Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

SPESIES ANURA DI PULAU PAPUA

Dosen Pengampu:
Bagus Priambodo, S.Si., M.Si., M.Sc. dan Farid Akhsani, S.Si., M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 6/ Offering I/ Tahun 2019
1. Dipta Septya Rena N. (190342621306)
2. Yulia Dewi Wulandari (190342821201)
3. Yusniar Zurroh Asfiniyah (190342621266)

Laboratorium Struktur Perkembangan dan Taksonomi Hewan


Jurusan Biologi, Program Studi Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang
2020
HASIL STUDI LITERATUR

No. Klasifikasi dan gambar Habitat Morfologi Suara


1. Aphantophryne parkeri Aphantophryne parkeri Jantan dewasa berukuran sekitar -
adalah spesies katak endemik 23–24 mm (0,91–0,94 inci) dan
di pantai utara New Guinea betina dewasa 26–29 mm (1,02–
dan hanya diketahui dari 1,14 inci). Kepalanya relatif
Matapan (atau Matapau) dan sempit. Moncongnya bulat
Pegunungan Bewani di tumpul, mendekati batang, dalam
Provinsi Sepik Barat, Papua tampilan punggung, dan profil
Nugini, dan dari Sentani di vertikal. Canthus rostralis
Provinsi Papua, Nugini Barat berbentuk bulat. Timpanum agak
Sumber : www.medianauka.pl (Indonesia) (Frost, 2018). berbeda hingga tidak jelas. Jari
Aphantophryne parkeri hidup tangan dan kaki memiliki cakram
Kingdom : Animalia di hutan dan rawa sagu pada terminal yang berkembang
Phylum : Chordata ketinggian 90–300 m (300– dengan baik. Dorsum berwarna
Class : Amphibia 980 kaki) di atas permukaan coklat muda dan memiliki bintik-
Order : Anura laut (Price, D. & Zweifel, R., bintik kecil yang lebih gelap. Ada
Family : Microhylidae 2004). bintik-bintik putih kecil yang
Subfamily : Asterophryinae melimpah di seluruh permukaan
Genus : Aphantophryne punggung dan lateral serta
Species : Aphantophryne tungkai. Irisnya berwarna coklat
parkeri tua (Zweifel dkk, 2003).

2. Sphenophryne cornuta Pencatatan di sebagian besar Jantan dewasa berukuran 28-37 -


New Guinea, dari mm (1,1–1,5 in) dan betina 29–42
Semenanjung Vogelkop mm (1,1–1,7 in) pada panjang
(Papua, Indonesia) hingga moncong-ventilasi. Setiap
sekitar Part Moresby (Papua kelopak mata memiliki
Nugini) di pantai selatan dan tuberkulum runcing kecil tapi
hingga Pegunungan Adelbert berbeda, membuat spesies ini
di jajaran pantai utara. mudah dikenali.
Sphenophryne cornuta Jari-jari memiliki cakram yang
mendiami hutan hujan tropis membesar lebih besar dari pada
Sumber : ecologyasia.com pada ketinggian di bawah jari kaki. Daerah loreal datar dan
1.500 m (4.900 kaki). Ia vertikal, berbeda dari permukaan
Kingdom : Animalia bersembunyi di serasah daun atas datar dari moncong runcing
Phylum : Chordata dan di bawah batang kayu di (Zweifel, 2000). Sphenophryne
Class : Amphibia siang hari, dan panggilan dari cornuta berkembang biak melalui
Order : Anura semak-semak dan pancang di perkembangan langsung, dan
Family : Microhylidae tumbuhan bawah pada jantan menggendong bayinya di
Subfamily : Asterophryinae malam hari. Ia juga hidup di punggungnya (Richards dkk,
Genus : Sphenophryne habitat yang terganggu 2004).
Species : Sphenophryne termasuk kebun dan hutan
cornuta
yang rusak (Richards dkk,
2004).
3. Litoria pinocchio Di daerah pegunungan dan Katak ini berwarna hijau, coklat -
pedalaman hutan. Ditemukan dan kuning. Katak jantan
pertama kali di pulau New memiliki titik di ujung hidungnya.
Guinea tepatnya ia hidup di Intinya bisa menjadi lebih besar
Pegunungan Foja di atau lebih kecil pada waktu yang
Indonesia Günther dkk, berbeda, tetapi para ilmuwan
2019). tidak tahu persis mengapa.
Ilmuwan melihat bahwa titik di
hidung katak jantan menjadi lebih
Sumber : iflscience.com besar saat katak jantan bernyanyi,
jadi mereka pikir itu mungkin
Kingdom : Animalia bagian dari mengesankan katak
Phylum : Chordata betina. Ilmuwan lain berpendapat
Class : Amphibia bahwa katak Pinokio lebih mudah
Order : Anura mengenali katak Pinokio lainnya
Family : Pelodryadidae dan membedakannya dari katak
Genus : Litoria lain yang terlihat mirip dan hidup
Species : Litoria pinocchio di tempat yang sama. Katak
Pinokio jantan mengembang
hidungnya saat bersuara, dan
ukuran hidungnya mengecil saat
katak tenang dan diam (Meilan
Solly, 2019).
4. Litoria infrafrenata Tersebar di wilayah New Panjang katak mencapai 11–14
Guinea, mulai dari Indonesia cm (4,3–5,5 inci). Ukuran betina
Litoria infrafrenata.aac
timur , melalui daratan New lebih besar dari jantan, dan
Guinea, hingga Bismarck dan memiliki kulit lebih tebal Litoria infrafrenata
Kepulauan Admiralty di sehubungan dengan perbedaan
utara. Ia hidup di hutan hujan ukuran tubuh (James, 2019).
, daerah budidaya, dan sekitar Permukaan punggungnya
rumah di daerah pantai, dan biasanya berwarna hijau cerah,
terbatas pada daerah di meskipun warnanya berubah
bawah ketinggian 1200 m. tergantung pada suhu dan latar
Sumber : biologi.lipi.go.id
Litoria infrafrenata belakang, dan bisa menjadi
umumnya bersuara sangat cokelat. Bibir bawah memiliki
Kingdom : Animalia
gaduh (jantan), dan garis putih yang khas yang
Phylum : Chordata
mengumpul pada lahan berlanjut ke bahu. Garis-garis
Class : Amphibia
berhutan, pemukiman dan putih pada ujung kaki bagian
Order : Anura
atau bantaran sungai dimana bawah dapat berubah menjadi
Family : Hylidae
terdapat genangan air, merah muda pada pejantan yang
Genus : Litoris
kubangan, kolam-kolam di sedang berkembang biak. Katak
Species : Litoria infrafrenata
pinggir jalan pada pohon berbibir putih memiliki
pemukiman. bantalan jari kaki yang besar,
yang membantunya memanjat.
Jari-jari kaki sepenuhnya
berselaput, dan tangan sebagian
berselaput (Vanburen dkk, 2019).
5. Litoria amboinensis Alamnya habitat yang Jenis katak ini bisa mencapai
subtropis atau tropis lembab ukuran panjang hingga 14 cm,
Litoria amboinensis.mp3
dataran rendah hutan , dan tersebar luas di Jayapura dan
subtropis atau tropis rawa- beberapa wilayah lainya di Papua Litoria amboinensis
rawa , rawa-rawa, air tawar (Indrayani & Karim, 2006; Karim
rawa , rawa-rawa air tawar dkk, 2011). Warna tubuh katak ini
berselang, kebun pedesaan hijau terang atau coklat
dan ditemukan pertama kali dipermukaan bagian punggung,
di New Guinea (Richards, terdapat garis putih yang jelas di
2004). bagian bibir sampai di bagian
Sumber : biologi.lipi.go.id bahu, dan juga ada garis putih di
kaki bagian belakang. Permukaan
Kingdom : Animalia ventral berwarna putih dan bagian
Phylum : Chordata samping tubuhnya biasanya tidak
Class : Amphibia halus dan terdapat granular.
Order : Anura Senyawa peptida frenatin yang
Family : Pelodryadidae diisolasi dari jenis katak ini
Subfamily : Litoriinae memiliki aktivitas antimikroba
Genus : Litoria (Raftery et al., 1996; Zhou et al.,
Species : Litoria amboinensis 2005), sedangkan Brinkworth et
al., (2003) melaporkan peptida
frenatin-3 (tersusun atas 22 asam
amino) yang diisolasi dari katak
L. infrafrenata memiliki aktivitas
antimikroba dan antikanker.
6. Platymantis papuensis Platymantis papuensis adalah Platymantis papuensis memiliki
spesies katak dalam Ranidae warna tubuh berwarna coklat dan
platymantis papuensis.aac
family. Ditemukan di terdapat sedikit bintik-bintik
Indonesia dan Papua Nugini. berwarna hitam. Bentuk mata
Habitat alaminya yaitu besar, menonjol; iris hitam coklat,
daerah subtropis atau dataran bola mata bulat, pupil mata
rendah tropis basah hutan , vertikal berwarna hitam
subtropis atau tropis rawa- kecokelatan. Jenis ini pada saat
rawa , subtropis atau tropis dijumpai berada tepat di atas batu
lembab Montanes , air tawar dan beberapa jenis yang sama
Sumber : biologi.lipi.go.id pesisir laguna , perkebunan , juga ditemukan berada di atas
kebun pedesaan, dan bekas lantai hutan pada serasah. Pada
Kingdom : Animalia hutan yang sangat rusak siang hari, jenis ini berlidung di
Phylum : Chordata (Iskandar, 2004) dalam lubang-lubang batu, dan
Class : Amphibia juga pada lubang pohon. Di Pulau
Order : Anura Mansinam jenis ini memiliki
Family : Ranidae populasi yang sangat banyak, dan
Genus : Platymantis hampir ditemukan di setiap
Species : Platymantis tempat, bahkan di areal
papuensis pemukiman, jenis tersebut masih
ditemukan. Secara umum panjang
tubuh total mencapai 44 cm.
Genus Platymantis adalah
terestrial dan semua jenisnya
tidak tergantung pada air
(Muller, 2005). Platymantis juga
mengalami tahapan sama dengan
Microhylidae dalam reproduksi,
perkembangan langsung dari
embrio (tidak melewati tahap
berudu). Sedangkan genus Rana
memiliki habitat di daerah
sepanjang aliran sungai pada
daerah dataran rendah hingga
pada ketinggian 1.000 mdpl.
7. Bufo melanostictus Famili Bufonidae merupakan Katak jenis ini dikenal sebagai -
jenis katak yang kodok buduk atau kodok puru.
terindroduksi di Papua dan Katak dengan panjang antara 55-
Papua Nugini (Menzies, 80 mm SVL (jantan) dan betina
1976; 2006), di Papua 65-85 mm SVL (betina), memiliki
diwakili oleh Bufo sepasang kelenjar parotoid
melanostictus dan B. (kelenjar racun) yang besar
marinus. Dilaporkan untuk panjang terdapat di atas tengkuk
jenis B. melanostictus dan terdapat benjolan-benjolan
memiliki persebaran yang hitam yang tersebar di bagian atas
Sumber : Aditya Krishar Karim, 2012
terbatas di Papua yaitu tubuh. Bagian punggung
Kingdom : Animalia didaerah pesisir sekitar bervariasi warnanya antara coklat
Phylum : Chordata Manokwari (Kartikasari dkk, abu-abu gelap, kekuningan,
Class : Amphibia 2012). kemerahan, sampai kehitaman.
Order : Anura Ada pula yang dengan warna
Family : Bufonidae dasar kuning kecoklatan atau
Genus : Bufo hitam keabu-abuan. Katak ini
Species : Bufo melanostictus memiliki bintil-bintil kasar di
punggung dengan ujung
kehitaman (Iskandar, 1998).
8. Rana grisea Habitat asli dari katak jenis Katak berukuran sedang dengan -
ini yaitu di daerah hutan dan bentuk tubuh meramping, terdapat
sungai. Penyebarannya di garis kuning muda yang
kawasan Pegunungan Arfak, membatasi bagian dorsal dan
pada ketinggian ±800 m dpl samping tubuh katak, kepala
dan 1000-1400 m (1500 m runcing, tekstur tubuh halus
dpl). dengan bagian dorsal berwarna
cokelat terang, pada bagian lateral
tubuh terdapat strep hitam (corak
Sumber : Meliza Worabai, 2017 hitam melingkar), bagian ventral
tubuh berwarna kuning muda
Kingdom : Animalia
bercampur putih, tekstur kulit
Phylum : Chordata
kaki berbintik hitam dan kasar,
Class : Amphibia
terdapat strep berwarna hitam
Order : Anura
pada kedua kaki (corak hitam
Family : Ranidae
melingkar), disk terdapat pada
Genus : Rana
semua jari kaki, terdapat lipatan-
Species : Rana grisea
lipatan di kulit tubuh, arah pupil
bulat dan horizontal serta terdapat
lingkaran garis emas, khusus
katak muda dan katak jantan saat
menjelang dewasa bagian ventral
tubuh berwarna kuning terang,
berselaput pada semua jari-jari
kaki belakang, namun salah satu
jari kaki berselaput penuh
(Menzies, 1975).
9. Asterophrys turpicola Habitat katak jenis ini yaitu Katak berukuran sedang, tekstur -
di kawasan hutan, lahan tubuh kasar, bagian dorsal
terbuka/bekas kebun, dan berwarna cokelat tua kehitaman,
pohon tumbang/kayuan bentuk kepala lebar dengan
lapuk. Penyebarannya yaitu sedikit meruncing di bagian
di daerah Kepala Burung moncong, arah pupil horizontal
Papua, pada ketinggian 700- dengan mata menonjol, jari kaki
2800 m dpl. belakang bercorak oranye dan
Sumber : K. Zyskowski, 2017 tidak berselaput, disk pada jari-
jari kaki berukuran kecil, dan
Kingdom : Animalia pada bagian ventral terdapat
Phylum : Chordata bercak-bercak hitam putih.
Class : Amphibia
Order : Anura
Family : Microhylidae
Genus : Asterophrys
Species : Asterophrys turpicola

10. Rana catesbeiana R. catesbeiana Shaw, 1802 Katak ini dapat tumbuh dengan -
merupakan katak dengan panjang tubuh 9.1-15 cm,
ukuran besar, dan hidup beberapa tercatat biasa tumbuh
harus selalu dekat dengan air, sampai 20 cm. Beberapa senyawa
kolam, atau danau. yang diisolasi dari jenis katak ini
antara lain ranalexin
(C97H167N23O22S3) dan
ranateurin 1-9 yang memiliki
aktivitas antimikroba yang dapat
digunakan untuk mencegah
Sumber : www.sdherps.org infeksi yang disebabkan oleh
Staphylococcus aureus, S. aureus
Kingdom : Animalia yang resisten terhadap meticilin
Phylum : Chordata (MRSA; meticillin-resistant S.
Class : Amphibia aureus), Escherchia coli, dan
Order : Anura Candida albicans (Goraya et al.,
Family : Ranidae 1998; Vignal et al., 1998; Desbois
Genus : Rana et al., 2010). Clark et al., (1994)
Species : Rana catesbeiana melaporkan ranalexin yang
diisolasi dari jenis katak R.
catesbeiana memiliki struktur dan
aktivitas seperti antibiotik
polymyxin, yang digunakan untuk
mencegah infeksi yang
disebabkan oleh mikroba.
Ranalexin-1Ca dan ranalexin-1Cb
(Halverson et al., 2000).

No. Klasifikasi dan gambar Habitat Morfologi Suara


11 Limnonectes grunniens Habitat katak Secara umum morfologi
Limnonectes grunniens katak Limnonectes
Limnonectes grunniens.wav
dapat dijumpai pada grunniens jantan dan
aliran sungai hutan yang betina sulit dibedakan
masih alami. Biasanya karena keduanya memiliki
terdapat pada sungai- pola warna yang mirip
sungai kecil dengan lebar (coklat muda sampai
antara 1-4 m, dengan kehitaman). Karakter
kedalaman air antara 0- katak ini adalah memiliki
50 cm. gigi vomerine yang
Sumber: https://inaturalist.ca/taxa/25904- menyerupai taring di
Limnonectes bagian rahang bawah dan
jantan tidak memiliki
Kingdom : Animalia karakter seksual sekunder,
Phylum : Chordata seperti kantung suara,
Class : Amphibia nuptial pad, dan besarnya
Order : Anura otot flexor. Kelompok
Family : Dicroglossidae katak Limnonectes
Subfamily : Dicroglossinae memiliki karakter sexual
Genus : Limnonectes dimorphisme yang
Species : Limnonectes grunniens berbeda dari lainnya, yaitu
ukuran jantan lebih besar
dibandingkan ukuran
betina. Perbedaan karakter
seksual yang dapat terlihat
adalah pada jantan
memiliki gigi vomerine
yang lebih besar
dibandingkan pada betina.
12 Fejervarya cancrivora Fejervarya cancrivora Katak sawah (Fejervarya
atau yang disebut dengan cancrivora) terdiri dari
fejervarya_crancivora.wma
katak sawah, habitatnya empat bagian yaitu caput,
bisa ditemukan di daerah truncus, extremitas
persawahan. anterior dan
extremitasposterior. Caput
berbentuk segitiga  dan
memiliki beberapa organ
yaitu cavum oris, organon
visus, membrana
tymphanicus, dan nares
Sumber: https://www.ecologyasia.com externa. Cavum oris
berukuran lebar dan tidak
berada diujung kepala,
Kingdom : Animalia
tetapi sedikit ke bawah.
Phylum : Chordata
Cavum oris membelah
Class : Amphibia
secara horizontal hampir
Order : Anura
keseluruh bagian kepala.
Family : Dicroglossidae
Nares externa berukuran
Subfamily : Dicroglossinae
kecil, membrana
Genus : Limnonectes
tymphanicus berbentuk
Species : Limnonectes grunniens
cincin berwarna coklat
kehitam-hitaman. Truncus
pendek dan kompak,
memipih pada bagian
distal yaitu daerah yang
menempati vertebrae
sacrales. Lubang cloaca
terletak terminal.
Extremitas anterior
pendek tetapi bagian-
bagian dapat dikenal,
karena adanya empat buah
jari disetiap bagiannya.
Extremitas posterior lebih
panjang  dengan lima
buah jari yang disela-
selanya terdapat selaput
renang yang membantu
katak berenang.
Extremitas posterior
terdiri dari femur, crus,
dan pes. Kulit katak
dilengkapi dengan
kelenjar-kelenjar yang
menghasilkan lendir pada
epidermis dan salurannya
bermuara dipermukaan
kulit.
13 Cornufer wuenscheorum Cornufer wuenscheorum Cornufer wuenscheorum -
diketahui dari hutan adalah salah satu spesies
hujan primer pada katak dalam famili
ketinggian 900–1.150 m Ceratobatrachidae. Katak
(2.950–3.770 kaki) di jantan dewasa Cornufer
atas permukaan laut. wuenscheorum berukuran
Katak ini telah ditemukan 23–29 mm (0,9–1,1 in).
di serasah daun atau Pada bagian tubuhnya
langsung di tanah. terdapat lipatan kulit
dorso-lateral yang
berbeda; di antara mereka,
Sumber: https://inaturalist.ca
ada dua punggung dermal
vertebral yang sempit dan
Kingdom : Animalia memanjang. Baik jari
Phylum : Chordata tangan maupun kaki tidak
Class : Amphibia memiliki selaput.
Order : Anura Punggung berwarna abu-
Family : Ceratobatrachidae abu pucat coklat sampai
Subfamily : Ceratobatrachinae merah coklat sampai
Genus : Cornufer coklat tua abu-abu. Ada
Species : Cornufer wuenscheorum beberapa bintik coklat
sampai kehitaman yang
tersebar serta garis-garis
longitudinal di bawah
lipatan dorso-lateral.
Lengan atas berwarna
oker atau coklat.
Permukaan bawah
berwarna keputihan
dengan bintik abu-abu.
14 Cornufer punctatus Cornufer punctatus Cornufer punctatus -
habitatnya di hutan pada umumnya dikenal sebagai
ketinggian di bawah 600 katak tanah keriput
m (2.000 kaki), biasanya bertitik adalah salah satu
di dekat sungai. spesies katak dari famili
Ceratobatrachidae. Jantan
dewasa dapat tumbuh
hingga 51 mm (2,0 in) dan
betina dewasa hingga 79
mm (3,1 in) panjang
moncong-ventilasi. Kulit
punggung relatif halus,
Sumber: https://inaturalist.ca selain lipatan
supratimpani. Jari tangan
Kingdom : Animalia dan kaki menanggung
Phylum : Chordata cakram yang membesar
Class : Amphibia dan berlekuk. Jari-jari
Order : Anura kaki sepertiga sampai
Family : Ceratobatrachidae setengah berselaput. Pada
Subfamily : Ceratobatrachinae spesimen yang diawetkan,
Genus : Cornufer permukaan punggung
Species : Cornufer punctatus hampir berwarna coklat
tua tanpa pola. Area wajah
berwarna coklat tua dan
memiliki garis vertikal
lebar di bibir atas. Sisi
tubuh berbintik-bintik
ringan dan selangkangan
lebih banyak belang-
belang. Bercak yang jauh
lebih halus terdapat pada
permukaan posterior paha,
sedangkan sisi bawah tibia
sangat berbintik-bintik.
15 Cornufer papuensis Habitat Cornufer Cornufer papuensis -
papuensis dari hutan adalah salah satu spesies
hujan primer hingga katak dari famili
sekunder, dan kebun. Ceratobatrachidae.Nama
umum katak tanah keriput
Papua telah diciptakan
untuk spesies tersebut.
Pada katak jantan dapat
tumbuh hingga 46 mm
(1,8 in) dan betina hingga
64 mm (2,5 in) pada
panjang moncong-
ventilasi. Cornufer
Sumber: https://inaturalist.ca papuensis memiliki jari-
jari kaki yang berbentuk
anyaman basal. Dorsum
Kingdom : Animalia
memiliki banyak lipatan
Phylum : Chordata
kulit pendek. Ada tiga
Class : Amphibia
pola warna punggung:
Order : Anura
satu warna, dua garis
Family : Ceratobatrachidae
Subfamily : Ceratobatrachinae (garis dorsolateral), dan
Genus : Cornufer satu garis (garis vertebral).
Species : Cornufer papuensis

16 Cornufer paepkei Habitat Cornufer paepkei Cornufer paepkei adalah -


dari hutan hujan primer spesies amfibi dari famili
hingga sekunder, Ceratobatrachidae. Ini
memiliki reproduksi
seksual. Reproduksinya
dioecious. Cornufer
paepkei mengandalkan
asin untuk bergerak.

Sumber: amphibiaweb.org

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Order : Anura
Family : Ceratobatrachidae
Subfamily : Ceratobatrachinae
Genus : Cornufer
Species : Cornufer paepkei
17 Cornufer cryptotis Habitat alaminya adalah Seperti genus Cornufer -
hutan dataran rendah yang lainnya, Cornufer
subtropis atau tropis cryptotis memiliki ciri
lembab, taman pedesaan, tubuh dominan berwarna
dan bekas hutan yang coklat. Pada bagian
rusak. tubuhnya terdapat bintik-
bintik secara tidak merata.

Sumber: amphibiaweb.org

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Order : Anura
Family : Ceratobatrachidae
Subfamily : Ceratobatrachinae
Genus : Cornufer
Species : Cornufer cryptotis

18 Cornufer cheesmanae Cornufer cheesmanae Cornufer cheesmanae -


habitatnya berada dihutan adalah spesies terkecil dari
hujan tropis. genusnya. Pada Cornufer
cheesmanae jantan dewasa
dapat tumbuh hingga 23
mm (0,9 in) dan betina
dewasa hingga 27 mm
(1,1 in) pada panjang
moncong-ventilasi. Secara
morfologis mirip dengan
Cornufer wuenscheorum,
Sumber: amphibiaweb.org
tetapi bahkan lebih kecil.
Jari pertama lebih pendek
Kingdom : Animalia
dari yang kedua.
Phylum : Chordata
Tuberkulum metatarsal
Class : Amphibia
bagian dalam relatif lebih
Order : Anura
pendek di Cornufer
Family : Ceratobatrachidae
cheesmanae.
Subfamily : Ceratobatrachinae
Genus : Cornufer
Species : Cornufer cheesmanae

19 Choerophryne variegata Habitat Choerophryne Permukaan punggung -


variegata di daerah tipe menunjukkan campuran
lokalitas sangat basah, area putih dan coklat tua.
hutan hujan berlumut Terdapat bercak besar di
pada dedaunan antara atasnya daerah posterior
1,5–3 m di atas tanah tubuh, di paha proksimal,
pada malam hari setelah di betis distal termasuk
turun hujan. tibio-tarsal sendi dan di
pangkal cakram jari
tangan dan kaki. Sisa
daerah middorsal dan
oksiput coklat tua pekat
atau coklat kehitaman;
Sumber: researchgate.net
permukaan punggung
lainnya berpigmen
Kingdom : Animalia
bervariasi. Sebagian besar
Phylum : Chordata
permukaan perut berwarna
Class : Amphibia
coklat tua dengan bintik-
Order : Anura
bintik putih kecil. Hanya
Family : Microhylidae
daerah di dagu anterior, di
Subfamily : Asterophryinae
lengan bawah ventral,
Genus : Choerophryne
betis ventral, di tarsi
Species : Choerophryne variegata
anterior dan seterusnya
jari tangan dan kaki
kurang berpigmen
20 Asterophrys eurydactyla Asterophrys eurydactyla Asterophrys eurydactyla -
dapat ditemukan di memiliki kelopak mata
dataran rendah tropis, yang lebar, permukaan
bukit, dan hutan hujan punggung dan perut halus,
pegunungan, termasuk lipatan supratimpani
gua batu kapur. sempit membentang dari
mata ke atas lengan
bawah, serta jari-jarinya
tidak bersebelahan secara
Sumber: inaturalist.org rapat.

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Order : Anura
Family : Microhylidae
Subfamily : Asterophryinae
Genus : Asterophrys
Species : Asterophrys eurydactyla
No. Klasifikasi dan gambar Habitat Morfologi Suara

21 Litoria pygmaea Katak pohon Geelvink Tubuh berwarna coklat -


pygmeae adalah spesies muda kekunigan , kaki
katak dari keluarga panjang, pita suara besar
Pelodrydadidae yang (mrnggrmbung), tidak
ditemukan di New memiliki selaput jari, mata
Guinea (Richard, et al, besar dan terdapat warna ke-
20014) . Nama umumnya orange an di bagian mata.
mengacu pada Teluk
Geelvink (Sekaramg
Teluk Cenderawasih).
Habitat alaminya adalah
hutan dataran rendah
lembab suntropis atau
Sumber: https://www.inaturalist.org tropis, rawa air tawar,
taman pedesaan, daerah
perkotaan, serta kanal
Kingdom: Animalia
dan parit (Forst, 2013).
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Pelodryadidae
Genus : Litoria
Spesies : Litoria pygmaea
22. Oninia senglaubi Oninia senglaubi adalah Kolom vertebral -
spesies umum di diplasiocoelous, tidak ada
sepanjang jalan kota lambing sagittal pada
Kokas Pegunungan tengkorak, frontoparietalis
FakFak. Mereka bergabung, hidung lemah,
mendiami ketinggian vomero palatines adalah
antara 600 m hingga elemen berbentuk batang
1000 m. mereka hidup di kecil yang tidak memiliki
semak dan pohon. Semua ekstensi anterior, proses
katak ditemukan di kultus parasite berakhir
bawah semak belukar secara luas, permukaan
atau pohon sekitar 5-20 lateral zygomatic, ramus dari
cm di bawah permukaan squamosal tajam,
tanah (Günther et al, melengkung ke atas dan
2010) menonjol di atas ramus otic,
otic ramus dari tulang rawan
squamosal dan secara luas
melekat pada otoccipital,
puncak punggung ada di
ilium dan urostyle, semua
cakram jari tangan dan kaki
dengan alur terminal,
cakram pada jari selebar atau
lebih kecil dari falang dari
kedua dari belakang, pada
jari kaki 2, 3, dan 4 sedikit
lebih lebar dari falang kedua
Sumber: Researchget.net dari belakang dan di atasnya
ada jari kaki 1 dan 5
Kingdom: Animalia lebahrnya sama dengan
Filum : Chordata phalutung, tuberkel
Kelas : Amphibia subarticular tidak ada, mata
Ordo : Anura berukuran sedang, rasio
Family : Microhylidae diameter mata atau moncong
Genus : Oninia panjang yrostyle lebih dari
1:10, cara hidup
Spesies : Oninia senglaubi
subterrestrial (Günther et al,
2010). Bentuk kepala dan
ekstermitas sangat mirip
dengan holotupe. Warna
dasar permukaan punggung
bervariasi dari coklat muda
sampai cokelat tua dan
intensitas dan bentuk bitnik-
bintik gelap dan terang
sangat bervariasi. Sebuah
bercak pucat yang lebih
besar di tengkuk, satu atau
sekelompok bercak gelap si
atas atau di belakang insersi
lengan dan di dalam daerah
pinggang, pola bitnik-bintik
terang dan gelap ekstremitas,
dam terdapat titik cahaya di
sekitar timpanium (Günther
et al, 2010).
23. Mantophryne insignis Tiga jenis spesimen M. Spesies ini mirip dengan M. -
insignis dideteksi dengan lateralis tetapi yang
seruan mereka yang membadakan kedua spesies
dilontarkan pada malam ini adalah tubuh dari M.
hari dari tempat insignis lebih ramping, betis
bertengger, bersembunyi lebih panjang, cakram yang
setinggi 50-80 cm di blok lebih besar pada jari-jari
batu kapur, cabang kaki, dan cara memanggil
pohon, dan batang kayu (komunikasi) yang unik.
tumbang, semuanya Mereka memiliki bagian
terdapat di hutan hujan punggung tengah berwarna
dataran rendah (30-180 cokelat keemas an mencolok
mdpl) di tengah-tengah yang dibatasi oleh pita
Pulau Woodlark. Namun, dorsolateral kehitaman yang
dua dari tiga spesimen lebar. Spesies baru ini
Sumber: Researchgate.net tambahan yang diketahui di Pulau
ditemukan di Pulau Woodlark, di mana pejantan
Woodlark oleh F. Kraus memanggil dari tempat
Kingdom: Animalia
berada di sekitar 4 m di bertengger tinggi hingga 4 m
Filum : Chordata atas tanah. Spesimen di atas tanah. Spesies ini
Kelas : Amphibia ketiga memanggil dari adalah anggota paling
Ordo : Anura bawah daun di hutan aboreal dari genus yang
Family : Microhylide (Günther et al, 2016). didominasi terrestrial
Genus : Mantophryne ditemukan hingga saat ini
Spesies : Mantophryne insignis (Günther et al, 2016).
24. Nyctimystes montanus Katak ini merupakan Satu-satunya spesiemen -
katak pegunungan yang yang diketahui adalah jantan
hidup di sungai hutan dewasa yang dikoleksi oleh
hutan hujan tropis. Odoardo Beccari pada tahun
Lokalitas jenis berada 1875. Panjang moncong-
dalam Taman Nasional lubangnya adalah 62 mm.
Pegunungan Arfak timpani berukuran kecil.
(Richards, 2007) Kulit punggung halus mirip
dengan N. kuduki tetapi
memiliki moncong yang
terpotong di ujungnya.
Venasi palpebral memiliki
banyak koneksi horizontal
(sedangkan pada
Sumber: https://www.inaturalist.org Nyctimystes lain hanya
memiliki vena orientasi
vertical) ((Richards, 2007).
Kingdom: Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Pelodryadidae
Genus : Nyctimystes
Spesies : Nyctimystes montanus
25. Lechriodus melanopyga L. melanopyga Sebanyak 16 L. melanopyga -
merupakan katak kanibal dengan panjang moncong
Wokan dari famili rata-rata dan panjang
Limnodynastidae yang ventilasi 46,6 -56,0 mm
ditemukan dari Papua ditemukan oleh F.K. pada 29
Barat di Indonesia dan April hingga 2 Mei 2002 dan
Papua Nugini. Habitat 5 Oktober 2022 di Duabo
alaminya adalah hutan (Goldberg, et al, 2007).
kering subtropic atau
tropis, hutan dataran
rendah lembab subtropic
atau tropis, rawa air
tawar, dan perkebunan
(www.gbif.org)

Sumber: https://www.inaturalist.org

Kingdom: Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Limnodynastidae
Genus : Lechriodus
Spesies : Lechriodus melanopyga

26. Oreophryne oviprotector O. oviprotector memiliki Panjang moncong-urostyle -


luas distribusi di selatan pada jantan sekitar 18,0 –
Papua Nugini, dari 22,1 mm dan pada betina
Pegunungan Star di sekitar 27,1 mm. sebagian
Provinsi Barat yang besar memili tubuh
berbatasan dengan Papua kekuningan yang mencolok
Nugini Indonesia di antara mata. garis kecil
berbatasan dengan memanjang dari ujung
Kawah Kawasan moncong melalui stripe,
Pengelolaan Margasatwa mid-dorsally, dan meluas ke
Pegunungan di Selatan punggung dan berhenti di
Provinsi Chimbu pda oksiput atau anterior bagian
ketinggian antara 40 dan belakang. Hanya beberapa
100 mdpl. Spesies ini spesimen yang memiliki
dikenal dari hutan hujan garis longitudinal
tropis dan kaki bukit kekuningan di sisi tubuh.
tempat katak memanggil Pada margin bawah stripe
di malam hari dari daun terdapat tuberkel yang
di tumbuhan bawah mencolok. Pada tubuhnya
Sumber: https://www.inaturalist.org antara 2-5 meter di atas terseber bitnik-bintik
tanah (Richards, et al, kekuningan atau garis-garis
2012). pendek. Pada bagian
Kingdom: Animalia
permukaan dorsal terdapat
Filum : Chordata bitnik lumbar agak
Kelas : Amphibia kekuningan, bitnik ini
Ordo : Anura melintasi tympanum dan
Family : Microhylidae selangkangan dan daerah
Genus : Oreophryne inguinal. Warna pada bagian
Spesies : Oreophryne oviprotector ini lebih cerah. Bercak abu-
abu atau coklat juga
terdistribusi secara difus
pada semua permukaan
punggung. Pada spesies
jantan warna gelap lebih
mendominasi pada daerah
dorsolateral. Pada
permukaan ventral hanya
terdapat beberapa bitnik
cokelat tidak beraturan
(Richards, et al, 2012).
Spesies jantan menjada telur
pasangan mereka di malam
hari di bagian bawah daun
menggantung berada 30-400
cm di atas tanah yang
mencegahnya dari dehidrasi
(Richards, et al, 2012).

27. Cophixalus salawatiensis Spesies ini ditemukan di Kepala lebar, canthus -


Pulau Wigeo dan rostalis lurus dan bulat,
Batanta. Mereka wilayah loreal datar,
umumnya ditemukan di moncong menonjol pada
hutan hujan dataran profil dna tajam pada
rendah, bisanya berseru tampilan punggung, lubang
pada ketinggian 30 cm hidung mengarah ke lateral
sampai dengan 1 m di dan dekat ujung moncong,
atas permukaan tanah diameter mata horizontal
setelah hujan deras di lebih besar dari jarak mata
malam hari (Richard, naris, timpanium hampir
2015). tidak terlihat, timpanium
hampir tidak terlihat, sekitar
sepertuga dari diameter
mata, lipatan supertimpani
Sumber: https://www.inaturalist.org diekspresikan dengan lemah
dan berbentuk S, lidah
berukuran sedang, sedikit
Kingdom: Animalia melebar ke posterior dan
Filum : Chordata tidak memiliki lekukan
Kelas : Amphibia dengan margin posterior dan
Ordo : Anura tidak memiliki lekukan,
dengan margin posterior dan
Family : Microhyalidae
lateral bebas, punggungan
Genus : Cophixalus
prepharyngeal tidak
Spesies : Cophixalus salawatiensis bergerigi, celah vocal
panjang di kedua sisi lidah.
Kaki agak panjang, tidak ada
anyaman di antara jari
tangan atau kaki, cakram jari
tangan II, III, dan IV kira-
kira sama lebarnya dengan
cakram lainnya. Cakram jari
tangan I serta jari kaki I dan
V jauh ebih ekcil daripada
cakram jari tangan dan kaki
lainnya. Beberapa tuberkel
rendah berujung pucat di
bagian punggung dan betis
dan di dua bagian
permukaan posterior
punggung. Permukaan
punggung lateral dan ventral
halus, kecuali lipatan gular
di antara penyisipan tungkai
(Richard, 2015).

28. Cophixalus rajampatensis Spesies ini ditemukan di Kepala lebih lebar -


Pulau Wigeo dan dibandingkan panjangnya,
Batanta. Mereka canthus rostalis bulat, daerah
umumnya ditemukan di loreal datar, moncong
hutan hujan dataran menonjol pada profil dan
rendah, bisanya berseru hampir membulat pada
pada ketinggian 30 cm tampilan punggung, lubang
sampai dengan 1 m di hidung mengarah lateral,
atas permukaan tanah diameter mata horizontal
setelah hujan deras di lebih besar dari jarak
malam hari (Richard, eyenaris, annulus timpani
2015). hampir tidak terlihat,
diameter timpanium kurang
dari setengah mata, lipatan
supratimpani pendek, jarak
internarial lebih besar dari
jarak antara mata dan naris,
lidah besar, melebar ke
posterior dan lateral bebas,
lipatan prepharyngeal tidak
bergigi, celah vocal panjang
Sumber: Researchgate.net di kedua sisi lidah. Kaki
agak panjang, tidak ada
selaput di antara jari tangan
Kingdom: Animalia
atau kaki, cakram jari ketiga
Filum : Chordata lebih lebar dari cakram
Kelas : Amphibia keempat jari kaki, cakram
Ordo : Anura jari tangan II, III, IV jari
Family : Microhyalidae telunjuk jauh lebih kecil dari
Genus : Cophixalus jari lainnya, cakramnya
Spesies : Cophixalus rajampatensis hanya sedikit lebih lebar dari
phalanx kedua dari belakang
(Richards, 2015).
29. Lechriodus platyceps Habitat spesies L. Spesies ini berukuran besar -
platyceps adalah hutan, dengan tekstur tubuh kasar,
perbukitan di kaki terdapat lipatan-lipatan di
gunung, growing tanah di kulit tubuh, bentuk kepala
tebing, dan tersebar di lebar dengan moncong
Pegunungan Arfak pada tumpul (bundar), pupil
ketinggian kurang lebih tersusun seperti berlian
800 mdpl dan 1000-1400 (segilima), bagian dorsal
m. berwarna cokelat, bagian
ventral berwarna putih,
kedua kaki bergaris cokelat
tua (corak cokelat
melingkar) dengan bintik
hitam di bagian paha, jari
Sumber: https://www.inaturalist.org kaki belakang berselaput,
disk terdapat pada jari kaki
Kingdom: Animalia belakang, kedua kaki depan
Filum : Chordata tidak ber-disk namun pada
Kelas : Amphibia dua jari memiliki bentuk
Ordo : Anura pinggiran yang melebar
Family : Lymnodynastidae memanjang seperti disk dan
Genus : Lechriodus berwarna putih, khusus
Spesies: Lechriodus platyceps untuk katak betina memiliki
pelebaran pada pinggiran
kedua sisi jari pertama dan
kedua seperti disk.

30. Litoria arfakiana Habitat spesies ini di Katak ini berukuran kecil -
sungai, hutan, semak dengan bentuk tubuh
tinggi, dan alang-alang. ramping, kepala meruncing,
Penyebaran spesies ini di arah pupil horizontal, kulit
daerah Papua pada kaki berwarna cokelat muda,
ketinggian 700-2800 semua jari kaki terdapat
mdpl. disk, jari kaki belakang
berselaput, terdapat
semacam duri pada bagian
ujung tibia, tekstur tubuh
kasar dengan lipatan kulit
yang jelas di tengah dorsal,
dorsal tubuh berwarna
cokelat tua bercampur hijau
tidak beraturan, dorsal
Sumber: https://www.inaturalist.org kepala bercorak hijau yang
membentuk segitiga dari
Kingdom: Animalia bagian mata sampai bagian
Filum : Chordata ujung mulut, ventral tubuh
Kelas : Amphibia berwarna cokelat bebrintik
Ordo : Anura putih hitam, sisi lateral
tubuh berwarna cokelat
Family : Pelodryadidae
muda
Genus : Litoria
Spesies : Litoria arfakiana
DAFTAR PUSTAKA

Frost, Darrel R. (2018). "Aphantophryne parkeri (Loveridge, 1955)". Amphibian Species of


the World: an Online Reference. Version 6.0. American Museum of Natural History.

Price, D. & Zweifel, R. (2004). "Oreophryne parkeri". IUCN Red List of Threatened Species.
2004: e.T57927A11703660.
doi:10.2305/IUCN.UK.2004.RLTS.T57927A11703660.en.

Zweifel, Richard G.; Menzies, James I. & Price, David S. (2003). "Systematics of microhylid
frogs, genus Oreophryne, from the north coast region of New Guinea". American
Museum Novitates. 3415: 1–31.

Zweifel, R. G. (2000). "Partition of the Australopapuan microhylid frog genus Sphenophryne


with descriptions of new species". Bulletin of the American Museum of Natural
History. 253: 1–130.

Richards, S. & Bickford, D. (2004). "Sphenophryne cornuta". IUCN Red List of Threatened
Species. 2004: e.T58005A11712285.
Günther, Mumpuni, and Richards. (2019). Amphibian Species of the World 6.0, an Online
Reference. American Museum of Natural History.

Meilan Solly. (2019). "Meet the Newly Described Long-Nosed Pinocchio Frog".
Smithsonian.

James. (2019). Cook University, Australia: Litoria infrafrenata.

Vanburen, Collin S.; Norman, David B.; Fröbisch, Nadia B. (2019). Examining the
relationship between sexual dimorphism in skin anatomy and body size in the white-
lipped treefrog, Litoria infrafrenata (Anura: Hylidae). Zoological Journal of the
Linnean Society. 186 (2): 491–500. doi:10.1093/zoolinnean/zly070.

Richards, S. Günther, R. (2004). "Litoria amboinensis". The IUCN Red List of Threatened
Species. IUCN. 2004: e.T55706A11352844.
doi:10.2305/IUCN.UK.2004.RLTS.T55706A11352844.en.

Iskandar, D., Mumpuni & Richards, S. 2004. Platymantis papuensis. 2006 IUCN Red List of
Threatened Species.

Indrayani, E. & A.K. Karim. 2006. Keragaman amphibi dan reptil di kawasan hutan kampus
Universitas Cenderawasih, Waena, Papua. Prosiding Seminar Nasional Konservasi
Biodiversitas Sebagai Penunjang Pembangunan yang Berkelanjutan. 16 September
2006, Universitas Soedirman, Purwokerto.

Raftery, M.J., R.J. Waugh, J.H. Bowie, J.C. Wallace & M.J. Tyler. 1996. The structures of
the frenatin peptides from the skin secretion of the giant tree frog Litoria
infrafrenata. J Pept Sci. 2:117-124.

Kartikasari, S.N., A.J. Marshall & B.M. Beehler. (Eds). 2012. Ekologi Papua. Seri Ekologi
Indonesia Jilid VI. Yayasan Obor Indonesia dan Conservation International. Jakarta.

Muller K. 2005. Keanekaragaman hayati papua. Wanggai. F, A. Sumule (editor);


Penerjemah Ismoyo F, Kilmaskossu, A, Lumatauw, S, Nainggolan, N,
Kilmaskossu M.St.E, Prawardani, S. Universitas Negeri Papua. Manokwari.

Menzies JI. 1975. Handbook of common New Guinea frogs. Ecology Institute, Wau, PNG.

Pujaningsih, R. I. 2007. Kodok Lembu. Yogyakarta: Kanisius.

Yudha, D. S. 2015. Keanekaragaman Spesies Amfibi Dan Reptil Di Kawasan Suaka


Margasatwa Sermodaerah Istimewa YOGYAKARTA. Semarang: UNNES 38(1), 7-
12

Günther, R. & Richards, S. J. 2017.Three new species of the microhylid frog genus
Choerophryne (Amphibia, Anura, Microhylidae) from Papua New Guinea.
Zoosystematics and Evolution, 93: 265– 279. https://doi. 10.3897/zse.93.11576.

Iannella, A., Oliver, P. & Richards, S. J. 2015. Two new species of Choerophryne (Anura,
Microhylidae) from the northern versant of Papua New Guinea’s central cordillera.
Zootaxa, 4058: 332–340. https://doi. org/10.11646/zootaxa.4058.3.2.

Iannella, A., Richards, S. J. & Oliver, P. 2014. A new species of Choerophryne (Anura,
Microhylidae) from the central cordillera of Papua New Guinea. Zootaxa, 3753:
483–493. https://doi.org/ 10.11646/zootaxa.3753.5.6.

Günther, Rainer, B. Stelbrink & Thomas von Rintelin. 2010. Oninia senglaubi, another new
genus and species of frog (Amphibia, Anura, Mircrohylidae) from New Guinea.
Zoosyst, 86 (2), 245-256. DOI: 10.1002/zpps.201000007.

Günther, Rainer & Stephen Richards. 2016. Description of Striking new Mantophryne
species (Amphibia , Anura, Microhylidae) from Woodlark Island, Papua New
Guinea. Zoosyst, 92(1), 111-118. DOI: 10.3897/zse.92.7629.
Günther, Rainer, et al. 2012. A New Egg-Guarding species of Oreophryne (Amphibia, Anura,
Microhylidae) from Southern Papua New Guinea. Zoosyst, 88(2), 223-230. DOI:
10.1002/zoos.201200019.
Richards, Stephen J. 2015. Two New Species of the Genus Cophixalus from the Raja Ampat
Islands west of New Guinea (Amphibi, Anura, Microhyalidae). Zoosystematic and
Evolution. Dari https://www.researchgate.net, pada 19 November 2020.

Richards, Stephen et al. 2007. First Reporting of Gastrointestinal Helminths from the Wokan
Cannibal Frog, Lechriodus melanopyga (Amphibia: Limnodynastidae) from Papua
New Guinea. Pacific Science, 61(3), 429-432.

Anda mungkin juga menyukai