Identitas
Kelompok :1
Nama Anggota/NIM : 1. Lucy Nafis/ 190342621225
2. Siti Nurazizah/ 190342621307
3. Yulia Dewi Wulandari/ 190342621201
Offering :I
A. Topik
Crossing Over
B. Referensi
a. Artikel Utama
Hemmer, W. L., & Blumenstiel, P. 2016. Holding it Together: Rapid Evolution and
Positive Selection in the Synaptonemal Complex of Drosophila. BMC
Evolutionary Biology, 16:91. DOI: 10.1186/s12862-016-0670-8.
b. Artikel Penunjang
Manheim, A. E., & McKim, S. K. 2003. The Synaptomal Complex Component
C(2)M Regulates Meiotic Crossing over in Drosophila. Current Biology,
Vol. 13, 276-285. DOI: 10.1016/S0960-9822(03)00050-2.
Anderson, K. L., Royer, M. S., Page, L. S., McKim, S. K., Lai, A., Lilly, A. M., &
Hawley, S. R. 2005. Juxtaposition of C(2)M and the Transverse Filament
Protein C(3)G within the Central Region of Drosophila synaptonemal
complex. PNAS 102 (12) 4482-4487. DOI: 10.1073/pnas.0500172101.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian artikel utama adalah:
Untuk melakukan analisis evolusi molekuler dari protein SC di Drosophila untuk
menentukan kekuatan apa yang mungkin mendorong laju evolusi protein ini.
Untuk menguji hipotesis nol bahwa divergensi dalam protein SC secara efektif
netral.
Untuk menguji hipotesis bahwa pola evolusi molekuler pada komponen SC seragam
di seluruh genus.
D. Metode Penelitian
Metode dari penelitian artikel utama ialah dengan menggunakan beberapa tahap: (1)
pencarian ortholog, (2) pengambilan urutan, (3) perataan urutan dan Drosophila filogeni,
(4) analisis evolusi molekuler, dan (5) tes netralis menggunakan polimorfisme dan
divergensi.
Kekurangan
1. Pada artikel utama tidak dijelaskan mengenai bukti yang jelas bahwa C(2)M adalah
komponen kompleks synaptonemal (SC), seperti pada artikel penunjang dengan
melakukan eksperimen kolokalisasi dengan antibodi terhadap C(3)G, dan
menghasilkan bahwa sebagian besar pewarnaan C(2)M dikolokalisasi dengan C(3)G,
menunjukkan bahwa C(2)M juga merupakan komponen SC.
2. Pada artikel utama tidak dijelaskan secara rinci hubungan antara C(2)M dengan
C(3)G, seperti pada artikel penunjang bahwa ekspresi C(2)M yang berlebih dapat
mendorong akumulasi C(3)G.
3. Pada artikel utama tidak dijelaskan pengaruh kerusakan C(2)M terhadap distribusi
persilangan dan pengaruh kerusakan C(3)G terhadap pembentukan SC, seperti pada
artikel penunjang yang menemukan tingkat penyilangan yang relatif tinggi pada
mutan C(2)M.
4. Pada artikel utama tidak dijelaskan pengaruh kerusakan C(3)G, seperti pada artikel
penunjang yang mengungkapkan bahwa mutasi dalam C(3)G menghilangkan
pembentukan Sc dan rekombinasi meiosis.
H. Refleksi
- Setelah kami membaca artikel mengenai crossing over yang lebih tepatnya
membahas mengenai adanya evolusi dan seleksi positif dalam kompleks sinaptonema
(SC) dari Drosophila. Kompleks sinaptonema sendiri merupakan sturktur yang
terbentuk dari meiosis yang terkonservasi dan berfungsi untuk memasangkan
homolog dan memfasilitasi rekombinasi dari meiosis di sebagian besar eukariota. SC
terdiri dari tiga bagian utama pada kebanyakan eukariota: elemen lateral (LE),
filamen transversal (TFs) dan elemen sentral (CE).
- Pada pengamatan yang dilakukan diartikel tersebut juga kita dapat mengetahui bahwa
adanya mekanisme lain dapat memastikan segresi kromosom yang tepat tanpa adanya
SC. Meskipun memiliki struktural konservasi yang kuat disemua eukariota, tetapi
protein yang menyusun SC sendiri bentuknya sangat bervariasi.
- Beberapa protein SC telah diidentifikasi dan dikarakterisasi dari Drosophila
melanogaster dan lima protein tersebut dimasukkan dalam penelitian ini.
- Penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan analisis secara molekuler dari protein
SC yang berada di Drosophila melanogaster untuk menentukan faktor apa yang
mungkin mendorong laju evolusi yang tinggi dari protein tersebut dan bertujuan
untuk menguji hipotesis bahwa pada evolusi molekuler dalam komponen SC seragam
di seluruh genus.