DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11 BIOLOGI A
CAHAYA KAMILA PUTRI 18032083
DHEA SABRINA APRILIA 18032108
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Ucapan terima kasih
kepada dosen mata kuliah “Mikrobiologi Dasar” yang telah memberikan tugas makalah ini
kepada kami dengan judul “Mikrobiologi Pangan”sehingga saya dapat menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan dan tidak lupa kepada teman teman yang telah memberikan motivasi dan
seluruh lapisan yangtelah membantu akan lancarnya makalah ini.
Di dalam pembuatan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan oleh sebab itu saya harapkan kritik dan sarannya, sebagaimana ungkapan “tidak ada
gading yang tak retak” mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi kita semua umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................
Daftar isi...................................................................................................................................…
Bab I Pendahuluan......................................................................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................................................
Bab II Pembahasan…………………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................….
3.2. Saran................................................................................................................................…..
Daftar Pustaka......................................................................................................................…..
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan pangan terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Bahan makanan
ini juga merupakan medium yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Dalam bidang pangan
banyak mikroorganisme yang mempunyai peranan, baik peranan positif (memberikan
keuntungan) atau peranan negatif (menimbulkan kerugian). Beberapa mikroba dapat
menyebabkan kerusakan pangan, menimbulkan penyakit dan menghasilkan racun, namun ada
juga mikroorganisme yang bermanfaat dalam pembuatan beberapa jenis makanan dan minuman
misalnya fermentasi seperti tempe, kecap, tauco, sosis, keju, bier, anggur dan sebagainya.
Makanan dan minuman tersebut diolah secara fermentasi dengan menggunakan kemampuan
mikroba. Karena banyak mikroba yang berguna sebagai bahan pembuatan makanan
berfermentasi. Beberapa makanan yang memanfatkan mikroba adalah tempe, yogurt, susu, nata
de coco, tape dan masih banyak lagi. Oleh karena banyak sekali makanan yang memanfaatkan
mikroba dalam pembuatannya, maka terdapat ilmu yang khusus untuk mempelajari mikroba-
mikroba yang bermanfaat dalam pembuatan makanan olahan, yaitu mikrobiologi pangan.
Mikrobiologi pangan (food microbiology) adalah salah satu cabang dari mikrobiologi
yang mempelajari peranan mikrobia, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pada
rantai produksi makanan sejak dari pemanenan/ penangkapan/ pemotongan, penanganan,
penyimpanan, pengolahan, distribusi, pemasaran, penghidangan sampai siap
dikonsumsi.Sejarah mikrobiologi pangan sebenarnya bersamaan dengan kehadiran manusia di
muka bumi namun sangat sulit ditentukan titik mulanya secara pasti. Sejak manusia dapat
memproduksi makanan sebenarnya juga mulai dipelajari kerusakan makanan dan timbulnya
keracunan makanan.
Mikrobiologi pangan adalah salah satu cabang dari mikrobiologi yang mempelajari
peranan mikrobia, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pada rantai
produksi makanan sejak dari pemanenan, penangkapan, pemotongan, penanganan,
penyimpanan, pengolahan, distribusi, pemasaran, penghidangan sampai siap dikonsumsi.
Awal perkembangan ilmu mikrobiologi pada pertengahan abad 19 oleh beberapa ilmuwan
dan telah membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari mikroorganisme sebelumnya
bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan membuktikan
bahwa mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi merupakan penyebab
proses fermentasi, misalnya buah anggur menjadi minuman yang mengandung alkohol.
Ilmuwan juga menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu.
Pengetahuan ini merupakan awal pengenalan dan pemahaman akan pentingnya
mikroorganisme bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Awal abad 20 ahli
mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam
perubahan kimia baik melalui penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru. Hal
inilah yang disebut dengan biohemial divesity atau keanekaragaman biokimia yang menjadi
ciri khas mikroorganisme. Disamping itu, yang penting lainnya adalah mekanisma
perubahan kimia oleh mikroorganisme sangat mirip dengan unity in biochemistry yang
artinya bahwa proses biokimia pada mikroorganisme adalah sama dengan proses biokimia
pada semua makhluk hidup termasuk manusia. Bukti yang lebih baru menunjukkan bahwa
informasi genetik pada semua organisme dari mikroba hingga manusia adalah DNA.
Pengambilan informasi genetika dari mikrorganisme karena sifatnya sederhana dan
perkembangbiakan yang sangat cepat serta adanya berbagai variasi metabolisma. Saat ini
mikroorganisme diteliti secara insentif untuk mengetahui dasar fenomena biologi.
Mikroorganisme juga merupakan sebagai sumber produk dan proses yang menguntungkan
masyarakat, misalnya: alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi dapat digunakan
sebagai sumber energi. Strain-strain dari mikroorganisme yang dihasilkan melalui proses
rekayasa genetika dapat diterima. Sekarang insulin yang dibutuhkan manusia dapat
diproduksi dalam jumlah tak terhingga oleh bakteri yang telah direkayasa. Mikroorganisme
juga mempunyai potensi yang cukup besar untuk membersihkan lingkungan, misalnya: dari
tumpukan minyak di lautan dipergunakan sebagai herbisida dan insektisida di bidang
pertanian. Hal ini karena mikroorganisme mempunyai kemampuan untuk
mendekomposisi/menguraikan senyawa kimia komplek. Kemampuan mikroorganisme
yang telah direkayasa untuk tujuan tertentu menjadikan lahan baru dalam mikrobiologi
industri yang dikenal dengan bioteknologi. Jika anda membaca tentang mikroorganisme
anda akan menghargai, mengagumi mikroorganisme seperti bakteri, alga, protozoa dan
virus merupakan organisme yang sering tidak terlihat. Beberapa diantaranya bersifat
patogen bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Beberapa dapat menyebabkan lapuknya
kayu dan besi. Tetapi banyak diantaranya berperan penting dalam lingkungan sebagai
dekomposer. Beberapa diantaranya digunakan dalam menghasilkan (manufacture)
substansi yang penting di bidang kesehatan maupun industri makanan.
Kepentingan mikroba ditinjau dari Kehadiran mikroba di dalam bahan makanan dapat
mendatangkan keuntungan dan juga kerugian. Mikroba mendatangkan keuntungan dalam
bahan pangan bila akibat kehadirannya baik secara langsung atau tidak langsung
mendatangkan keuntungan, keuntungan dari mikroba dalam pangan berperan dalam proses
pengolahan makanan. Proses pengolahan makanan menggunakan mikroba adalah proses
fermentasi. Proses fermentasi yang melibatkan kemampuan mikroba sesuai dengan kondisi
proses dan hasilnya dibagi menjadi dua bentuk yaitu fermentasi secara alkoholis dan
fermentasi secara non alkoholis.
a. Berperan dalam peningkatan nilai gizi makanan. Peran ini dapat terlihat dalam
pembuatan tempe dari kedelai. Di samping akan menghasilkan zat gizi yang jauh lebih
baik dan lengkap, juga meningkatkan nilai organoleptik makanan hasilnya.
b. Berperan dalam pengadaan bau dan rasa. Proses ini dilalui setelah proses fermentasi.
Produk yang dihasilkan berbeda dari produk yang sebelumnya. Dengan adanya proses
ini maka sebagian orang akan lebih menyukai produk baru yang dihasilkan.
c. Berperan dalam perubahan warna. Warna, seperti bau dan rasa mempunyai arti penting
untuk bahan makanan. Warna makanan yang menarik, akan lebih banyak mendatangkan
peminat bila dibandingkan makanan yang tidak berwarna. Penggunaan warna pada
bahan makanan sintetis banyak dikeluhkan masyarakat karena dari penelitian pada batas
tertentu dapat bersifat karsinogenik. Karena itu, orang mulai beralih ke zat warna yang
dihasilkan mikroba.
Beberapa Mikroorganisme Yang Dimanfaatkan Untuk Meningkatkan Produk Pangan adalah:
No Bahan Pangan Mikroorganisme Golongan Produk
1 Susu Lactobacillus bulgaricus Bakteri Yoghurt
Streptococcus termophillus Bakteri Yoghurt
Streptococus lactis Bakteri Menterga
Panicillium requiforti Jamur Keju
Propioni bacterium Bakteri Keju Swiss
Lactobacillus casei Bakteri Susu asam
2 Kedelai Rhizopus oligosporus Jamur Tempe
Rhizopus stoloniferus Jamur Tempe
Rhizopus oryzae Jamur Tempe
Aspergillus oryzae Jamur Kecap
3 Kacang tanah Neurospora Sitophyla Jamur Oncom
4 Beras Saccharomyces cerevisiae Jamur Tape ketan
Endomycopsis fibulegera Jamur
5 Singkong Saccharomyces cerevisiae Jamur Tape singkong
Endomycopsis fibulegera Jamur
6 Air kelapa Acetobacter xylinium Bakteri Nata de coco
7 Tepung Gandum Saccharomyces elipsoides Jamur Roti
8 Kubis Enterobacter sp. Bakteri Asinan
9 Padi-padian atau Saccharomyces cerevisiae Jamur Minuman
umbi-umbian Saccharomyces caelsbergensis beralkohol
Mikroba patogen yang berasal dari pangan akan bekerja dalam tiga mekanisme, yaitu
secara infeksi, intoksikasi, dan toksikoinfeksi. Pertama infeksi terjadi bila mikroba patogen
masuk ke dalam tubuh akan membentuk koloni dengan menggunakan fimbri atau faktor
adheren lainnya dan dapat menembus (invasi) bagian organ dalam atau jaringan tubuh
menggunakan toksin atau enzim yang dihasilkan dan dampaknya bersifat lambat. Contoh
mikroba yang mengakibatkan infeksi adalah Salmonella penyebab peyakit salmonellosis.
Kedua, intoksikasi disebabkan oleh terkonsumsinya toksin ekstraseluler yang dihasilkan oleh
mikroba yang mencemari pangan. Intoksikasi tidak memerlukan adanya mikroba hidup pada
pangan yang dikonsumsi karena umumnya toksin mikroba telah dieksresikan ke medium di
sekitarnya (ke dalam pangan) pada saat mikroba tumbuh dan mencemari pangan. Dampak
yang ditimbulkan relatif cepat karena toksin telah tersedia. Contoh mikroba yang dapat
menyebabkan intoksikasi adalah S. aureus karena penghasil toksin. Ketiga, toksikoinfeksi
adalah terjadinya sekresi racun bila sel mikroba telah berada dalam tubuh. Contoh mikroba
yang mengakibatkan toksikoinfeksi adalah Bacillus cereus dan Clostridium perfringers.
Jenis-jenis mikroba patogen yang sering ditemukan pada ikan dan produk perikanan, antara
lain Aeromonas spp., Staphylococcus aureus, Salmonella spp., Shigella spp., Clostridium
botulinum, Clostridium perfringens, dan Bacillus cereus. Sementara itu, yang tergolong dalam
emerging pathogens, antara lain Campylobacter jejuni, Campylobacter fetus subsp. fetus,
Crystosporidium parvum, Cyclospora cayetanensis, Eschericia coli 0157:H7, Listeria
monocytogenes, Norwalk-like virus, Nitzschia pungens (amnesic shellfish poisoning),
Salmonella Enteritidis, Salmonella Typhirium DT 104, Vibrio cholerae 01, Vibrio vulnificus,
Vibrio parahaemolyticus dan jenis Vibrio lainnya, dan Yersinia enterocolitica.
Adapun beberapa jenis bakteri tertentu berperan sebagai pemicu pembentukan toksin pada
produk perikanan misalnya histamin pada ikan-ikan scombroid seperti tuna (Thunnus sp.),
mahi-mahi (Coryphaena hippurus), sardine (Sardinella pilchardus) dan makerel (Scomber
scombrus). Jenis bakteri pemicu pembentuk histamin antara lain: Proteus spp., Morganella
morganii, Clostridium spp., Escherichia spp., Salmonella spp., Shigella spp., dan Vibrio
harveyii.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Mikroba di pangan ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
2. Beberapa mikroba yang dapat digunakan untuk pengolahan makanan
adalah Lactobacillus bulgaricus digunakan untuk proses pembuatan yoghurt, Rhizopus
oryzae digunakan untuk pembuatan tempe, Neurospora Sitophyla digunakan untuk
pembuatan oncom, Saccharomyces cereviseae digunakan untuk membuat tape ketan
dan Acetobacter xylinium digunakan untuk membuat nata de coco.
3.2 Saran
Mikroba/ Bakteri memang dapat mempermudah kita dalam berbagai macam hal, namun
berhati-hatilah terhadap mikroba yang digunakan karena dari berbagai macam mikroba itu ada
yang menguntungkan kita dan ada juga yang merugikan kita.
DAFTAR PUSTAKA
FDA [US Food and Drug Administration]. 2001. Rapid Methods for Detecting Foodborne
Pathogens.Bacteriological Analytical Manual Online. Center for Food Safety and
Applied Nutrition.
Sarwono, B. 1982. Membuat Tempe dan Oncom. Jakarta : PT. Penebar Swadaya
Soedjarwo, E. 1982. Kecap Kecipir. Jakarta : PT. Penebar Swadaya
Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Waluyo, Lud.2005. Mikrobiologi Umum. Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah
Malang
Volk, Wesley A dan Wheeler, Margaret F. 1990. Basic Microbilogy Fifth Edition. Jakarta:
Erlangga. (diterjemahkan oleh Soenartono Adisoemarto. 1990. Mikrobiologi Dasar
edisi kelima jilid 2).