Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas suatu organisme
dalam menjaga dan mengatur kehidupannya.Dengan mempelajari fisiologi kita akan memperoleh
gambaran serta wawasan yang luas terhadap banyak hal yang terjadi di dalam suatu organisme.
Ratusan macam reaksi kimia terjadi di dalam setiap sel hidup untuk mengubah dan menghasilkan
bahan-bahan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Dalam fisiologi
juga dipelajari tentang bagaimana lingkungan mempengaruhi kehidupan suatu organisme.

Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan , kita akan lebih dapat memahami  bagaimana sinar
matahari dapat  dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk menghasilkan karbohidrat dari bahan baku
anorganik berupa air dan karbondioksida, mengapa tumbuhan membutuhkan banyak air,
bagaimana biji berkecambah, mengapa tumbuhan layu ketika kekeringan, dan berbagai macam
gejala lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan.

      Dengan meyakini bahwa setiap proses metabolisme  pada tumbuhan dapat dijelaskan


secara  kimia dan fisika, maka jelas bahwa pengetahuan dasar  tentang prinsip prinsip  reaksi
kimia dan fisika merupakan bekal utama untuk mengkaji secara mendalam setiap fenomena
Fisiologi Tumbuhan.

Organisme Yang menjadi sasaran  dalam kajian Fisiologi Tumbuhan  meliputi semua jenis


tumbuhan,dari tumbuhan satu sel sampai pada tumbuhan tingkat tinggi. Walaupun demikian,
pada kenyataannya yang menjadi sasaran utama  ahli Fisiologi tumbuhan adalah organisme
dalam kelompok plantae, terutama ganggang hijau, tumbuhan berdaun jarum dan angiospermae,
termasuk tumbuhan monokotil dan Dikotil.

Struktur tumbuhan pada umumnya relative homogeny, tumbuhan dapat dianggap sebagai suatu
komunitas struktur mikroskopik atau unit-unit yang disebut sel. Semua unit-unit sel ini bekerja
harmonis dan memberikan kehidupan pada tumbuhan yang multi seluler.
Pada tumbuhan yang uniseluler seperti pada tumbuhan rendah (bakteri dan ganggang), sel
merupakan unit individu hidup yang mampu tetap hidup tanpa kehadiran sel lain.

Ukuran dan bentuk suatu tumbuhan sebagian besar ditentukan oleh jumlah morfologi dan
penyusunan sel-selnya. Sebagai contoh misalnya jaringan pengangkut pada tumbuhan, tersusun
oleh sel-sel yang secara structural dilengkapi untuk keperluan angkutan sejumlah besar air dan
nutrisi dengan cepat. Dengan demikian juga ada hubungan yang jelas antara struktur dengan
fungsi sel yang terdapat pada daun dan akar tumbuhan. Oleh karena itu,sangat penting untuk
mengkaji ruang lingkup fisiologi tumbuhan ini dalam mengembangkan pengetahuan baru
sehingga dapat digunakan oleh masyarakat sekitar.

A. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu pengertian fisiologi tumbuhan dan ilmu apa
saja yang dikaji dalam ruang lingkup fisiologi tumbuhan.
B. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian fisiologi tumbuhan dan ruang lingkup ilmu yang dikaji oleh
fisiologi tumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN

Fisiologi merupakan cabang dari ilmu biologi yang memepelajari objek spesifik mahluk hidup
dari sudut pandang struktur dan fungsinya. Secara terminologis istilah fisiologi berasal dari kata
bahasa Yunani yaitu physis (alam, pekerjaan, atau sifat) dan logos (cerita, atau ilmu). Jadi, secara
garis besar fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari
makhluk hidup.Fisiologi tumbuhan juga mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi
dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup.

Fisiologi tumbuhan berkonsentrasi pada bagaimana proses metabolisme pada tumbuhan terjadi.
Ruang lingkup dari cabang ilmu pengetahuan ini ialah: 1. Fotosintesis 2. Respirasi (Pernapasan)
Tumbuhan 3. Transpirasi (Penguapan) 4. Absorpsi (Penyerapan) Air dan Nutrisi Tanaman.

1. Fotositesis
Fotosintesis adalah suatu proses yang berlangsung pada tumbuhan hijau untuk
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa karbon
organik yang berasal dari molekul karbon dioksida dan air. Pada hakikatnya, semua
kehidupan di atas bumi ini tergantung langsung dari adanya proses asimilasi karbon
dioksida menjadi senyawa organik dengan adanya energi sinar matahari (energi foton)
melalui perantara pigmen hijau klorofil.

Fotosintesis menyediakan baik karbon maupun energi bagi organisme hidup dan
menghasilkan oksigen hidup dan menhasilkan oksigen dalam atmosfir.

pigmen fotosintesis
Pengertian pigmen itu sendiri ialah zat yang menyerap cahaya yang tampak.
Pigmenpigmen yang berbeda menyerap cahaya dengan panjang gelombang yang
berbeda-beda pula, dan panjang gelombang yang diserap pun menghilang. Jika pigmen
disoroti dengan cahaya putih, warna yang kita lihat adalah warna yang paling banyak
dipantulkan atau diteruskan oleh pigmen tersebut. Daun yang berwarna hijau itu karena
klorofil menyerap cahaya ungu, biru, dan merah sambil memantulkan atau meneruskan
cahaya hijau.10
Klorofil ada dua macam yaitu klorofil a dan klorofil b. Kedua klorofil ini mempunyai
struktur yang sama, akan tetapi berbeda dalam spektrum penyerapan cahayanya.
Disamping kedua pigmen tersebut, dalam tumbuhan masih ada satu pigmen lain yaitu
pigmen karotenoid yang mempunyai kisaran warna merah sampai kuning. Pigmen ini
merupakan pigmen dominan pada buah dan bunga. Pada daun juga terdapat pigmen ini,
hanya karena tertutup oleh klorofil, maka daun tampak hijau. Pigmen ini akan tampak
pada daun bila musim gugur tiba, maka jumlah klorofil erkurang dan daun tampak
berwarna kuning dan merah.
2. Respirasi (Pernapasan)
Respirasi menghasilkan banyak senyawa karbon yang dibutuhkan sebagai prekusor
untuk biosintesis senyawa organik lainnya. Proses respirasi dapat dimulai dengan
berbagai senyawa kimia. Glukosa merupakan substrat respirasi yang umum dikenal,
tetapi dalam sel tumbuhan substrat respiras juga dapat berasal dari sukrosa, heksosa
fosfat dan triosa fosfat yang berasal dari fotosintesis dan perombakan pati, fruktosa, gula-
gula lainnya, lemak terutama triasilgliserol, asam-asam organik, dan kadang-kadang
protein.
Respirasi sel tumbuhan merupakan oksidasi molekul organik oleh oksigen dari udara
membentuk karbondioksida dan air. Oleh karena itu metode respirasi umum kadang-
kadang diberi tambahan kata aerob.
Untuk mencegah kerusakan struktur sel, pelepasan energi bebas dari molekul glukosa
dilakukan oleh sel secara bertahap. Reaksi-reaksi bertahap dari respirasi dikelompokkan
ke dalam empat proses utama yaitu: glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus atau daur
krebs, dan transpor elektron.
3. Transpirasi (Penguapan)
Secara alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan. Proses
kehilangan air pada tumbuhan ini disebut transpirasi. Pada transpirasi, hal yang penting
adalah difusi uap air dari udara yang lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun.
Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam
daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk,
dan bahkan dari tanah ke akar. 
4. Absorpsi (Penyerapan) Air dan Nutrisi Tanaman
Absorbsi adalah adalah proses penyerapan air dan unsur hara oleh tanaman berupa ion-
ion dari tanah ke dalam sel-sel akar, yang selanjutnya ditranslokasikan melalui jaringan
xilem ke seluruh bagian tumbuhan

Fisiologi mengkaji gejala-gejala yang terjadi pada mahluk hidup. Selain itu, ia juga
mengklasifikasi gejala-gejala tersebut, mengenal mana yang penting dan mana yang kurang
penting, mensistematiskan konsepsi tentang gejala-gejala itu, menentukan di mana tempat
terjadinya setiap fungsi dan keadaannya, juga system kordinasinya. Fisiologi dibagi menjadi
fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan. Tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak
bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Seperti, apa yang dipelajari pada fisiologi sel
ragi dapat pula diterapkan pada sel manusia. Karena perkembangannya yang sangat pesat, yang
ditopang juga oleh perkembangan ilmu kimia dan fisika, maka fisiologi tumbuhan sering dipilah-
pilah menjadi beberapa cabang sesuai dengan ruang lingkup pokok bahasannya, antara lain :

1. Fisiologi tanaman

Fisiologi tanaman merupakan bagian cabang ilmi biologi yang mempelajari tentang berbagai
proses metabolisme untuk membuat tanaman tetap bertahan hidup. Proses tersebut terjadi di
dalam tubuh tanaman. Proses metabolism tanaman dipengaruhi oleh berbagai factor yang
melingkupi lingkungan mikro tanaman tersebut,oleh karena itu ahli fisiologi tanaman harus
memahami berbagai konsep dasar ilmu fisika dan kimia. Fisiologi tanaman berkaitan dengan
proses kehidupan tanaman, dan sejak awal telah difokuskan terutama pada tanaman tingkat
tinggi darat hijau, autotrophic (makan sendiri) tanaman yang memberi makan hewan. Pada
bagian, fisiologi tanaman berakar dalam pertanian.

2. Fisiologi lepas panen


Cabang fisiologi tumbuhan ini menelaah tentang proses fisiologi yang terjadi pada organ hasil
setelah organ tersebut dipanen. Reaksi-reaksi yang terjadi umumnya bersifat katabolik, yakni
penguraian senyawa-senyawa bermolekul besar (kompleks) seperti pati, selulosa, protein, lemak
dan asam nukleat menjadi senyawa-senyawa bermolekul lebih kecil (sederhana). Usaha-usaha
untuk memanipulasi reaksi katabolik yang terjadi untuk tujuan memperpanjang kesegaran organ
hasil merupakan manfaat utama dan menjadi tujuan dari telaah fisiologi lepas panen.

3. Ekofisiologi
Ekofisiologi membahas pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap berbagai berbagai proses
metabolisme tumbuhan, mencakup pengaruh positif (menguntungkan) dan negatif (merugikan)
bagi tumbuhan dan kepentingan manusia. Faktor lingkungan dibedakan menjadi lingkungan
abiotik (fisis) dan lingkungan abiotik. Ekofisiologi lebih menekankan pada pengaruh faktor
lingkungan abiotik, misalnya  pengeruh intensitas cahaya, lamanya penyinaran, kualitas cahaya,
suhu, kelembaban, perubahan konsentrasi gas-gas atmosfer, sifat fisika, dan kimia tanah. Cabang
ekofisiologi yang memfokuskan pembahasan pada tanggapan tumbuhan terhadap kondisi
lingkungan yang tidak optimal Disebut “stress physiology”.

4. Fisiologi benih

Proses perkecambahan benih melibatkan berbagai tahapan, yakni imbibisi, reaktivasi enzim,
penguraian bahan simpanan, dan pertumbuhan radikel. Fisiologi benih merupakan cabang
fisiologi benih merupakan cabang fisiologi tumbuhan yang ruang lingkup pembahasan nya
terbatas pada proses-proses yang berlangsung pada tahap-tahapan perkecambahan benih.

Empat contoh cabang fisiologi tumbuhan yang diuraikan diatas merupakan yang paling sering
diperhatikan, Selain itu masih terdapat beberapa cabang fisiologi tumbuhan lainnya yang mulai
berkembangan. Misalnya fisiologi perkembangan tumbuhan dan fisiologi herbisida.

Fisiologi perkembangan tumbuhan mencakup proses pembesaran dan pembelahan sel,


pembentukan dan pertumbuhan organ-organ tumbuhan, hormon-hormon yang berperan
dalam fotomorfogenesis, dan lain-lain aspek yang relevan, sedangkan fisiologi herbisida
mengkaji tentang cara aksi pestisida dalam mempengaruhi metabolisme tumbuhan.

Sumber :
Benyamin lakitan.2007. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. PT Raja Grafindo persada. Jakarta
Dr. Ir Istirochah Pujiwati, M.P. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. INTEMEDIA. Malang
Khairuna.2019. Diktat Fisiologi Tumbuhan.UINSU Press.Medan.

Anda mungkin juga menyukai