Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI PERTANIAN

ACARA V
FOTOSINTESIS

Oleh:
Lusi Isnaeni
NIM. A1H022008

PJ Asisten:
Siti Husnah Qurata A‘yun

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2023
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu mahluk hidup mempunyai ciri-ciri salah satunya adalah melakukan


metabolisme. Metabolisme pada mahluk hidup terbagi menjadi dua yaitu
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme yaitu proses penyusunan energi kima
melalui sintesis senyawa-senyawa organik, contohnya adalah fotosintesis
sedangkan katabolisme yaitu proses penguraian dan pembebasan energi dari
senyawa-senyawa organik, contohnya adalah respirasi. Fotosintesis dan respirasi
saling berkaitan dilihat dari bahan yang digunakan dan produk yang dihasilkan.
Hasil dari fotosintesis merupakan bahan yang digunakan untuk bahan respirasi dan
sebaliknya, hasil respirasi merupakan bahan yang digunakan untuk fotosintesis.

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau


energi yaituglukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zathara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnyafotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi.

Fotosintesis dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yang disebut reaksi
terang, dimana energi cahaya ditangkap oleh molekul klorofil dan diproses untuk
membuat senyawa energi tinggi yang digunakan nanti dalam reaksi gelap (tercakup
dalam bagian yang berikut). Tahap kedua, yang dikenal sebagai siklus calvin
setelah penemunya, juga dikenal sebagai reaksi gelap, karena menggunakan energi
yang diciptakan dalam reaksi cahaya untuk ikatan rantai karbon bersama-sama
untuk membentuk gula, karbohidrat lainnya, protein, lipid, danasam nukleat.
Semakin jauh pembahasan mengenai fotosintesis, semakin menarik
untuk mengupas lebih dalam biokimia nyata dalam dunia ini khususnya
fotosintesis.

Proses fotosintesis dapat disebut sebagai sebuah proses yang


menentukankan keberlangsungan dari kehidupan semua makhluk yang ada di bumi
ini. Proses fotosintesisa yang dilakukan tumbuhan untuk memaksa makanan. Hasil
dari proses fotosintesis yang berupa makanan ini nantinya sangat diperlukan tidak
hanya bagi tumbuhan itu sendiri tapi juga makhluk hidup lain seperti hewan juga
manusia ternyata tidak semua tumbuhan dapat melakukan proses fotosintesis ini.
Hanya beberapa jenis tumbuhan yang dapat melakukannya.tumbuhanyang bisa
melakukan proses fotosintesis hanya tumbuhan yang mengandung klorofil atau
tumbuhan yang memiliki zat hujau daun. berlangsungnya fotosintesis pada
tumbuhan hijau dilakukan di daun,dan terjadi di jaringan parenkim daun. Arena
pada bagian inilah terdapat klorofil. Daun adalah bagian terpenting dalam
melakukan fotosintesis.

Sebagai mahluk hidup, fotosintesis sangat penting untuk dipelajari.


Terutama bagi manusi, tanpa adanya fotosintesis tumbuhan mahluk hidup akan
mati. Oleh karena itu, fotosintesis itu penting untuk dipelajari karena untuk
keberlangsungan mahluk hidup itu sendiri dan bagi kelangsungan tumbuhan dan
memberikan manfaat bagi makhluk hidup lainnya. Baik secara langsung maupun
tidak langsung maka perlu untuk kita lebih banyak mengetahui fotosintesis.

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya proses


fotosintesis berdasarkan kadar klorofil dalam jaringan tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh


tumbuhan digunakan untuk sumber makanannya sendiri, serta pembuatan okesigen
yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Fotosintesis merupakan proses
biologi, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat
dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat di dalam kloroplas. Proses fotosintesis
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), karbondioksida (CO2),
suhu, umur daun, karbohidrat, dan cahaya. Faktor utama agar fotosintesis dapat
berlangsung adalah cahaya, air dan karbondioksida Sistem fotosintesis merupakan
proses yang bersifat abstrak tidak dapat terlihat, karena proses fotosintesis
berlangsung secara alami. Pada sekolah dasar siswa hanya dituntut untuk
membayangkan proses terjadinya fotosintesis yang disampaikan oleh para
pengajar. Sistem fotosintesis membutuhkan materi visual untuk menerangkan
bagaimana berlangsungnya proses fotosintesis sehingga siswa dapat lebih
memahami berlangsungnya proses tersebut. Perangkat Fotosintesis sebagai berikut
menurut Suyitno. (2012).

a. Daun

Pada tumbuhan tingkat tinggi, biasanya kloroplas terbatas pada sel-sel batang
muda, buah-buah belum matang, dan daun. Daun inilah yang merupakan pabrik
fotosintesis yang sebenarnya pada tumbuhan. Irisam melintang melalui daunyang
khas menyingkapkan beberapa lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda.
Permukaan atas daun tertutup selapis sel tunggal yang menyusun epidermis
atas.Sel-sel ini sedikit atau tidak memiliki kloroplas karena itu agak transparan dan
membiarkan sebagian besar cahaya yang mengenainya melewati sel-sel di
bawahnya. Sel-sel tersebut juga mengeluakan suatu zat yang transparan seperti lilin
yang dinamakan kutin. Bahan ini membentuk kutikula, yang berfungsi sebagai
penghalang lembab di permukaan tas daun tersebut, jadi mengurangi hilangnya air
dari daun.
Di bawah sel-sel epidermis atas tersusun satu atau lebih barisan sel yang
membentuk lapisan palisade.Sel-selnya berbentuk tabung dan tersusun sedemikian
rupa sehingga sumbu panjang tegak lurus pada bidang daunnya.setiap sel penuh
dengan kloroplas, dan sel-sel inilah yang melakukan fotosintesis paling banyak di
dalam daun. Bentuk selnya cocok benar untuk fungsi ini. Disusun sedemikan rupa
sehingga sebagian besar daripada sel-selnya terbuka terhadap sinar matahari. Selain
itu, panjangnya meningkatkan peluang bahwa cahaya yang memasuki sel akan
diserap oleh kloroplas.

Di bawah bagian palisade terdapat lapisan bunga karang.Sel-selnya tidak


beraturan bentuknya dan tersusun tidak rapat. Walau hanya berisi sedikit kloroplas,
fungsi utamanya agaknya sebagai penyimpan sementara molekul-molekul makanan
yang dihasilkan sel-sel lapisan palisade. Juga membantu dalam pertukaran gas di
antara daun dan sekitarnya. Selama siang hari, sel-sel ini mengeluarkan oksigen dan
uap air ke ruang udara yang mengitarinya. Karbon dioksida dari udara dalam ruang
udara diambilnya. Ruang-ruang udara ini saling berhubungan dan akhirnya ke
bagian luar daun-daun melalui pori-pori khusus yang dinamai stomta. Pada
kebanyakan tumbuhan, stomatanya terdapat terutama di epidermis bawah.
Ingenhousz sendiri pertama-tama memperagakan bahwa daun-daun yang
berfotosintesis mengeluarkan oksigen lebih cepat dari permukaan atas. Adanya
stomata sebanyak 100000/cm2 di epidermis bawah daun oak (Quercus) sedangkan
tidak ada stomata di epidermis atas memperkuat temuan ini.

Sebagian besar sel-sel epidermis bawah menyerupai yang terdapat di epidermis


atas. Akan tetapi di sekitar setiap stomata terdapat dua sel berbentuk sosis yang
dinamai sel jaga atau sel pelindung (guard cell). Sel ini berbeda dengan sel-sel
lainnya pada epidermis bawah bukan hanya bentuknya melainkan juga dalam
jumlah besar kloroplasnya.Sel jaga mengatur tutup-bukanya stomata.Jadi
melakukan pengendalian ketat terhadap pertukaran gas di antara daun dan atmosfer
alam sekitarnya. Menurut Anfa, A. (2014).

b. Kloroplas
Semua bagian warna hijau pada tumbuhan, termasuk batang hijau dan buah
yang belum matang, memiliki kloroplas, tetapi daun merupakan tempat utama
berlangsungnya fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan.Terdapat kira-kira
setengah juta kloroplas tiap millimeter persegi permukaan daun.Warna daun berasal
dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat di dalam kloroplas.Energy cahaya
yang yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan sintesis molekul makanan
dalam kloroplas.Kloroplas ditemukan terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan
yang terdapat di bagian dalam daun. Karbon dioksida masuk ke daun, dan oksigen
keluar, melalui pori mikroskopik yang disebut stomata (tunggal, stoma; bahasa
Yunani, berarti “mulut”). Air yang diserap oleh akar dialirkan ke daun melalui
berkas pembuluh.Daun juga menggunakan berkas pembuluh untuk mengirimkan
gula ke akar dan bagian-bagian dari tumbuhan yang tidak berfotosintesis.

Pada umumnya sel mesofil memiliki kira-kira 30 sampai 40 kloroplas,


masing-masing adalah organel berbentuk semangka berukuran kira-kira 2-4 µm
kali 4-7 µm. Suatu selubung yang terdiri dari dua membran melingkupi stroma,
fluida kental di dalam kloroplas. System halus yang berupa membran tilakoid yang
saling-terhubung memisahkan stroma dari ruangan lain, yaitu ruang tilakoid (atau
lumen). Di beberapa tempat, kantong tilakoid bertumpuk dsalam kolom yang
disebut grana.Klorofil terdapat di dalam membran tilakoid. (Campbell,2000:183)
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas.Pada umumnya
kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir
yang terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada 2 macam
klorofil menurut Agnestika, et all (2017) yaitu:

Klorofil-a : C55H72O5N4Mg (berwarna hijau-tua)

Klorofil-b : C55H70O6N4Mg (berwarna hijau-muda)

Rumus bangunnya berupa satu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan M g,
melainkan Fe.pada klorofil ada yang terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang
dapat terlepas menjadi fitol C20H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh
enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka akan lemak), sedang sisanya disebut
rangka-porfin, sifatnya hidrifil (suka akan air).

Klorofil itu flouresen, artinya dapat menerima sinar dan mengembalikannya


dalam gelombang yang berlainan.Klorofil-a tampak hijau-tua, tetapi jika sinar
direfleksikan, tampaknya lalu merah darah.Klorofil-b berwarna hijau-muda cerah
tampak merah-coklat pada flourensi.Klorofil banyak meresap sinar merah dan
nila.Larutan klorofil dalam eter memberikan spectrum-absorbsi.Klorofil tidak larut
dalam air, melainkan larut dalam etanol, methanol, eter, aseton, bensol, kloroform.
Membuktikan bahwa pada fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Adanya
amilum dapat dibuktikan dengan pengujian menggunakan yodium; amilum dengan
yodium akan memberikan warna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun
yang hijau dan kena sinar. Daun yang tertutup sepanjang hari tidak mengandung
amilum. Percobaan Sachs ini terkenal juga dengan nama “uji yodium”.

Cahaya memiliki peranan penting didalam proses fotosintesis, terutama


intensitas dan panjang gelombangnya. Proses fotosintesis terdiri dari dua tahap,
yaitu reaksi terang dan reaksi gelap (siklus calvin). Reaksi terang adalah proses
reaksi yang membutuhkan cahaya matahari terjadi pada grana, sedangkan reaksi
gelap adalah reaksi yang tidak membutuhkan cahaya matahari terjadi pada strama.
Reaksi terang, cahaya matahari akan dikonversi menjadi energi kimia untuk
memecah H2O menjadi O2 dan O2 yang dihasilkan akan mengkonversi energi
kimia menjadi adenosin trifosfat (ATP) dan nikotin adenine dinukleotida fosfat
(NADP) sebagai hasil dari reaksi terang. Reaksi gelap (siklus Calvin) terjadi
pembentukan karbohidrat dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari perairan dan
hasil dari reaksi terang ADP dan NADP (Sunaryo & Fahrul, M., 2015).

Tahap – tahap proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap
reaksi. reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Kedua
reaksi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

A. Reaksi terang
Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana
adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu
salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen
yang berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap
cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah
molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses penyerapan
energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi oksigen dan
hidrogen. Reaksi fotolisis dapat ditulis sebagai berikut:

B. Reaksi gelap

Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula


dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari
reaksi terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat
berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari
reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-
Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah
atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim
rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah
atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah
enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh
glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan
energi.
III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang diguanakan pada praktikum acara IV antara lain mortar, pestle,
gelas ukur, pipet tetes, tabung reaksi, tutup tabung, corong, rak tabung dan
spektrofotometer. Bahan yang dipakai pada praktikum antara lain sampel daun,
aceton 85%, dan kertas saring.

B. Prosedur Kerja

1. Daun-daun yang sudah diambil permukaan atas dan bawahnya dibersihkan


ditiup atau dengan tisu untuk menghilangkan debu/kotoran.
2. Olesi dengan kutek, dibiarkan 10 menit, supaya kering.
3. Olesan yang sudah kering ditempeli isolasi dan diratakan.
4. Isolasi dikelupas/diambil pelan-pelan, lalu tempelkan pada gelas benda/objek.
5. Diratakan dan diberi label pada sebelah kiri dengan keterangan jenis
tanamannya.
6. Pengamatan jumlah stomata per bidang pandang menggunakan mikroskop
dengan perbesaran yang sama (40x).
7. Perhitungan jumlah stomata pada tanaman jagung dihitung dalam satu deret
(dari atas ke bawah) kemudian dikalikan jumlah deretnya. Jumlah yang
diperoleh merupakan angka ±. Data yang diperoleh lalu dikelompok-
kelompokkan/klasifikasikan dalam kategori : sedikit (1 - 50), cukup banyak (51
- 100), banyak (101 - 200), sangat banyak (201 - > 300), tak terhingga (301 - >
700) (Haryanti, 2010).
8. Pengamatan lebar bukaan stomata dilakukan menggunakan mikroskop yang
dilengkapi dengan micrometer okuler.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 5.1 Cara Kerja

No Gambar Keterangan
1. Alat dan bahan disiapkan

2. Sampel daun ditimbang seberat 0,1 gram

3. Daun yang telah ditimbang, dihaluskan


menggunakan mortar dan pestle

4. Larutan aceton 1o ml disiapkan

5. Daun yang telah dihaluskan, diekstrak


menggunakan aceton 85%
6. Setelah diekstrak menggunakan larutan
aceton 10 ml, kemudian disaring
menggunakan kertas saring dan
dimasukanke dalam tabung reaksi

7. Ekstrakan daun bunga sepatu dan 10 ml


aceton 85% siap dianalisis

8. Ekstrakkan daun bunga sepatu dan 10 ml


aceton 85% dianalissi menggunakan
spektrofotometer dengan oanjang
gelombang yang digunakan 645 nm dan
663 nm

Tabel 5.2 Data Perhitungan Klorofil Rombongan F2

No Nama tanaman + nama Hasil Perhitungan


ilmiah
1. Daun bunga sepatu Klorofil A = 12,7 (OD663) – 2,69 (OD645)
(Hibiscus rosa-sinensis) (mg/L)
= 12,7(0,616)-269(0,496) (mg/L)
= 6,48896 mg/L

Klorofil B = 22,9(OD 645)-4,68(OD663)


(mg/L)
= 22,9(0,496)-4,68(0,616) (mg/L)
= 8,47552 mg/L

Klrofil total = 20,2(OD645)+8,02(OD663)


(mg/L)
= 20,2(0,496)+8,02(O,616)
(mg/L)
= 10,0192+4,94032
= 14,95952 mg/L

2. Daun merica Klorofil A = 12,7 (OD663) – 2,69 (OD645)


(piper nigrum L.) (mg/L)
= 12,7(0,562)-269(0,436) (mg/L)
= 7,1374 - 1,17284 mg/L
= 5,96456 mg/L

Klorofil B = 22,9(OD 645)-4,68(OD663)


(mg/L)
= 22,9(0,436)-4,68(0,663) (mg/L)
= 9,9844 - 2,63016
= 7,35424 mg/L

Klrofil total = 20,2(OD645)+8,02(OD663)


(mg/L)
= 20,2(0,436)+8,02(0,562)
(mg/L)
= 8,8072 + 4,50724
= 13,31444 mg/L

3. Daun jambu air Klorofil A = 12,7 (OD663) – 2,69 (OD645)


(syzygium aqueum) (mg/L)
= 12,7(0,624)-269(0,574) (mg/L)
= 7,9248 – 1,54406 mg/L
= 6,38074 mg/L

Klorofil B = 22,9(OD 645)-4,68(OD663)


(mg/L)
= 22,9(0,574)-4,68(0,624) (mg/L)
= 13,1446 – 2,92032
= 10,22428 mg/L

Klrofil total = 20,2(OD645)+8,02(OD663)


(mg/L)
= 20,2(0,574)+8,02(0,624)
(mg/L)
= 11,59928 + 5,00448
= 16,59928 mg/L

4. Daun bunga soka Klorofil A = 12,7 (OD663) – 2,69 (OD645)


(Ixora sp) (mg/L)
= 12,7(0,338)-269(0,263) (mg/L)
= 4,9276 – 0,70747 mg/L
= 4,22013 mg/L

Klorofil B = 22,9(OD 645)-4,68(OD663)


(mg/L)
= 22,9(0,263)-4,68(0,388) (mg/L)
= 6,0227 – 1,81584
= 4,20686 mg/L

Klrofil total = 20,2(OD645)+8,02(OD663)


(mg/L)
= 20,2(0,263)+8,02(0,388)
(mg/L)
= 5,3126 + 3,11176
= 8,42436 mg/L

B. Pembahasan

Gambar 1. Daun Bunga Sepatu

Klasifikasi botani tanaman padi menurut USDA (2018) adalah sebagai


berikut:

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheophyta
Super divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida

Sub-Kelas : Dileniidae
Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus rosa-sinensis


Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) merupakan tumbuhan C4.
Dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin dengan fiksasi
karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon empat sebagai produk
pertamanya. Dalam tumbuhan C4, terdapat 2 jenis sel fotosintetik yang jelas
berbeda, yaitu: sel seludang-berkas pembuluh dan sel mesofil.

Sel seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat
di sekitar berkas pembuluh. Di antara seludang berkas pembuluh dan permukaan
daun terdapat sel mesofil yang disusun lebih longgar. Siklus Calvin terbatas pada
kloroplas seludang berkas pembuluh. Akan tetapi, siklus ini didahului oleh
masuknya CO2 ke dalam senyawa organik dalam mesofil. Langkah pertama ialah
penambahan CO2 pada fosfoenolpiruvat (PEP) untuk membentuk produk
berkarbon empat, yaitu oksaloasetat. Enzim PEP karboksilase menambahkan CO2
pada PEP. Dibandingkan dengan rubisko, PEP karboksilase memiliki afinitas yang
jauh lebih tinggi terhadap CO2. Oleh sebab itu, PEP karboksilase dapat memfiksasi
CO2 secara efisien ketika rubisko tidak dapat melakukannya, yakni ketika hari
panas dan kering dan stomata tertutup sebagian, menyebakan konsentrasi CO2
dalam daun berkurang dan konsentrasi O2 meningkat. Setelah CO2 difiksasi, sel
mesofil mengirim keluar produk berkarbon empatnya ke sel seludang berkas
pembuluh melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang berkas pembuluh, senyawa
berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang ke dalam materi organik
oleh rubisko dan siklus Calvin.

Akibatnya, sel mesofil akan memompa CO2 ke dalam seludang berkas


pembuluh, mempertahankan konsentrasi CO2 dalam sel seludang berkas pembuluh
cukup tinggi agar rubisko dapat menerima karbon dioksida, bukan oksigen. Dengan
cara ini, fotosintesis akan meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan
produksi gula. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis :
 Suhu
 Intensitas cahaya
 Konsentrasi CO2

Semakin besar faktor-faktor tersebut membawa akibat semakin besarnya laju


fotosintesis.

Fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik berupa H2O dan


CO2oleh klorofil (zat hijau daun) menjadi zat-zatorganik karbohidrat dengan
bantuan cahaya matahari. Peristiwa asimilasi zatkarbon ini hanya terjadi jika
terdapat cukup cahaya, sehingga disebut denganfotosintesis. Proses fotosintesis
dinyatakan dengan persamaan reaksi kimiasebagai berikut:

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

Tumbuhan menangkap cahaya dengan menggunakan pigmen klorofil yang


memberi warna hijau pada daun. Di dalam klorofil terdapat kloroplas yang
menyerap cahaya untuk proses fotosintesis. Laju fotosintesis pada tumbuhan
berbeda-beda, karena dipengaruhi olehbeberapa faktor utama, antara lain:

1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis akan mencapai titik maksimum padasaat banyak cahaya.
Intensitas cahaya yang sedikit dengan suplai karbondioksida yang
cukup akan menyebabkan reaksi fotokimia terbatas dan suhu akan sedikit
berpengaruh terhadap laju proses tersebut. Menyatakan bahwa umumnya,
fiksasikarbondioksida maksimum terjadi pada tengah hari, yakni pada
saatintensitas cahaya mencapai puncaknya. Adanya penutupan
cahayamatahari oleh awan dapat mengurangi laju fotosintesis.
2. Konsentrasi karbondioksida
Konsentrasi karbon dioksida cenderung meningkat secara konsisten.
Peningkatan karbon dioksida baik secara alami maupun dalam
kondisibuatan secara konsisten memacu laju fotosintesis kecuali jika
stomata menutup.
3. Suhu
Pengaruh suhu terhadap fotosintesis tergantung pada jenis tumbuhan
dankondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Secara umum, suhu
optimumuntuk fotosintesis setara dengan suhu siang hari pada
habitat asaltumbuhan tersebut.
4. Kadar air
Rendahnya kadar air akan menyebabkan stomata pada daun
menutup,sehingga menghambat dalam penyerapan karbondioksida. Hal
ini akanberpengaruh pada berkurangnya laju fotosintesis
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat ini berkurang, maka akan menyebabkan
lajufotosintesis naik. Sebaliknya, jika kadar fotosintat bertambah
akanberakibat pada menurunnya laju fotosintesis.
6. Tahap pertumbuhanLaju fotosintesis umumnya lebih tinggi pada
tahap pertumbuhan kecambah (semai/anakan) dibandingkan pada
tumbuhan dewasa. Hal ini dikarenakan pada tahap kecambah, tumbuhan
lebih banyak membutuhkan energi dan makanan untuk pertumbuhannya.

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan


karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung
zat hijau daun atau klorofil. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat
hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya. Fotosintesis dapat
berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu
sama, misalnya prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein
berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Fotosintesis sangat penting bagi
semua kehidupan aerobik di bumi karena selain untuk menjaga tingkat normal
oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua
kehidupan di bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer) maupun tidak
langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka), kecuali pada
organisme kemoautotrof yang hidup di bebatuan atau di lubang angin hidrotermal
di laut yang dalam. Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu
sekitar 100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripada konsumsi energi
peradaban manusia. Fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua senyawa
organik dalam tubuh organisme (Hasbiah, ST. & Wahidah, B.F., 2013).

ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu

berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah

siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan

kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena

tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam

keadaan gelap (tanpa cahaya). Beberapa faktor yang menentukan laju fotosintesis

ialah intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar air, kadar

fotosintat (hasil foto sintesis), dan tahap pertumbuhan tanaman (Pertamawati,

2014).

Fotosintesis pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri atas 2 fase yaitu:

a. Fase I: reaksi fotokimia, reaksi fotolisis, reaksi Hill, reaksi fotofosforilasi,

reaksi terang Reaksi ini berlangsung di grana dan membutuhkan cahaya.

Energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya dan diubah menjadi

bentuk energi kimia, yaitu ATP dan senyawa pereduksi, yaitu NADPH. Atom

hidrogen dari molekul H2O dipakai untuk mereduksi NADP+ menjadi

NADPH dan O2 dilepaskan sebagai hasil sampingan reaksi fotosintesis.

Reaksi juga dirangkaikan dengan reaksi pembentukan ATP dari ADP dan Pi.

Fase ini dapat ditulis sebagai persamaan reaksi:

H2O + NADP+ + ADP + Pi  O2 + H+ + NADPH + ATP

Pembentukan ATP dari ADP dan Pi merupakan mekanisme penyimpanan

energi matahari yang diserap dan kemudian diubah menjadi energi kimia,
sehingga fase ini disebut fotofosforilasi. Fase I ini melibatkan 2 tipe

kelompok pigmen fotosintesis, yaitu

1) Pigmen utama (pigmen primer, pusat reaksi): bentuk-bentuk klorofil a,

seperti klorofil a 680 (P680) dan klorofil a 700 (P700),

2) Pigmen tambahan/pigmen antena (accessory pigment): berperan

meneruskan energi cahaya ke pigmen utama, seperti klorofil a lainnya,

klorofil b (λ 455-640), karotenoid (λ 430-490 nm)

b. Fase II: reaksi termokimia, reaksi fiksasi/reduksi CO2, reaksi gelap Reaksi

ini berlangsung di stroma dan sering kali disebut reaksi gelap, karena reaksi

ini dapat berlangsung tanpa adanya cahaya, walaupun tidak harus

berlangsung dalam keadaan gelap. Hal ini disebabkan karena enzim-enzim

stroma kloroplas tidak membutuhkan cahaya untuk aktivitasnya, tetapi

membutuhkan ATP dan NADPH2. Fase II fotosintesis ini berlangsung pada

stroma dan menghasilkan karbohidrat. Dalam reaksi ini senyawa kimia

berenergi tinggi yang dihasilkan pada fase I, yaitu NADPH dan ATP dipakai

untuk reaksi reduksi CO2 yang menghasilkan glukosa dengan persamaan

reaksi:

CO2 + NADP + H + ATP  glukosa + NADP+ + ADP + Pi

Ada 4 macam reaksi fiksasi CO2 (Sasmitamihardja dan Siregar, 1996),

1) Daur C3 (daur Calvin) Daur reaksi ini disebut daur C3 karena senyawa yang

pertama kali dihasilkan adalah senyawa dengan 3 atom karbon yaitu asam

fosfogliserat dari CO2; ribulosa-1,5-bifosfat dan H2O. Tumbuhan yang

melaksanakan daur tersebut disebut tumbuhan C3. Dalam daur ini satu
molekul fosfogliseraldehida (PGAL) dibentuk dari fiksasi 3 molekul CO2.

Reaksi keseluruhan adalah sebagai berikut: 3 CO2 + 9 ATP + 6 NADPH2 →

PGAL + 9 ADP + 8 iP + 6 NADP Selanjutnya PGAL akan diubah menjadi

glukosa. Daur ini terjadi pada gandum, padi dan bambu.

2) Daur C4 (daur Hatch dan Slack) Daur reaksi ini disebut daur C4 karena

sebagian besar senyawa yang pertama kali dihasilkan adalah senyawa dengan

4 atom karbon yaitu asam malat dan asam aspartat dan tumbuhan yang

melaksanakan daur tersebut disebut tumbuhan C4. Yang termasuk tumbuhan

C4 adalah beberapa spesies Gramineae di daerah tropis termasuk jagung,

tebu, sorghum. Anatomi daun tumbuhan C4 unik yang dikenal dengan

anatomi Kranz, yaitu terdapat sel-sel seludang parenkim yang mengelilingi

ikatan pembuluh dan memisahkannya dengan sel-sel mesofil. Pada tumbuhan

C4 terdapat pembagian kerja antara selsel mesofil dan sel-sel seludang

parenkim, yaitu pembentukan asam malat dan aspartat dari CO2 terjadi di sel-

sel mesofil, sedangkan daur Calvin berlangsung di sel-sel seludang parenkim.

3) Daur CAM (Crassulacean Acid Metabolism) Daur CAM merupakan fiksasi

CO2 pada spesies sukulen anggota famili Crassulaceae (misalnya kaktus,

nenas) yang hidup di daerah kering, mempunyai daun tebal dengan rasio

permukaan terhadap volume rendah, laju transpirasi rendah, sel-sel daun

mempunyai vakuola relatif besar dan lapisan sitoplasma yang tipis. Fiksasi

yang menghasilkan asam malat terjadi pada malam hari pada saat stomata

terbuka dan daur Calvin yang menghasilkan glukosa terjadi pada siang hari

pada saat stomata tertutup. Jadi fiksasi CO2 pada tumbuhan CAM mirip
dengan tumbuhan C4, perbedaannya pada tumbuhan C4 terjadi pemisahan

tempat sedangkan pada tumbuhan CAM terjadi pemisahan waktu.

Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh

klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem

merupakan unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari dalam rantai

transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan

akseptor elektron Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh

molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung

distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:

1. Karboksilasi merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul

PGA.

2. Reduksi : PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).

3. Regenerasi : pembentukan kembali RBP

Campuran NaHCO3 dengan air menghasilkan CO2 (bahan baku fotosintesis),

sehingga reaksi kesetimbangan fotosintesis bergeser ke arah produk yang artinya

O2 yang dihasilkan semakin banyak. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa

NaHCO3 dapat mempercepat laju fotosintesis.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum acara 5 sebagai berikut :

1. Fotosintesis adalah proses pengubahan karbondioksida (CO2) dan air


(H2O) Menjadi glukosa, air dan energi (ATP) dengan bantuan cahaya
matahari yang terjadi dalam klorofil.

2. Reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut :

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 + 6O2.

3. Fase fotointesis ada 2 yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang
melibatkan fotosistem I dan fotosistem II dan menghasilkan O2, ATP dan
NADPH2 sedangkan reaksi gelap menghasilkan glukosa (C6H12O6).

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis yaitu Suhu Intensitas


cahaya dan Konsentrasi CO2

B. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan pada praktikum ini adalah sebaiknya
dalam memberi pengarahan, asisten praktikum menjelaskan dengan pelan dan jelas
agar mudah dimengerti oleh praktikan. Praktikan juga sebaiknya dalam melakukan
kegiatan praktikum lebih serius dan memahami apa yang asisten praktikum
jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA

[USDA] United State Departement of Agriculture. 2020. USDA National Nutrient


Database for Standart Reference. www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/search/

Agnestika, Nihayati, dan Sitawati. 2017. Simulasi Panjang Gelombang Cahaya


Terhadap Kualitas Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium) Potong.
Jurnal Produksi Tanaman. Vol. 5. No. 7. Juli 2017:1187-1195. ISSN: 2527-
8452.

Anfa, A. 2014. Fotosintesis dan Pigmen Fotosintetik. Laporan Praktikum.


https://www.academia.edu/25412223/fotosintesis_dan_pigmen_fotosinteti
k . Diakses tanggal: 07 november 2023.

Astried Naomi, Jeni Pertiwi, Putri Ayu Permatasai, Shabrina Nur Dini dan Asep
Saefullah, 2018. Keefektifan Spektrum Cahaya Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata). Jurnal Penelitian dan
Pembelajaran Fisika. ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976. Gravity. Vol. 4.
No. 2. 2018.

Hasbiah, ST. & Wahidah, B.F. 2013. Perbandingan Kecepatan Fotosintesis Pada
Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea) yang Diberi Pupuk Organik dan
Anorganik. Jurnal Ilmiah Biologi. Vol. 1 (1).

Juwilda. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis. Universitas


Sriwijaya. Palembang.

Pertamawati. 2014. Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman


Kentang (Solanum tuberosum L.) Dalam Lingkungan Fotoautrof Secara
Invitro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. Vol. 12 No. (1).

Santosa, P. 2018. Mahir Praktikum Biologi (Penggunaan Alat-Alat Sederhana dan


Murah untuk Praktikum Biologi). Deepublish. Sleman.
Sunaryo & Fahrul, M. 2015. Studi Tentang Perbedaan Metode Budidaya Terhadap
Pertumbuhan Rumput Laut Caulerpa. Jurnal Kelautan Tropis. Vol. 18(1) :
13–19.

Wiraatmaja, I. W. 2017. Fotosintesis. Universitas Udayana. Denpasar.


LAMPIRAN

Lampiran 1. ACC Praktikum


Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

Spektrofotometer Asisten Prakitikum Sedang Mengarahkan

Estrak daun bunga sepatu dan aceton 85% Praktikan Menimbang Sampel Daun

Anda mungkin juga menyukai