Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Fisiologi tumbuhan dan tanaman

-Pengertian, dan Fungsi Fisiologi Tumbuhan dan tanaman


Pada halaman ini kita akan membahas tentang pengertian, ruang lingkup dan fungsi fisiologi
tumbuhan yang pembahasannya akan kita bagi menjadi tiga pokok pembahasan yaitu
pengertian fisiologi tumbuhan, ruang lingkup tumbuhan dan fungsi fisiologi tumbuhan.

Ilmu fisiologi tumbuhan membantu manusia untuk mengetahui tentang tumbuhan

Gambar. Ilmu fisiologi tumbuhan membantu manusia untuk mengetahui tentang tumbuhan
sehingga pemanfaatan tumbuhan untuk kepentingan manusia menjadi lebih optimal (Foto:
Siswa Team)

A. Pengertian Fisiologi Tumbuhan

Meskipun arti fisiologi dalam ilmu biologi sering digunakan, tapi mungkin ada diantara kita yang
masih belum mengerti tentang arti kata “fisiologi” itu sendiri, terlebih bila dikaitkan dengan kata
“tumbuhan”. Kata fisiologi berasal dari dua huruf yakni “physis” yang artinya alam dan “logos”
yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi pengertian fisiologi tumbuhan dapat kita definisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang keterangan-keterangan perihal kehidupan tumbuhan
yang meliputi proses kehidupannya, fungsinya dan aktivitasnya.

Dalam mempelajari fisiologi tumbuhan, ada semacam batasan-batasan dalam ruang dan waktu
tertentu yang harus diambil. Batasan yang diambil hanyalah seputar dari apa yang bisa
ditangkap oleh indera kita sebagai manusia. Apa fungsi pemberian batasan ini?, pemberian
batasan ini dapat berfungsi atau membuat seorang peneliti bisa menjadi lebih fokus saat
melakukan penelitian di lapangan sehingga diharapkan lebih mudah dalam menemukan hukum-
hukum yang berguna untuk menyusun sebuah teori. Dari teori-teori yang tersusun inilah
diharapkan nantinya dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia.
B. Ruang Lingkup Fisiologi Tumbuhan

Fisiologi tumbuhan merupakan cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang proses
metabolisme pada tubuh tumbuhan dimana proses dari metabolisme ini dipengaruhi oleh faktor
lingkungan mikro di sekitar tumbuhan tersebut. Adapun ruang lingkup yang dipelajari antara lain
tentang sel, proses transpirasi, karakteristik molekul air, unsur esensial tumbuhan, fotosintesis,
respirasi serta metabolisme tumbuhan. Akan tetapi secara umum, fisiologi tumbuhan dapat
digolongkan menjadi beberapa ruang lingkup yaitu fisiologi tanaman, fisiologi lepas panen,
ekofisiologi dan fisiologi benih.

Bagi seoarang ahli fisiologi tumbuhan selalu dituntut untuk bisa mengusai pengetahuan dasar
lainnya yang tentunya berkaitan dengan ilmu fisiologi tumbuhan misalnya ilmu kimia, biokimia,
sitologi, anatomi, morfologi dan sistematik.

C. Fungsi Fisiologi Tumbuhan

Fungsi fisiologi tumbuhan disini berarti manfaat yang diperoleh manusia dalam mempelajari
fisiologi tumbuhan. Lalu apa manfaatnya? tentu secara umum manfaatnya sangat besar karena
tumbuhan itu sendiri merupakan salah satu bahan pemenuh bagi kebutuhan manusia sehingga
kita perlu ilmu yang seluas-luasnya tentang tumbuhan. Tidak mungkin kita bisa membuat
racikan obat bila tidak mengetahui tentang bahan yang terkandung dalam obat itu sendiri. Iya
kan?, nah apalagi banyak bahan-bahan kimia yang kita gunakan untuk industri yang diambil
dari tumbuhan. Oleh karena itu, ilmu disiologi tumbuhan ini sangatlah penting.

Dalam perkembangannya, fisiologi tumbuhan dipisahkan menjadi beberapa bagian yang lebih
spesifik yaitu fisiologi tanaman, ekofisiologi, fisiologi lepas panen dan fisiologi benih. Mengapa
harus dipisah? supaya ruang lingkupnya semakin kecil sehingga lebih mengena bila diterapkan
di lapangan.

1. Fisiologi tanaman mempelajari tentang metabolisme pada tanaman-tanaman yang


dibudidayakan,
2. Ekofisiologi mempelajari tentang faktor-faktor lingkungan misalnya unsur-unsur cuaca dan
iklim yang dapat mempengaruhi metabolisme tumbuhan,

3. Fisiologi lepas panen mempelajari tentang fisiologi bagian tumbuhan setelah bagian dari
tumbuhan tersebut di panen,

4. Fisiologi benih mempelajari tentang benih yang mencakup tahapan pembenihan atau proses
yang mengikutinya.

Materi fisiologi tumbuhan sangat beragam. Diantaranya anatomi tumbuhan,


fungsi dan defisiensi unsur hara, penyerapan dan translokasi unsur hara, transpirasi,
metabolisme dan enzim. Berikut uraian materi secara garis besar, meskipun tidak
komplit. Semoga bermanfaat.

Anatomi Tumbuhan
Sel merupakan penyusun terkecil dari makhluk hidup. Bagian sel tumbuhan
terdapat dinding sel yang berfungsi melindungi sel; sitoplasma yang terdapat organel-
organel sel seperti mitokondria, kloroplas, ribosom, retiklum endoplasma, badan golgi,
peroksisom, vakuola dan intisel sebagai pusat pengendali dalam sel. Retikulum
endplasma terlibat dalam proses sintesis protein. Mitokondria menyediakan energi
untuk proses metabolisme. Kloroplas merupakan tempat fotosintesis. Ribosom
berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Vakuola berfungsi mengatur air dan cairan
dalam sel.
Sel-sel yang bentuk dan fungsinya sama terdeferensiasi sehingga membentuk
jaringan. Pada jaringan tumbuhan terbagi menjadi jaringan meristem, jaringan dasar,
jaringan pelindung, jaringan mekanik dan jaringan pengangkut. Jaringan meristem
mampu membelah terus dan membentuk sel baru. Jaringan epidermis melindungi sel.
Jaringan parenkim membentuk daging buah, membetuk endosperm, menyimpan
makanan cadangan, tempat fotosintesis dan dapat berfungsi sebagai penyokong.
Jaringan penyokong sebagai penyokong tubuh. Jaringan pengangkut yang terdiri dari
floem (mengagkut hasil fotosintesis) dan xilem (mengangkut mineral dan air).
Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berkembang dibawah
permukaan tanah. Akar berfungsi untuk menegakkan tumbuhan, mengambil air dan
garam tanah serta menyimpan cadangan makanan. Batang batang adalah epidermis,
korteks, endodermis dan stele yang berisi system pembuluh. Struktur daun terdiri dari
epidermis, mesofil, berkas pengankut dan stomata. Perkembangan daun yaitu
permulaan (inisi), diferensiasi awal, perkemangan sumbu (aksis) daun dan
perkembangan helai daun. Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan
angiospermae. Bunga mempunyai 4 tipe organ, yaitu sepala yang menyusun kaliks,
petala yang menyusun korola, stamen, dan pistulum sebagai organ perkembangbiakan.

Fungsi dan Defisiensi Unsur Hara

Unsur hara merupakan senyawa kimia yang diperlukan oleh tanaman sebagai zat
makanan. Unsur esensial adalah unsure hara yang tidak dapat digantikan dan berperan
langsung dalam tumbuhan, seperti nitrogen, fosfat, kalium, belerang, magnesium,
kalsium, besi, klorin, mangan, boron, seng, tembaga, molibdenum dan nikel. Nitrogen
dibutuhkan dalam pembentukan protein, perpaduan klorofil dan fotosintesa. Unsur
fosfor berfungsi dalam reaksi gelap fotosintesis, respiarasi, dan berbagai proses
metabolism lainnya. Unsur kalium berperan sebagai activator dari berbagai enzim dan
optimalisasi fungsi stomata pada daun. Belerang merupakan penyusun asam amino
sistein dan methionin serta koenzim A. Magnesium berfungsi sebagai penyusun klorofil,
berperan dalam respirasi dan mengaktifkan kerja enzim. Kalsium berfungsi sebagai
pengikat antara molekul fosfolipida, memacu dan menghambat aktivitas beberapa
enzim. Besi merupakan bagian dari enzim tertentu dan bagian dari protein yang
berfungsi sebagai pembawa elektron. Klor berfungsi menstimulasi pemecahan molekul
air pada fase terang fotosintesis. Mangan berfungsi aktivator dari berbagai enzim.
Tumbuhan menanggapi kurangnya pasokan unsur esensial dengan
menunjukkan gejala kekahatan yang khas. Jika tumbuhan kekurangan nitrogen akan
menunjukkan gejala klorosis pada daun tua, sedangkan kekurangan fosfor
mengakibatkan tumbuhan kerdil dan berwarna hijau tua. Kekurangan kalium
mengakibatkan daun agak klorosis dan menjadi bercak nekrosis berwarna gelap
(bercak mati) pada bagian ujung, tepi dan jaringan antar tulang daun. Kekurangan
kalsium mengakibatkan tunas pucuk mati, yang diikuti oleh distorsi pada ujung atau
pangkal daun muda dan pada titik tumbuh melengkung yang kemudian mengering pada
bagian ujungnya. Kekurangan magnesium mengakibatkan daun mengalami klorosis
tidak merata pada daun tua. Tunas pucuk hudup tetapi daun muda menjadi layu dan
tidak mengalami klorosis dikarenakan kekurangan tembaga. Pengetahuan tentang
gejala kekurangan masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam
menentukan jenis pupuk yang harus digunakan

Penyerapan dan Translokasi Unsur Hara


Akar merupakan organ tumbuhan yang aktif menyerap air dan unsur hara.
Rambut akar dalah bentuk modifikasi epidermis pada akar yang membantu mencari air
dan unsure hara. Air diserap oleh akar dengan tekanan osmotik, respirasi sel pada akar
untuk mendapatkan energi penggerak dan memanfaatkan transpirasi. Setelah air
melintasi epidermis, air dan unsur hara terlarut menuju korteks dan menuju xilem.
Dengan adanya daya kohesi dan potensial air didalam xilem negatif, sehingga air akan
naik ke atas menuju daun dan sebagian air digunakan untuk transpirasi (penguapan).
Difusi merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tingi ke tempat
berkonsentrasi lebih redah untuk mencapai kesamaan konsentrasi, sedangkan
osmosis merupakan perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari
larutan yang hipotonis ke larutan hipertonis. Difusi dan osmosis pada sel terjadi secara
pasif, sedangkan perpindahan zat secara aktif diperlukan ATP.

Transpirasi
Transpirasi merupakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata. Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi adalah faktor
internal yang mempengaruhi mekanisme buka tutup stomata, kelembaban udara
disekitar tanaman, suhu udara, suhu daun tanaman. Transpirasi berfungsi
mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui xilem, menjaga turgiditas sel
tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal dan menjaga kestabilan suhu daun.
Dalam proses transpirasi, air menguap dari dinding sel-sel parenkim palisade
dan parenkim spongy ke ruang interseluler. Stomata merupakan tempat keluar
masuknya udara (oksigen dan karbondioksida). Karena rangka molekul semua bahan
organik pada tumbuhan terdiri dari atom karbon. Karbon masuk dalam bentuk CO 2
melalui stomata dan air keluar secara difusi melalui pori yang sama saat stomata
terbuka.

Metabolisme dan Enzim


Enzim adalah senyawa protein yang dapat menganalisis reaksi-reaksi kimia
dalam sel dan jaringan makhluk hidup. Enzim tersusun atas protein sebagai penyusun
utamanya, beberapa enzim mengandung senyawa organik nonprotein (gugus prostetik)
dan ada yang hanya terbentuk dari molekul protein tanpa adanya penambahan
komponen lain. Enzim bersifat seprti protein, berfungsi secara spesifik dan tidak
berperan bolak-balik. Cara kerja enzim terhadap subtrat (bahan yang diubah) yaitu lock
and key dan sisi aktif enzim menyesuaikan bentuk subtrat. Kerja enzim dipengaruhi
oleh suhu, air, pH dan konsentrasi. Enzim berperan pada reduksi, hidrolisis, dehidrasi,
oksidasi, deaminase, dekarboksilasi, fosforilasi, defosforilasi, dan transferase.
Metabolisme merupakan reaksi- reaksi kimia yang memungkinkan adanya
kehidupan. Selain membentuk senyawa bahan penyusun struktur organel atau bagian
sel lainnya, tumbhan juga menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berfungsi
untuk melindungi tumbuhan dari serangan serangga, bakteri, jamur dan sejenis
pathogen lainnya. Metabolisme dibagi 2, yaitu katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme adalah reaksi pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana disertai dengan pembebasan energi dalam bentuk ATP, contoh : proses
respirasi. Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen, sedangkan
respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen. Energi yang
dilepaskan oleh proses katabolisme dalam bentuk ATP akan digunakan untuk proses
anabolisme. Faktor yang mempengaruhi respirasi adalah ketersediaan subtrat,
ketersediaan osigen, suhu, tipe dan umur tumbuhan.
Anabolisme adalah penyusun senyawa kompleks (organik) dari senyawa
sederhana dengan menggunakan energi, contoh fotosintesis. Faktor-faktor yang
mempengaruhi fotosintesis adalah faktor eksternal: CO2, H2O, spektrum cahaya, dan
suhu, sedangkan faktor internal: pigmen dan enzim. Pada fotosintesis diperlukan
Karbon dioksida, air, cahaya matahari, klorofil, sehingga mengasilkan senyawa organik
(karbohidrat) dan oksigen. Tahap reaksi fotosintesis: reaksi terang (fotolisis) dan reaksi
gelap (siklus Calvin-Benson). Reaksi terang terjadi jika ada cahaya matahari. Energi ini
digunakan untuk melepaskan elektron, sehingga melekul air akan terpecah menjadi ½
O2 dan 2H+. H+ akan diikat oleh NADP+ menjadi NADPH. Sedangkan pada reaksi gelap
terjadi di stroma kloroplas. Reaksi yang terjadi adalah fiksasi karbon dioksida yaitu
penambatan CO2 oleh ribulose bifosfat (RuBP) menjadi PGA, reaksi ini di dikatalis oleh
enzim rubisco. Kemudian fase reduksi diperlukan ATP dan ion H+ dari NADPH untuk
mereduksi PGA menjadi PGAL. Kemudian yang terakhir adalah fase regenerasi, terjadi
pembentukan kembali RuBP dari 10 PGAL dan 2 PGAL digunakan dalam sintesis
glukosa.

FISIOLOGI TANAMAN
-Fisiologi Tanaman mempelajari proses-proses metabolisme dan biokimia pada
tanaman-tanaman. Tanaman adalah tumbuhan yang sudah dibudidayakan oleh
manusia. Dengan demikian, cakupan fisiologi tanaman lebih sempit daripada fisiologi
tumbuhan. Karena yang dipelajari mencakup tanaman-tanaman yang biasanya diambil
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka proses metabolisme yang
dipelajari hanya mencakup metabolisme yang berkaitan dengan bagaimana
mendapatkan hasil panen yang tinggi dari bagian-bagian tanaman yang dipanen.

Ketika fisiologi tumbuhan banyak mempelajari metabolisme dalam lingkup seluler dan
molekuler, maka fisiologi tanaman mempelajari metabolisme dalam tingkatan individu
dan populasi tanaman. Keduanya memiliki pembahasan yang hampir sama yaitu
macam proses metabolisme, mekanisme proses yang terjadi, tempat terjadinya proses,
dan faktor yang berpengaruh terhadap proses metabolisme.
Fisiologi, baik fiisologi tumbuhan ataupun fisiolagi tanaman tidak dapat dipisahkan
dengan cabang ilmu yang lain, teutama fisika dan kimia. Selama ini, proses
metabolisme yang berada didalam tubuh tumbuhan ataupun tanaman lebih banyak
dijelaskan dengan proses fisika dan kimia oleh para fisiologiawan. Beberapa proses
metabolisme dapat dijelaskan secara rinci tentang prnsip kimia dan fisika yang terlibat
di dalamnya. Dengan kata lain, prinsip-prinsip tentang reaksi kima dan fisika merupakan
bekal utama dalam mempelajari fisiologi tumbuhan dan fisiologi tanaman.
Selain fisika dan kimia ada beberapa ilmu lain yang belakangan menjadi sangat
berkaitan dengan fisiologi tumbuhan dan fisiologi tanaman. Ilmu botani, khususnya
ekologi adalah yang juga berkaitan dengan fisiologi, factor-faktor lingkungan ang
dipelajari dalam ekologi sangat berpengaruh terhadap proses metabolisme dalam tubuh
tubuh tumbuhan. Anatomi juga sangat berkaitan karena struktur sel dengan segala
macam organelnya juga berpengaruh terhadap proses metabolisme yang terjadi. Yang
terakhir adalah matematika. Baru-baru ini dikembangkan model matematis untuk
fisiologi tanaman dengan tujuan untuk meramalkan hubungan antara hasil tanaman
yang mungkn didapatkan dengan berbagai factor lingkungan yang mempengaruhinya.
Dengan mempelajari fisiologi baik tumbuhan maupun tanaman diharapkan dapat lebih
memahami proses yang terjadi di dalam tumbuhan/tanaman dalam kaitannya dengan
lingkungan yang pada akhirnya diperoleh suatu pendekatan atau mode suatu tanaman
atau teknik budidaya yang palig efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumber daya
yang ada dan tetap memberikan hasil panen yang optimal.
Objek kajian dalam fisiologi tanaman adalah fisika sel dan biofisika organ, fotosintesis,
transportasi hara dan hasil metabolisme, regulasi pertumbuhan dan perkembangan,
dan mekanisme respons terhadap rangsangan lingkungan. Organisme yang menjadi
kajian fisiologi tumbuhan adalah organisme dari kerajaan plantae, meliputi semua jenis
tumbuhan, dari tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi.
Fisiologi tumbuhan diterapkan dalam pertanian untuk meningkatkan nilai produk hasil
bumi. Beberapa contoh hasil kajian fisiologi yang diterapkan di pertanian adalah
teknologi pemberian pupuk kimia untuk meningkatkan hasil dan penggunaan zat
pengatur tumbuh untuk merangsang keserempakan pembungaan. Hasil penelitian di
bidang fisiologi juga dapat dipakai untuk mendukung program pemuliaan tanaman,
misalnya dalam merakit kultivar yang tahan kekeringan..
Fisiologi tanaman adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji fenomena-fenomena
penting di dalam tumbuhan. Dalam kajian ini dipelajari proses dan fungsi yang
menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap perubahan-perubahan lingkungan, dan
pertumbuhan serta perkembangannya sebagai hasil dan respon tersebut. Proses
berarti suatu urutan kejadian alam yang berkesinambungan. Contoh proses fotosintesis,
respirasi, penyerapan ion, angkutan, membuka dan menutupnya stomata, asimilasi,
transpirasi, perbungaan dan pembentukan biji. Fungsi menunjukkan aktivitas benda-
benda di alam, apakah itu sel, jaringan, organ, atau bahan-bahan kimia. Tumbuhan
akan selalu berusaha untuk tumbuh dan berkembang normal. Namun demikian,
sejumlah faktor internal dan eksternal (lingkungan) dapat menghambatnya. Cahaya,
temperatur, lama penyinaran, gravitasi, derajat keasaman dan berbagai faktor fisika-
kimia lainnya dapat menjadi sumber/penyebab cekaman bagi tumbuhan. Oleh karena
itu kajian fisiologi tumbuhan juga menjabarkan dan menjelaskan bagiamana proses-
proses dan fungsi-fingsi tadi bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Pada Peranan
fisiologi yang paling terlihat dalam pemuliaan tanaman adalah menyangkut unsur
genotip dan ketersediaan plasma nutfah yang melimpah pada tumbuhan. Hal ini sangat
mungkin, apalagi didukung dengan biodiversitas lokal yang tinggi. Dengan ketersediaan
sumber daya genetik yang melimpah ini memungkinkan untuk dilakukan perakitan
varietas baru.
Perakitan varietas modern bergantung pada ketersediaan keragaman genetik tanaman.
Karakter-karakter unggul yang diperlukan untuk memperbaiki varietas yang telah ada,
hampir semuanya dipunyai oleh varietas tradisional yang ditanam petani dan diseleksi
selama beberapa generasi, serta sejumlah spesies liar. Sebab itu, meskipun varietas
modern saat ini telah diadopsi secara luas oleh petani, namun keberadaan varietas
tradisional harus dipertahankan, walaupun selama ini belum banyak dimanfaatkan.
Dalam program pemuliaan tanaman, varietas lokal banyak digunakan sebagai donor
gen sifat mutu baik (rasa enak dan aromatik), ketahanan terhadap hama dan penyakit
utama, serta toleransi terhadap cekaman abiotik seperti suhu rendah, laban salin,
toleran, sulfat masam, dan genangan. Dengan berlangsungnya proses intensifikasi budi
daya tanaman, sejumlah varietas lokal sering kalah bersaing dengan varietas-varietas
modern yangpotensi hasilnya tinggi, sehingga di daerah-daerah tertentu keberadaan
varietas lokal sudah hampir punah (Daradjat et aL 2008). Dalam memberdayakan
varietas lokal, Kementerian Pertanian telah melepas ratusan varietas lokal, terutama
buahprinsipnya, fisiologi tanaman merupakan studi tentang bagaimana tumbuhan
hidup, termasuk berbagai aspek proses: metabolisme, hubungannya dengan air, nutrisi
mineral, perkembangan, gerak, irritabilitas (respons terhadap lingkungan), organisasi,
tumbuh, dan proses transpor.

Anda mungkin juga menyukai