Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN FISIOLOGI HEWAN

“ENZIMATIS”

Nama : Nadiyah Farhah Salsabila

Nim : 20031086

Kelompok: 5

Dosen : Dr. Fitri Arsih S.si, M.pd

Asisten : 1. Audy Islami

2. Aditya Willy Putra

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu merumuskan hipotesis setelah mengamati wacana.


2. Mahasiswa mampu mengamati percernaan kabohidrat dengan saliva katak.
3. Mahasiswa mampu mengamati pencernaan protein oleh sekret pancreas katak.
4. Mahasiswa mampu mengamati pencernaan lemak oleh secret pancreas,
empedu, dan duodenum katak.
5. Mahasiswa mampu mengintepretasi data berdasarkan hasil pengamatan.
6. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk
gambar.

B. WAKTU dan TEMPAT


Hari : Kamis
Pukul : 09:41 – 12:20
Tempat : Laboratorium Fisiologi Hewan

C. DASAR TEORI

Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh


sel.Enzimsangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme
dikatalis oleh enzim. Jikatidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka
reaksi metabolisme sel akan terhambathingga pertumbuhan sel juga terganggu
(Poedjiadi, 2006).
Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi di
dalamsel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 10 8
sampai 10 11 kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan
tanpa katalis. Jadi, enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien,
disamping itu mempunyai derajat kekhasan yang tinggi.
Seperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat menurunkan ener
g i a k t i v a s i s u a t u r e a k s i kimia. Reaksi kimia ada yang membutuhkan
energi (reaksi endergonik) dan ada pula yang menghasilkan energi atau
mengeluarkan energi (eksergonik) (Sumarlin, 2013).
Ptyalin merupakan protein yang berada di dalam air liur. Ptyalin dapat membantu
proses pencernaan makanan dengan memecah pati menjadi potongan-potongan
gula yang larut air.E n z i m p t y a l i n m e r u p a k a n n a m a l a i n d a r i a m y l a s e
y a n g h a n y a d i t e m u k a n d a l a m a i r l i u r manusia. Zat ini dikenal lebih akrab
sebagai amylase saliva (Anonimous,2010).
Enzim ptyalin dalam saliva merupakan suatu enzim amylase yang
b e r f u n g s i u n t u k memecah molekul amilum menjadi maltose dengan proses
hidrolisis. Enzim ptyalin bekerja secara optimal pada pH 6,8. Di samping karena
musin adalah suatu zat yang kental dan licin,maka saliva mempunyai fungsi
membasahi makanan dan sebagai pelumas yang memudahkanatau memperlancar
proses menelan makanan. Enzim ptyalin mulai tidak aktif pada pH
4,0,karena setelah makanan ditelan dan masuk ke dalam lambung, proses
hidrolisis oleh enzim ptyalin tidak berjalan lebih lama lagi. Dalam lambung
cairan ini hanya dapat bertahan selama 15-30 menit, karena cairan dalam lambung
bersifat sangat asam yaitu mempunyai pH antara 1 , 6 - 2 , 6 .
Rangsangan yang menyebabkan pengeluaran saliva dari kalenjer saliva adalah
pikiran tentang makanan yang disenangi, adanya bau makanan yang sedap atau meli
hat makanan yang diharapkan sehingga menimbulkan selera (Poedjiadi, 2006).

Pada mulanya enzim dianggap hanya terdiri dari protein dan memang
ada enzim yang ternyata hanya tersusun dari protein saja, misalnya pepsin
dan tripsin tetapi ada juga enzim-enzim yang selain protein juga memerlukan
komponen selain protein. Komponen selain protein pada enzim dinamakan
kofaktor. Koenzim dapat merupakan ion logam atau metal atau molekul
organik yang dinamakan koenzim. Gabungan antara bagian protein enzim dan
kofaktor dinamakan holoenzim (Arsih, 2012).
D. ALAT dan BAHAN

Alat : Petridish, Beaker glass 544 ml, Pipet, Disetting set, dan Pipa Kapiler,

Water Bath, Termometer, Pipet tetes, Alat Bedah, Papan Bedah,

Lumpang alu, Penjepit tabung reaksi.

Bahan : Katak 3 ekor, Jeruk nipis 1 buah, 1 Sachet dancow bubuk putih,

Tepung Beras 250 gram/kelas, Sunlight, Benedict, Biuret, NaOH,

CuSO4.

E. CARA KERJA
 Kegiatan 1. Pencernaan Karbohidrat dengan Saliva

Buatlah larutan Benedict dengan bahan-bahan berikut.

Na Citrat Kristal : 173 gr


NaCO3 : 100 gr
Kedua zat tersebut dilarutkan dalam 800 ml aquades, disaring dan ditambahkan Cu(SO4)2
sebanyak 17,3 gr dalam 100 ml air yang telah disaring. Jadikan volume sampai 1 liter.

Kunyah cracker/kapas sehingga saliva keluar sebanyak-banyaknya Kemudian tuangkan


pada corong gelas

Tuangkan air panas 40 derajat celcius kira-kira 2 cc dan saring filtratnya. Isikan kedalm
tabung reaksi. Masing-masing diujikan karbohidrat dengan JKJ dan larutan benedict.
Isikan larutan aluminium 1% sebanyak 5 tetes di kedua tabung yang telah berisi filtrate
saliva tersebut. Sebagai kontrol isikan larutan amilum tanpa filtrat saliva, kemudian diberi
tanda atau titik.

Panaskan dengan pembakar spiritus atau water bath

Lakukan uji berturut-turut 0, 5, 10 (menit). Catat Hasilnya.

 Kegiatan 2. Pencernaan Protein Oleh Sekret Pankreas

Isikan 3 tabung reaksi masing-masing 3 cc Larutan susu sapi Kemudian beri tanda atau
label.

Tabung reaksi 1 dan 2 ditambahkan bubuk pancreas sedikit

Tambahkan ketiga tabung tersebut, masing-masing 1 cc NaOH 40% dan tambahkan 3-5
tetes CuSO4 0,5%

Masukkan tabung percobaan itu kedalam water bath yang suhunya kira- kira 37 derajat
celcius.

Amati dan catat perubahan warna dalam tabung percobaan


Kegiatan 3. Pencernaan lemak oleh secret pankreas, empedu, lambung, dan

Duodenum katak.

Bedahlah katak, kemudian ambil pankreas, lambung, dan Duodenum.

Isikan 3 cc minyak kelapa kedalam 4 buah tabung reaksi.

Buatlah sedikit laarutan dari masing-masing cacahan pankreas, lambung, duodenum, dan
cairan empedu

Tambahkan beberapa tetes masing-masing larutan empedu, pankreas, lambung, duodenum


kedalam tabung percobaan yang berisi minyak kelapa tadi.

1) Tabung reaksi + Minyak Kelapa + Larutan Pankreas


2) Tabung reaksi + Minyak Kelapa + Larutan Lambung
3) Tabung reaksi + Minyak Kelapa + Larutan Duodenum
4) Tabung reaksi + Minyak Kelapa + Larutan Empedu

Beri Label Keempat Tabung Tersebut.

Isikan kedalam tabung masing-masing tabung 5 tetes Na2CO3 2% catat warna yang
terjadi. Tambahkan 10 tetes phenol red, biarkan dan catat waktu dan warna yang terlihat!
Isikan kedalam tabung masing-masing tabung 5 tetes Na2CO3 2% catat warna yang
terjadi. Tambahkan 10 tetes phenol red, biarkan dan catat waktu dan warna yang terlihat!

Masukkan semua tabung tersebut kedalam water bath dengan suhu kurang lebih 37
derajat celcius.

Apakah terdapat perbedaan setiap tabung?

F. HASIL PENGAMATAN

Tabung Pencernaan Pencernaan Pencernaan Lemak


Reaksi karbohidraat Protein
Awal Akhir Awal Akhir
Tabung 1 Biru Muda Merata Hijau Coklat Pink Pink Pekat
Lunak Muda Terang (endapan
(Endapan) (endapan bertambah)
sedikit)
Tabung 2 Biru Muda ada Kuning Putih Kuning Kuning
(Endapan) Lunak Pekat Pucat Pekat
(endapan) (endapat (endapat
sedikit) bertambah)
Tabung 3 Biru Muda Merata Ungu Coklat Jingga Oren Muda
(after) Pekat Muda
Biru Muda ada (Endapan)
Endapan
(before)
[Ada Sedikit
Endapan]
Tabung 4 - - - Merah Pink
Pekat Keorenan
Bata (endapan)
(endapat)

Hasil yang Seharusnya

Tabung Pencernaan Pencernaan Protein Pencernaan Lemak


Reaksi karbohidraat Awal Akhir Awal Akhir
Tabung 1 Biru Muda Hijau Ungu Pink Merah Pekat
Merata Lunak Lembayung Terang (endapan
Muda (endapan bertambah)
sedikit)
Tabung 2 Biru Muda Kuning Ungu Kuning Merah
(endapan) Lunak Lembayung Pucat (Kurang
Pekat (endapat Pekat)
(endapan sedikit)
sedikit)
Tabung 3 Biru Muda Ungu Ungu Jingga Merah
Merata (after) Pekat Lembayung (Kurang
Biru Muda ada Pekat Pekat)
Endapan (Endapan
(before) banyak)
[Ada Sedikit
Endapan]
Tabung 4 - - - - Merah Pekat
(endapan)
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada kegiatan
pertama yakni pada pencernaan karbohidrat dengan saliva, pada tabung reaksi 1 hasil
warna yang didapatkan adalah warna biru muda merah merata (amilum+benedict 5
tetes), pada tabung reaksi 2 hasil warna yang didapatkan adalah endapan biru muda
(Amilum+benedict+saliva), pada tabung reaksi 3 hasil warna didapatkan adalah biru
muda merata dengan terdapat endapan di dalamnya.

Pada kegiatan kedua yakni pencernaan protein pada sekret pankreas, pada tabung
reaksi 1 hasil awal warna yang didapatkan adalah hijau muda dan hasil akhirnya
berwarna coklat muda yang terdapat endapan di dalamnya, pada tabung reaksi 2
untuk hasil awal warna yang didapatkan adalah kuning muda dan hasil akhirnya
berwarna putih pekat dengan terdapat endapan di dalamnya, pada tabung 3 hasil
awal warna yang didapatkan adalah ungu pekat dan hasil akhirnya berwarna coklat
muda dengan terdapat endapan di dalamnya.

Pada kegiatan ketigaa yakni pencernaan lemak pada sekret pankreas, empedu,
lambung, dan duodenum katak, pada tabung reaksi 1 hasil awal warna yang
didapatkan adalah pink terang dengan sedikit endapan dan untuk hasil akhir warna
yang didapatkan adalah pink pekat dengan bertambahnya endapan, pada tabung
reaksi 2 hasil awal yang didapatkan adalah kuning pucat dengan sedikit endapan
dan hasil akhir warna yang didapatlkan adalah kuning pekat dengan endapan yang
bertambah, pada tabung 3 hasil awal warna yang didapatkan adalah jingg dan hasil
akhirnya berwarna oren muda, pada tabung 4 hasil awal warna yang didapatkan
adalah merah pekat dengan endapan sehingga warnanya seperti merrah bata dan
hasil akhirnya adalah pink keorenan yang terdapat endapan di dalamnya.

Dari hasil pengamatan yang seharusnya, pada kegiatan pertama di tabung reaksi 1
warna yang dihasilkan adalah ungu lembayung, untuk tabung reaksi 2 warna yang
dihasilkan adalah biru muda endapan (+) dan untuk tabung reaksi 3 warna yang
dihasilkan adalah merah bata (++).
Pada kegiatan kedua, pada tabung reaksi 1 warna yang dihasilkan adalah ungu
lembayung, untuk tabung reaksi 2 warna yang dihasilkan adalah ungu lembayung
pekat dengan endapan (+), dan pada tabung reaksi 3 warna yang dihasilkan adalah
ungu lembayung pekat dengan endapan (++).

Pada kegiatan ketiga, pada tabung reaksi 1 warna yang dihasilkan adalah merah
pekat (+), untuk tabung 2 warna yang dihasilkan adalah merah pekat (-), untuk
tabung 3 warna yang dihasilkan adalah merah pekat (-), dan untuk tabung reaksi 4
warna yang dihasilkan adalah merah pekat (-).

Perbedaan hasil pengamatan yang didapatkan kemungkinan pada pengamatan yang


telah dilakukan mengalami kegagalan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
 Pada kegiatan pertama, faktor yang mungkin dapat dicurigai adalah pada saat
pemanasan 10 menit dalam waterbath yang seharusnya hasil warna yang
didapatkan adalah orange atau merah bata tetapi pada praktikum kali ini tidak
didapati perubahan kepekatan warnanya. Hal ini dikarenakan panas atau suhu
yang dihasilkan oleh waterbath kurang, waktu yang digunakan tidak cukup,
adanya perbedaan signifikan pada volume saliva dan benedict, serta amilum.
 Pada kegiatan kedua, faktor yang mungkin dapat dicurigai adalah pada saat
meneteskan larutan seperti susu tidak pas atau volume tiap perlakuan berbeda,
suhu yang dihasilkan oleh waterbath suhu dan panasnya nya mungkin kurang
sehingga tidak menghasilkan warna ungu yang menandakan adanya protein.
 Pada kegiatan ketiga, faktor yang mungkin yang dapat dicurigai adalah pada
saat meneteskan larutan terdapat perbedaan volume sehingga warna merah
yang dihasilkan tidak terlalu spesifik terhadap hasil pengamatan yang
seharusnya..
H. KESIMPULAN
1. Enzim merupakan senyawa protein yang dapat mengkatalisis seluruh reaksi
kimia dalam sistem biologis.
2. Benedict adalah larutan yang digunakan untuk uji karbohidrat
3. Biuret adalah larutan yang digunakan untuk uji protein
4. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah :
a. Suhu
b. pH
c. konsentrasi enzim
d. konsentrasi substrat
e. inhibitor dan activator
5. Pada saliva (air liur) terdapat enzim amilase/ptialin yang berfungsi mengubah
amilum(zat tepung) menjadi glukosa (maltosa). Pada praktikum kali ini hal
tersebut ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru dan endapan
merah bata.
6. Pada pankreas terdapat enzim protease yang berfungsi mengubah protein
menjadi asam amino. Pada praktikum kali ini hal tersebut ditandai dengan
adanya perubahan warna menjadi ungu lembayung pekat dan terdapat endapan.
7. Pada lambung dan duodenum terdapat enzim lipase yang berfungsi mengubah
lemak menjadi asam lemak. Pada praktikum kali ini hal tersebut ditandai dengan
adanya perubahan warna menjadi merah pekat.
I. DAFTAR PUSTAKA

Arsih, Fitri. 2012. Buku Ajar Fisiologi Hewan. Padang: Universitas Negeri
Padang.

Poedjiadi, Anna. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia PRESS.


2006

Santoso, Putra. 2009. Buku Ajar Fisiologi Hewan. Padang: FMIPA Universitas
Andalas.

Http://jurnalnasional.ump.ac.id.(intek.php/SAINTEK/article/download/8536/pdf.

https://ojs.uhud.ac.id/index-php/jvet/article/download/12357/1568

Anda mungkin juga menyukai