Anda di halaman 1dari 7

Daftar Pustaka

Tortora, Gerard J and Bryan Derrickson. 2012. Principles of Anatomy and Physiology. USA :
John Wiley and Sons Inc.

Irawan, Bobby Albertus. 2013. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika. Sistem
Rangka Manusia. Vol 2 No 1: 1-13.

Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga
Sarifin.2013. Kontraksi Otot Dan Kelelahan. Jurnal ilmiah.11(2013)12-13.
Glosarium

Abduksi : Gerak mendekati tubuh.


Adduksi : Gerak menjauhi tubuh.
Aksial : Rangka poros
Amphiartrosis : Sendi kaku.
Apendiks : Umbai cacing.
Apendikular : Rangka tambahan.
Artikulasi : Hubungan antar tulang (persendian)
Asetilkolin : Salah satu neurotransmeter yang paling umu;berfungsi dengan berikatan
dengan reseptor dan mengubah premeabilitas membrane pasca-sinapsis
terhadap ion ion spesifik, baik mendepolarisasi atau menghiperpolarisasi
membrane
ATP : Nukleosida trifosfat yang mengandung adenine dan melepaskan energy
bebas saat ikata fosfatnya dihidrolisis
Berkas His : suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum
antar ventrikel. kearah atrium di sepanjang dinding luar
Depolarisasi : perubahan kondisi elektrik ketika bagian dalam sel yang bisa tereksitasi
menjadi lebih negative terhadap bagian luar diabndingkan dengan membrane
potensial saat istirahat
Ekstensi : Gerak meluruskan.
Ekstensor : Otot yang berperan meluruskan sendi.
Elevasi : Gerak mengangkat.
Endokskeleton : Sistem rangka yang dilindungi oleh otot dan kulit.
Eversi : Gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar.
Faring : Saluran sepanjang 12,5-13 cm sebagai kelanjutan dari saluran hidung yang
meneruskan udara ke laring.
Filamen tebal : filament yang tersusun atas jejaran molekul miosin yang menyebar,
komponen miofibril dalam serat otot
Filamen tipis : filament yang tersusun atas dua untai aktin dan dua untai protein regulator
yang saling membelit; komponen miofibril dalam serat otot
Fisura : Retak tulang.
Fleksor : Otot yang berperan membengkokkan sendi.
Fraktura : Patah tulang
Ileum : Usus penyerapan.
Kartilago : Tulang rawan.
Laring : Pangkal batang tenggorok.
Maksila : Tulang rahang atas.
Maltosa : Gula sederhana.
Mandibula : Tulang rahang bawah.
Nodus Sinoatrial : adalah bundel neuron di bagian atas atrium kanan jantung yang bertindak
sebagai alat pacu jantung alami
Origo : Tendon yang melekat pada tulang yang diam.
Osifikasi : Proses mengerasnya tulang rawan menjadi tulang keras.
Osteon : Tulang keras.
Osteosit :Osteoblas yang membentuk sel tulang.
Otot : Alat gerak aktif karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Otot abductor : Otot yang bergerak menjauhi badan.
Otot antagonis : Otot yang bekerja pada satu sendi dan saling berlawanan arah sehingga
saling menghambat gerakan otot yang lain.
Otot bisep : Otot yang memiliki dua ujung urat otot/tendon yang melekat pada tulang,
terletak pada lengan atas bagian depan
Otot elevator : Otot yang berfungsi meluruskan sendi
Otot ekstensor : Otot yang meluruskan kembali suatu sendi.
Otot flexor : Otot yang berfungsi membengkokkan sendi
Otot involunter : Otot yang bekerja tidak di bawah kemauan kita.
Otot jantung : Otot istimewa, otot yang terbentuk dari otot lurik dan fungsinya seperti otot
polos terdapat pada; dinding kandung kencing, dinding usus, dinding.
Otot polos : Otot yang terdapat pada organ dalam, seperti; usus, pembuluh darah, saluran
kelamin, dinding rahim, dll
Otot sinergis : Otot yang yang membantu perggerk utama dengan berkontraksi pada waktu
yang sama untuk membantu untuk membantu atau menstabilkan fiksasi
suatu bagian.
Otot supinator :Menyebabkan gerakan supanasi atau memutar lengan kebawah sehingga
telapak tangan menengadah.
Otot volunter : Otot yang bekerja dibawah kemauan kita.
Pepton : Potongan potongan protein.
Periosteum : Selaput pada tulang.
Pleura : Selaput rangkap yang membungkus paru paru.
Prekursor : Enzim yang belum aktif (pepsinogen).
Premolar : Gigi geraham muka.
Pronasi : Gerak menelungkupkan tangan.
Pronator : Otot yang berperan mengadahkan atau menelungkupkan telapak tangan.
Pulmo : Paru-paru.
Punctum insersi : Perlekatan otot pada segmen yang bergerak
Rektum : Poros usus / bagian akhir usus besar.
Re sarkoplasmik : Retikulum endoplasma terspesialisasi yang meregulasi konsentrasi kalsium
dalam sitosol
Reumatoid : Kelainan struktur tulang
Relaksasi : Otot mengendur, terjadi ketika otot sedang beristirahat.
Saliva :Air liur yang dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Sarkolema : Lapisan membran yang mengelilingi sel otot.
Sarkoplasma : Sitoplasma sel otot.
Sikondrosis : Sendi mati yang dihubungkan oleh kartillago hialin
Sekum : Usus buntu.
Serat Purkinje : serat-serat halus terminal yang menjulur ke seluruh miokardium ventrikel
seperti ranting kecil dari suatu cabang pohon
Sindesmosis : Sendi kaku yang dihubungkan oleh ligament dan jaringan ikat serabut
Sinartrosis : Sendi mati.
Sinergis : Otot-otot yang kontraksinya menibulkan gerak searah.
Sinsitium : Sel-sel jaringan otot yang mengandung membran teranyam dan berfungsi
sebagai jembatan penghubung.
Skelet : Rangkaian tulang yang melindungi organ tubuh yang lunak.
Supinasi : Gerak mengadahkan tangan.
Sinovial : Minyak sendi.
Tendon : Ujung otot yang melekat pada tulang.
Tetanus : Otot yang terus menerus berkontraksi(tonus atau kejang) akibat serangan
bakteri Clostridium tetani
Tonus : Kekenyalan tertentu pada otot ketika otot tidak berkontraksi (relaksasi).
Tropomiosin : Protein regulator yang memblokir situs pengikatan-miosin pada molekul
aktin
Tubul tranversal : Pelipatan kedalam oleh membran plasma sel otot rangka
Vili : Jonjot-jontot usus penyerapan.
Indeks

A Prekursor, iii
Premolar, iii
Abduksi, 24, ii Pronasi, 24, iii
Adduksi, ii Pronator, iii
Aksial, ii Pulmo, iii
Amphiartrosis, ii Punctum insersi, iii
Apendiks, ii
Apendikular, ii
R
Artikulasi, 20, 21, ii
Rektum, iii
E Relaksasi, ii, 31, 56, iii
Reumatoid, iii
Ekstensi, 24, ii
Ekstensor, 36, ii
S
Elevasi, 24, ii
Endokskeleton, ii Saliva, iii
Eversi, 24, ii Sarkolema, iii
Sarkoplasma, iii
F Sekum, iii
Sikondrosis, iii
Faring, ii Sinartrosis, iv
Fisura, ii Sindesmosis, iii
Fleksor, ii Sinergis, 37, iv
Fraktura, ii Sinovial, iv
Sinsitium, iv
I Skelet, iv
Supinasi, iv
Ileum, ii
T
K
Tendon, 27, ii, iv
Kartilago, ii Tetanus, 47, iv
Tonus, 26, iv
L
V
Laring, ii
Vili, iv
M
Maksila, ii
Maltosa, ii
Mandibula, 13, 14, ii

O
Origo, 26, ii
Osifikasi, 10, 11, ii
Osteon, ii
Osteosit, 5, ii
Otot, ii, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35,
36, 37, 38, 39, 40, 41, 44, 46, 47, 48, 49,
50, 56, ii, iii, iv

P
Pepton, iii
Periosteum, 7, iii
Pleura, iii

Anda mungkin juga menyukai