IKLIM KERJA
KELOMPOK III
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat limpahan rahmat
bahwa penyelesaian laporan ini tidak luput dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, yang telah memberikan masukan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, praktikan mengucapkan banyak terima kasih
Praktikan menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
pengalaman praktikan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
praktikan harapkan.
Praktikan
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
saat ini. Dengan adanya perkembangan industri yang begitu pesat maka
negatif. Dampak positif yang dapat dirasakan adalah kondisi negara yang
udara akibat dari asap pabrik, kondisi lingkungan yang tercemar seperti
ragam sumber bahaya bagi pengguna teknologi itu sendiri (Puspita, 2014).
kerja yang tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi
(Suma’mur, 2009).
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan
antara lain oleh adanya paparan panas di lingkungan kerja. Paparan panas
terjadi ketika tubuh menyerap atau memproduksi panas lebih besar dari
efisiensi kerja fisik dan mental menurun,denyut jantung dan tekanan darah
kesehatan terhadap tenaga kerja bila berada pada kondisi yang ekstrim
panas dan dingin dengan kadar yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB)
kematian per tahun karena tekanan panas. Menurut Biro Statistik Tenaga
Kerja Departemen Tenaga Kerja AS, pada tahun 2003-2008 terdapat 177
kematian dan 13.580 pekerja yang tidak masuk kerja karena paparan panas
lingkungan pada angkatan kerja sektor swasta. Selain itu sejak tahun 2001-
2003 di Jepang terdapat 483 pekerja tidak masuk kerja selama 4 hari dan
merupakan salah satu faktor lingkungan fisik yang dapat mengganggu kondisi
mengetahui tekanan panas yang ada dilingkungan kerja dengan uji coba
pengukuran iklim dengan melakukan pengukuran ISBB yang di lakukan di dua
tempat yakni ruang laboratorium terpadu FKM dan di luar laboratorium yaitu
Kantin Safira, dengan menggunakan 3 (tiga) alat yaitu The WIBGET Heat Stress
tekanan panas dari lingkungan kerja yang disesuaikan dengan beban kerja atau
B. Tujuan Praktikum
8000A.
ruangan Laboratorium.
TINJAUAN PUSTAKA
suatu tempat kerja. Iklim kerja yang tidak nyaman, tidak sesuai
240C–260C dan selisih suhu didalam dan diluar tidak boleh lebih
dari 50C.Batas kecepatan angin secara kasar yaitu 0,25 sampai 0,5
aktivitas seseorang.
udara. Kecepatan aliran udara yang besar dapat diukur dengan suatu
dan cuaca tertentu yang dapat berupa iklim kerja panas dan iklim
a. Dehidrasi
dan pada tingkat awal aliran darah akan menurun dan otak akan
kekurangan oksigen.
b. Heat Rash
papula merah, hal ini terjadi akibat sumbatan kelenjar keringat dan
c. Heat Fatigue
jaringan dan organ sebagai akibat tidak hanya dari efek sitotoksik
d. Heat Cramps
Kekejangan otot yang diikuti penurunan sodium klorida dalam darah
(Budiono, 2008).
1. Umur
Pada orang yang berusia lanjut akan lebih sensitif terhadap cuaca
panas bila dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Hal ini
muda.
2. Jenis Kelamin
3. Kebiasaan
Seorang tenaga kerja yang terbiasa dalam suhu panas akan lebih dapat
4. Ukuran Tubuh
Orang yang ukuran tubuh lebih kecil mengalami tekanan panas yang
ini karena orang yang gemuk mempunyai rasio luas permukaan badan
sirkulasi.
5. Aklimatisasi
pada suatu lingkungan kerja yang tinggi untuk beberapa waktu yang
6. Suhu Udara
7. Masa Kerja
8. Lama kerja
sebagai berikut:
1. Konduksi
2. Konveksi
Konveksi adalah pertukaran panas dari badan dan lingkungan
yang kurang begitu baik, tetapi melalui kontak dengan tubuh dapat
3. Evaporasi
tekanan uap air antara kulit dan udara sekitar. Evaporasi atau yang
lebih dingin. Salah satu cara penurunan suhu tubuh adalah dengan
air, menjadi gas (uap). Pada tubuh manusia, penguapan terjadi pada
1. Iklim kerja
Ambang Batas iklim kerja Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB)
Tabel 2.1
Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di luar ruangan dengan panas
radiasi:
ISBB = 0,7 Suhu basah alami + 0,2 Suhu bola + 0,1 Suhu radiasi
Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di dalam atau di luar ruangan
Catatan :
a. Beban kerja ringan membutuhkan kalori sampai dengan 200 Kkal /jam
b. Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih dari 200 sampai dengan
c. Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih dari 350 sampai dengan
Tabel 2.2
Paparan panas WBGT yang diperkenankan sebagai NAB (WBGT dalam oC)
Work Acclimatized Unacclimatized
Demands Very Very
Light Moderate Heavy Light Moderate Heavy
Heavy Heavy
75% work
30.5 28.5 27.5 - 29 26.5 24.5 -
25% rest
50% work
31.5 29.5 28.5 27.5 30 28 26.5 25
50% rest
25% rest
32.5 31 30 29.5 31 29 28 26.5
75% work
Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas) dengan Indeks Suhu Basah dan Bola
Catatan :
1. Nilai pada tabel di atas berlaku untuk waktu kerja 8 jam sehari, 5
2. Nilai kriteria untuk pekerjaan terus menerus dan 25% istirahat untuk
sedang
menerus
Sumber: ACGIH,2005
2. Kecepatan angin
aliran udara berkisar antara 0,15 m/s - 0,25 m/s. Prasasti (2005) menyatakan
bahwa kecepatan aliran udara < 0,1 m/s atau lebih rendah menjadikan ruangan
tidak nyaman karena tidak ada pergerakan udara sebaliknya bila kecepatan
udara terlalu tinggi akan menyebabkan cold draft atau kebisingan di dalam
ruangan.
3. Kelembaban Udara
a) Kelembaban Absolut, yaitu berat uap air per unit volume udara
b) Kelembaban Relatif, yaitu rasio dari banyaknya uap air dalam udara
pada suatu temperatur terhadap banyaknya uap air dalam udara telah
jenuh dengan uap air pada temperatur tersebut yang dinyatakan dalam
persen
bila kelembaban udara ruang kerja > 60% perlu menggunakan alat
< 65%.
matahari. Efek dari iklim kerja yang tidak sesuai dengan kapasitas
antara lain:
4. Heat cramps adalah kejang otot karena kehilangan cairan dan garam
keringat.
1. Heat Cramps
2. Heat Exhaustion
sangat haus, lemah dan sangat lemah. Dapat terjadi pada keadaan
dehidrasi.
3. Heat Stroke
Suhu badan naik, kulit kering dan panas, tremor. Keadaan ini
disebabkan karena aliran darah ke otak tidak cukup karena sebagian besar
4. Miliaria
terasa nyeri bila kepanasan. Hal ini terjadi sebagai akibat sumbatan
terhadap dirinya.
strain.
metabolisme.
sumber panas.
NAB.
e) Mengurangi kelembapan.
METODE PRAKTIKUM
A. Metode Praktikum
1. Alat Praktikum
c. Stopwatch
Gambar 3. Stopwatch
2. Bahan Praktikum
a. Demineralizer
b. Aquades
c. Gabus
Gambar 4. Demineralizer
D. Prinsip Kerja
outdoor.
E. Prosedur Kerja
dilakukan, yaitu:
antena masing-masing.
b) Gabus dan sumbu dipasang pada termometer suhu basa
Demineralizer secukupnya.
satuan ℃ )
dicatat.
monitor dicatat.
i) Untuk pengukuran suhu basah dan suhu radiasi, sama
ruangan.
hasilnya dicatat.
adalah AC.
hingga 3 menit
e. Lihat angka yang muncul pada display kemudian hasilnya
dicatat.
BAB VI
B. Hasil
Tabel 4.1
WB DB GT WBGT
outdoor.
Tabel 4.2
Unhas 2023
Dalam
No. Pengukuran Luar ruangan
Ruangan
angin maksimal dalam ruangan adalah 1,5 m/s sedangkan kecepatan angin
pengukuran dalam ruangan baik suhu maksimal 24,8 °C dan suhu minimal
menunjukkan hasil yaitu 24,6 °C. Untuk pengukuran diluar ruangan 1,5
m
/s pada kecepatan maksimalnya dan 34,8 m/s pada kecepatan minimalnya.
32,9 °C dan minimal pada luar ruangan menunjukkan hasil yaitu 333,8
°C.
Tabel 4.3
C. Pembahasan
terpadu FKM Unhas. Pada praktikum ini digunakan alat yaitu The
1. Iklim Kerja
Heat Stress Monitor RSS-214 untuk mengetahui nilai ISBB (Indeks Suhu
Basah dan Bola), WB (suhu basah), DB (suhu kering), dan GT (suhu bola).
bahan yang mudah menyerap keringat seperti bahan yang terbuat dari
2. Kecepatan Angin
diperoleh hasil kecepatan maksimal m/s dan kecepatan minimal m/s dengan
suhu maksimal dan minimal °C. Kemudian diluar ruangan yaitu Kantin
Safira hasil pengukuran untuk kecepatan maksimal m/s dan minimal m/s
Amerika, polusi udara dalam ruang mencuat ketika EPA pada tahun 1989
luar ruangan. Polusi jenis ini bahkan bisa menurunkan produktivitas kerja
3. Kelembaban Udara
°C.
atau AC.
kualitas udara dalam ruangan SBS pada pekerja wanita di Mall Blok-M
58,32 %, kecepatan aliran udara 0,14 m/s (dibawah standar) dan kepadatan
0,55 orang (diatas standar). Kasus SBS di Mall Blok-M faktor-faktor
kontaminan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
LM-8000A.
a) Iklim kerja
Dari hasil pengukuran ISBB dilaboratorium didapatkan hasil 69,8
b) Kecepatan Angin
luar laboratorium sebesar 1,5 m/s pada kecepatan maksimalnya dan 34,8
c) Kelembaban Udara
diperkenankan.
B. Saran
dalam bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
ACGIH. 2005. Threshold Limit Velue fo Physical dan Chemical Substance and
Unggul.
Harrianto, Ridwan. 2010. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: Kedokteran EGC.
Harrington, Gill. 2011. Buku Saku Kesehatan Kerja. Jakarta: Kedokteran EGC.
Iqbal, dkk, 2014. Hubungan Tekanan Panas dengan Kelelahan Kerja Karyawan
Universitas Hasanuddin.
Khakima, Nur. 2012. Perbedaan Kelelahan Tenaga Kerja Sebelum Dan Sesudah
Putra, Dian Tri. 2011. Hubungan Antara Kebisingan, Iklim Kerja Dan Sikap
http://www.scribd.com/mobile/documents/57888492/download?
2014.
April 2016.
Puspita Sari, Nindi. 2014. Pengaruh Iklim Kerja Panas terhadap Dehidrasi dan
Surakarta.
2016.
Press
Soedirman. 2012. Higiene Perusahaan. Bogor: El Musa Press.
Publishing.