Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN

ISOLASI MIKROBA COLYFORM PADA AIR MINUM ISI ULANG

DISUSUN OLEH :

ELISABETH B.R ABEN

PO5303241200025

KELOMPOK 1

2C/III

JURUSAN GIZI

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

TAHUN AJARAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan berkat-Nya penulis
dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari malakah ini adalah
Tentang “Isolasi Mikroba Colyform Pada Air Minum Isi Ulang”

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu baik materi
maupun non materi, sehingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah
Mikrobiologi Pangan. Saya menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa di harapkan semoga laporan ini dapat berguna bagi saya
pada khusunya dan pihak lain yang berkepentingan pada umunya.

Kupang, 19 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1


B. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 3

A. Air ............................................................................................................................ 3
B. Bakteri Coliform .................................................................................................... 4
1. Macam-macam Bakteri Coliform .................................................................. 4
2. Penyakit yang Disebabkan Oleh Coliform .................................................... 5

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 8

A. Prosedur Kerja ....................................................................................................... 8


B. Hasil ......................................................................................................................... 9
C. Pembahasan ........................................................................................................... 10

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 12

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

LAMPIRAN ........................................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme penyebab penyakit dapat ditemukan di udara, darat, dan air. Air yang
tercemar oleh mikroorganisme berbahaya dapat menjadi sumber beragam penyakit, apabila
mikroorganisme tersebut langsung menginfeksi tubuh kita. Air adalah salah satu media yang
paling disukai oleh bakteri sehingga memungkinkan populasi bakteri baik patogen maupun
non patogen terdapat dalam air. Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu
menghasilkan limbah atau hasil buangan, semakin bertambahnya limbah atau sampah yang
dihasilkan maka bertambah pula luas TPA. Pada dasarnya pencemaran yang terjadi dapat
menimbulkan beberapa penyakit termasuk pencemaran pada air. Menurut Fadzkur (2011), air
merupakan kebutuhan konsumsi yang sangat dibutuhkan masyarakat termasuk manusia.

Air selain bermanfaat bagi manusia, juga merupakan media yang baik untuk kehidupan
bakteri. Bakteri ini dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri patogen dan bakteri non-patogen.
Bakteri patogen dapat menyebabkan penyakit dengan keluhan diare seperti disentri, tipus,
dan kolera, melalui air yang diminum. Beberapa contoh bakteri patogen adalah Shigella
dysentriae, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi. Untuk bakteri non-patogen contohnya
dari golongan bakteri Fecal streptococci, Iron bacteri, dan Actinomycetes (Erly, 2015).

Bakteri coliform adalah bakteri yang berada dikotoran manusia maupun hewan, bakteri
ini dapat dijadikan indikator untuk uji kualitas makan dan air bersih, bakteri coliform
merupakan flora normal dan hidup disaluran pencernaan. Bakteri coliform sendiri dibagi
menjadi dua yaitu coliform fekal contohnya Escerichia coli, Enterobacter aerogenes dan
coliform non fekal contohnya Aerobacter, Citrobacters sp. dan Serrati sp. Adanya bakteri
coliform Escherichia coli dapat menyebabkan gejala gangguan pada foodborne disease yaitu
sakit perut, diare, muntah, demam, mual, dan lainlain. Sedangkan pada Salmonella sp. dapat
menyebabkan demam tifoid, gastroenteritis, dan lain-lain (Agus, 2009)

Coliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator,


dimana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah
terkontaminasi oleh patogen atau tidak. Berdasarkan penelitian, bakteri coliform ini
menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, bakteri pembusuk ini
juga memproduksi bermacam-macam racun seperti indol dan skatol yang dapat menimbulkan
penyakit bila jumlahnya berlebih didalam tubuh. Bakteri coliform dapat digunakan sebagai
indikator karena densitasnya berbanding lurus dengan tingkat pencemaran air. Bakteri ini
dapat mendektesi patogen pada air seperti virus, protozoa, dan parasit. Selain itu, bakteri ini

1
juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi dari pada patogen serta lebih mudah diisolasi dan
ditumbuhkan.

B. Tujuan
Ada pun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mahasiswa mampu melakukakan isolasi mikroba pada media coliform
2. Mahasiswa mampu mengetahui kandungan bakteri coliform yang terdapat dalam air

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Air

Menurut Bambang Agus Murtidjo, air merupakan substansi yang mempunya keistimewaan
sebagai penghantar panas yang sangat baik, sehingga air di dalam tubuh lebih penting dari
makanan. Sedangkan menurut Menurut Muhamad Erwin, air merupakan sumber daya alam yang
mempunyai arti dan fungsi sangat penting bagi manusia. Air dibutuhkan oleh manusia, dan
makhluk hidup lainnya seperti tetumbuhan, berada di permukaan dan di dalam tanah, di danau
dan laut, menguap naik ke atmosfer, lalu terbentuk awan, turun dalam bentuk hujan, infiltrasi ke
bumi/tubuh bumi, membentuk air bawah tanah, mengisi danau dan sungai serta laut, dan
seterusnya. Berdasarkan pengertian dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa air
merupakan kebutuhan paling penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Tiga per empat
bagian tubuh manusia terdiri dari air. Manusia tidak dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari
tanpa minum air. Tubuh manusia terdiri dari sekitar 36% air. Manusia memerlukan 2,5-3 liter air
untuk minum dan makan, kebutuhan air minum setiap orang berfariasi tergantung pada berat
badan dan aktivitasnya dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari. Air juga merupakan zat yang paling
parah akibat pencemaran. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat ditularkan dan
disebarkan melalui air. Penyakit-penyakit tersebut merupakan akibat semakin tingginya kadar
pencemar yang memasuki air (Rido, 2012).

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan
oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahkluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk
berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan
generasi sekarang maupun generasi mendatang Air yang berkualitas baik adalah air yang
memenuhi baku mutu air minum yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan R.I No
492/MENKES/PER/IV/2010, meliputi persyaratan fisika, kimia dan biologi. Air tersebut harus
bebas dari mikroorganisme patogen dan bahan kimia berbahaya (Untung, 2004 dalam Cici
Wulandari, 2014).

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), kurang lebih sepertiga penduduk dunia
menderita berbagai penyakit yang ditularkan melalui air minum yang terkontaminasi oleh
mikroorganisme. Setiap tahun sekitar 13 juta orang meninggal akibat infeksi yang berasal dari air
minum, 2 juta diantaranya adalah bayi dan anakanak. Mengkonsumsi air yang terkontaminasi
oleh mikroorganisme patogen, baik air minum atau air yang ditambahkan ke dalam makanan,
dapat menimbulkan berbagai penyakit gastrointestinal (Maksum Radji, 2010).

3
B. Bakteri Coliform
Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob atau fakultatif
anaerob, tidak membentuk spora, dan dapat memfermentasi laktosa untuk menghasilkan asam
dan gas pada suhu 35°C-37°C. Golongan bakteri Coliform adalah Citrobacter, Enterobacter,
Escherichia coli, dan Klebsiella (Batt, 2014). Bakteri Coliform adalah golongan bakteri intestinal
yaitu hidup di dalam saluran pencernaan manusia (Treyens, 2009). Penggolongan bakteri
Coliform dan sifat-sifatnya, dibagi menjadi dua yaitu Coliform fekal diantaranya bakteri
Escherichia coli berasal dari tinja manusia. Coliform non fekal diantaranya Aerobacter dan
Klebsiella yang bukan berasal dari tinja manusia, melainkan berasal dari hewan/tanaman yang
sudah mati (Suriaman, 2008).

1. Macam-macam bakteri coliform


Beberapa mikroba patogen biasanya ditemukan di dalam air limbah domestik dan
juga di dalam efluen dari unit pengolahan limbah. Mikroba yang menjadi agen penyebab
pencemaran air adalah bakteri, virus. Bakteri penyebab pencemaran air dan bersifat
patogen antara lain sebagai berikut :
a. Escherichia coli
Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli, adalah bakteri yang umum
ditemukan di bawah usus organisme berdarah panas (endotermik). Kebanyakan strain
Escherichia coli tidak berbahaya, tetapi beberapa serotype dari bakteri ini dapat
menyebabkan keracunan makanan yang serius pada manusia dan diare akibat
kontaminasi makanan. Strain berbahaya ini merupakan bagian dari flora normal usus,
dan juga bisa memberi keuntungan untuk tubuh dengan memproduksi vitamin k2, dan
mencegah pembentukan bakteri patogen dalam usus. Escherichia coli merupakan
bakteri indikator kualitas air minum karena keberadaannya di dalam air
mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses, yang kemungkinan
juga mengandung mikroorganisme enteric patogen lainnya.
Beberapa galur Escherichia coli digolongkan sebagai penyebab diare, yaitu
Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC), Enteroaggregative Escherichia coli
(EAEC), Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC), Enteroinvasive Escherichia coli
(EIEC), Escherichia coli yang mempreduksi shiga-toxin (STEC). Bakteri Escherichia
coli yang ada di dalam air atau makanan biasanya galur Escherichia coli non-patogen
walaupun pada beberapa kasus terdapat galur yang patogen seperti enterotoksigenik
dan galur Escherichia coli yang memproduksi shiga-toxin (Tortora, 2004, dalam
Maksum Radji, 2010).
b. Salmonella
Salmonella adalah enterobactericeae yang terdistribusi secara luas di dalam
lingkungan dan meliputi lebih dari 2000 stereotipe. Salmonella merupakan bakteri
patogen paling utama yang terdapat di air limbah yang dapat menyebabkan demam
typus dan paratypus dan gastroenteritis (radang lambung atau perut). Konsentrasi

4
Salmonella di dalam air limbah berkisar dari beberapa sel sampai mencapai 8000
organisme per 100 ml air limbah. Diperkirakan bahwa hampir 0.1% penduduk
mengeluarkan Salmonella di dalam tinja. Di Amerika Serikat Salmonellosis terutama
disebabkan oleh kontaminasi pada makanan, tetapi pada kontaminasi air minum juga
masih menjadi perhatian yang utama (Pelczar, 2009).
c. Shigella
Shigella secara sepintas adalah agen Disentri bacillus, yaitu suatu penyakit diare
yang menyebabkan berak darah sebagai akibat dari peradangan dan pendarahan
selaput dinding usus. Ada empat spesies shigella yang bersifat patogen, yaitu Shigella
flexneri, Shigella dysentriae, Shigella boydii, dan Shigella sonnei. Keempat Shigella
patogen tersebut dapat berpindah secara kontak langsung dengan penderita yang telah
terinfeksi, dimana orang yang terinfeksi mengeluarkan Shigella didalam tinjanya
(Pelczar, 2009). Meskipun perpindahan atau penularan Shigella melalui kontak antar
orang adalah cara penularan yang utama, tetapi melalui air juga perlu diperhatikan.
d. Vibrio cholera
Vibrio cholerae adalah bakteri gram-negatif yang berentuk batang melengkung.
Bakteri ini dapat berpindah melalui air. Vibrio cholerae mengeluarkan suatu
enterotoksin yang menyebabkan diare, mulai dari ringan sampai hebat, muntah, dan
kehilangan cairan tubuh secara cepat, dan menyebabkan kematian dalam waktu
singkat. Vibrio cholerae sering muncul sebagai endemik di banyak wilayah Asia.
Organisme patogen tersebut dapat menyebabkan pencemaran air dengan konsentrasi
sebesar 10 – 10.000 organisme per 100 ml air pada saat terjadi endemik. Ledakan
endemik Kolera pernah terjadi di Peru dan Chilli yang diakibatkan mengonsumsi
sayuran yang telah terkontaminasi oleh air yang telah tercemar oleh Vibrio Cholerae
(Pelczar, 2009).

2. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri coliform


Penyakit asal air terjadi karena meminum air tercemar, pemindahan organisme-
organisme penyakit asal air dapat terjadi secara lebih langsung. Misalnya pemindahan
organisme dapat terjadi dari ekstrak penderita ke mulut orang lain lewat tangan atau
benda-benda yang secara potensial tercemari mikroorganisme patogenik. Dari tahun
1977, penjangkitan penyakit asal air yang melibatkan 3.860 kasus dilaporkan kepada
pusat pengawasan penyakit di Atlanta Amerika Serikat. Ini merupakan penurunan
sebanyak 24 persen sejak 1976. Suatu perjangkitan penyakit asal air didefinisikan sebagai
suatu kejadian yang melibatkan dua orang atau lebih yang menderita sakit serupa setelah
minum air, disertai bukti epidemiologis yang menunjukkan bahwa air adalah sumber
penyakit tersebut (Pelczar, 2009).

5
Menurut (maksum radji, 2010) beberapa penyakit yang disebabkan akibat banyaknya
bakteri patogen dalam air yaitu menimbulkan penyakit seperti disentri, Demam Thipoid
(Typhus), Kolera, Poliomyelitis Anterior Akut, diare:
a. Disentri
Ciri-ciri penyakit disentri salah satunya itu terjadi peradangan pada usus besar
yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar. Buang air besar ini
berulangulang yang menyebabkan penderita kehilangan banyak cairan dan darah.
Penyebab umumnya adalah infeksi parasit Entamoeba histolytica yang menyebabkan
disentri amuba dan infeksi golongan Shigella yang menjadi penyebab disentri basiler
(Pelczar, 2009).
b. Demam Tyfoid (Thyfus)
Penyakit Demam Tifoid (Typhus) yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella typhi terutama menyerang bagian
saluran pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di
masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa
(Pelczar, 2009).
c. Kolera
Kolera adalah penyakit diare akut, yang disebabkan oleh infeksi usus akibat
terkena bakteria Vibrio cholerae. Infeksi biasanya ringan atau tanpa gejala, tapi
terkadang parah. Sumber utama penularan penyakit ini adalah air minum atau
makanan yang tercemar (terkontaminasi) oleh kotoran atau muntahan penderita yang
mengandung bakteri kolera ataupun tercemar oleh inang atau pembawa bakteri kolera
(Pelczar, 2009).
d. Poliomyelitis Anterior Akut
Polio adalah penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit peradaban.
Polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui
mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses.
Poliovirus adalah virus RNA kecil yang terdiri atas tiga strain berbeda dan amat
menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan kelumpuhan dapat terjadi dalam
hitungan jam. Polio dapat menyebar luas diam-diam karena sebagian besar penderita
yang terinfeksi poliovirus tidak memiliki gejala sehingga penderita tidak mengetahui
bahwa tubunya terjangkit. Setelah seseorang terkena infeksi, virus akan keluar
melalui feses selama beberapa minggu dan saat itulah dapat terjadi penularan virus
e. Diare
Diare merupakan salah satu penyakit yang paling banyak terjadi di negara
berkembang termasuk di Indonesia. Yang paling banyak terserang penyakit ini
umumnya adalah anak-anak dan balita, dan bila keadaannya parah seringkali
mengakibatkan dehidrasi, yang apabila tidak segera ditangani dapat berujung pada
kematian. Bakteri patogen yang menyebabkan penyakit ini berasal dari tinja dan
masuk ke tubuh manusia melalui mulut, makanan, minuman atau melalui kontak

6
perorangan. Seringkali organisme penyebab infeksi entrik tersebut diakibatkan oleh
kondisi lingkungan rumah yang kotor dan tidak sehat. Hal terebut juga dikarenakan
oleh pencucian tangan yang kurang bersih pada waktu buang kotoran, ataupun
melalui lalat. Banyak juga kasus yang terjadi akibat mengonsumsi air yang telah
tercemar oleh bakteri patogen penyebab diare tersebut.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prosedur Kerja
Alat dan bahan :
 Alat :
1. Tabung Reaksi
2. Rak Tabung
3. Beaker glass
4. Pipet Volume
5. Karet Bulp
6. Bunsen
7. Jarum Ose
 Bahan :
1. Air Minum
2. LB1
3. LB3
4. BGLB
5. EMBA
Cara Kerja :
1. Uji duga
Siapkan media LB pada tabung reaksi sesuai dengan seri yang akan di
gunakan. Beri kode masing-masing . tiap tabung reaksi telah di isi 10 ml
media LB dan tabung durham terbalik di dalamnya.
Inokulasikan 5 ml air bersih konsentrasi 3 kali lipat dengan masing-masing 10
ml sampel
Inokulasikan 10 ml air bersih konsentrasi normal dengan dengan masing-
masing 1 ml sampel
Inokulasikan 10 ml air bersih konsentrasi normal dengan konsentrasi 0,1
sampel
Homogenkan suspense dengan cara menggoyangkan rak tabung
Inkubasikan semua sampel pada suhu 370C selama 2x24 jam

8
Amati gas yang yang terbentuk pada tabung durham setelah 24 jam. Tabung
tabung yang mengandung gas di lanjutkan dengan uji penegasan. Tabung
yang tidak mengandung gas di lanjutkan selama 24 jam lagi
2. Uji penegasan
Contoh yang mengandung gas baik dalam jangka waktu 24 jam atau 48 jam di
lanjutkan dengan pengujian penegasan. Dimana jumlah tabung yang di
gunakan sesuai dengan jumlah tabung yang menghasilkan gas dalam uji duga.
Beri kode pada tiap tabung
Dari masing-masing tabung yang menghasilkan gas pada tahap uji duga, di
ambil sebanyak 1-2 ose
Kemudian di masukan ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi media BGLB
steril
Inkubasikan pada suhu 370C selama 48 jam
Amati gas dalam tabung durham. Angka-angka yang di peroleh di cocokan
dengan tabel MPN. Angka ini merupakan indeks MPN coliform
3. Uji lengkap
Pada uji lengkap di gunakan media EMBA
Hasil positif pada uji penegasan di buat piaraan goresan pada media EMBA
dengan cara : ambil 1 ose penuh (setelah di steril) dari cairan pada uji
penegasan positif dan goreskan pada media EMBA
Inkubasi pada suhu 370C selama 48 jam
Amati pertumbuhan koloni yang ada. Jika terbentuk koloni tipikal maka uji di
nyatakan positif.
B. Hasil
1. Uji duga
Table pembahasan hasil uji duga yang di inokulasi
NO Kode sampel 10 ml 1 ml 0,1 ml
1. Sampel A 5 1 1

9
2. Uji penegasan
No Kode sampel 10 ml 1 ml 0,1 ml MPN/100
ml sampel
1. Sampel A 4 1 0 21

3. Uji lengkap
Ciri – ciri EMBA
 Berwarna pink dan tengahnya terdapat bintik hitam

C. Pembahasan

Dalam pemeriksaan coliform dimana standar untuk melakukan analisis untuk mengetahui
adanya bakteri golongan coly adalah melalui beberapa tahap yaitu :

1. Uji duga
Pada proses uji duga dengan media LB (Lactose Broth) bertujuan menduga adanya
bakteri coli yang mempunyai sifat mampu memfermentasikan laktosa dengan
menghasilkan gas dan asam lakta. Bakteri coli yang diduga meliputi semua bakteri
gram negative tidak membentuk spora, selnya berbentuk batang pendek, bersifat
fakultatif anaerob, membentuk gas dalam waktu 24 jam pada suhu 370 C. Apabila
terbantuk gas dalam waktu 24 jam ke 2 (48 jam), uji dinyatakan meragukan.
Sedangkan pada gas yang tidak terbentuk selama 48 jam maka uji dinyatakan negatif.
Jika uji negative, maka pemeriksaan lanjutan tidak diperlukan lagi karena hampir bisa
dipastikan bahwa di dalam sampel yang diperiksa tidak terdapat coli.
Dalam uji duga yang dilakukan pada proses praktikum dapat disimpulkan kalau
bersifat positif pada uji duga pada tabung larutan mengalami perubahan warna
menjadi keruh dan terdapat gelembung gas.

2. Uji penegasan
Pada proses uji penegasan dengan menggunakan media BGLB atau (Brilliant Green
Laktose Bile Broth) dibutuhkan untuk memberikan penegasan bahwa hasil benar-
benar positif.

10
3. Uji lengkap
Pada proses uji lengkap dengan media EMBA (Eosin Metillin Blue) atau EA (Endo
Agar) dilakukan dengan membuat piaraan dari jasad renik yang tumbuh dalam media
yang digunakan dalam uji penegasan dengan hasil positif. Dalam uji lengkap yang
dilakukan pada proses praktikum dapat disimpulkan EMBA yang pada mulanya
berbentuk agar setelah dicampurkan dengan larutan BGLB, kemudian diinkubasikan
selama 2x24 jam pada suhu 370 C, EMBA mengalami perubahan berupa munculnya
bintik berbentuk rantai berwarna pink dan ditengahnya terdapat bintik hitam di sekitar
permukaan EMBA.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Air merupakan unsur serta substansi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap
makhluk hidup. Air juga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme dan
bakteri. Air digunakan dalam hampir setiap proses pembuatan makanan. Oleh karena itu,
hampir setiap makanan pasti mengandung mikroorganisme di dalamnya.

Bakteri coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob atau
fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan dapat memfermentasi laktosa untuk
menghasilkan asam dan gas pada suhu 35°C-37° C. Dalam proses analisis yang dilakukan
untuk mengetahui adanya bakteri golongan coli dalam air minum ternyata positif ditemukan
adanya kandungan bakteri coli.

B. Saran

Air adalah unsur yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Namun air juga sangat mudah
untuk dijadikan tempat tubuh dan berkembangnya bakteri patogen yang dapat menyebabkan
berbagai penyakit ketika dikonsumsi oleh manusia, salah satunya adalah bakteri coliform.
Oleh karena itu, dalam pengemasan air minum sebaiknya diperhatikan kualitas dan sterilisasi
dari kandungan air tersebut sehingga tetap aman saat dikonsumsi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. (1990). Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Bersih.

Nugroho, A. (2006). Bioindikator Kualitas Air . Jakarta: Universitas Trisakti. Halaman 23

https://www.kumpulanpengertian.com/2018/08/pengertian-air-menurut-para-ahli.html

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/2365/1/ELIZA.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/168/jtptunimus-gdl-hendikaard-8395-3-5.babii.pdf

13
LAMPIRAN

Alat :

Jarum Ose Bunsen

Karet Bulp
Rak Tabung Reaksi

Pipet Volume Beaker Glass

14
Tabung Reaksi

Bahan :

15
Hasil :

EMBA

16

Anda mungkin juga menyukai