung dari komunitas oleh kader
K. SURVEILANS EFEKTIF
1. Cepat
2. Akurat
3. Reliabel
4. Representatif
5. Sederhana
6. Fleksibel
7. Akseptabel
CEPAT
Informasi yang diperoleh dengan cepat (rapid) dan tepat waktu (timely)
lanjut hanya dilakukan jika diperlukan informasi tertentu dengan lebih mendalam.
1. Melakukan analisis sedekat mungkin dengan pelapor data primer, untuk mengurangi
“lag” (beda waktu) yang terlalu panjang antara laporan dan tanggapan
4. Melakukan fasilitasi agar keputusan diambil dengan cepat menggunakan hasil surveilans;
Akurasi.
Surveilans yang efektif memiliki sensitivitas tinggi, yakni sekecil mungkin terjadi
hasil negatif palsu. Aspek akurasi lainnya adalah spesifisitas, yakni sejauh mana terjadi
hasil positif palsu. Pada umumnya laporan kasus dari masyarakat awam menghasilkan
“false alarm” (peringatan palsu). Karena itu sistem surveilans perlu mengecek kebenaran
1. Kemampuan petugas
2. Infrastruktur laboratorium.
epidemiologi perlu dilatih tentang dasar laboratorium, sedang teknisi laboratorium dilatih
bukannya intermiten atau sporadis, tentang insidensi kasus penyakit untuk mendeteksi
kecenderungan.
Pelaporan rutin data penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases)
jika penggunaan kapasitas tenaga petugas telah melampaui batas, khususnya ketika waktu
petugas surveilans terbagi antara tugas surveilans dan tugas pemberian pelayanan
kesehatan lainnya.
struktur, maupun operasi. Data yang dikumpulkan harus relevan dan terfokus. Format
pelaporan fleksibel, bagian yang sudah tidak berguna dibuang. Sistem surveilans yang
buruk biasanya terjebak untuk menambah sasaran baru tanpa membuang sasaran lama
Penggunaan (uptake).
Manfaat sistem surveilans ditentukan oleh sejauh mana informasi surveilans
Salah satu cara mengatasi problem ini adalah membangun network dan
komunikasi yang baik antara peneliti, pembuat kebijakan, dan pengambil keputusan.
Surveilans kesehatan
masyarakat adalah
pengumpulan, analisis, dan
analisis data secara
terus menerus dan sistematis
yang kemudian didiseminasikan
(disebarluaskan) kepada
pihak-pihak yang
bertanggungjawab dalam
pencegahan penyakit dan
masalah kesehatan
lainnya (DCP2, 2008).
Surveilans memantau terus-
menerus kejadian dan
kecenderungan penyakit,
mendeteksi dan memprediksi
outbreak pada populasi,
mengamati faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian
penyakit, seperti perubahan-
perubahan biologis pada
agen, vektor, dan reservoir.
Selanjutnya surveilans
menghubungkan informasi
tersebut kepada pembuat
keputusan agar dapat dilakukan
langkah-langkah pencegahan
dan pengendalian penyakit
(Last, 2001). Kadang
digunakan istilah surveilans
epidemiologi. Baik surveilans
kesehatan masyarakat
maupun surveilans
epidemiologi hakikatnya sama
saja, sebab menggunakan
metode
yang sama, dan tujuan
epidemiologi adalah untuk
mengendalikan masalah
kesehatan
masyarakat, sehingga
epidemiologi dikenal sebagai
sains inti kesehatan
masyarakat
(core science of public health).
DEFINISI
Surveilans kesehatan
masyarakat adalah
pengumpulan, analisis, dan
analisis data secara
terus menerus dan sistematis
yang kemudian didiseminasikan
(disebarluaskan) kepada
pihak-pihak yang
bertanggungjawab dalam
pencegahan penyakit dan
masalah kesehatan
lainnya (DCP2, 2008).
Surveilans memantau terus-
menerus kejadian dan
kecenderungan penyakit,
mendeteksi dan memprediksi
outbreak pada populasi,
mengamati faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian
penyakit, seperti perubahan-
perubahan biologis pada
agen, vektor, dan reservoir.
Selanjutnya surveilans
menghubungkan informasi
tersebut kepada pembuat
keputusan agar dapat dilakukan
langkah-langkah pencegahan
dan pengendalian penyakit
(Last, 2001). Kadang
digunakan istilah surveilans
epidemiologi. Baik surveilans
kesehatan masyarakat
maupun surveilans
epidemiologi hakikatnya sama
saja, sebab menggunakan
metode
yang sama, dan tujuan
epidemiologi adalah untuk
mengendalikan masalah
kesehatan
masyarakat, sehingga
epidemiologi dikenal sebagai
sains inti kesehatan
masyarakat
(core science of public
healSurveilans kesehatan adalah
terus menerus dan sistematis
yang kemudian didiseminasikan
(disebarluaskan) kepada
pihak-pihak yang
bertanggungjawab dalam
pencegahan penyakit dan
masalah kesehatan
lainnya (DCP2, 2008).
Surveilans memantau terus-
menerus kejadian dan
kecenderungan penyakit,
mendeteksi dan memprediksi
outbreak pada populasi,
mengamati faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian
penyakit, seperti perubahan-
perubahan biologis pada
agen, vektor, dan reservoir.
Selanjutnya surveilans
menghubungkan informasi
tersebut kepada pembuat
keputusan agar dapat dilakukan
langkah-langkah pencegahan
dan pengendalian penyakit
(Last, 2001). Kadang
digunakan istilah surveilans
epidemiologi. Baik surveilans
kesehatan masyarakat
maupun surveilans
epidemiologi hakikatnya sama
saja, sebab menggunakan
metode
yang sama, dan tujuan
epidemiologi adalah untuk
mengendalikan masalah
kesehatan
masyarakat, sehingga
epidemiologi dikenal sebagai
sains inti kesehatan
masyarakat
(core science of public health).
Surveilans kesehatan
masyarakat adalah
pengumpulan, analisis, dan
analisis data secara
terus menerus dan sistematis
yang kemudian didiseminasikan
(disebarluaskan) kepada
pihak-pihak yang
bertanggungjawab dalam
pencegahan penyakit dan
masalah kesehatan
lainnya (DCP2, 2008).
Surveilans memantau terus-
menerus kejadian dan
kecenderungan penyakit,
mendeteksi dan memprediksi
outbreak pada populasi,
mengamati faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian
penyakit, seperti perubahan-
perubahan biologis pada
agen, vektor, dan reservoir.
Selanjutnya surveilans
menghubungkan informasi
tersebut kepada pembuat
keputusan agar dapat dilakukan
langkah-langkah pencegahan
dan pengendalian penyakit
(Last, 2001). Kadang
digunakan istilah surveilans
epidemiologi. Baik surveilans
kesehatan masyarakat
maupun surveilans
epidemiologi hakikatnya sama
saja, sebab menggunakan
metode
yang sama, dan tujuan
epidemiologi adalah untuk
mengendalikan masalah
kesehatan
masyarakat, sehingga
epidemiologi dikenal sebagai
sains inti kesehatan
masyarakat
(core science of public health).