Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum

STRUKTUR PEKEMBANGAN TUMBUHAN (SPT) 2


PRAKTIKUM 1

Judul praktikum : Sel Tumbuhan

Prodi/Kelas : Biologi Nondik/B

Dosen Pengampu : Febriyanti, S.Pd, M.Sc

Asisten Lab. : 1. Learin Denica

2. Virawati A.S. Adam

3. Arlinda Widyasari

4. I Gede Ngurah Saputra

Kelompok : 5 (Lima)

Anggota Kelompok : 1. Fitriyanti H. Koni (432420036)

2. Hendrik E. Tuloli (432420037)

3. Nurlena Duhe (432420039)

4. Anisa S. Mayasin (432420041)

5. Reva Rizki Fijannah (1414421359)

Nilai Paraf

LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
PRAKTIKUM 1
A. Judul
SEL (Bentuk dan Struktur Sel Pada Beberapa Tumbuhan)
B. Tujuan
1. Mengamati bentuk-bentuk sel, bagian protoplasmic dan non-protoplasmic.
2. Mengamati pembelahan mitosis.
3. mengamati benda-benda ergastik didalam sel, antara lain amilum, butir-
butir aleuron dan Kristal Ca-Oksalat.
C. Dasar Teori
Sel merupakan unit terkecil dari tumbuh-tumbuhan. Berbeda dengan
sel hewan, sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang tersusun oleh selulosa
yang berfungsi untuk melindungi bagian yang ada di dalamnya. Bentuk sel
pada tumbuhan dapat bermacam-macam, seperti bentuk bulat, pipih, kubus,
dan memanjang polyedris (Tjitrosoepomo, 2010).
Sel Tumbuhan didefinisikan sebagai unit dasar yang universal dari
suatu organik. Struktur yang membedakan sel tumbuhan dan sel lainnya
adalah keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan luar dari sel yang
berbatasan dengan membran sel (Mulyani, 2006).
Sel tumbuhan terdiri atas dua komponen utama yaitu komponen
protoplasmik dan komponen non protoplasmik. Komponen protoplasmik atau
komponen yang hidup dari sel tumbuhan, terdiri atas inti, mitokondria,
plastisida, retikulum endoplasma, ribosom, lisosom, sferosom, mikrotubul dan
badan golgi. Sedangkan komponen non-Protoplasmik merupakan bagian dari
sel tumbuhan yang tidak hidup seperti vakuola, kristal, minyak atsiri, amilum,
aleuron dan lain-lain (Woelaningsih, 2001).
Sel tumbuhan dikelilingi oleh membran plasma dan mengandung
nukleus, ribosom, retikulum endoplasma, aparatus golgi, mitokondria,
peroksisom, dan mikrofilamen, serta mikrotubula. Akan tetapi, sel tumbuhan
juga mengandung sekumpulan organel terbungkus membran yang disebut
plastid. Jenis plastid yang paling penting ialah kloroplas yang melaksanakan
fotosintesis dengan mengubah cahaya matahari menjadi energi kimiawi yang

8
disimpan dalam molekul gula dan molekul organik lain. Organel yang penting
lainnya dalam banyak sel tumbuhan khususnya tumbuhan yang tua, ialah
vakuola sentral. Organel yang penting lainnya dalam banyak sel tumbuhan
khususnya tumbuhan yang tua, ialah vakuola sentral. Vakuola ini menyimpan
bahan kimiawi, memecah makromolekul, dan dengan membesar memainkan
peran utama dalam pertumbuhan tanaman. Membran vakuola disebut dengan
tonoplas. Bagian luar membran plasma sel tumbuhan, seperti juga pada fungi
dan sejumlah protista ialah dinding sel tebal, yang membantu mempertahakan
bentuk sel dan melindungi sel dari kerusakan mekanis. Sitosol sel yang
bersebelahan berhubungan melalui saluran antar dinding yang disebut
plasmodesmata (Campbell, 2002).
Sel tumbuhan terdiri dari protoplasma yang dikelilingi oleh dinding
sel. Di dalam protoplasma terdapat bermacam-macam organel yang
merupakan komponen protoplasmik dan substansi ergastik yang merupakan
komponen non protoplasmik. Sel tumbuhan yang hidup terdiri dari
protoplasma dikelilingi oleh dinding sel. Di dalam protoplasma terdapat
komponen protoplasmik dan substansi ergastik. Pada protoplasma terdapat
aliran plasma (cyclosis) yang berlangsung satu arah (rotasi) dan beberapa arah
(sirkulasi). Selain itu, di dalam protoplasma terdapat benda-benda hidup yang
memiliki struktur dan fungsi khusus yang disebut organel. Selain benda-benda
protoplasmik terdapat juga benda-benda non protoplasmik. Benda-benda non
protoplasmik yang bersifat padat umumnya berbentuk butiran atau kristal.
Butiran atau kristal ini terbentuk sebagai hasil akhir dari proses metabolisme
dalam tubuh tumbuhan. Butiran atau kristal kalsium oksalat banyak dijumpai
dalam sel korteks atau pada parenkim. Protoplas dinyatakan bahwa suatu sel
dikatakan mati apabila di dalam lumen sel itu tidak terkandung lagi protoplas.
Di dalam protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat kehidupan. Dengan
demikian maka “benda-benda dalam sel yang non protoplasmik” berarti
benda-benda yang tanpa zat-zat kehidupan, yang artinya pula benda mati.
Benda-benda mati yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut benda
ergastik (Ergastic Substances) (Iriawati, 2009).

8
D. Alat dan Bahan
BAGIAN 1
No Alat Bahan
.
1. Mikroskop Umbi bawang merah (Alium
cepa)
2. Pinset Daun Hydrilla verticilata
3. Gelas Benda
4. Gelas Penutup
5. Silet
6. Alat Dokumentasi

BAGIAN 2
Alat Bahan
1. Mikroskop Kristal Ca-
Amilum Aleuron
2. Pinset Oksalat
Preparat Tuber : 1. Preparat 1. Preparat
3. Gelas Benda 1. Solanum irisan penampang
4. Gelas Penutup tuberosum melintang melintang
5. Silet 2. Manihot endosperm tangkai daun
6. Alat utillisima Richinus Begonia sp
Dokumentasi 3. Berbagai jenis comunis 2. Preparat
buah pisang penampang
melintang
batang
Amaranthus
spinosus

8
E. Prosedur Kerja
Bagian 1:
Mengamati Preparat Umbi Allium cepa
Preparat Umbi Alium cepa

Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis


Allium cepa yang berwarna putih menggunakan
pinset.

Meletakkan sampel diatas gelas benda, teteskan


dengan air dan tutup menggunakan gelas penutup

Mengamati preparat menggunakan mikroskop

Menuliskan bagian – bagian dan menggambar


hasil pengamatan

8
1. Mengamati Preparat Daun Hydrilla verticilata

Preparat Daun Hydrilla


verticilata

Mengambil 2 helai daun Hydrilla verticilata,


diletakan diatas gelas benda, tetesi dengan air
kemudian tutup menggunakan gelas penutup

Mengamati preparat menggunakan mikroskop

Memperhatikan aliran sitoplasma dengan


mengikuti gerakan kloroplas terutama pada sel
yang letaknya dekat ibu tulang daun.

Menuliskan bagian – bagian dan menggambar


hasil pengamatan

8
Bagian 2:
1. Mengamati Preparat Amilum
a. Preparat Amilum Solanum tuberosum

Memotong bagian kecil buah Solanum tubersum


kemudian letakan di kaca preparat dan lakukan
metode squash untuk menyebarkan sel-selnya

Mengamati preparat menggunakan mikroskop

Menuliskan bagian – bagian dan menggambar


hasil pengamatan

b. Preparat Amilum Manihot utillisima

Memotong bagian kecil buah Manihot utilisima


kemudian letakan di kaca preparat dan lakukan
metode squash untuk menyebarkan sel-selnya

Mengamati preparat menggunakan mikroskop

Menuliskan bagian-bagian dan menggambar


hasil pengamatan

Preparat Amilum Musa


paradisiaca

8
c. Preparat Amilum Musa paradisiaca

Mengambil daging buah pisang (Musa


paradisiaca) yang ada dibagian kulit dengan
menggnaakan pingset

Meletakkan sampel diatas gelas benda, kemudian


tetesi air dan tutup dengan menggunakan kaca
penutup

Mengamati preparat menggunakan mikrokop

Menuliskan bagian-bagian dan menggambar hasil


pengamatan

2. Mengamati Preparat Kristal Ca-Oksalat


a.
Preparat penampang melintang tangkai daun
Begonia sp

Membaat irisan melintang tangkai daun Begonia


sp. Menggunakan silet

Meletakkan sampel diatas gelas benda, kemudian


tetesi air dan tutup dengan menggunakan kaca
penutup
Mengamati preparat menggunakan mikrokop

Menuliskan bagian – bagian dan menggambar


hasil pengamatan

8
b. Preparat penampang melintang batang
Amaranthus spinosus

Membaat irisan melintang tangkai daun


Amaranthus spinosus. Menggunakan silet

Meletakkan sampel diatas gelas benda,


kemudian tetesi air dan tutup dengan
menggunakan kaca
Mengamati preparat menggunakan mikroskop

Menuliskan bagian-bagian dan menggambar


hasil pengamatan

8
F. Hasil Pengamatan
Bagian 1
NO NAMA POTRET HASIL
. PREPARAT PENGAMATAN

1. Allium cepa

2. Hydrilla verticilata

Bagian 2

NO NAMA POTRET HASIL


. PREPARAT PENGAMATAN

1. Solanum
tuberosum

8
Manihot utillisima

3. Musa paradisiaca

Gambar Kelompok 3
4. Begonia sp

5. Amaranthus
spinosus

8
G. Pembahasan
1. Bawang merah (Allium cepa)
Allium cepa merupakan tanaman beumpun dan berumbi yang
umbinya sering dijadikan bumbu masakan. Dari hasil pengamatan yang
dilakukan diktahui bahwa sel Allium cepa mempunyai bentuk persegi
panjang. Pada sel Allium cepa juga terdapat vakuola dan plastida yang
mengandung zat warna. (L. Septiani, 2017)
Pada pengamatan Allium cepa menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 10 x 0,25 terlihat dinding sel, nukleus, sitoplasma dan
membran sel. Bentuk selnya heksagonal yang mana bentuknya beraturan
hal ini karena bawang merah mempunyai dinding sel yang tersusun atas
selulosa, hemiselulosa, dan polisakaridapektat serta dinding sel akan
menjadi tebal setelah menjadi dewasa.
2. Hydrilla (Hydrilla verticillata)
Daun Hydrilla verticillata adalah daun majemuk berukuran kecil
yang memiliki tepi bersegi. Hydrilla verticillata berwarna hijau dengan
pangkal daun berwarna kemerahan jika pada keadaan segar. Dari hasil
pengamatan diketaui bahwa sel Hydrilla verticillata tersusun atas dinding
sel yang tebal, inti sel, kloroplas yang berbentuk lensa, klorofil dan
sitoplasma. sel Hydrilla verticillata berbentuk segiempat beraturan yang
tersusun seperti batu bata. Selain itu sel daun Hydrilla verticillata terdapat
trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebih. (Romy
dkk, 2015)
Pada pengamatan Hydrilla verticillata menggunakan mikroskop
dengan perbesaran 10 x 0,25 terlihat kloroplas pada sel tersebut. Pada
kloroplas berbentuk seperti benang dan berwarna hijau. Kloroplas
berfungsi untuk membuat bahan makanan pada tumbuhan.
3. Kentang (Solanum tuberosum)
Pada pengamatan umbi kentang (Solanum tuberosum)
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 0,25 terlihat amilum
yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik berupa

8
butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur, hilus berupa titik pada
ujung yang sempit dengan lamela konsentris yang terlihat. Amilum pada
kentang memilki banyak susunan yang bergerombol yang disebabkan
amilosa yang keluar sedangkan amilopektin tetap terperangkap dalam
matriks amilosa, hal inilah yang membentuk gel dan mendorong
terbentuknya susunan granul amilum yang bergerombol. (Aprila
dkk,2017)
4. Singkong (Manhot utilisima)
Pada pengamatan Singkong (Manihot utilisima) menggunakan
mikroskop dengan pembesaran 10 x 0,25 terlihat gumpalan-gumplan
amilum yang berupa serbuk halus dan gumpalan kecil berwarna putih.
Amilum singkong memiliki susunan amilum yang tunggal, letak hilus di
tengah, bentuk hilusnya bercabang tiga dan lamela tidak terlihat, dapat
berupa titik dan garis lurus. Peningkatan konsentrasi gom akasial
menunjukkan susunan granul amilum yang lebih bergerombol. Hal ini
dikarenakan penambahan gom akasia yang berperan sebagai pengikat
dapat menyatukan partikel amilum singkong yang berukuran kecil
membentuk granul amilum berukuran lebih besar. (Aprila dkk,2017)
5. Pisang (Musa paradisiaca)
Pada pengamatan pisang (Musa paradisiaca) menggunakan
mikroskop dengan pembesaran 10 x 0,25 terlihat amilum yang berbentuk
bulat kecil agak lonjong dan terlihat berwarna putih kecoklatan, terlihat
lamela yang ada pada butir amilum, bentuknya menyerupai cangkang
kerang dan hilus berada di tepi.
6. Begonia sp.
Pada tangkai daun begonia sp ditemukan kristal yang terdapat pada
specimen yang diiris dengan sayatan melintang menggunakan pembesaran
10 x 0,25 yang terletak di pinggiran sel. Berdasarkan teori tumbuhan
begonia sp memiliki kristal ca oksalat berbentuk pasir dan ada bintang
kristal. Pada pengamatan ditemukan kristal ca oksalat berbentuk
menyerupai prisma atau disebut kristal drus. Kristal-kristal ini letaknya

8
tidak beraturan, terkadang berada dipinggiran dan terkadang berada
ditengah sel. (A. Fahn,1982 Pandey, 1980)
7. Bayam duri (Amaranthus spinosus)
Pada tangkai daun bayam ditemukan kristal yang terdapat pada
specimen yang diiris dengan sayatan melintang menggunakan pembesaran
10 x 0,25 terlihat kristal ca oksalat yang berbentuk menyerupai pasir.
Kristal pasir adalah kristal berbentuk prisma yang amat kecil dan biasanya
ditemukan dalam jumlah besar dan berwarna coklat kehitaman.

8
H. Kesimpulan
Pada pengamatan sel menggunakan tumbuhan bawang merah dan hydrilla
ditemukan bentuk sel yang bersegi panjang dan bentuk persegi, dinding sel
yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan polisakarida pektat serta
tampak kloroplas berbentuk seperti benang dan berwarna hijau. Selain itu,
pengamatan amilum pada beberapa tumbuhan terlihat bahwa bentuk amilum
yang berupa serbuk halus dan gumpalan kecil berwarna putih. Amilum
singkong memiliki susunan amilum yang tunggal, letak hilus di tengah, bentuk
hilusnya bercabang tiga dan lamela tidak terlihat, dapat berupa titik dan garis
lurus. Pada pengamatan kristal ca oksalat ditemukan beberapa bentuk pada
tumbuhan seperti pada begonia sp memiliki bentuk kristal ca oksalat yang
prisama atau disebut kristal brus. Tempat kristal ini tidak beraturan biasanya
di temukan dipinggir sel dan ada juga yang ditengah sel.

8
DAFTAR PUSTAKA
Arisanti., wiradewi., wijayanti.,2018: pengaruh perbandingan amilum singkong
folly progelatinized dan gom akasia terhadap sifat fisik eksipien co-
processing. Bali hlm 94-96
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Jilid 1. Edisi
Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Iriawati. 2009. Struktur Dan Fungsi Akar. Bandung : SITH-ITB.
K.n.irene., nadhia.,z.v. alsa.,2017: pengamatan sel tumbuhan pada tangkai daun
bayam dan tangkai daun begonia sp. Surabaya. Hlm 13-17
M.ira., a.s. merdi.,2018:struktur dan perkembangan tumbuhan; sel tumbuhan1.
Samarinda. Hlm 6-8
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
N.n.siti., luliana., a.s.desi., 2012 uji buah pisang barangan sebagai bahan pengisi
tablet ctm. Pontianak vol.26 no.1 hlm 7
Romy., y. Feni., sri wahyuni., juliani., fitriani.,2015. Pengenalan mikroskopik dan
pengamatan tanaman hydrilla.tanjungpinang
S.k.aprila., i. Serafinah., e. Gustini., b.jati.,2017: keragaman struktur butir
amilum, kadar tepung, dan clustering delapan taksa tanaman berumbi.
Kendal.jurnal biotropika.vol.5 no.1 hlm16-18.
Tjitrosoepomo, G. 2010. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Woelaningsih, S., (2001), Struktur dan perkembangan tumbuhan II, Fakultas
Biologi UGM, Ygyakarta.

8
LAMPIRAN
NO. GAMBAR KETERANGAN

1. Sel Allium cepa

Sel Hydrilla
2. verticilata

3. Amilum pada
Solanum tuberosum

4. Amilum pada
Manihot utilisima

8
5. Amilum pada Musa
paradisiaca

6. Kristal ca-oksalat
pada Begonia sp.

7. Kristal ca-oksalat
pada Amaranthus
spinosus

Anda mungkin juga menyukai