Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BIOLOGI DASAR

“ANATOMI HEWAN”

Disusun Oleh :

Nama:Fatwa Hardiyanti
Nim:1910211008
Dosen:Ir.Arif Noor Akhmadi,M.P

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER TAHUN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Atas berkat rahmat nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Anatomi hewan” makalah ini diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi dasar.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
konsep dasar definisi anatomi hewan. Makalah ini kami buat untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah biologi dasar. Makalah ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin namun tak lepas dari kekurangan baik dari segi kata maupun segi lainya.
Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Jember, 15 Februari
2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG.........................................................................................1

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................2

2.1. PENGERTIAN ANATOMI HEWAN ...............................................................1

2.2.ANATOMI HEWAN SETIAP KELAS VERTEBRATA...................................2

2.3. BAGIAN BAGIAN ANATOMI HEWAN..........................................................3

2.3. SISTEM PEMBAGIAN DARI ANATOMI HEWAN………………………….4

BAB III PENUTUP..................................................................................................


  3.1.KESIMPULAN...........................................................................................6

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu Kelompok hewan tidak
bertulang belakang (invertebrata) dan Kelompok hewan bertulang belakang
(vertebrata).
Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan
kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang
telah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan
hutan, gua, sampai lumpur dasar laut.
Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik
di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran
tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan
bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari
rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat
biasanya mempunyai leher.
Dari pengelompokan hewan tersebut nantinya terdapat klasifikasi
klasifikasi tersebdiri dengan rincian antomi masing masing hewan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari

ἀνατέμνειν anatemnein, yang berarti memotong) Anatomi sendiri berarti


cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari
makhluk hidup.
Anatomi hewan berarti penjelasan tentang struktur dan organisasi dari
hewan. Anatomi hewan disebut juga Zootomi sedangkan anatomi tumbuhan
disebut Fitotomi.

Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Anatomi dapat diartikan


sebagai ilmu yg melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia,
binatang, atau tumbuh-tumbuhan; atau uraian yg mendalam tentang sesuatu:
--revolusi; atau secara deskriftif diartikan sebagai ilmu mengenai struktur organ
tubuh normal; -- perbandingan ilmu yg membandingkan struktur pd berbagai
spesies yg berbeda. Anatomi berasal dari bahasa Yunani anatomia,
dari anatemnein yang berarti memotong. Anatomi sendiri berarti cabang dari ilmu
biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
Sedangkan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, anatomi dapat diartikan
sebagai ilmu yang melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia,
binatang, atau tumbuh-tumbuhan. Anatomi hewan berarti penjelasan tentang
struktur tubuh bagian dalam hewan beserta organisasinya.[1]
Dalam morfologi setiap kelas hewan vertebrata terdapat perbedaan satu sama
lain. Maka secara otomatis anatominya pula akan terjadi perbedaan baik bentuk,
layout, maupun ukuran dari masing-masing bagiannya. Perbedaan itu akan
diketahui jika ddilakukan pembedahan terhadap jenis masing-masing kelas.
Kemudian dilanjutkan dengan pengamatan yang cermat dan teliti. Sehingga akan
dapat dilakukan perbandingan anatomi dari kelompok hewan vertebrata.
Pada kelompok hewan tingkat tinggi sebagaimana hewan vertebrata, biasanya
memiliki anatomi tubuh yang lebih kompleks dan sempurna daripada hewan
invertebrate. Anatomi memiliki peran yang sangat urgen bagi semua jenis
makhluk hidup. Tanpa adanya struktur tubuh bagian dalam (anatomi), semua
makhluk hidup tidak akan dapat melangsungkan kehidupannya. Jika dianalogikan

5
dengan kegiatan industry, anatomi seperti mesin industry yang bertugas
menerima, mengolah, dann mengeluarkan berbagai zat yang telah selesai
dipergunakan oleh tubuh. Maka dari itu, guna menjalankan fungsinya sebagai
pendukung utama kehidupan suatu makhluk hidup, khususnya vertebrata, masing-
masing bagian anatomi melakukan koordinasi satu sama lain. Ini telah terjadi
secara otomatis sebagaimana yang ditakdirkan oleh Allah SWT sebagai pengatur
sekalian alam beserta ciptaanNya.

1. Kelompok hewan bersel satu (Protozoa)

Berukuran sangat kecil sehingga tidak


tampak dilihat dengan mata biasa. Hewan
bersel satu umumnya hidup di tempat basah,
misalnya di laut atau air tawar bahkan di dalam
darah. Makanannya berupa tumbuhan dan
organisme bersel satu lainnya. Hewan bersel satu berkembang biak
dengan cara membelah diri. Contoh hewan bersel satu diantaranya
paramecium, mempunyai ukuran sekitar 0,3 mm.

2. Kelompok hewan berpori (Porifera)

seluruh tubuhnya berlubang-lubang


halus, rangkanya tersusun dari zat kapur,
kersik, atau zat tanduk. Hidup di laut yang
dangkal dan berair jernih, karena hidup
menempel maka tidak  bisa bergerak bebas.
Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang). Spon
karang tidak mempunyai syarat atau organ sensor. Makanan dan air
didapatkannya melalui lubang pori-pori dan diproses oleh sel khusus

6
yang disebut “sel pengembara”. Sel pengembara ini yang
mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon karang.

3. Kelompok hewan berongga (Coelenterata)


Kelompok ini mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk
tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang
dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel. Dalam keadaan
berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut. Tubuh hewan berongga
terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dan
sistem otot yang membujur dan menyilang. Contoh hewan berongga
antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut.
4. Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak
Cacing tidak mempunyai kaki dan rangka.
Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut.
Ada pula yang hidup sebagai parasit pada
manusia dan hewan.
Tubuh cacing dibedakan dibedakan
menjadi tiga, yaitu: cacing beruas-ruas, contohnya cacing tanah, lintah,
dan pacet.
- cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria.
- cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing
kremi.
5. Kelompok hewan lunak (Mollusca)

Kelompok Hewan Lunak Mempunyai


tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang
ataupun rangka dan dilindungi oleh cangkang
keras yang terbuat dari zat kapur. Tubuh hewan
lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan
lendir. Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong.

7
6. Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata) s

Seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak


berkepala, dan mempunyai rangka yang tersusun
dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton).
Hewan berkulit duri mempunyai mulut yang
dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang
mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya. Mempunyai pencernaan
yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih
sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi,
teripang, dan landak laut.

7. Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda)


Memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari
zat kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa
jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar
yang lunak, sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut
mempunyai kulit luar yang keras.
Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan
masing-masing bagian mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya
beruas-ruas dan digunakan untuk berenang atau berjalan. Pada
beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan
bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi empat
kelompok, yaitu lipan, labah-labah, udang-udangan, dan serangga.
Kelompok lipan hanya mempunyai
kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi
oleh kulit luar yang tersusun oleh zat kitin.
Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang
berfungsi sebagai alat peraba dan mata
sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan terdapat
dua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian
tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak

8
akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan kaki seperti gelombang 
pada sepanjang badannya.
Kelompok labah-labah mempunyai dua
bagian utama tubuh,  abdomen dan
cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada
bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat
pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena
peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah
kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.Tubuhnya kecil,
mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas.
Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan oleh
sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya dibengkokkan menaik dan
maju di atas pungungnya.
Kelompok udang-udangan mempunyai
tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu
kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada
beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi
satu membentuk cephalothorax. Kulit
luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat
kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua
pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua pasang di
rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang,
berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang,
kepiting, dan kutu air.
Kelompok serangga mempunyai tubuh
yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala,
rongga dada, dan abdomen. Hampir semua
serangga mempunyai sayap, sehingga
menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak
bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk
tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun

9
beragam mulai dari 0,2 mm – 35 cm. Pada bagian depan kepalanya,
serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba.
Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan “mata
tunggal”. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan
lalat, alat perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah,
kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk.

Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh
terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di
darat biasanya mempunyai leher.
1. Kelompok ikan
Adalah binatang bertulang belakang yang hidup
di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai
sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang
ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air
Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun
rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan
ikan berkerangka tulang sejati.
Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari
tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan
pari, ikan cucut.
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati
mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta
ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan
bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip
ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang,
dan sirip ekor.

10
2. Kelompok hewan amfibi
Amfibi adalah binatang bertulang belakang
berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam.
Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu
hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya
setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit.
Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan
yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur
suhu tubuhnya.
3. Kelompok hewan melata (reptil)
Kelompok ini merupakan binatang bertulang
belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru.
Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan
yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus
oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar.
Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan
kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan
melindungi tubuh kura-kura.
Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang
meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher
kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan
lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan
yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal
yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan
ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-
gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat
dari bahaya.
Ular mempunyai tubuh yang panjang tanpa
kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang
tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular

11
mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya,
lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang
terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak
mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.
Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki
pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding
badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang
kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40
buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya
tertutup. Dan gigi keempat  pada kedua rahangnya tampak menonjol
ketika mulutnya tertutup.
Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba
yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan
perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 – 24
cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun, sedangkan
usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di
beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara
mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari
tidur.
4. Burung
Burung hewan berbulu yang mempunyai sayap
sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa
mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung
bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin
berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya 
digunakan untuk menjaga keseimbangan.
5. Hewan menyusui (mamalia)
Mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat
gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan
sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau
alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak

12
dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina
memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada
anaknya pada awal pertumbuhan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah
yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik
jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai
sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan
oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari
hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema,  mamalia
marsupialia, dan mamalia plasenta.
Mamalia monotrema adalah hewan menyusui
yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok
hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya
dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan
echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi
di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar
akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.
Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang
berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya
yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam
kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini
diantaranya kanguru, koala, dan oposum.
Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan
melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri
kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain
itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak
ragamnya, diantaranya:
Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan
ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang

13
tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan
dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.
Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh
pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang
dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari.
Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih
terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan
waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse
juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan
sebagai makanannya.
Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari
32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan
bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang
dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan 
kecil yang ada di permukaan air. B.     Anatomi Hewan
Vertebrata

-ANATOMI HEWAN VERTEBRATA DAN SETIAP KELASNYA


Seperti telah dijelaskan di depan bahwa stuktur bagian dalam masing- masing
hewan vertebrata adalah berbeda satu sama lain. Maka untuk mengatahui lebih
detailnya, dibawah ini akan diuraikan mengenai hal tersebut satu per satu.
a.       Ikan (pisces)

b.      Katak (amphibi)

14
c. Burung (aves)

d.      Hewan menyusui (mamalia)

, Pada bagian dalam tubuh (anatomi) katak tampak organ-organ sebagai


berikut: jantung yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel, paru-paru, hati,
lambung, ovarium, saluran telur, usus halus, usus besar, kantong urine, dan
kloaka.[2] Tetapi lebih dari itu sebenarnya masih terdapat organ lain yang masih
merupakan bagian dalam atau anatomi dari binatang katak, yaitu diantaranya
adalah rongga mulut, farings, laring, kantung empedu, pangkreas, lubang hidung,
trakea, bronkus, dan ginjal.
Untuk lebih mudah memahami mengenai struktur anatomi dari katak.
Maka dibawah ini akan disajikan gambarannya.
Organ-organ tersebut dapat dibagi menjadi :
1.      sistem pencernaan
sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga
mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar dan
kloaka. Kelenjar pencernaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pangkreas.
2.      Sistem pernafasan
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastic yang tipis.
Mekanisme paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Keduanya dengan mulut
tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan. Mekanisme
pernafasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah dan perut yang saling

15
berhubungan satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan pompa tekan. Kelenjar
paru-paru tiulah terutama penyebab udara keluar. Amphibi menambah respirasi
paru-paru dengan pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah. Sebagian
besar CO2 dikeluarkan melalui kulit karena laju vertilasi paru-paru tidak cukup
untuk membawa keluwar.
Pada stadium larva katak bernafas dengan insang, sedangkan dewasanya
bernafas dengan paru-paru dan kulit. Adapun ketika katak bernafas dengan paru-
paru, organ yang dipergunakan adalah lubang hidung, farings, trakea, bronkus,
alveolus, bronkeolus, dan paru-paru. Sedangkan ketika bernafas dengan
menggunakan kulit, oksigen masuk melalui kapiler-kapiler darah, baik saat dia air
maupun saat di darat.
3.      Sistem reproduksi
                        Alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis yang menghasilkan
spermatozoid. Sedangkan alat kelamin betina terdiri atas sepasang ovarium yang
menghasilkan sel telur (ovum).[3]
4.      Sistem Ekskresi
                        Amphibi memiliki alat ekskresi berupa ginjal mesonefros. Pada
katak jantan saluran ginjal bersatu dengan saluran kelamin. Sebaliknya pada katak
betina saluran ginjal dan saluran kelamin terpisah. Ginjal amphibi berhubungan
dengan ureter di vesikaurinaria.[4]
5.      Sistem sirkulasi
Sistem peredaran darah atau sirkulasi pada katak terdiri atass jantung beruang 3; 2
atrium dan 1 ventrikel, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan
limfa.
C.  Hewan melata (reptile)
Reptilia merupakan vertebrata dengan kulit kering, tertutup oleh sisik-sisik
atau papan-papan epidermal. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat
tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran
amniotik.[5] Dan merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang
hidupnya bernafas dengan paru-paru.[6] Dalam reptilia terdapat banyak ordo,
termasuk Dinosaurus yang telah punah. Satu ordo reptilia primitive yang sekarang
masih hidup adalah Sphenodonpunctatum yang terdapat di Selandia Baru. Adapun
reptilia yang masih ada terbagi dalam kelas-kelas reptilia, yaitu:
1.      Ordo Chelonia
Hidup di laut, air tawar, atau didarat. Rahang-rahang tidak bergigi tetapi
berzat tanduk, tubuhnya lebar. Anus berupa celah melintang. Ovipar, telur

16
diletakkan dalam lubang-lubang galian yang dibuat hewan betina. Ada 263
spesies. Contoh: kura-kura berlukis, kura-kura air tawar, penyu, dll.[7]
2.      Ordo squamata
Reptilia yang tubuhnya tertutup dengan sisik-sisik kecil yang fleksibel.
Tidak ada rusuk abdominal. Terdiri dari sub ordo:

a.       ordo Lacertilia (Sauria), tubuh panjang tetapi kurang dari 30cm, kaki 4 buah


yang kadang tereduksi atau hilang sama sekali. Terbukanya mulut terbatas (tidak
seperti ular). Kelopak mata biasanya dapat digerakkan, bentuk lidah bercabang,
mempunyai kandung kemih. Contoh: tokek, bunglon, komodo, kadal, dll.
b.      Sub ordo Ophidian (ular), tidak mempunyai kaki, lubang telinga, tulang dada,
dan kandung kemih tidak ada. Bola mata tidak dapat digerakkan, tertutup oleh
sisik transparan. Tidak mempunyai kelopak mata. Lidah panjang, bercabang dua
dapat dijulurkan keluar. Paru-paru kiri tereduksi, gigi panjang dan gilig, terdapat
pada rahang atas, langit-langit mulut.[8]
3.      Ordo Crocodilia
Reptilia besar, berkulit tebal, bilik jantung terbagi sempurna menjadi ventrikal kiri
dan ventrikal kanan. Hidup di laut atau air tawar. Tubuh panjang dan kepala besar.
Rahang sangat kuat dengan gigi konis, tumpul. Kaki berjumlah empat pendek,
jari-jari berkuku, ekor panjang pipih, kulit tebal, lubang telinga kecil tertutup
kulit. Lidah tidak dapat di julurkan. Tidak mempunyai kamdum kemih. Ovivar,
telur di letakkan di dalam daun-daun busuk. Contoh: buaya. [9]
Adapun bagian organ-organ pada reptilia antara lain:
6.      Sistem Respirasi
Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya
disokong oleh sejumlah cincin cartilago. Larinx terletak di ujung anterior trachea.
Dinding larinx ini disokong oleh cartilagocricoida dan cartilagoanytenoidea.
Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi
bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan
dan pulmo kiri. Sistem respirasi pada mabounya seperti ini sudah setingkat lebih
tinggi bila dibandingkan dengan respirasi rana Sp, yaitu rana Sp tidak mempunyai

17
trachea sedang mabouya Sp. Jelas sudah mempunyai trachea.

7.      Sistem Pencernaan (Digestorium).


Pada sistem pencernaan dibedakan antara tractusdigestivus dan glandula
digestoria.
1.       TractusDigesntivum terdiri dari cavumoris, pharynx, esophagus, vetriculus,
intestinumtenve, cecum, intestinumcrassum dan cloaca. Didalamcavumoris
terdapat dentes yang berbentuk canus. Dentes ini berbentuk pleurodont, artinya
menempel pada sisi samping gigiva, sedikit melengkung ke arah medial
cavumoris. Pada mabouya tidak kita jumpai dentespalatini. Selain itu dalam
cavumoris terdapat lingua yang berpangkal pada Oshyldeum di sebelah
caudalcavumoris, ujungnya bersifat befida.
2.        Ventriculus pada mabouya ini berdinding musular yang tebal dari bentuk
cylindris. Intestinumcrassum berfungsi sebagai rectum. Cecum merupakan batas
antara instestinumtenve dan intestinumcrassum.
3.       Glandula digestaria, terdiri dari hepar dan pancreas, empedu yang dihasilkan oleh
hepar ditampung kantong yang disebut vesicafellea. Hepar terdiri atas 2 lobi, yaitu
sinister dan dekter dan berwarna coklat kemerahan. Vesicafellea terletak pada tapi
coudallobusdexterhepatis. Pancreas terletak dalam suatu lengkung antara
ventriculus dan duodenum.
8.      Reproduksi pada Reptilia
a.        Jantan
1) Memiliki alat kelamin khusus : HEMIPENIS
2) Sepasang testis
3) Memiliki epididimis
4) Memiliki vas deferens
b.      Betina
1) Memiliki sepasang ovarium
2) Memiliki saluran telur (oviduk)
3) Berakhir pada saluran kloaka

Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-


hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya
reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular
garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk
betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam
telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian

18
bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma
di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan
dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas
deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang
dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung
tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu
hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan
pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang
yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam
lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang
hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning
telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta
berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun
mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.[10]
9.      Sistem Ekskresi Pada Reptil
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka.
Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil
metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam
urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih.[11]

GAMBAR

19
20
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Beradasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa


anatomi hewan vertebrata meliputi semua organ yang ada di dalam tubuh hewan
tersebut. Meskipun pada masing-masing jenis memiliki perbedaan mengenai
ukuran, jumlah, bentuk dan letak antar bagian anatominya. Tetapi pada umumnya
anatomi semua hewan vertebrata adalah sama yakni meliputi rongga mulut,
kerongkongan, jantung, paru-paru, hati, ginjal, ovarium (betina), testis (jantan),
kantong urine, lambung, usus halus, usus besar, dan lubang pelepasan
Dari masing-masing organ tersebut telah mempunyai fungsi tersendiri
sebagai penyusun tubuh suatu hewan. Mereka terbagi-bagi dalam kelompok-
kelompok tertentu, seperti kelompok sistem pencernaan, kelompok Sistem
pernafasan, kelompok Sistem reproduksi, kelompok Sistem Ekskresi, dan
kelompok Sistem sirkulasi.
Organ-organ yang termasuk dalam sistem pencernaan pada umumnya
adalah rongga mulut, pharings, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
dan lubang pelepasan. Organ pernafasan sebagian besar adalah paru-paru. Kecuali
pada ikan dan katak yang masih larva, karena mereka bernafas menggunakan
insang. Organ reproduksi yaitu testis untuk jantan dan ovarium untuk betina.
Sedangkan organ ekskresi adalah ginjal. Dan organ sirkulasinya adalah jantung.
Semua organ yang ada dalam tubuh hewan tersebut memiliki fungsi yang
sangat penting. Mereka saling berkoordinasi satu sama lain dalam menunjang
kehidupan suatu hewan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.


Soeharto. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Indah.
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://sarwoedi.wordpress.com/sebar-ide/anatomi-tubuh-hewan/

23

Anda mungkin juga menyukai