NIM : T20188088
Kelas : Biologi 3
B. Tinjauan Teori
Faktor klimatik merupakan faktor iklim yang meliputi suhu, sinar matahari,
kelembapan, angin, dan curah hujan. Faktor edafik atau tanahmerupakan media utama
khususnya bagi pertumbuhan jenis vegetasi. Kebutuhan-kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan vegetasi, seperti mineral (unsur hara), kebutuhan
bahan organik (humus), air, dan udara keberadaannya disediakan oleh tanah,
sedangkan faktor fisiografi memengaruhi kehidupan makhluk hidup meliputi
ketinggian tempat dan bentuk lahan. Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap
perubahan suhu udara.
Untuk mengetahui pengaruh dari ketiga faktor tersebut maka penggunaan alat
sangatlah penting berkenaan dengan tingkat akurasi pengukuran ketiga faktor. Dilihat
dari penggunaannya alat yang biasa digunakan ada yang bersifat manual,ada pula
yang bersifat digital. Alat yang bersifat manual biasanya memiliki teknik penggunaan
yang cukup bertahan bila dibandingkan dengan alat yang bersifat digital. Walaupun
begitu, alat yang bersifat digital juga memiliki beberapa kelemahan seperti sensitivitas
tinggi sehingga pengguanaannya harus dilakukansecara hati-hati dan secara ekonomis
lebih mahal dari alat yang bersifat manual.
Pengetahuan mengenai fungsi, spesifikasi, cara kerja, serta prinsip kerja alat
merupakan hal yang wajib diketahui mengingat peran alat yang sangat fundamental
dalam kegiatan praktikum ekologi. Selain itu, pengetahuan wajib dimiliki oleh
masing-masing ekolog agar alat tidak mudah rusak mengingat peralatan ekologi
memiliki harga yang kebanyakan tidak murah.
C. Alat
a. Termometer Ruang
b. Hygrometer
c. Evaporimeter Panci Terbuka
d. Secchi disk
e. Soil Tester
f. Kompas
g. Light Trap Set
h. Pit Fall Trap
i. Perangkap Jaring (Sweep Net)
j. Mikroskop Elektron
k. SPSS
l. Molecular Evolutionary Genetics Analysis (MEGA)
D. Metode
Alat untuk mengukur suhu udara, seperti : Termometer, Termograf, dsb (boleh
ditambah jika ada yang lain).
Alat untuk mengukur kelembaban udara, seperti : Psichrometer (boleh
ditambah jika ada yang lain).
Alat untuk mengukur penguapan air, seperti : Evaporimeter Piche (boleh
ditambah jika ada yang lain).
Alat untuk mengukur kekeruhan air, seperti : Keping Secchi/Secchi disk
(boleh ditambah jika ada yang lain).
Alat untuk mengukur pH dan kelembapan tanah, seperti : Soil Tester (boleh
ditambah jika ada yang lain).
Alat untuk menentukan arah mata angin, seperti : Kompas (boleh ditambah
jika ada yang lain).
Alat untuk menangkap sample serangga malam terbang, seperti : Light Trap
Set (boleh ditambah jika ada yang lain).
Alat untuk menangkap serangga tanah, seperti : Pit Fall Trap Set (boleh
ditambah jika ada yang lain).
Alat untuk menangkap serangga terbang, seperti : Swing net (boleh ditambah
jika ada yang lain).
Alat untuk melihat sampel mikro, seperti : Mikroskop (boleh ditambah jika
ada yang lain).
Aplikasi perangkat lunak untuk menganalisis data penelitian ekologi, seperti :
SPSS, PRIMER, PC-ORD, ENVI (boleh ditambah jika ada yang lain).
Aplikasi perangkat lunak untuk menganalisis data penelitian ekologi berbasis
molekular, seperti : MEGA, Basic Local Alignment Search Tool (BLAST),
sequence scanner, (boleh ditambah jika ada yang lain).
E. Hasil & Pembahasan
Pengertian Merupakan alat ukur suhu udara pada suatu ruangan dan
biasanya diletakkan pada dinding. Prinsip kerjanya tak jauh
berbeda dengan termometer lainnya, karena juga menggunakan
air raksa. Perbedaannya hanyalah terdapat pada skala dari
termometer ini, yaitu berkisar antara suhu -50°C sampai 50°C
(Agung P., 2016).
Fungsi - Dipergunakan untuk mengukur suhu di dalam ruangan
- Dipergunakan untuk laboratorium-laboratorium percobaan
yang membutuhkan kestabilan suhu ruangan
- Dipergunakan untuk mesin penetas yang mau tidak mau
membutuhkan suhu ruangan yang stabil
(Prasko, 2017)
Kelebihan - Hasil pengukuran teliti karena air raksa tidak membasahi
dinding kaca.
- Pada termometer air raksa dengan mudah kita melihat
hasilnya karena mengkilat.
- Air raksa mudah menyerap panas sehingga termometer air
raksa bisa dengan cepat untuk mengukur suhu benda.
- Perubahan volume ada air raksa secara teratur.
- Titik beku air raksa -40°C dan titik didihnya 360°C. Jadi
termometer tersebut bisa digunakan untuk mengukur suhu
pada rentang tersebut (Pak Mono, 2016)
Kekurangan - Harga air raksa lumayan mahal sehingga harga termometer
air raksa pun lebih mahal dibandingkan termometer
alkohol.
- Termometer air raksa tidak bisa digunakan untuk mengukur
suhu dibawah -40°C
- Air raksa tergolong sebagai zat yang beracun, apabila
termometer pecah perlu hati-hati jangan sampai terkena
kulit (Pak Mono, 2016).
Cara penggunaan - Bila zat cair didalam tandon dikenai panas, maka zat cair
tersebut akan memuai.
- Karena zat cair dalam tandon tersebut memuai, maka zat
cair tersebut masuk ke celah pipa kapiler.
- Selanjutnya, suhu tersebut berhenti pada celah tertentu. Dan
dari skala tersebut maka dapat dibaca skala suhu dari benda
atau zat tersebut.
- Secara umum prinsip kerja termometer dapat dipengaruhi
oleh 2 hal yaitu perubahan suhu benda atau zat, dan juga
voluem dari zat atau benda yang akan diukur.
(Agung P, 2016).
https://www.youtube.com/watch?v=NY7v5rdqCIc
Cara menganalisis
Titik tetap atas mengacu pada titik didih air, dimana setiap
termometer mempunyai nilai yang berbeda. Pada skala Celcius
(°C) titik didih air ditetapkan pada skala 100.
Pada Fahrenheit (°F), Kelvin (°K), Reamur (°R), dan Rankine
(°Ra) berturut-turut titik didih air ditetapkan pada skala 212.
373,15. 80. dan 671,67.
Adapun titik tetap bawah ditetapkan berdasarkan titik beku air
dimana Celcius, Fahernheit, Kelvin, Reamur, dan Rankine
berturut-turut titik beku air ditetapkan pada skala 0, 32,
273.25, 0 dan 491.67.
Skala antara titik tetap atas dan titik tetap bawah merupakan
interpolasi antara kedua titik tetap tersebut.
Rumus Konversi Suhu :
- Konversi Suhu Celcius (C)
1. Rumus konversi suhu Celcius ke Fahrenheit :
°F = (9/5) x °C + 32
2. Rumus konversi suhu Celcius ke Kelvin :
K = °C + 273,15
3. Rumus konversi suhu Celcius ke Reamur :
°R = (4/5) °C
4. Rumus konversi suhu Celcius ke Rankine :
°Ra = (°C +273,15) x 9/5
- Konversi Suhu Fahrenheit (F)
1. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Celcius :
°C = (°F – 32) x 5/9
2. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Kelvin :
K = (°F + 459,67) x 5/9
3. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Reamur :
°R = 4/9 (F – 32)
4. Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Rankine :
°Ra = °F + 459,67
- Konversi Suhu Kelvin (K)
1. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Celcius :
°C = K – 273,15
2. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Fahrenheit :
°F = (K x 9/5) – 459,67
3. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Reamur :
°R = 4/5 (K – 273)
4. Rumus konversi suhu dari Kelvin ke Rankine :
°Ra = K x 9/5
- Konversi Suhu Reamur (R)
1. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Celcius :
°C = °R / 0,8
2. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Fahrenheit :
°F = (°R x 2,25) + 32
3. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Kelvin :
K = (°R / 0,8) + 273,15
4. Rumus konversi suhu dari Reamur ke Rankine :
°Ra = (°R x 2,25) + 491,67
- Konversi Suhu Rankine (Ra)
1. Rumus konversi suhu dari Rankine ke Celcius :
°C = (°Ra – 491,67) x 5/9
2. Rumus konversi suhu dari Rankine ke Fahrenheit :
°F = °Ra – 459,67
3. Rumus konversi suhu dari Rankine ke Fahrenheit :
K = °Ra x 5/9
4. Rumus konversi suhu dari Rankine ke Reamur :
°R = (°Ra / 1,8 + 273,15) 0,8
(Bang Day, 2018).
Pengertian Merupakan jaring serangga yang dapat dibuat dari kayu, kawat, dan
kain kelambu (Simanjuntak dan Hadikastowo, 1996).
Fungsi Berfungsi untuk menangkap serangga-serangga kecil yang gesit dan
berada di rerumputan atau pada pucuk-pucuk tanaman (Annisa Ratu,
2013).
Kelebihan - Terbuat dari bahan ringan dan kuat seperti kain kasa
- Mudah diayunkan dan serangga yang tertangkap dapat terlihat.
(Anna Sari dkk, 2014).
Kekurangan -
Cara Sweep net dapat digunakan dengan dua cara. Pertama, mengayunkan
penggunaan pada tanaman, dalam keadaan ini diperlukan kecepatan dan
keterampilan, khususnya bagi serangga terbang cepat. Kedua
menyapukan disekitar tanaman, disini akan diperoleh jumlah dan jenis
serangga yang relatif kecil (Maqsalina, 2016).
https://www.youtube.com/results?
search_query=cara+kerja+sweep+net
Cara Serangga yang sudah didapatlan kemudian dipisahkan berdasarkan
menganalisi family dan proses identifikasi dilakukan pada tingkat famili serta
s menghitung jumlahnya. Terdapat beberapa kriteria untuk menganalisis
atau melakukan pengukuran pada suatu populsi yaitu terdiri dari :
komposisi jenis, keanekaragaman, kekayaan jenis, kurva jenis atau
kekayaan jenis. Data komposisi spesies dan jumlah individu serangga
predator digunakan untuk menganalisis kelimpahan serta
keanekaragaman dari spesies serangga predator. Untuk mnegetahui
kelimpahan spesies dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
¿
∑ serangga spesies i
∑ total serangga
Dimana Pi = nilai kelimpahan
(Fahruddin Hamzah,2019).
Nama Alat :
Mikroskop Elektron
Pengertian Kata mikroskop sendiri berasal dari dua kata dalam Bahasa
Yunani yaitu micros yang berarti kecil dan scopein yang
berarti melihat. Secara pengertian, mikroskop adalah suatu alat
bantu penglihatan berlensa yang digunakan untuk melihat
benda-benda atau organisme-organisme berukuran sangat kecil
yang tak kasat mata. Mikroskop mampu memperbesar
bayangan suatu benda mulai dari 40 kali, 100 kali, 300 kali,
400 kali, bahkan sampao 1000 kali dan seterusnya yang
tentunya seiring perkembangan zaman akan semakin
bertambah besar pembesaran yang bisa dilakukan oleh
mikroskop (Teuku Rifki, 2020).
Jenis mikroskop elektron ini ialah mampu untuk melakukan
pembesaran objek sampai 2 juta kali, dengan menggunakan
elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
pembesaran objek dan resolusi yang lebih bagus daripada
mikroskop cahaya (Firdaustoliz, 2019).
Fungsi Fungsi mikroskop adalah alat bantu untuk melihat benda-
benda serta organisme kecil yang tidak akan bisa dilihat hanya
dengan mata telanjang. Ada beberapa mikroskop dengan
fungsi yang lebih spesifik untuk melihat suatu jenis objek
mikroskopis tertentu saja, tetapi pada intinya fungsi utama
mikroskop tetaplah sama (Teuku Rifki, 2020).
Kelebihan Dapat menghasilkan gambar lebih besar, jelas, serta lebih baik
daripada mikroskop cahaya (Firdaustoliz, 2019).
Kekurangan Mikroskop ini membutuhkan proyektor dan ruangan yang luas
dalam melihat hasil pengamatan (Firdaustoliz, 2019).
Cara penggunaan Cara kerja dari mikroskop scanning electron adalah sinar dari
lampu dipancarkan pada lensa kondensor, sebelum masuk pada
lensa kondensor ada pengatur dari pancaran sinar elektron
yang ditembakkan. Sinar yang melewati lensa kondensor
diteruskan lensa objektif yang dapat diatur maju mundurnya.
Sinar yang melewati lensa objektif diteruskan pada spesimen
yang diatur miring pada pencekamnya, spesimen ini disinari
oleh deteksi x-ray yang menghasikan sebuah gambar yang
diteruskan pada layar monitor (S. M. B. Respati, 2008).
https://www.youtube.com/watch?v=zLTSpq0fkJI
Cara menganalisis Menghitung Pembesaran :
Pembesaran menggambarkan seberapa besar suatu objek
muncul ketika dilihat melalui mikroskop dibandingkan dengan
mata tanpa bantuan. Angka pada lensa mata dan tujuan yang
ditandai dengan simbol perkalian (X) memberitahukan berapa
kali lensa setiap bagian mikroskop memperbesar objek.
- Untuk menghitung pembesaran total dari objek apapun
yang dilihat di bawah mikroskop, nomor dikalikan
pada eyepiece dengan nomor pada tujuan dimana kita
dapat melihat objek.
- Misalnya jika perbesaran lensa mata adalah 4 dan
perbesaran daya rendah adalah 10, maka total
perbesaran di bawah objektif daya rendah adalah 40.
Dengan lensa mata yang sama dan perbesaran daya
tinggi 40, pembesaran total dibawah daya tinggi tujuan
akan 160
- Menghitung luas bidang pandang dengan menghitung
selisih antara kedua titik (diameter bidang pandang )
dengan rumus : L = π r 2
Keterangan :
L adalah luas bidang
π adalah 3,14
radalah jari-jari
(Dwi Wati, 2020)
12. Aplikasi perangkat lunak untuk menganalisis data penelitian ekologi berbasis
molekular.
Nama Alat :
Molecular
Evolutionary
Genetics Analysis
(MEGA)
F. Kesimpulan
Dari data dan pembahasan hasil praktikum maka dapat ditarik kesimpulan
yaitu setiap alat memiliki prinsip kerja yang berbeda-beda karena setiap alat memiliki
spesifikasi yang berbeda sesuai dengan objek atau hal yang akan ditentukan. Terdapat
alat yang dapat digunakan secara digital dan juga manual. Dalam penelitian ekologi
tentunya penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan fungsinya. Alat yang
bersifat manual biasanya memiliki teknik penggunaan yang cukup bertahan bila
dibandingkan dengan alat yang bersifat digital. Walaupun begitu, alat yang bersifat
digital juga memiliki beberapa kelemahan seperti sensitivitas tinggi sehingga
pengguanaannya harus dilakukan secara hati-hati dan secara ekonomis lebih mahal
dari alat yang bersifat manual.
G. Daftar Pustaka
Agung. 2016. “Jenis-jenis Alat Ukur Suhu yang Paling Banyak Digunakan”.
https://serviceacjogja.pro/alat-ukur-suhu/#:~:text=3.%20Termometer
%20Ruang,C%20sampai%2050%C2%B0C. Diakses pada 16 November
2020 pukul 15.47.
Achmadi. 2019. Higrometer : Gambar, Fungsi, dan Cara Kerjanya.
https://www.pengelasan.net/higrometer/ Diakses pada 16 November 2020
pukul 12.44.
Annisa Ratu Aqilah. 2013. Cara Koleksi Serangga.
http://planthospital.blogspot.com/2013/10/entomologi-serangga-cara-
koleksi.html Diakses pada 18 November 2020 pukul 09.50.
Aprilia Erlita. 2015. Evaporimeter Panci Terbuka.
https://apriliaerlita.com/2015/02/21/903/#:~:text=Evaporimeter%20panci
%20terbuka%20adalah%20sebuah,yang%20tejadi%20selama
%2024%20jam.&text=Gambar%20di%20atas%20merupakan
%20salah,jenis%20united%20class%20a%20pan. Diakses pada 18
November 2020 pukul 18.45.
Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Astrid Junita. 2020. Makalah Soil Tester.
https://www.academia.edu/43224195/MAKALAH_SOIL_TESTER
Diakses pada 19 November 2020 pukul 08.45.
Ayu Isti Prabandari. 2020. https://www.merdeka.com/jateng/8-cara-menggunakan-
kompas-perhatikan-arah-mata-angin-kln.html?page=1 Diakses pada 19
November 2020 pukul 09.37.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2019.
http://www.litbang.pertanian.go.id/info-aktual/1081/#:~:text=Corong
%20merupakan%20tempat%20masuknya%20serangga,lahan%20sawah
%20di%20pinggir%20pematang. Diakses pada 23 November 2020 pukul
11.25.
Bang day. 2018. Konversi Suhu – Celcius, Kelvin, Fahrenheit, Reamur, dan Rankine
Secara online. https://www.climate4life.info/2018/06/konversi-online-
satuan-suhu-celcius-kelvin-fahrenheit-reamul-rankine.html Diakses pada 23
November 2020 pukul 13.58.
Basuki. 1998. Prinsip Kerja Alat Ukur. Jakarta: Dikmenjur.
Degeng, I Wayan dan Prabowo Yani. 2015. Alat Ukur Kelembaban Tanah Berbasis
Atmega 8535. Jurnal Arsitron. Vol. 6 No. 1.
Dewi Puspita. 2016. Pengertian, Sejarah, dan Manfaat SPSS.
http://dewipuspitaa.blogspot.com/2016/08/pengertian-sejarah-dan-manfaat-
spss.html Diakses pada 21 November 2020 pukul 18.35.
Donny Ady Darmawan. 2016). Kelebihan dan Kekurangan SPSS.
http://yammygang.blogspot.com/2016/04/spss-adalah-software-statistik-
yang.html Diakses pada 22 November 2020 pukul 20.42.
Dwi Wati. 2020. Laporan Praktikum Biologi Dasar.
https://www.academia.edu/40431098/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLO
GI_DASAR 24 November 2020 pukul 13.14.
Fahruddin Hamzah. 2019. “Keanekaragaman Serangga Predator Pada Tanaman
Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) di Kecamatan Sumberejo Kabupaten
Tanggamus”. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
Fathir, Amin. 2011. Ekologi II. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Fauzi Albar Rasyidin. 2012. Laporan Praktikum Agroklimatologi.
http://kamaratas190.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-
agroklimatologi.html Diakses pada 22 November 2020 pukul 21.47.
Feronika Purba. 2020.
https://www.academia.edu/11470917/cara_menggunakan_kompas_geologi
Diakses pada 24 November 2020 pukul 09.14.
Firdaustoliz. 2019. Macam-macam Mikroskop Beserta Kelebihan dan
Kekurangannya. https://firdaustoliz.blogspot.com/2019/07/macam-macam-
mikroskop-beserta-kelebihan.html Diakses pada 23 November 2020 pukul
06.55.
Ika Maryamah. 2015. Aalisis Filogeni Menggunakan Software Mega.
https://ikamaryamahbiochemist.wordpress.com/2015/06/06/analisis-
filogeni-menggunakan-software-mega/ Diakses pada 23 November 2020
pukul 23.26.
Izzuddin, Ahmad. 2012. Ilmu Falak Praktis. Semarang: Pustaka Rizki Putra.
Khairunnisa sang. 2011. Alat Biota Perairan. http://khairunnisa-
sasang.blogspot.com/2011/11/alat-biota-perairan_30.html Diakses pada 19
November 2020 pukul 12.15.
Kartikasari, Hanna dkk,. 2015. Analisis Biodiversitas Serangga di Hutan Malabar
Sebagai Urban Ecosystem Services Kota Malang Pada Musim Pancaroba.
Jurnal Produksi Tanaman. Vol. 3, No. 8.
Khosyik, 2018. Kelebihan, Kekurangan, dan Prinsip Kerja Alat Praktikum
Geomorfologi Dasar. http://khosyik12.blogspot.com/2018/04/kelebihan-
kekurangan-dan-prinsip-kerja.html#:~:text=Soil%20Tester%2C
%20kelebihan%20soil%20tester,karena%20ukurannya%20yang%20kecil
%20juga.&text=Sementara%20itu%20kekurangan%20dari%20soil,menjadi
%20tidak%20akurat%20seperti%20awal. Diakses pada 22 November 2020
pukul 22.00.
Laboratorium MSP. FPPB UBB. 2018. Secchi Disk dan Cara Pengukuran Kecerahan.
http://laboratoriummspubb.blogspot.com/2018/07/secchi-disk-dan-cara-
pengukuran.html Diakses pada 19 November 2020 pukul 10.31.
Laila, Khusucidah. 2006. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Maria Deswita. 2012. Meteorologi Laut. http://blog.ub.ac.id/madestaa/alat-alat-
meteorologi-ik2011/ Diakses pada 19 November 2020 pukul 06.53.
Maqsalina. 2016. Beberapa macam Penangkap Serangga.
https://maqsalina.blogspot.com/2016/06/entomologi.html Diakses pada 26
November 2020 pukul 08.24.
Nur Aini. 2020. Kelembaban Udara : Pengertian – Alat Ukur dan Rumus
Menghitungnya. https://haloedukasi.com/kelembaban-udara Diakses pada
23 November 2020 pukul 14.53.
Nurjatmi Puteri Mayang Sari. 2020. Laporan Metode Lapangan.
https://www.academia.edu/11139243/Laporan_metode_lapangan Diakses
pada 25 November 2020 pukul 18.38.
Nurmanihsan. 2012. Mengenal Lampu Perangkap Serangga.
https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/07/21/mengenal-lampu-
perangkap-serangga/ Diakses pada 22 November 2020 pukul 18.10.
Pak Mono. 2016. Keuntungan dan Kerugian Termometer Air Raksa.
https://fismath.com/keuntungan-dan-kerugian-termometer-air-raksa/
Diakses pada 19 November 2020 pukul 09.48.
Pingkrystal. 2016. Mengenal Alat-alat Ekologi.
https://pingkrystal.blogspot.com/2016/12/mengenal-alat-alat-
ekologi.html#:~:text=Soil%20tester%20adalah%20alat%20untuk
%20mengukur%20pH%20dan%20kelembapan%20tanah.&text=dengan
%20satuan%20meter-,Cara%20penggunaan%3A,permukaan%20air
%20kemudian%20diberi%20tali. Diakses pada 22 November 2020 pukul
22.13.
Prasko. 2017. Termometer Suhu Badan dan Termometer Suhu Ruangan.
http://prasko17.blogspot.com/2012/05/termometer-suhu-badan-dan-
termometer.html Diakses pada 18 November 2020 pukul 14.38.
Purnomo, H. dan N.T. Haryadi. 2007. Entomologi. Jember : Center of Society
Studies.
Respati, S. M. B. 2008. Macam-macam Mikroskop dan Cara Penggunaan.
Momentum. Vol. 4, No. 2.
Simanjuntak, R. H. dan Hadikastowo. 1996. Mengumpulkan dan Mengawetkan
Serangga. Jakarta: Penerbit Bharata.
Siregar, Anna Sari dkk,. 2014. Keanekaragaman Jenis Serangga Di Berbagai Tipe
Lahan Sawah. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol. 3, No. 4.
Sitompul. 2011. Teknologi Energi Terbarukan Yang Tepat Untuk Aplikasi Di
Masyarakat Pedesaan. Jakarta: PNPM Mandiri.
Subroto. 2000. Buku Pintar Alat-Alat Laboratorium. Solo: CV. Aneka.
Surya Jaya, Adi dan Widayat Widayat. 2018. Pengaruh Umpan Terhadap Keefektifan
Pitfall Trap untuk Mendukung Praktikum Ekologi Hewan di Laboratorium
Ekologi FMIPA Unsyiah. Jurnal Bioseluler. Vol. 2, No.3.
Susanto.2016. Light Trap (Lampu Perangkap Hama). http://joglogandu.blogspot.com/
Diakses pada 22 November 2020 pukul 18.25.
Syafdillah. 2012. Rumus-rumus Statistik yang Sering Digunakan.
https://blogtutorialspss.blogspot.com/2012/04/rumus-statistik.html Diakses
pada 25 November 2020 pukul 14.45.
Teuku Rifki. 2020 Serba-serbi Mikroskop dan Fungsinya.
https://www.medicalogy.com/blog/serba-serbi-mikroskop-dan-fungsinya/
Diakses pada 19 November 2020 pukul 10.01.
Tim Dosen Jurusan Tanah Universitas Brawijaya. 2012. Panduan Praktikum Dasar
Ilmu Tanah. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Tri Astuti, Novia dan Widiastuti, Dyah. 2007. Survei Tikus dengan Berbagai Metode
di Komplek Perkantoran Selamanik Banjarnegara. Banjarnegara: Balaba.
Yuniarti, Harumi dkk. 2016. Diagram Filogenik Hasil Sekuens Basa DNA
Menggunakan Program MEGA-7 (Molecular Evolutionary Genetics
Analysis). Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah. Vol. 1, No. 2.