Anda di halaman 1dari 19

PETUNJUK PRAKTIKUM

BIOLOGI
PERTANIAN
DISUSUN OLEH:
Tim Pengampu Mata Kuliah Biologi Pertanian

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2023
DAFTAR ACARA

1. SITOLOGI DAN HISTOLOGI


2. MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI
TUMBUHAN
3. PENGARUH FAKTOR
LINGKUNGAN TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN
4. STOMATA
5. FOTOSINTESIS
6. ANALISIS VEGETASI
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Praktikan harus hadir di tempat praktikum selambat-lambatnya
5 menit sebelum praktikum dimulai.
2. Sebelum dimulai para praktikan harus menempuh pre-test acara
praktikum yang akan dilaksanakan.
3. Wajib memakai Jas Laboratorium.
4. Praktikan wajib membawa : kain lap bersih, kertas tissue, bahan
praktikum yang diperlukan dan alat tulis selengkapnya.
5. Pada waktu praktikum dimulai/berlangsung, praktikan harus:
a.Menandatangani daftar hadir; b.Melakukan praktikum dengan
tertib, tidak bersenda gurau; c.Bersikap sopan terhadap sesama
praktikan, assisten, laboran, serta dosen; d.Mengesahkan hasil
praktikum pada asisten praktikum; e.Mengembalikan alat-alat
dalam keadaan bersih dan lengkap kepada asisten/ laboran/
teknisi setelah acara praktikum selesai; f.Mengganti alat-alat
yang pecah/ rusak/ hilang dengan segera.
6. Menyerahkan laporan praktikum satu minggu setelah selesai
praktikum.
7. Tidak ada inhall praktikum, kecuali dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan (sakit) dan harus dilengkapi surat
keterangan serta mendapat ijin dari kepala laboratorium.
8. Setelah seluruh acara praktikum selesai akan diadakan post-
test.
9. Bagi praktikan yang: a.Tidak hadir dalam salah satu/seluruh
acara praktikum; b.Tidak Menandatangani daftar hadir; c.Tidak
mengikuti pre-test dan post-test salah satu/seluruh acara
praktikum; d.Bertindak tidak sopan, melakukan tindakan
melawan asisten, dosen, laboran/teknisi; e.Tidak mengumpulkan
laporan praktikum satu/seluruh acara praktikum;
f.Mengumpulkan laporan praktikum melewati batas waktu yang
ditentukan, maka nilai praktikum akan ditunda/dibatalkan
praktikumnya, dan wajib mengulang tahun berikutnya.
10. Nilai praktikum bagian melekat dari nilai mata kuliah dan apabila
praktikum tidak lulus maka mata kuliah yang bersangkutan juga
tidak akan lulus.
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

ACARA 1
SITOLOGI DAN HISTOLOGI

A. SITOLOGI
A.1. BENTUK-BENTUK SEL
Tujuan : Melihat berbagai macam bentuk sel
Preparat : Ambil penampang melintang empulur Manihot utilsima. Iris
melintang preparat tersebut setipis mungkin. Letakkan di gelas
objek, kemudian ditetesi aquades. Tutup dengan penutup gelas
objek. Periksa dengan perbesaran lemah, setelah tampak jelas
periksa dengan perbesaran kuat, kemudian gambar beberapa sel.

A.2. SEL DENGAN BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP


Tujuan : Melihat bagian-bagian yang hidup dalam sel seperti nukleus dan
aliran sitoplasma.
Preparat Nukleus
Preparat : Ambil selaput bagian dalam umbi lapis (Alium cepa). Dengan
menggunakan pinset ambillah selaput bagian dalam umbi lapis.
Letakkan di gelas objek, kemudian ditetesi aquades. Tutup dengan
penutup gelas objek. Perhatikan nukleus, apabila kurang jelas dapat
dibubuhkan Aceto carmin atau Metilin blue. Gambar beberapa sel
dengan perbesaran kuat.
Preparat Plastida
Preparat : Ambil kortek umbi wortel (Daucus carota). Buat irisan melintang
setipis mungkin dari umbi wortel. Letakkan di gelas objek, lalu
ditetesi dengan air. Tutup dengan penutup gelas objek. Perhatikan
plastida yang terdapat dalam umbi tersebut lalu gambar dengan
perbesaran kuat.

A.3. BENDA-BENDA ERGASTIK DALAM SEL


Tujuan : Melihat benda-benda ergastik dalam sel, yaitu amilum, butir
aleuron, dan kristal-kristal Ca-oksalat.

1
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

Amilum
Preparat : Ambil Solanum tuberosum. Tusuklah umbi kentang beberapa kali
menggunakan jarum. Peras umbi kentang dan simpan di beker
glass lalu biarkan mengendap. Ambil endapan pati tersebut
menggunakan pipet. Perhatikan letak hilusnya dan bulir-bulir
amilumnya. Gambar beberapa bulir dengan perbesaran kuat.
Aleuron
Preparat : Ambil Zea mays. Tusuklah biji jagung muda beberapa kali
menggunakan jarum. Peras biji jagung dan simpan di beker glass
lalu biarkan mengendap. Ambil endapan tersebut menggunakan
pipet. Perhatikan letak hilusnya dan bulir-bulir aleuron Gambar
beberapa bulir dengan perbesaran kuat.
Kristal-kristal co-oksalat
Preparat : Buatlah irisan melintang batang Amaranthus sp setipis mungkin.
Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air. Tutup dengan
penutup gelas objek. Perhatikan sel-sel yang mengandung kristal
Co-oksalat berbentuk pasir. Gambar beberapa sel dengan
perbesaran kuat.

B. HISTOLOGI
B.1. JARINGAN DASAR PARENKIM
Tujuan : Melihat macam-macam bentuk parenkim
Preparat Parenkim
Preparat : Ambil kulit pisang (Musa sp.). Sayat kulit buah pisang bagian dalam
menggunakan cutter. Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air. Tutup
dengan penutup gelas objek. Gambarkan beberapa sel parenkim.
B.2. JARINGAN PENGUAT
Tujuan : Melihat adanya jaringan penguat pada parenkim
Preparat Kolenkima
Preparat : Ambil tangkai daun waru. Buat irisan melintang setipis mungkin.
Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air. Tutup dengan penutup gelas

2
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

objek. Perhatikan sel-sel kolenkima beserta penebalan dinding-dindingnya yang


terletak pada sudut-sudutnya. Gambarkan beberapa sel dengan perbesaran kuat.
Preparat Sklerenkima
Preparat : Ambil tangkai daun seledri. Buat irisan melintang setipis mungkin.
Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air. Tutup dengan penutup gelas
objek. Perhatikan jaringan yang terdiri dari sel-sel berdinding tebal,
penebalannya merata hingga lumennya sempit (sel-sel itu merupakan sel
sklerenkima).
B.3. EPIDERMIS DAN DERIVATNYA
Tujuan : Melihat macam-macam trikoma, stomata dan epidermis.
Preparat Epidermis
Preparat : Ambil batang tebu (Sacharum officinarum). Buat irisan tipis pada
kulit batang tebu. . Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air. Tutup dengan
penutup gelas objek. Perhatikan epidermis batang tebu. Epidermis batang
Sacharum officinarum terdiri dari sel yang berbentuk panjang dan ada yang
pendek. Gambar sel-sel tersebut dengan pembesaran kuat.
Preparat Trikomata (rambut)
Preparat : Rambut batang yang diambil dari daun tomat (Solanum
lycopersicum) atau daun durian (Durio zibethinus). Letakkan di gelas objek, lalu
ditetesi dengan air. Tutup dengan penutup gelas objek Perhatikan rambut pada
daun tomat. Gambar rambut-rambut tersebut beserta sel epidermis sekitarnya
dengan pembesaran kuat.
Preparat Stomata
Preparat 1 : Ambil daun jagung (Zea mays). Buat irisan melintang daun tersebut
setipis mungkin. Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air. Tutup dengan
penutup gelas objek Perhatikan stomata pada daun tersebut. Stomata tersebut
dikelilingi oleh sel tetangga. Gambar beberapa stomata beserta sel-sel epidermis
disekitarnya dengan perbesaran kuat.

3
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

ACARA 2
MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN

A. TUJUAN
1. Mengenal nama jenis tumbuhan dengan melakukan identifikasi atau determinasi
untuk tanaman tingkat rendah dan tinggi dengan menggunakan kunci determinasi
2. Dari hasil identifikasi mahasiswa dapat mengklasifikasi tumbuhan yang diperoleh
dari hasil eksplorasi sesuai dari ciri-ciri yang ada.

B. LANDASAN TEORI
Identifikasi tumbuhan adalah mencandra ciri-ciri tumbuhan baik dari segi
morfologi , anatomi maupun ciri-ciri yang lain sehingga dapat dibedakan dengan jenis
tumbuhan yang lain. Misalnya saja bentuk daun, kedudukan daun, letak tulang daun,
bentuk benang sari, letak benang sari dsb. Ciri-ciri anatomi misalnya letak kambium
pada batang, susunan jaringan pada daun dsb.
Klasifikasi adalah melakukan penyusunan tumbuhan sesuai dari ciri-ciri yang
ada sehingga dapat dibedakan dengan tumbuhan lain. Suatu tumbuhan dapat
diklasifikasi mulai dari kingdom hingga species. Klasifikasi dilakukan setelah
identifikasi.

C. BAHAN DAN ALAT


Bahan : Tumbuhan hasil eksplorasi
Alat : Pisau, alat urai (jarum), loupe dan penggaris

D. PROSEDUR KERJA
1. Amati bagian-bagian vegetatif maupun generatif dari tumbuhan yang telah
dikoleksi.
2. Mulailah mencandra tumbuhan tersebut dengan menggunakan kunci determinasi,
sehingga dapat diketahui famili. Tabel ini disebut dichotomis (menggarpu), pada
setiap nomor selalu disusun 2 pertanyaan a dan b yang setiap kali merupakan
pertanyaan kebalikan.

4
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

3. Dari beberapa karakter yang diamati, dapat diketahui sesuai dengan pertanyaan a
atau b. Pada akhir pertanyaan didapatkan nomor yang baru yang menunjukkan
arah berikutnya dan seterusnya. Pada akhirnya akan diketemukan sebuah famili
yang bernomor.
4. Bacalah dengan teliti uraian dan deskripsi dari familianya & bandingkan uraian
tersebut dengan tanamannya untuk meneliti apakah uraian tersebut cocok.
5. Mulailah kemudian dengan tabel untuk menentukan genus, dan seterusnya
sehingga diketemukan nama speciesnya.
6. Pada akhir kegiatan, cantumkan tempat asal tumbuhan, tempat tumbuh dan letak
ketinggian tempat dan nama daerah
7. Lakukan klasifikasi dari hasil identifikasi untuk divisi Bryiophyta, Pterydophyta
dan Spermatophyta, sampai tingkat species.

E. ANALISIS PELAPORAN
1. Data hasil pengamatan dicatat sesuai dengan hasil pencandraan sampai
diketemukan spesies tanaman tersebut. Catat urutan-urutan pencandraan tersebut
dan bagian tanaman yang dicandra.
2. Bahas hasil pengamatan tersebut mengenai perbedaan dari ketiga devisi yang
diamati yang didukung dengan teori yang relevan.
3. Simpulkan dari hasil pembahasan tersebut.

F. DAFTAR PUSTAKA
Tulis daftar pustaka yang saudara gunakan di dalam pembuatan laporan sesuai
dengan penulisan pustaka yang benar.

5
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

ACARA 3
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN

A. TUJUAN
Mengetahui respon pertumbuhan tanaman terhadap kondisi lingkungan yang
optimal dan tidak optimal.

B. LANDASAN TEORI
Lingkungan tempat tumbuh yang optimum dapat menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman menjadi optimum. Pertumbuhan tanaman sangat
dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan tempat tumbuhnya (Herison &
Turmudi, 2010). Hall and Rao (1999) menyatakan bahwa cahaya matahari merupakan
sumber energi yang digunakan tanaman untuk berfotosintesis. Pentingnya peran
cahaya bagi tanaman dimulai sejak perkecambahan sampai dengan tanaman dipanen.
Lamanya penyinaran, kualitas dan intensitas cahaya yang diterima tanaman akan
menentukan aktivitas fotosintesis. Aktivitas fotosintesis akan menentukan jumlah
fotosintat yang dihasilkan. Levitt (1980) menyatakan bahwa kebutuhan cahaya dan
respon tanaman tergantung jenis tanaman.
Selain berpengaruh terhadap produksi fotosintat, penyinaran dan media tumbuh
juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pada saat kondisi cahaya optimum
dan media tanam baik, fotosintat yang dihasilkan relatif tinggi. Selanjutnya
pertumbuhan organ dan tanaman secara keseluruhan berjalan optimum. Namun
sebaliknya, pada saat kondisi cahaya dan media tanam di bawah optimum, fotosintat
yang dihasilkan rendah sehingga pertumbuhan tanaman tidak optimal (Martin et al.,
2006).
Menurut Martin et al. (2006), terbatasnya lahan menyebabkan penanaman
tanaman seringkali dilakukan pada kondisi lahan yang kurang cahaya. Keterbatasan
cahaya diharapkan tidak mengurangi hasil secara drastis, namun sebaliknya tanaman
diharapkan dapat memberikan toleransi. Ada jenis tanaman yang toleran terhadap
cahaya rendah, namun ada tanaman yang sangat menderita pada saat memperoleh

6
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

cahaya sedikit (Levitt, 1980). Untuk perlu dilakukan praktikum pengaruh kondisi
lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

C. BAHAN DAN ALAT


Bahan yang dipakai pada praktikum ini adalah screen house, benih padi,
kangkung, pasir, air, dan garam. Alat yang digunakan antara lain alat penyiram, kertas
label, plastik, alat tulis, penggaris panjang, dan polibag.

D. PROSEDUR KERJA
1. Media tanam disiapkan, dimasukkan ke dalam polibag. Jumlah polibag yang disi
media tanam tersebut sebanyak 6 buah. Media tanam disiram dengan air hingga
kapasitas lapang (pada perlakuan cekaman salinitas, media disiram dengan air
garam)
2. Ke dalam media tanam setiap polibag ditanam 10 butir benih yang baik.
Selanjutnya polibag ditempatkan pada masing-masing kondisi dengan
pencahayaan yang berbeda (lapang, screenhouse tanpa paranet, screenhouse
berparanet).
3. Amati perkecambahan setiap benih tanaman pada setiap polybag dan catat hasil
pengamatannya hingga 7 hst.

E. ANALISIS PELAPORAN
1. Data hasil pengamatan dicatat sesuai dengan hasil pengamatan terhadap umur
benih berkecambah, persentase perkecambahan, serta panjang kecambah.
2. Bandingkan dan bahas semua variabel pengamatan dan nilai antar tanaman yang
ditanam pada berbagai kondisi lingkungan yang berbeda.
3. Simpulkan dari hasil pembahasan tersebut.

F. DAFTAR PUSTAKA
Tulis daftar pustaka yang saudara gunakan di dalam pembuatan laporan sesuai
dengan penulisan pustaka yang benar.

7
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

ACARA 4
STOMATA

A. TUJUAN
Mengetahui cara pengukuran kerapatan dan lebar bukaan stomata.

B. LANDASAN TEORI
Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang
menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan
dengan peranan jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan
lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi
penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat
dianggap sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-sel epidermis terdapat derifatnya
antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel gabus (Hidayat,
1995).
Stomata merupakan bagian tanaman yang memiliki peranan penting dalam
pertumbuhan tanaman, begitu juga sel penjaga (guard cell) yang terdapat pada
stomata. Sel penjaga (guard cell) adalah sel epidermal khusus pada tumbuhan yang
membentuk perbatasan stomata dan membantu menyeimbangkan kebutuhan
tumbuhan untuk menghemat air terhadap kebutuhan fotosintesis. Tipe stomata yang
terdapat pada daun sangat bervariasi, tanaman padi yang ditanam di Indonesia
memiliki stomata tipe Graminae, yaitu sel penutup dikelilingi oleh dua sel tetangga
yang sejajar satu sama lain. Menurut Fahn (1991), Hidayat (1985), dan Kartasapoetra
(1987), stomata pada suku Gramineae memiliki sel penutup seperti halter dan dinding
bagian tengahnya tebal.
Stomata berperan penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman terhadap
cekaman kekeringan. Pada kondisi cekaman kekeringan, maka stomata akan menutup
sebagai upaya untuk menahan laju transpirasi. Senyawa yang banyak berperan dalam
membuka dan menutupnya stomata adalah asam absisat (ABA). ABA merupakan
senyawa yang berperan sebagai sinyal adanya cekaman kekeringan, sehingga stomata
segera menutup (Pugnaire dan Pardos, 1999).

8
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

C. BAHAN DAN ALAT


Bahan yang dipakai pada praktikum ini adalah daun tanaman, kutek bening, dan
selotip. Alat yang digunakan antara lain gunting, kaca objek, mikroskop, hand counter,
kamera dan alat tulis.

D. PROSEDUR KERJA
1. Daun-daun yang sudah diambil permukaan atas dan bawahnya dibersihkan ditiup
atau dengan tisu untuk menghilangkan debu/kotoran.
2. Olesi dengan kutek, dibiarkan 10 menit, supaya kering.
3. Olesan yang sudah kering ditempeli isolasi dan diratakan.
4. Isolasi dikelupas/diambil pelan-pelan, lalu tempelkan pada gelas benda.
5. Diratakan dan diberi label pada sebelah kiri dengan keterangan jenis tanamannya.
6. Pengamatan jumlah stomata per bidang pandang menggunakan mikroskop dengan
perbesaran yang sama (40x).
7. Perhitungan jumlah stomata pada tanaman jagung dihitung dalam satu deret (dari
atas ke bawah) kemudian dikalikan jumlah deretnya. Jumlah yang diperoleh
merupakan angka ±. Data yang diperoleh lalu dikelompok-
kelompokkan/klasifikasikan dalam kategori : sedikit (1 - 50), cukup banyak (51 -
100), banyak (101 - 200), sangat banyak (201 - > 300), tak terhingga (301 - > 700)
(Haryanti, 2010).
8. Pengamatan lebar bukaan stomata dilakukan menggunakan mikroskop yang
dilengkapi dengan micrometer okuler.

E. ANALISIS PELAPORAN
1. Data hasil pengamatan dicatat sesuai dengan hasil pengamatan dan ditabulasikan.
2. Simpulkan dari hasil pembahasan tersebut.

F. DAFTAR PUSTAKA
Tulis daftar pustaka yang saudara gunakan di dalam pembuatan laporan sesuai
dengan penulisan pustaka yang benar.

9
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

ACARA 5
FOTOSINTESIS

A. TUJUAN
Mengetahui tinggi rendahnya proses fotosintesis berdasarkan kadar klorofil
dalam jaringan tanaman.

B. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya. Cahaya matahari merupakan salah faktor yang mempengaruhi
produktivitas tanaman karena tidak semua tanaman memerlukan intensitas cahaya
yang sama dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah reaksi penting pada
tumbuhan yang berfungsi mengkonversi energi (cahaya) matahari menjadi energi
kimia yang disimpan dalam senyawa organic (Campbell & Reece, 2008). Cahaya
matahari diperlukan tanaman sebagai sumber energi untuk menjalankan 2 tahapan
reaksi pada fotosintesis yaitu reaksi terang atau light dependent reaction/LDR) yang
terjadi di tilakoid dan siklus Calvin atau light independent reaction/LIR) yang terjadi
di stroma.
Struktur anatomi dan morfologi daun merupakan salah satu mekanisme adaptasi
yang dilakukan tumbuhan terhadap intensitas cahaya yang berbeda (Peri et al, 2009).
Tujuannya adalah agar tumbuhan mampu melakukan penyerapan cahaya optimal dan
melakukan proses fotosintesis secara efisien. Jenis adaptasi yang dilakukan oleh
tumbuhan dapat berupa sieve effect atau efek penyaringan, light channeling atau
penyaluran cahaya, dan aklimatisasi (Taiz & Zeiger, 2010).
Kondisi ternaungi atau cahaya tidak langsung akan mendorong penyerapan
spectrum cahaya merah jauh lebih tinggi sehingga akan mendorong produksi klorofil
a (Salisbury and Ross, 1995). Kandungan klorofil b merupakan parameter yang
menunjukkan kandungan klorofil yang berpengaruh pada proses metabolisme namun
sintesisnya dipengaruhi oleh klorofil a. Tingginya ratio klorofil a/b merupakan refleksi
dari peningkatan kompleks pemanen Cahaya (LHCII) relative terhadap pusat reaksi.
Peningkatan ini akan mempertinggi efisiensi pemanenan cahaya (Khumaida et al.,
2003), sehingga dengan sumber cahaya terbatas tanaman tetap dapat melakukan

10
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

proses fotosintesis yang efisien.

C. BAHAN DAN ALAT


Bahan yang dipakai pada praktikum ini adalah daun tanaman, kutek bening,
kertas label dan selotip. Alat yang digunakan antara lain gunting, kaca objek,
mikroskop, hand counter, kamera dan alat tulis.

E. PROSEDUR KERJA
1. Daun-daun yang sudah diambil permukaan atas dan bawahnya dibersihkan ditiup
atau dengan tisu untuk menghilangkan debu/kotoran.
2. Olesi dengan kutek, dibiarkan 10 menit, supaya kering.
3. Olesan yang sudah kering ditempeli isolasi dan diratakan.
4. Isolasi dikelupas/diambil pelan-pelan, lalu tempelkan pada gelas benda/objek.
5. Diratakan dan diberi label pada sebelah kiri dengan keterangan jenis tanamannya.
6. Pengamatan jumlah stomata per bidang pandang menggunakan mikroskop dengan
perbesaran yang sama (40x).
7. Perhitungan jumlah stomata pada tanaman jagung dihitung dalam satu deret (dari
atas ke bawah) kemudian dikalikan jumlah deretnya. Jumlah yang diperoleh
merupakan angka ±. Data yang diperoleh lalu dikelompok-
kelompokkan/klasifikasikan dalam kategori : sedikit (1 - 50), cukup banyak (51 -
100), banyak (101 - 200), sangat banyak (201 - > 300), tak terhingga (301 - > 700)
(Haryanti, 2010).
8. Pengamatan lebar bukaan stomata dilakukan menggunakan mikroskop yang
dilengkapi dengan micrometer okuler.

F. ANALISIS PELAPORAN
1. Data hasil pengamatan dicatat sesuai dengan hasil pengamatan dan ditabulasikan.
2. Simpulkan dari hasil pembahasan tersebut.

G. DAFTAR PUSTAKA
Tulis daftar pustaka yang saudara gunakan di dalam pembuatan laporan sesuai
dengan penulisan pustaka yang benar.

11
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

ACARA 6
ANALISIS VEGETASI

A. TUJUAN

Mengetahui vegetasi tumbuhan secara detail dari segi macam spesies, jumlah
maupun bobot masing-masing spesies serta frekuensinya.

B. PENDAHULUAN

Analisis vegetasi didasarkan pada pengambilan contoh dari komposisi populasi


di lapangan, metode serta ukuran pengambilan contoh ditentukan oleh tujuan dari
analisis vegetasi tersebut. Analisis vegetasi yang umum digunakan adalah metode
kuadrat dengan ukuran 0,5 m2 x 0,5 m2 atau 1m2 x 1 m2 tergantung dari sampel yang
akan diambil. Untuk tumbuhan tipe semak biasanya menggunkan ukuran sampel 1m 2
x 1 m2, sedangkan untuk tipe herba biasanya menggunakan ukuran 0,5 m 2 x 0,5 m2.
Perhitungan yang lebih akurat dapat dilakukan dengan mengambil sampel minimal 10
% dari luas yang kita amati.

C. PARAMETER KUANTITATIF
Parameter dalam analisis vegetasi yang digunakan adalah penyebaran kerapatan,
frekuensi dan penutupan.
1. Kerapatan
Menunjukkan jumlah individu suatu jenis tumbuhan pada tiap petak contoh. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan.
a. Memakan waktu dalam menghitung.
b. Kerapatan berhubungan erat dengan musim dan vitalitas tumbuhan.
c. Efek tepi, sebagai suatu anggapan bahwa suatu tumbuhan tertentu masuk dalam
plot atau di luar plot, akibat sebagian tubuhnya ada yang di luar dan sebagian di
dalam.

12
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

Contoh:
No. Jenis Tumbuhan Jumlah Presentase (%)
1. A 10 37,05
2. B 12 44,44
3. C 5 18,51
Macam kerapatan:
a. Kerapatan Mutlak = jumlah individu jenis dalam petak contoh
b. Kerapatan Nisbi = KM / jumlah KM semua jenis x 100 %
2. Frekuensi
Frekuensi adalah beberapa jumlah petak contoh yang memuat jenis tertentu dari
sejumlah petak contoh yang diamati. Misalnya tumbuhan A ditemukan dalam 20 petak
dari 100 petak yang di sampling, maka frekuensinya adalah 20/ 100 x 100 % = 20
%.
Frekuensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya luas petak contoh, distribusi
tumbuhan dan ukuran jenis-jenis tumbuhan.
Macam frekuensi:
a. Frekuensi Mutlak = jumlah petak contoh yang berisi suatu jenis
jumlah semua petak contoh yang diambil
b. Frekuensi Nisbi = frekuensi mutlak suatu jenis x 100 %
jumlah frekuensi mutlak suatu jenis
3. Biomassa

Tumbuhan dipotong dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 100-110oC, kemudian
ditimbang berat keringnya.

Bobot Kering Nisbi = bobot kering suatu jenis x 100 %


jumlah bobot kering suatu jenis
4. Indeks Kesamaan
Salah satu contoh membandingkan komunitas dengan mencari kesamaannya :
IK = 2 c
a + b
Keterangan: a = total dari komunitas 1
b = total dari komunitas 2

13
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

c = jumlah terkecil dari dua komunitas yang dibandingkan


contoh:
Tabel 1. Bobot Kering Tumbuhan (g/m2)
Komunitas
Jenis Tumbuhan
1 2
Imperata cylindrica 90 20
Cyperus rotundus 20 30
Cynodon dactilon 10 5
Jumlah 120 55

Indeks kesamaan Komunitas 1 dan 2 adalah:


c = 20 + 20 + 5 = 45
a = 120
b = 55
IK = 2 x 45 = 0,5143
120 + 55
Hal ini menunjukkan kedua komunitas mempunyai kesamaan sebesar 51,43 % atau
berbeda 48,57 %, yang dapat disebut juga mempunyai jarak 48,57 %.
D. PROSEDUR KERJA
Ukur sampel dengan ukuran 0,5 m2 x 0,5 m2 sebanyak 4 buah dengan posisi saling
berdekatan kemudian lakukan analisis vegetasi.

14
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

E. ANALISIS PELAPORAN
1. Data hasil pengamatan dicatat sesuai dengan hasil pengamatan dan ditabulasikan.
2. Simpulkan dari hasil pembahasan tersebut.

F. DAFTAR PUSTAKA
Tulis daftar pustaka yang saudara gunakan di dalam pembuatan laporan sesuai
dengan penulisan pustaka yang benar.

15
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN 2023

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, Jane B Reece, Lisa A Urry, Michael L Cain, Steven A Wasserman, Peter V
Minorsky, and Robert B Jackson. 2008. BIOLOGI. Edited by Wibi Hardani and
Prinandita Adhika. Jakarta: Erlangga.
Fahn, A . 1992. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press.
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan distribusi stomata pada daun beberapa spesies tanaman
dikotil dan monokotil. Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 18(2): 21–28.
Herison, C., & Turmudi, E. (2010). Studi kekerabatan genetik aksesi uwi (Dioscorea sp )
yang dikoleksi dari beberapa daerah di Pulau Jawa dan Sumatera. Akta Agrosia,
13(1), 55–61.
Hidayat, E.B. 1985. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.
Kartasapoetra, A. G. 1987. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (Tentang Sel dan
Jaringan). Jakarta: Bina Aksara.
Khumaida, N. 2002. Studies on Upland Rice and Soybean to Shade Stress. (Disertasi).
The University of Tokyo, Tokyo.
Lincoln Taiz., Eduardo Zeiger (2010). Plant Physiology 5th edition: Physiological and
Ecological Considerations, Chapter 9. Sianuer Associates Inc, Publisher Sunderland,
Massachusetts, USA.
P.L.Peri., G.Martines Pastur., M.V. Lencinas (2009). Photosynthetic response to different
light intensities and water status of two main Nothofagus species of southern
Patagonian forest, Argentina. Journal of Forest Science, 55 (3), 101 – 111.
Pandey, B.P. 1982. Palnt Anatomy. S Chand and Company. New Delhi.
Pugnaire, F. I., L. Serrano and J. Pardos. 1999. Constraints By Water Stress On Plant
Growth. In Passarakli, M. (ed.) Hand Book of Plant and Crop Stress. New York: John
Wiley and Sons.
Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB.

16

Anda mungkin juga menyukai