Anda di halaman 1dari 43

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

“UTS”

DISUSUN OLEH

NADIYAH FARHAH SALSABILA

NIM 20031086

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
1. Jelaskan macam/ ragam media pembelajaran yang berupa visual 2 dimensi,
beri contoh untuk setiap macam media tersebut!

Media Dua Dimensi

Pengertian media dua dimensi

Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang
dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana
media ini hanya dapat dilihat dari bagian depannya saja dan tidak menampilkan unsur audio dan
motion. Hal ini tentunya berbeda dengan media tiga dimensi, dimana media tiga dimensi tidak
hanya dapat dilihat dari depan saja, akan tetapi bisa dilihat dari berbagai sisi.

Media dua dimensi merupakan media yang sering dipergunakanan dalam kegiatan proses belajar
mengajar karena disamping media dua dimensi bentuknya sederhana, harganyapun cukup
ekonomis, bahan-bahan media dua dimensi mudah diperoleh, tanpa memerlukan peralatan
khusus dan mudah penempatannya atau dengan kata lain media dua dimensi tidak memerlukan
tempat yang husus.

A. Jenis-jenis media dua dimensi


Jenis media pembelajaran dua dimensi dapat dibedakan meliputi media grafis, media
bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.

1. Media grafis
Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik,
garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau simbol visual yang lain dengan
maksud untuk mengihtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data
atau kejadian. Sebagaimana halnya media-media yang lain media grafis berfungsi
untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran pesan yang
dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan
kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami
benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain
fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menerik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan
cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah
pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi
biayanya.
Media grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa diantaranya akan
dibicarakan berikut ini:
a. Bagan (chart)
Media bagan/chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara
diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk
mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek,
lembaga, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang.
Ada beberapa jenis bagan (chart) ini antara lain, yaitu: Bagan pohon, bagan
organisasi, bagan arus dan bagan garis waktu.

b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail.

c. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk
memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis. Sebuah
diagram yang baik adalah diagram yang sangat sederhana, yakni hanya
bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.

d. Grafik (Graphs)
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau
gambar. Untuk melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal digunakan
pula disitu. Dengan grafik dapat dibuat suatu sajian informasi/pelajaran yang
menarik, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Dengan grafik dapat
secara cepat atau segera diketahui secara lebih mudah terhadap informasi yang
disajikan atau dipelajari.
Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti,
menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau peristiwa
yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
Ada beberapa macam grafik, diantaranya adalah grafik garis/grafik kurva,
grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar/grafik simbol.

e. Gambar/foto
Gambar/Foto adalah bahasa bentuk/rupa yang umum. Gambar merupakan alat
visual yang penting dan mudah didapat, penting sebab dapat memberi
penggambaran yang konkrit tentang masalah yang digambarkan. Gambar
membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung
didalamnya dengan jelas, bahkan lebih jelas dari pada yang diungkapkan oleh
kata-kata, baik yang ditulis maupun yang diucapkan.

f. Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah suatu gambar
interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu
pesan secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi, atau
kejadian-kejadian tertentu. Kartun menuangkannya ke dalam gambar
sederhana, tanpa detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter
yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat. Kalau kartun mengena,
pesan yang besar bisa menjadi disajikan secara ringkas dan kesannya akan
tahan lama di ingatan.

g. Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang
yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok, poster
hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan huruf yang jelas. Poster tidak
saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula
untuk memengaruhi dan memotifasi tingkah laku orang yang melihatnya.
Usaha untuk memengaruhi orang-orang membeli produk baru dalam suatu
perusahaan, dapat dituangkan dengan poster.

2. Media bentuk papan


Media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari papan tulis, papan flanel, dan
papan buletin.

a. Papan tulis

Fungsi papan tulis adalah untuk menuliskan pokok-pokok keterangan guru dan
menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan, atau gambar.
Keuntungan mengunakan papan tulis adalah: dapat digunakan di segala jenis
tingkatan lembaga, mudah mengawasi keaktifan kelas, ekonomis, dapat dibalik.
Kekurangannya adalah: memungkinkan sukarnya mengawasi aktivitas murid,
berdebu, kurang menguntungkan bagi guru yang tulisannya jelek.

b. Papan flanel

Papan flanel adalah papan yang berlapis kain flanel, sehingga gambar yang akan
disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai berkali-kali.
Papan flanel termasuk salah satu media pembelajaran dua dimensi, yang dibuat
dari kain flanel yang ditempelkan pada sebuah triplek atau papan. Kemudian
membuat guntingan-guntingan flanel atau kertas rempelas yang di letakkan di
bagian belakang gambar. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga
praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan disajikan dengan
mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, dikelas-kelas rendah
sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk
menempelkan huruf dan angka-angka.

c. Papan buletin Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi
kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan.
Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk
memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
d. Papan magnet Papan magnet lebih dikenal sebagai white board atau
magnetic board adalah sebilah papan yang dibuat dari lapisan email putih pada
sebidang logam, sehingga pada permukaannya dapat ditempelkan benda-benda
yang ringan dengan interaksi magnet. Papan magnet memiliki fungsi ganda, yaitu
sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel.

3. Media cetak

Media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing.
Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang
diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.

Media cetak merupakan alat pendidikan yang membantu para guru dan staf pengajar
dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap
oleh para siswa. Media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran di mana dalam
perkembangannya saat ini ia bukan sekedar alat bantu tapi merupakan bagian integral
dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.

Pada dasarnya media cetak yang digunakan dalam pembelajaran itu sebagai suatu
perantara untuk mencapai pembelajaran yang sesuai dengan harapan dan keinginan.
Maka media cetak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan ilmu sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
dalam proses belajar.

Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah: buku pelajaran, surat kabar dan majalah,
ensiklopedi, modul, bahan pengajaran terprogram, dll

a. Buku teks
Buku pelajaran sering disebut Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau
ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran. Manfaat buku pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran
individual, sebagai pedoman guru dalam mengajar, sebagai alat mendorong murid
memilih teknik belajar yang sesuai, sebagai alat untuk meningkatkan kecakapan guru
dalam mengorganisasi bahan pelajaran. Keuntungan penggunaan buku pelajaran
adalah: ekonomis, komprehensif dan sistematis, mengembangkan sikap mandiri
dalam belajar.

b. Surat kabar dan majalah


Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang
tidak perlu diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca
pada umumnya. Ditinjau dari segi isinya, surat kabar atau majalah dapat dibedakan
menjadi surat kabar dan majalah umum dan surat kabar dan majalah sekolah.
Fungsi surat kabar dan majalah adalah: mengandung bahan bacaan hangat dan aktual,
memuat data terakhir tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana belajar
menulis artikel, memuat bahan kliping yang dapat digunakan sebagai bahan display
untuk papan tempel, memperkaya perbendaharaan pengetahuan, meningkatkan
kemampuan membaca kritis dan keterampilan berdiskusi.

c. Ensiklopedi
Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan
terbaru akan menjadi sumber belajar yang cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi
merupakan sumber bacaan yang sifatnya sebagai penunjang. Tugas guru adalah
memberikan motivasi dan petunjuk yang tepat kepada siswa agar para siwa
menggunakan ensiklopedi sebagai bacaan penunjang pelajaran

d. Modul
Modul yaitu suatu paket progaram yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan
didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul biasanya
memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja siswa,
kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.

e. Bahan pengajaran terprogram


Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hampir
sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini
disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai
biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan
balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.
Teks terprogram merupakan salah satu jenis media cetakan yang banyak digunakan.
Dalam buku teks terprogram, informasi disajikan secara terkendali dalam arti bahwa
siswa hanya memiliki akses untuk melihat (dan membaca) teks yang diinginkan
langkah demi langkah.
Teks informasi ini merupakan stimulus yang meminta siswa untuk memberikan
respons, kemudian siswa diberitahukan jawaban benar dengan membandingkan
jawabannya dengan jawaban yang disiapkan pada halaman buku itu. Dengan tahapan
demikian, siswa dapat meneruskan bacaannya apabila ia sudah menguasai informasi
yang disajikan, atau siswa akan diminta mengulang membaca informasi yang serupa
sebelum ia disajikan dengan informasi baru.

B. Karakteristik Media Dua Dimensi

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa media dua dimensi merupakan salah satu
pengelompokan media yang dilihat dari segi bentuknya. Dengan demikian media dua
dimensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang khas bila dilihat dari segi bentuknya. Selain
dilihat dari segi bentuknya, media dua dimensi juga memiliki ciri-ciri khusus yang mana ciri-
cirinya ini hanya dimiliki oleh media dua dimensi saja. Untuk lebih jelasnya berikut adalah
karakteristik atau ciri-ciri khas media dua dimensi. Secara umum media dua dimensi
memiliki ciri-ciri dimana media ini termasuk kedalam media visual yaitu media yang hanya
mengandalkan indra penglihatan.

Media dua dimensi yang pertama adalah media grafis. Sebagaimana halnya media yang lain
media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran
yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami betul artinya
agar penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara
khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan
bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk
media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.

Kemudian media dua dimensi yang kedua adalah media bentuk papan. Media ini pada
umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil.
Media papan disini meliputi papan tulis, papan flanel, papan buletin, dan papan magnet.
Media papan yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia adalah papan tulis. Dan media
dua dimensi yang ketiga adalah media cetak. Media cetak merupakan media yang relatif
murah dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh wilayah menjadi dambaan semua
orang. Fungsinya tidak kalah dengan radio dan televisi. Bahkan untuk kalangan tertentu,
bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual instruction, brosur dan lain-lain) lebih
menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan bahan acuan ilmiah.

C. Kelebihan dan Kekurangan


Media Dua Dimensi Sebagaimana media pada umumunya, media dua dimensi juga
mempunyai kelemahan ataupun kekurangan. Diantara kelemahan atau kekurangan
media dua dimensi adalah:
1. Kelebihan dan kekurangan media grafis
a. Kelebihan media grafis
1) Mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap
pesan yang disajikan
2) Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik
perhatian siswa
3) Pembuatannya mudah dan harganya murah

b. Kekurangan media grafis

1) Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama


untuk grafis yang lebih kompleks.

2) Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

2. Kelebihan dan kekurangan media papan

a. Kelebihan media papan


1) Bermanfaaat di ruang manapun tanpa harus adanya penyesuaian
khusus

2) Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan


sementara penyajian berlangsung.

3) Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.


4) Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang
kelas.

b. Kekurangan media papan

1) Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.

2) Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi bila


memerlukan penjelasan verbal).

3) Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-


media yang diproyeksikan.

4) Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini
berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana dan pengolaan kelas.

3. Kelebihan dan kekurangan media cetak

a. Kelebihan media cetak

1) Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain,


misalnya: kamus, buku acuan, menggunakan kalkulator, dll. dan
melanjutkan kembali.

2) Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing.


Materi pelajaran dapat dirancang dengan berbagai cara sehingga memberi
kesempatan kepada siswa untuk berjalan sesuai dengan kemauan masing-
masing.
Dengan teknik ini, kecepatan belajar dapat dibuat beragam, tergantung
pada kemampuan membaca siswa, dan pada keterampilan yang telah
mereka miliki.

3) Mudah dibawa. Siswa dapat mempelajari dimanapun dan kapanpun


sesukanya.

4) Instruktur (guru) dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi


pelajaran.

5) Materi pelajaran dapat diproduksi dengan ekonomis, dapat


didistribusikan dengan mudah, mudah diperbaiki, juga dapat digunakan
untuk menyajikan gambar diam, baik hitam putih ataupun berwarna, dapat
digunakan sebagai alat bantu instruksional, media untuk mengajar, dan
dapat dengan mudah dipindah-pindahkan dari satu tempat ke tempat
lainnya.

b. Kekurangan media cetak

1) Proses pencetakan dapat berlangsung lama, dapat memakan waktu


beberapa hari bahkan sampai berbulan-bulan, tegantung kepada
kompleksnya pesan yang dicetak dan keadaan alat percetakan setempat.

2) Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya


yang mahal.

3) Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak.

4) Pelajaran yang terlalu banyak disajikan dengan media cetak


cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan kebosanan.

5) Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang
atau musnah.

2. Jelaskan macam/ragam media visual 3 dimensi, beri contoh untuk setiap


macam media tersebut!
MEDIA TIGA DIMENSI

PENGERTIAN MEDIA TIGA DIMENSI

Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga
dimensional.

Moedjiono (1992) mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan-
kelebihan:

 memberikan pengalaman secara langsung,


 penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme,
 dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya,
 dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas,
 dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Kelemahan-kelemahannya adalah:

 tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar,


 penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatannya rumit.

Contoh media tiga dimensi diantaranya adalah model, boneka dan lainsebagainya.

MODEL

Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh,
terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan
dipelajari siswa dalam wujud aslinya. Media tiruan atau Model merupakan tiruan dari benda
yang berbentuk tiga dimensi yang dibuat sedemikian rupa sehingga serupa dalam bentuk dan
tidak sama dalam hal-hal yang lainnya. Model dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan diorama.

Ada beberapa tujuan belajar dengan menggunakan model, yaitu:

 Untuk mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari objek yang terlalu besar.
 Untuk mempelajari objek yang telah menyejarah di masa lampau.
 Untuk mempelajari objek-objek yang tak terjangkau secara fisik.
 Untuk mempelajari obyek yang mudah dijangkau tetapi tidak memberikan keterangan
yang memadai (misalnya mata manusia, telinga manusia).
 Untuk mempelajari konstruksi-konstruksi yang abstrak
 Untuk memperlihatkan proses dari objek yang luas (misalnya proses peredaran planet-
planet).

Keuntungan-keuntungan menggunakan model adalah:

 Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja.


 Dapat mempertunjukkan struktur dalam suatu objek.
 Siswa memperoleh pengalaman yang konkrit.

MODEL PADAT

Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek dan acapkali
membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan- gagasan utama dari bentuk, warna dan
susunannya. Kegiatan membuat model oleh para siswa sangat bermanfaat dalam
mengembangkan konsep realistik pada dirinya.

Misalnya siswa diberi tugas membuat peta timbul, gunung api, pegunungan dan sebagainya.

a) Peta Timbul
Peta timbul adalah peta yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya permukaan bumi.
Secara fisik peta timbul termasuk model lapangan, walaupun untuk objek lokasi yang
lebih luas. Peta timbul mempunyai ukuran panjang, lebar, dan dalam (lekukan relief).
Keuntungan peta timbul jika dibandingkan dengan peta datar adalah lebih mudah
memberikan pengertian atau gambaran tentang keadaan permukaan bumi. Dengan
melihat peta timbul siswa memperoleh gambaran yang jelas tentang perbedaan letak tepi
pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, gunung berapi, lembah, danau-danau,
dan sebagainya. Siswa akan mudah memperoleh pengertian atau memahami mengapa
tinggi tempat/gunung diukur dari permukaan air laut dan sebagainya.

MODEL PADAT

Kelebihan dari model padat:

 Dapat memberikan pengalaman secara langsung


 Dapat dibuat dengan biaya yang murah
 Dapat mengembangkan konsep realisme siswa

Kekurangandari model padat:

 Tidak dapat menjangkausasaran dalamjumlah besar.


 Anak tunanetra sulit untuk mengaplikasikannya.

MODEL PENAMPANG

Model penampang yaitu media tiga dimensi yang memperlihatkan bagaimana sebuah objek
tampak, apabila bagian permukaannya dibuang untuk mengetahui susunan dalamnya, misalnya
model penampang melintas dari lapisan bumi.

Kelebihan dari model penampang:

 Dapat memberikan pengalaman secara langsung.


 Hasil belajar lebih mendalam dan mantap.
 Dapat mempermudah pemahaman karena merupakan pengganti objek yang
sesungguhnya.
 Dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.
 Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja.

Kekurangan dari model penampang:

 Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang banyak.


 Penyimpanan memerlukan ruang dan perawatan.
 Anak tunanetra sulit membandingkannya.
 Jika membeli alat perga membutuhkan biaya yang besar.

MODEL SUSUN

Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap atau sedikitnya suatu bagian
penting dari objek itu. Seorang guru mempersiapkan peta yang terbuat dari kayu atau benda
padat lainnya yang terdiri dari bagian- bagian tertentu. Selanjutnya siswa disuruh menyusun
bagian-bagian itu agar ia bermakna.

Kelebihan dari model susun:

 Memberikan pengalaman secara langsung.


 Penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme.
 Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya.
 Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
 Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Kekurangan dari model susun:

 Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah besar.


 Anak tunanetra sulit untuk membandingkannya.
 Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.

MODEL KERJA

Kelebihan dari model kerja:

 Memberikan pengalaman secara langsung.


 Dapat menunjukkan objek secara utuh baik cara kerjanya.
 Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
 Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Kekurangan dari model kerja:


 Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
 Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
 Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar.
 Anak tunanetra sulit untuk mengaplikasikannya secara sempura.

DIORAMA

Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini, bertujuan untuk menggambarkan
pemandangan sebenarnya. Dalam mata pelajaran geografi dibuat diorama berupa gua tiruan
dengan bahan dari kertas semen bekas. Disana dapat dilihat stalaktit dan stalakmit, bisa juga
dibuat mengenai lingkungan hidup dan sebagainya.

MODEL IRISAN

Untuk memperlihatkan struktur bagian dalam suatu bentuk atau objek agar mendapatkan
pengertian yang jelas tentang bagian-bagiannya maka digunakanlah model irisan. Model irisan
ini dibuat dengan beberapa alasan yang antara lain benda aslinya tertutup dan terlalu besar,
misalnya gunung berapi, sedang murid memerlukan penjelasan tentang struktur bagian dalamnya.
Alasan lain adalah alasan kesesuaian, misalnya untuk mendapat pemahaman yang jelas tentang
struktur bagian dalam mata manusia, kita tidak mungkin membuat irisan langsung pada tubuh
manusia, sekalipun sudah mati. Untuk itu diperlihatkan tiruan untuknya.

MODEL LAPANGAN

Model lapangan ini dibuat untuk menerangkan suatu daerah tertentu atau kondisi wilayah
tertentu. Misalnya pelabuhan udara, daerah perkebunan, proyek perumahan, dan sebagainya.
Model lapangan dibuat untuk memperjelas lokasi suatu bangunan tertentu. Tentu saja model
lapangan ini perlu dilengkapi dengan berbagai bentuk model yang sedang disederhanakan.
Biasanya model semacam ini disebut maket (maquette). Walaupun dilengkapi dengan berbagai
model yang disederhanakan dan juga menggunakan prinsip model perbandingan, dalam model
ini yang diutamakan adalah bentuk kejelasan lokasinya. Dengan model ini, orang yang akan
mempelajari atau menyelidiki lokasi suatu daerah akan mendapat kejelasan yang memadai
melalui model ini.

GLOBE

Globe adalah benda tiruan bentuk bumi yang diperkecil. Tujuan penggunaan globe adalah
menunjukkan bentuk bumi yang sebenarnyadalam skala kecil, menunjukkan jarak pada suatu
titik tertentu, menunjukkan skala- skala tentang jarak pada lingkungan yang luas.

BONEKA

Boneka adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan binatang. Sebagai media pendidikan, dalam
penggunaan boneka dimainkan dalam bentuk sandiwara boneka (diodrama).

Keuntungan menggunakan boneka:

 Efisien terhadap waktu, tempat, biaya dan persiapan.


 Tidak memerlukan keterampilan yang rumit.
 Dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana gembira.

Supaya alat- alat visual tiga dimensi itu baik itu yang asli maupun contoh menjadi alat peraga
yang efektif. Ada beberpa persyaratan yang perlu diperhatikan:

a) Alat visual tiga dimensi harus dapat dilihat oleh semua yang sedang belajar secara
bersama.
b) Beri kesempatan bagi mereka yang belajar untuk memeriksa alat-alat dimensi yang
digunakan.
c) Gunakan alat peraga tambahan seperti gambar dua dimensi.
d) Perhatikan alat-alat visual tiga dimensi itu pada waktu diperlukan saja.
Macam-macam boneka diantaranya adalah:

 Boneka jari (dimainkan dengan jari tangan)


 Boneka tangan (satu tangan memainkan satu boneka)
 Boneka tongkat seperti wayang-wayangan
 Boneka tali sering disebut marionet (cara menggerakkan melalui tali yang
menghubungkan kepala, tangan, dan kaki)
 Boneka bayang-bayang (shadow puppet) dimainkan dengan cara mempertontonkan gerak
bayang- bayangnya.

MOCK-UP

Mock-up adalah alat tiruan tiga dimensi yang dapat memperlihatkan fungsi atau gerakan dari
aspek tertentu saja dari benda, alat atau objek yang akan diterangkan. Pada mock-up hanya
nampak bagian yang penting yang perlu diperagakan gerakannya atau proses kerjanya kepada
siswa, sedang bagian kecil lainnya yang dianggap tidak penting atau yang dapat mengganggu
perhatian siswa dihilangkan.

Media yang berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman si anak dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan minat dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dan dunia nyata.

PRINSIP KEEFEKTIFAN MEDIA VISUAL TIGA DIMENSI

 Visual sebaiknya diletakkan pada kontek yang bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual tersebut untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
 Usahakkan media tersebut sesederhana mungkin.
 Media yang digunakan harus menekankan pada informasi pembelajaran yang akan
disampaikan oleh guru
 Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua media visual tiga dimensi tersebut.
 Media visual tiga dimensinya ditampilkan harus dapat terbaca kejelasannya.
 Unsur-unsur pesan dalam media itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari
unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.
 Hindari pada media tersebut yang menggunakan gambar-gambar yang akan mengalihkan
perhatian siswa terhadap media utama.

3. Jelaskan macam/ragam media audio, beri contoh untuk setiap macam media tersebut!

Media Audio

Pengertian Media Audio

Menurut Heinich, 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim, 2001 (Daryanto, 2010: 4), kata media
merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau
pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima.

Menurut Gagne (Arief S. Sadiman, dkk., 2009: 6), media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar.

Sementara itu, Briggs (Arief S. Sadiman, dkk., 2009: 6), berpendapat bahwa media adalah segala
alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar. Buku, film,
kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau pengantar yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan dari pengirim (pendidik) menuju penerima (peserta didik) dalam
kegiatan pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian peserta didik agar proses belajar mengajar dapat terjadi.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (Tim Penyusun, 2007: 76), audio
merupakan alat peraga yang bersifat dapat didengar.

Daryanto (2010: 37), audio berasal dari kata audible, yang artinya suaranya dapat
diperdengarkan secara wajar oleh telinga manusia.
Bahan ajar audio merupakan salah satu jenis bahan ajar noncetak yang di dalamnya mengandung
suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang dapat dimainkan atau
diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna membantu mereka dalam menguasai
kompetensi tertentu (Andi Prastowo, 2011: 264).

Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2009: 49), media audio adalah media untuk menyampaikan
pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam
kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media audio adalah salah satu bentuk perantara
atau pengantar noncetak yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada
peserta didik dengan cara dimainkan atau diperdengarkan secara langsung sehingga peserta didik
mampu menguasai kompetensi tertentu dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Media Audio
Proses belajar mengajar dengan menggunakan media ini difokuskan pada indra pendengaran.
Alat bantu yang dapat digunakan untuk menunjang proses belajar menggunakan media audio ini
di antaranya tape recorder, radio, telepon, dan lain sebagainya.
Jenis media pembelajaran audio dapat digunakan untuk menyalurkan pesan audio dari sumber
pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran.

Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa
lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi).

Contoh Media Audio


Setelah mempelajari pengertian media audio, karakteristik media audio, berikut ini kami uraikan
contoh-contoh media audio untuk pembelajaran.

Phonograph (Gramaphone)
Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian
dikenal dengan nama piringan hitam (record). Sudah ada sejak tahun 1948 dan berkembang di
Indonesia. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-
kata, suara badai, kicau burung, music simponi,dll.
Cara kerja piringan hitam sama saja disemua alat pemutarnya, dengan menggunakan stylus, yang
berbentuk seperti jarum yang berada di pinggiran piringan hitam.
Stylus itu berfungsi untuk mencatat simpangan gelombang suara yang direkam di piringan hitam
dan kemudian meneruskannya ke alat pengeras suara. Alat ini cocok digunakan untuk music,
drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan sebagainya.

Kelebihannya: piringan hitam tidak mudah rusak dan suara yang direkam bagus. Selama platnya
tidak baret-baret, sebuah piringan hitam tidak akan bermasalah, di era modern ini piringan hitam
menjadi barang antik yang mahal. Kekurangannya: dari segi fisik, piringan hitam besar dan agak
berat, beratnya kira-kira 90-200 gram, tidak praktis untuk dibawa kemana-mana.

Compact Disk (CD)


Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya
compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Disc atau
cakram padat adalah sebuah piringanoptical yang digunakan untuk menyimpan data secara
digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan
data yang dikenal sebagai CD-ROM.

Keunggulan CD :
Bentuknya yang sangat simpel dan ringkas, kualitas suaranya yang jernih, kemampuan merekam
yang hebat, dapat merekam hingga lebih dari 700 mega byte, selain itu perawatannya juga
mudah.
Prinsip dasar perawatannya sama seperti piringan hitam, selama tidak baret-baret CD itu akan
baik-baik saja. CD juga dapat tahan dalam penggunaan berulang, dan Mutu suara dapat
diperbaiki karena musik direkam secara digital. Data dari CD dapat dipindahkan ke media lain
seperti computer kemudian dipindahkan ke Ipod.

Kekurangannya:
permukaan CD lebih mudah tergores jika tidak hati-hati. Dan kalau sudah tergores optikal
unitnya tidak bisa membaca CD, sehingga kerjanya tidak optimal.
Alat perekam pita magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya
melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang
elektromagnetik sebagai alat pemancarnya.
Manfaat Media Audio sebagai Media Pembelajaran

Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh jika pendidik memanfaatkan media audio ataupun
radio sebagai media pembelajaran. Tugas pendidik akan lebih ringan jika dibandingkan dengan
tanpa menggunakan media audio.

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005: 129), pemanfaatan bahan ajar audio dalam
kegiatan pembelajaran, terutama digunakan dalam:

a. Pengajaran music literary (pembacaan sajak) dan kegiatan dokumentasi.

b. Pengajaran berbahasa asing, baik secara audio ataupun audio visual.

c. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.

d. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi yang memungkinkan peserta didik
dapat melatih daya tafsirnya dalam suatu bidang studi.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (Azhar Arsyad, 2009: 45), mengemukakan fungsi media audio
adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan
dengan aspekaspek keterampilan mendengarkan.

Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio meliputi :

a. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.

b. Mengikuti pengarahan.

c. Melatih daya analisis.

d. Memilah-milih informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak
relevan.

e. Merangkum, mengemukakan kembali, atau mengingat kembali informasi.


Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Audio

Terdapat beberapa langkah (secara umum) yang perlu diketahui dalam memanfaatkan media
audio untuk kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah tersebut meliputi langkah persiapan,
langkah pelaksanaan, dan langkah tindak lanjut (Daryanto, 2010: 46). Pertama, langkah
persiapan. Dalam langkah persiapan ada beberapa hal yang perlu dilakukan pendidik, di
antaranya adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan mental peserta didik agar dapat berperan serta secara aktif, sehingga
paling lambat sehari sebelumnya rencana kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan
media audio harus sudah diberitahukan kepada peserta didik.

b. Pastikan bahwa peralatan yang akan digunakan untuk menampilkan program (radio,
radio tape atau CD Player atau komputer atau radio satelit atau iPod atau Zune), dapat
berfungsi dengan baik.

c. Pastikan bahwa topik yang akan dibahas tersedia kasetnya atau CD atau MP3 atau
Flash dan usahakan sebagai pendidik telah mempreviewnya terlebih dahulu sebelum
menyajikan untuk kepentingan pembelajaran.

d. Pastikan bahwa di ruangan tempat kegiatan pembelajaran tersedia power listrik yang
dibutuhkan untuk memutar program.

e. Ruangan hendaknya sudah diatur sedemikian rupa (cahaya, ventilasi, pengaturan


tempat duduk, ketenangan dan lain-lain) sehingga peserta didik dapat mengikutinya
dengan nyaman.

f. Jika memerlukan Lembar Kerja Siswa atau bahan penyerta, pastikan bahwa keduanya
telah tersedia dengan jumlah yang mencukupi.

Kedua, langkah pelaksanaan.

Pada langkah pelaksanaan hal-hal yang harus dilakukan antara lain:

a. Usahakan posisi penyimpanan file sudah berada di tempat pemutarnya dan tinggal
menekan tombol “Play” atau “On”.
b. Usahakan peserta didik sudah berada ditempat kegiatan pembelajaran, setidaknya 15
menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 11

c. Jelaskan kepada peserta didik tentang jenis mata pelajaran, topik yang akan dibahas,
dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

d. Mintalah peserta didik untuk memperhatikan baik-baik terhadap materi pembelajaran


yang akan disampaikan melalui media audio, mencatat bagian-bagian yang dianggap
penting, serta mengikuti berbagai instruksi (perintah) yang akan disampaikan lewat
media audio.

e. Putarkan program (audio) dengan mengklik tombol “play”.

f. Usahakan suasana tetap tenang atau kondusif selama pemutaran program media.

g. Perhatikan dan catat berbagai reaksi peserta didik selama mereka mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan memanfaatkan program audio.

h. Disamping sebagai nara sumber, pendidik juga sebagai fasilitator. Ketiga, langkah
tindak lanjut.

Pada langkah tindak lanjut hal-hal yang harus dilakukan antara lain sebagai berikut:

a. Mintalah peserta didik untuk menceritakan ringkasan materi pembelajaran yang


berhasil mereka serap selama mendengarkan program media audio.

b. Mintalah peserta didik untuk menanyakan berbagai hal yang dianggap sulit (yang
berhubungan dengan materi pembelajaran yang baru saja mereka pelajari melalui media
audio).

c. Sebelum pendidik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik,


terlebih dahulu berikan kesempatan kepada sesama peserta 12 didik untuk mendiskusikan
jawabannya. Peran pendidik di sini adalah sebagai fasilitator.

d. Jika semua pertanyaan sudah berhasil dijawab oleh teman-teman sesama peserta didik,
maka pendidik tidak perlu menjawabnya lagi. Tugas pendidik adalah sebatas menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab selama berlangsungnya diskusi.
e. Berikan tes untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan media audio.

f. Jika ada tugas-tugas atau Pekerjaan Rumah yang harus dikerjakan, sampaikanlah
sebelum peserta didik meninggalkan tempat.

4. Keuntungan dan Keterbatasan Penggunaan Media Audio dalam Pembelajaran

Terdapat beberapa keuntungan dan keterbatasan penggunaan media audio dalam pembelajaran
(Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, Jamess D. Russel, 2011: 376).

a. Keuntungan

1) Tersedia di mana-mana dan mudah digunakan Sebagian besar peserta didik


telah menggunakan pemutar CD dan pemutar kaset sejak mereka masih sangat
kecil dan banyak yang telah menggunakan pemutar MP3.

2) Tidak mahal Perangkat simpan (cakram dan kaset) dan perlengkapan yang
telah dibeli, tidak diperlukan biaya tambahan lagi karena perangkat simpan 13
bisa dihapus dan digunakan kembali. Kaset audio tidaklah mahal, bahkan banyak
tersedia berkas MP3 diinternet, yang dapat diperoleh dengan biaya murah atau
bahkan secara gratis.

3) Bisa direproduksi Kita bisa menggandakan kaset audio dan berkas digital
ketika menggunakan peranti lunak dan perlengkapan yang sesuai. Kita juga bisa
dengan mudah menduplikat material audio dalam jumlah berapapun yang kita
butuhkan untuk digunakan di ruang kelas, di pusat media, dan di rumah.

4) Menyediakan pesan lisan untuk meningkatkan pembelajaran Peserta didik


mempunyai kemampuan membaca yang terbatas bisa belajar dengan
menggunakan media audio, yang menyediakan pengalaman bahasa dasar. Peserta
didik bisa mendengar dan mengikuti sepanjang material visual dan teks.

5) Menyediakan informasi terbaru Audio sering kali merupakan penyiaran pidato,


presentasi, atau penampilan langsung.
6) Menyediakan akses gratis bagi berkas-berkas audio Web memiliki sejumlah
berkas audio terarsip gratis dari sosok bersejarah terkemuka seperti politisi,
ilmuwan, penulis, dan pemimpin masyarakat.

7) Ideal untuk mengajarkan bahasa asing 14 Sumber daya audio sangat bagus
untuk mengajarkan bahasa asing karena mereka tidak hanya memungkinkan
peserta didik untuk mendengarkan kata-kata yang dilafalkan oleh penutur asli,
namun juga memungkinkan mereka untuk merekam pelafalan mereka sendiri
sebagai pembanding.

8) Merangsang Media audio bisa menyediakan alternatif yang merangsang


membaca dan mendengar bagi pendidik. Audio bisa menyajikan pesan lisan yang
lebih dramatis, dengan sedikit imajinasi.

9) Bisa diulang Pengguna bisa memutar ulang bagian dari material audio sesering
yang dibutuhkan untuk memahaminya.

10) Portabel Pemutar audio adalah portabel dan bahkan bisa digunakan “di
lapangan” dengan daya baterai.

11) Memudahkan penyiapan mata pelajaran Para pengajar bisa merekam mata
pelajaran mereka sendiri dengan mudah dan ekonomis, menghapus dan merekam
material yang telah usang atau tidak bermanfaat lagi.

12) Pilihan mudah ditempatkan Dalam hal CD, pendidik dan peserta didik bisa
dengan cepat menempatkan pilihan di cakram padat dan memprogram mesin
untuk memutar dalam urutan yang diinginkan.

13) Tahan kerusakan Noda bisa dicuci, dan goresan biasa tidak mempengaruhi
pemutaran. File MP3 atau yang terdapat dalam flash bisa disimpan di hard drive
komputer, drive portabel, atau pemutar PM3.

b. Keterbatasan

1) Perhatian hak cipta CD yang diproduksi komersial bisa dengan mudah


diperbanyak, yang mungkin mengakibatkan pelanggaran hak cipta.
2) Tidak memantau perhatian Beberapa peserta didik kesulitan belajar mandiri,
sehingga ketika mereka menyimak audio rekaman perhatian mereka mungkin
cenderung ke mana-mana. Mereka mungkin mendengar pesan rekaman tersebut
tapi tidak sepenuhnya menyimak dan memahaminya. Pendidik bisa langsung
mendeteksi peserta didik yang tidak mendengarkan ceramah, tetapi pemutar audio
tidak.

3) Kesulitan dalam pemantauan kecepatan Menentukan kecepatan yang tepat


untuk menyajikan informasi bisa menjadi sulit jika peserta didik memiliki tingkat
perhatian dan latar belakang yang beragam.

4) Kebutuhan perlengkapan digital dan peranti lunak Audio digital membutuhkan


peranti lunak dan perlengkapan yang dirancang untuk memutar atau merekam
format digital spesifik.

5) Urutan yang kaku Pemutar kaset audio menetapkan urutan sebuah presentasi,
meskipun dimungkinkan untuk dimundurkan dalam pemutar kaset audio tersebut
untuk mendengarkan lagi segmen rekaman tersebut atau memajukan pemutar
kaset audio untuk bagian yang akan datang.

6) Kesulitan dalam menempatkan segmen Terkadang susah untuk menempatkan


segmen spesifik pada sebuah pemutar kaset audio.

7) Berpotensi terjadi penghapusan tidak disengaja Kaset audio bisa dihapus


dengan mudah, yang bisa menjadikan suatu masalah. Hanya karena rekaman kaset
audio ini bisa dengan mudah dan cepat dihapus ketika tidak lagi dibutuhkan,
namun bisa tanpa sengaja dihapus ketika seharusnya disimpan.

Media Gambar

 Pengertian Media Gambar

Seperti yang telah dijelaskan pada kajian mengenai media audio, bahwa media pembelajaran
adalah segala bentuk perantara atau pengantar yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
dari pengirim menuju penerima dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik sehingga proses belajar dapat terjadi.
Di antara media pembelajaran, gambar atau foto adalah yang paling umum dipakai. Gambar atau
foto merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana.
Berdasarkan 17 Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun, 1989: 250), gambar adalah
tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb.).

Jadi dapat disimpulkan bahwa, media gambar adalah perantara atau pengantar cetak yang
digunakan untuk membantu menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik berupa
tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb.) yang sudah tercetak pada kertas dan hanya dapat
dilihat, tidak mengandung unsur suara.

 Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

a. Kelebihan Arief S. Sadiman, dkk. (2010: 29), ada beberapa kelebihan media gambar
atau foto antara lain:

1) Sifatnya konkrit Gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibanding dengan media verbal semata.

2) Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu Tidak semua
benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa, anak-
anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya.

3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita Sel atau


penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat
disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

4) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia
berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.

5) Gambar murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan


peralatan yang khusus.

b. Kelemahan Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2010: 31), selain kelebihan, gambar atau
foto juga mempunyai beberapa kelemahan di antaranya:
1) Gambar atau foto hanya menekankan presepsi indra mata.

2) Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.

3) Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar.

 Syarat Gambar atau Foto yang Baik sebagai Media Pembelajaran

Arief S. Sadiman, dkk. (2010: 31), menyatakan bahwa gambar atau foto yang baik untuk media
pembelajaran adalah gambar atau foto yang cocok dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, ada
enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar atau foto yang baik sehingga dapat dijadikan
sebagai media pembelajaran.

a. Autentik Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang
melihat benda sebenarnya.

b. Sederhana Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin pokok dalam
gambar.

c. Ukuran relatif Gambar atau foto dapat membesarkan atau memperkecil objek atau
benda sebenarnya.

d. Gambar atau foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan Gambar yang baik
tidak menunjukkan obyek yang diam, akan tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.

e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran Tidak
setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik,
sebaiknya gambar bagus terlihat dari sudut seni, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Pengenalan Beberapa Media Audio

1. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan
berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa –
peristiwa penting dan baru, masalah – masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. Media ini juga mampu
merangsang partisipasi aktif bagi si pendengar.

Kekurangan media radio:


• Hanya selintas
• Hanya mengandalkan suara
• Tidak dapat diulang
• Cenderung satu arah

Kekuatan media radio:


• Personal
• Cepat
• Jangkauan luas
• Imajinatif
• Sederhana
• Murah dan mudah
• Siaran langsung

2. Kaset – Audio
Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Memiliki
keuntungan yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena biaya pengadaan
dan perawatan sangat murah dan mudah didapatkan.

3. Alat perekam magnetic


Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah satu alat elektronik yang mampu
merekam suara secara manual dan merupakan salah satu media yang memiliki peranan
yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini sangat
cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Macam – macam alat penyimpanan File Audio antara lain :
• Piringan Hitam (PH).
Alat penyimpan file audio ( modern ) yang pertama ditemukan adalah piringan hitam. Ia
memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuahdisc.
Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone.

• Kaset
Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset
mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas
suaranya cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran,
kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa
juga diputar dengan menggunakan walkman.

• CD dan DVD
CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah media
penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya.
Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus.
Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaandisc tergores, kotor,
berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD
atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD player.

• (MP3)
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap
popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan
kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. alat untuk memutar
MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah
satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan
dipasarkan oleh Apple Computer.

• Audio Digital (WAV)


WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio
yang dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan
untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod.
iPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar WAV yang dikeluarkan oleh Aplle
Computer. Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan untuk
memutar WAV maupun MP3, dengan merk Zune.

Prosedur Pembuatan Media Audio


Pembuatan media audio pembelajaran memerlukan beberapa tahapan kegiatan. Tahapan
kegiatan tersebut, yaitu pra-produksi, produksi dan pasca produksi
Tahapan prosedur pembuatan Media Audio Pembelajaran :

1. Pra Produksi
Kegiatan-kegitan yang dilakukan pada tahapan Pra Produksi yaitu telaah
kurikulum dan penulisan naskah.

a. Telaah Kurikulum
- Mengapa harus dilakukan telaah kurikulum?
- Siapa yang melakukan telaah kurikulum?

Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran, semestinya


mengacu pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama, dalam
menentukan kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa melalui
media audio. sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan tujuan dan
tepat sasaran.
Telah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli media.
peranan Guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat mewakili
kompetensi yang diharapkan yang akan yang sesuai dengan kompetensi dan
jejang pendidikan. Sebagai contoh, materi SD harus ditelaah oleh guru SD, materi
SMP d itelaah oleh guru SMP, dan seterusnya.
Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus benar dan sesuai
dengan sasaran tidak lebih dan tidak kurang. Di samping itu ahli materi juga harus
menginformasikan perkembangan ilmu tersebut yang terkini.
Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang akan
diangkat ke dalam media audio sesuai dengan karakteristik media tersebut, karena
tidak semua materi yang ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media audio
secara menarik.

b. Penulisan Naskah

Langkah selanjutnya yaitu penulisan naskah. Naskah ditulis oleh orang yang
dianggap mampu untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan dikaji
oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi akan mengkaji kebenaran, kecukupan,
dan ketepatan pemilihan aplikasi atau contohnya. Sedangkan ahli media akan
mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut sesuai karakteristik media
audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan kata/bahasa, konflik, musik, sound
effect, dll.
Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian
informasi, penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah.

2. Produksi
Produksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team produksi.
Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan tim produksi,
rembug naskah (script conference), Pemilihan pemain (casting), latihan kering,
rekaman (recording), editing dan mixing, preview, pembuatan master (mastering).

a Team Produksi
Produksi media audio ini merupakan kerja bersama(team work), kerja dari
sekelompok orang yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda, sehingga
diperlukan koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media audio yang baik,
menarik dan komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu :
1. Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek manajemen dan
artistik dari sebuah produksi.
2. Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas hasil
perekaman.
3. Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siap
pakai.
4. Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai dengan
naskah.
5. Editor, melakukan koreksi terhadap hasil rekaman dan melakukan mixing
tutur ( dialog / drama ) dengan musik dan sound effect yang diperlukan
sesuai naskah.

•b. Rembuk Naskah (Script Conference)


Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan rembuk
naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk naskah
diperlukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah, sehingga
apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal.
c. Pemilihan Pemain (Casting)
Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan pemain.
Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah.
Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam
naskah akan membuat media audio bagus dan menarik.

d. Latihan Kering
Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari
naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan isi
pesan, alur cerita dan peran masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini untuk
menghindari banyak kesalahan pada saat rekaman.

e. Rekaman(Recording)
Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain. Sutradara
adalah pengendali sepenuhnya jalannya rekaman. Sutradara bertanggung jawab
atas kualitas hasil rekaman.

f. Editing dan Mixing


Editing: maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah yang
dianggap tidak perlu atau juga menambah efek, misalnya echo.
Mixing: maksudnya mencampur atau menambah musik, background, dan
soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik.

g. Preview
Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan
oleh tim yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara sebagai
penanggung jawab produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini ditinjau dari
segi materi dan media. Dari segi materi misalnya ketepatan pengucapan. Tinjauan
media, misalnya ketepatan penggunaan musik, efek suara (sound effect), kualitas
suara, meliputi ada tidaknya noise, kestabilan volume. Jika hasil produksi belum
dinyatakan layak, maka harus dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan tim
preview.

h. Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)


Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini dalam
kaset, CD, atau media penyimpanan lainnya. Master media audio pembelajaran
ini yang kemudian akan dijadikan master jika diperlukan penggandaan.

Cara Penggunaan Media Audio


Dalam pembuatan atau penggunaan media ada beberapa peralatan pokok yang
Harus diperhatikan yaitu : mikrofon, alat perekam (recorder ), alat pemutar hasil rekaman
( player), alat penyampur sumber suara (mixer) dan beberapa fasilitas lainnya yang diperlukan,
Rivai ( 2005 : 152 ).

Langkah–langkah untuk mempersiapkan Media Audio, Arsyad (2003:46 ) adalah :


a) Mempersiapkan diri
b) Mempersiapkan kesiapan siswa
c) Mendiskusikan membahas materi program audio.
d) Mendengarkan materi audio yang akan dibahas.

Sedangkan menurut, Sudjana ( 2005 : 130 ) langkah – langkah yang harus


dipersiapkan dalam menggunakan media audio meliputi tiga hal, yaitu :

a) Langkah persiapan meliputi : persiapan dalam merencanakan,


memberikan pengarahan terhadap siswa mengenai ide – ide yang sulit,
menentukan sasaran dan periksa peralatan.
b) Langkah penyajian meliputi : menyajikan waktu yang tepat, mengatur
situasi ruangan, berikan motivasi untuk siswa.
c) Tindak lanjut.

Teknik penggunaan rekaman menurut, Hamalik ( 1994 : 103 ) antara lain :


a) Kelas harus dibawa kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif
b) Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut
c) Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman
dalam belajar.
d) Kegiatan lanjutan.

Teknik dalam perekaman radio pendidikan, Sudjana ( 2005: 139 ), mengusulkan hal – hal yang
harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a) Pilih subjek atau tema yang menarik dan mengundang perhatian mereka.
b) Tentukan garis- garis besar cerita atau membuat synopsis.
c) Tentukan pemain, pelaku, penangungjawab dan sebagainya.
d) Adakan latihan diluar studio untuk melatih penjiwaan mereka.
e) Pilih sound effect yang sesuai, kemudian coba rekam dan adakan revisi.
4. Jelaskan macam/ragam media visual-audio, beri contoh untuk setiap
macam media tersebut!

Media Audio Visual


Salah satu media pembelajaran yang efektif untuk menunjang keberhasilan saat proses belajar
mengajar ialah menggunakan media audio visual. Pasalnya media audio visual dapat
menampilkan suara dan gambar. Sehingga hal bisa menjadi metode pembelajaran yang menarik
untuk para siswa.Adapun media audio visual dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media audio
visual diam dan gerak.
Salah satu contoh dari media audio visual diam ialah TV diam, buku bersuara, dan halaman
bersuara. Sementara untuk contoh media audio visual gerak ialah film TV, gambar bersuara, dan
lain sebagainya.
Jenis media pembelajaran audio visual merupakan media yang mampu menampilkan suara
beserta gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu
media audio visual diam, seperti TV diam atau film rangkai bersuara, dan media audio visual
gerak, seperti film TV atau gambar bersuara.

Jenis-jenis Audio Visual


1. Audio-Visual Murni
Audio-visual murni atau biasa disebut juga dengan audio-visual gerak adalah media yang dapat
menampilkan unsur suara serta gambar yang bergerak, unsur suara atau unsur gambar itu berasal
dari suatu sumber.

 Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan, misalnya
film komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Namun, film bersuara yang dimaksud
dalam pembahasan ini ialah film sebagai alat pembelajaran.

 Video
Video adalah sebuah media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama
semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disampaikan bisa bersifat fakta
ataupun fiktif, bersifat informative, edukatif serta instruksional.

 Televisi
Selain film dan video, televisi adalah media yang menyajikan pesan-pesan pembelajaran
secara audio-visual serta unsur gerak didalamnya.

2. Audio-Visual tidak murni


Audio Visual tidak murni ialah media yang unsur suara serta gambarnya berasal dari sumber
yang berbeda. Audio-visual tak murni biasa disebut dengan audio-visual diam plus suara adalah
media yang menampilkan suara disertai gambar diam, Misalnya Sound slide (Film bingkai suara).

 Sound slide (Film bingkai suara)


Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap,
karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media
audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai)
dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi . Media
pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk
berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan
atau mendorong lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi
dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif
membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit.

 Media Serbaneka
Jenis media pembelajaran serbaneka merupakan media pengajaran yang disesuaikan dengan
potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat.
Metode pembelajaran ini dapat menarik minat siswa untuk belajar apabila memanfaatkan
berbagai macam fasilitas yang ada. Salah satu contoh lainnya ialah mengajak siswa untuk
mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan fokus mata pelajaran. Sehingga hal ini dinilai
efektif untuk membuat siswa tidak bosan saat melakukan proses belajar mengajar.
Contoh jenis media pembelajaran serbaneka antara lain adalah:
1. Papan (board) yang termasuk dalam media ini di antaranya papan tulis, papan buletin,
papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
2. Media tiga dimensi di antaranya model, mock up, dan diorama.
3. Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh pemanfaatan
realita misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya
langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
4. Sumber belajar pada masyarakat di antaranya dengan karya wisata dan berkemah.

Latuheru (1988) menyatakan bahwa :


(1) media pembelajaran berguna menarik minat siswa terhadap materi pembelajaran yang
disajikan,
(2) media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap
materi yang disajikan,
(3) media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat dan terpercaya .

Heinich, Malenda, Russel (1982) dalam Ilda Prayitno (1989) mengemukakan keuntungan
penggunaan media dalam pembelajaran adalah:
1) Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga
mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
2) Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.
3) Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri
untuk belajar.
4) Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5) Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-
materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam. Sehingga
pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan
proses berpikir siswa.

Manfaat positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pengajaran di kelas adalah
sebagai berikut:
1). Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau
mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama.
2). Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian
dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
3). Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-
prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
4). Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat untuk mengantarkan
pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya
dapat diserap oleh siswa.
5). Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan
6). Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan.
7). Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar
dapat ditingkatkan.
8). Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif,dalam proses belajar mengajar.

 Gambar Fotografi
Jenis media pembelajaran ini berasal dari beberapa sumber, misalnya dari surat kabar, lukisan,
kartun, ilustrasi. Foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapatdigunakan oleh guru
secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan tertentu. Sistem pembelajaran
dalam menggunakan media ini menjadi salah satu cara efektif untuk menunjang keberhasilan
dalam proses belajar mengajar.

Di samping itu, untuk dapat menunjang keberhasilan secara optimal dibutuhkan sebuah gambar
fotografi yang memenuhi persyaratan artistik tertentu. Hal ini agar para siswa tertarik dan
mengerti dengan jelas apa materi yang disampaikan.
Terdapat lima macam gambar fotografi yang harus diperhatikan antara lain:
1. Gambar fotografi harus cukup memadai.
2. Gambar-gambar harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu.
3. Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas.
4. Validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak.
5. Memikat perhatian anak, ini cenderung kepada hal-hal yang diamatinya, misalnya,
binatang, kereta api, kapal terbang dan sebagainya.

 Peta dan Globe


Jenis media pembelajaran berikutnya adalah peta dan globe. Media pembelajaran ini berfungsi
untuk menyajikan gambaran dan data suatu lokasi.
Salah satu jenis media pembelajaran ini dapat memungkinkan siswa untuk mengerti posisi
kesatuan pulau dan politik dari belahan dunia. Selain itu jenis media pembelajaran juga dapat
merangsang minat terhadap pengaruh-pengaruh geografis. Seperti keadaan permukaan (bumi,
daratan, sungai sungai, gunung-gunung), dan tempat- tempat serta arah dan jarak.

Kelebihan lain dari peta dan globe, dalam kegiatan belajar mengajar adalah:
1. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain
lain.
2. Merangsang minat siswa terhadap pengaruh-pengaruh geografis.
3. Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk,
tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.

 Multimedia Interaktif
Multimedia Interaktif adalah media pembelajaran berbasis multimedia yang dilengkapi
alat pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna sehingga alat dapat memberi respon
dan ada hubungan timbal-balik antara alat dan pengguna.
1. Game
Pada dasarnya, hampir semua orang sangat menyukai game tanpa mengenal usia. Namun
dalam konteks pembelajaran interaktif, game bukan hanya semata-mata sebagai
permainan biasa tanpa mengedukasi. Game pun harus dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat menyampaikan materi-materi kepada peserta didik. Dengan menggunakan metode
ini untuk pembelajaran akan dapat membantu menarik perhatian dan minat para peserta
didik, sehingga mereka mau untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Dalam
pembuatan game interaktif ini bisa dilakukan dengan berbagai aplikasi, seperti Adobe
Flash Player, hingga Microsoft Powerpoint. Karena game disukai oleh berbagai kalangan,
Anda bisa menggunakan game interaktif ini dengan menyesuaikan jenjang peserta didik.

2. PowerPoint
Mungkin ini adalah media interaktif yang paling sering digunakan oleh mayoritas
pengajar di Indonesia. Dengan menggunakan powerpoint, memungkinkan
untukmenampilkan materi lebih menarik. Tentu dalam membuatnya juga harus
memerhatikan tampilan latar belakang hingga konten yang dibuat, usahakan dalam
membuat powerpoint jangan terpaku pada “banyak tulisan = materi bagus”, justru apabila
dalam setiap slide powerpoint mengandung tulisan yang banyak akan terlihat
membosankan. Buatlah agar terlihat minimalis namun kontennya berkualitas. Selain
pengajar, para peserta didik biasanya juga sering melakukan presentasi kelompok dengan
powerpoint. Ini menuntut kreativitas mereka dan melatih supaya berani berbicara dan
menyampaikan materi di depan banyak orang.

3. Manipulatif
Media manipulatif adalah semua benda yang dapat digunakan pengajar untuk membantu
menerangkan materi pembelajaran, sehingga dapat membuat peserta didik lebih terampil
dan dapat menjadikan mereka berpikir sistematis. Benda tersebut di antaranya adalah
kertas, karton, kelereng, manik-manik, buku, kayu kawat dan lain-lain sesuai kebutuhan
pengajar. Keunggulan benda-benda manipulatif ini adalah dapat ‘menerjemahkan’
konsep materi agar lebih mudah dicerna.

4. Video
Menggunakan video dalam proses pembelajaran sangat membantu peserta didik, karena
dengan video (audio visual) yang terdapat konten edukasi di dalamnya memudahkan
peserta didik dalam melihat, mendengar, mengingat, sehingga mereka akan mudah
memahami materi yang dipelajari hanya dengan ‘menonton video’. Banyak ditemui
peserta didik yang dapat mengingat sebuah film hingga beberapa bagian dialognya pun
mereka ingat. Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan video pun juga dapat
dilakukan jika kontennya pun sesuai. Dengan adanya video interaktif, waktu belajar pun
terasa sangat fleksibel karena mereka dapat menonton video kapan saja. Tentu dalam
membuat video yang interaktif juga harus diperhatikan antara konsep, konteks, dan
konten.

5. Matlab
Matlab adalah sebuah aplikasi di mana pengajar dapat membuat latihan soal-soal
khususnya matematika yang notabennya pelajaran yang cukup ‘ditakuti’. Bentuk soal
seperti pilihan ganda pun dapat dibuat dengan Matlab. Selain mudah bagi pengajar,
matlab juga mudah digunakan oleh peserta didik SMP/SMA/SMK. Selain itu, Matlab
juga dapat diakses menggunakan smartphone. Sekarang Anda dapat membuat konten-
konten soal dengan desain yang menarik dengan aplikasi ini

Anda mungkin juga menyukai