LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan.
Dosen pengampu:
Dr. Amprasto, M.Si.,
Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.S.
oleh :
B. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 26 Februari dan 5 Maret 2019
Waktu : Pukul 09.30 – 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan FPMIPA UPI
C. Tujuan
1. Untuk membandingkan jaringan parenkim pada berbagai empelur batang
tanaman dalam aspek-aspek tertentu (bentuk sel, ruang antar sel, dan
dinding sel).
2. Untuk mengidentifikasi bagian-bagian noktah sederhana melalui
pengamatan pada jaringan parenkim.
3. Untuk membandingkan bermacam-macam bentuk sel parenkim pada
berbagai organ tumbuhan termasuk bentuk ruang antar sel.
4. Untuk membandingkan berbagai bentuk sel parenkim pada jaringan yang
sama.
D. Dasar Teori
Istilah Parenkim biasanya digunakan untuk mengacu pada jaringan yang
menampilkan spesialisasi relatif rendah dan yang terkait dengan berbagai
fungsi fisiologis tumbuhan. Jaringan Parenkim tersusun dari sel-sel hidup
berdinding tipis dan berbangun polihedral, dan terkait dngan aktivitas
vegetatif tumbuhan. Sel-sel secara individual penyusun jaringan parenkim
disebut sel parenkim (Setjo dkk, 2004).
Jaringan Parenkim biasa disebut sebagai ground tissu atau jaringan
dasar, yang berarti bahwa pada hampir setiap bagian tumbuhan akan terdapat
jaringan parenkim ini sebagai jaringan dasar, dimana jaringan-jaringan lain
terdapat di dalamnya. Secara filogenetis, Jaringan Parenkim dapat dianggap
sebagai jaringan-jaringan pada tumbuhan yang tersusunnya merupakan
pemula. Sebab kalau kita perhatikan tumbuhan yang primitif, pada tubuhnya
hanya terdiri dari sel-sel parenkim. Jadi sesuai dengan pengertian parenkim di
atas sebagai jaringan dasar (jaringan pemula), demikian juga anggapan bahwa
jaringan-jaringan dewasa ada tumbuhan tingkat tinggi berasal dari jaringan
parenkim tersebut (Syamsuni, 2009).
Parenkim tergolong jaringan sederhana. Sel parenkim hidup, berdiameter
kira-kira sama sehingga sel berbentuk membulat pada tampang melintangnya,
berdinding tipis, mempunyai protoplas, berkemampuan membelah. Pada
banyak tumbuhan parenkim merupakan penyusun sebagian besar organnya,
misalnya empulur mesofil daun, dan daging buah terutama terdiri atas
parenkim. Daerah korteks dan perisikel seluruhnya atau sebagian besar
tersusun dari parenkim, demikian pula halnya di bagian floem dan xilem
(Setjo dkk, 2004).
Menurut (Kartasapoetra, 1991), Jaringan parenkim terletak hampir
semua organ tumbuhan seperti pada batang dan akar, empelur batang, dalam
daun (mesofil), daging buah, dan endosperma (jaringan sel yang menyimpan
cadangan makanan). Jaringan parenkim memiliki fungsi untuk menyimpan
cadangan makanan, tempat fotosintesis, dan sebagai penyokong tubuh saat
vakuola berisi air. Banyak sel parenkim berbentuk segi banyak (polihedral)
dengan garis tengah dalam berbagai arah hampir sama (isodiametris). Ruang
antar sel terbentuk karena lamela tengah pada tempat tempat pertemuan 3-4
sel larut oleh pektinase.
F. Langkah Kerja
1. Praktikum I Sel Parenkim
Bahan-bahan disayat
tipis yaitu : batang Diamati struktur
singkong, batang parenkim dari bahan Digambar pada jurnal
sambucus, buah pisang, yang digunakan
biji salak
Bahan-bahan disayat
tipis yaitu : ptiolus Diamati struktur
eceng gondok, ptiolus parenkim dari bahan Digambar pada jurnal
bunga tasbih, dan akar yang digunakan
anggrek
Empulur Batang
1. Ruang Antar Sel
Singkong (Manihot sp.)
Perbesaran 40x10 Gambar G.1.b. Empulur Batang
Gambar G.1.a. Empulur Batang Singkong (Manihot sp.)
Singkong (Manihot sp.) (Mayina, 2013)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
Empulur Batang
2. Ruang Antar Sel
Sambucus
Perbesaran 40x10 Gambar G.2.b. Empulur Batang
Gambar G.2.a. Empulur Batang Sambucus
Sambucus (Kobikova, 2011)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
No Nama Preparat Gambar Pengamatan Gambar Referensi Keterangan
A
D
A: Parenkim Korteks
B B: Floem
8. Preparat Akar Jagung C
C: Xylem
D: Parenkim Empulur
Perbesaran 10x10 Gambar G.8.b. Preparat Akar Jagung
Gambar G.8.a. Preparat Akar Jagung (Direktori File upi.edu, Tanpa Tahun)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
No Nama Preparat Gambar Pengamatan Gambar Referensi Keterangan
A: Lamella Tengah
10. Biji Salak B B: Noktah
Perbesaran 40x10 Gambar G.10.b. Biji Salak
Gambar G.10.a. Biji Salak (Biologizone, 2009)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
No Nama Preparat Gambar Pengamatan Gambar Referensi Keterangan
I. Hasil Diskusi
Hasil Diskusi Parenkim I
1. Bagaimana bentuk sel parenkim empulur batang singkong? Apakah
yang tampak di dalamnya?
Jawab:
Bentuk sel pada parenkim pada empulur singkong adalah
polihedral (banyak segi tak beraturan). Didalamnya tampak inti sel,
dinding sel, ruang antar sel, noktah, lumen dan lamela.
2. Adakah perbedaan ketebalan dinding sel antara sel parenkim pada
empulur batang singkong dan sel parenkim tangkai daun (papaya,
singkong atau Sambucus)?
Jawab:
Ada, dinding sel parenkim pada empuur lebih tebal dibandingkan
pada tangkai, karena pada dinding sel empulur mengalami penebalan
sekunder yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan.
3. Manakah dinding sel yang lebih tebal, bagian pangkal daun atau pada
bagian ujung tangkai daun?
Jawab:
Dinding sel yang lebih tebal adalah ujung pangkal daun.
4. Adakah hubungan antar sel yang berupa noktah pada sel parenkim
tangkai daun papaya? Bagaimana bentuk noktah tersebut?
Jawab:
Ada namun tidak teramati, karena dinding sel pangkal daun pepaya
tipis.
5. Apakah ketika anda mengamati sayatan melintang tangkai daun papaya
menemukan adanya Kristal kalsium oksalat? Bagaimanakah
bentuknya? Bentuk kristal semacam itu dinamakan kristal druse
Jawab:
Iya, bentuknya seperti bunga atau bintang.
6. Bagaimanakah ketebalan dinding sel parenkim pada empulur
Sambucus? Dapatkah anda temukan noktah sederhana diantara dua sel
parenkimnya? Samakah dengan noktah pada sel parenkim tangkai daun
papaya? Berilah nama bagian-bagiannya sesuai dengan teori yang telah
anda dapatkan!
Jawab:
Dinding sel pada empulur sambucus cukup tebal, nampak noktah
sederhana diantara dua sel parenkimnya, berbeda karena dinding sel pada
tangkai pepaya tipis sehingga noktah tidak dapat teramati.
7. Bagaimanakah penampakan sel-sel parenkim pada bagain korteks akar
jagung dibandingkan dengan bagian empulurnya?
Jawab:
Penampakan sel parenkim empulur jagung lebih rapat dibanding
pada korteks akar jagung.
8. Apakah Anda menemukan ruang antar sel diantara sel-sel parenkim
korteks dan empulur akar jagung? Apakah anda juga menemukan satu
ruang antar sel yang sangat besar? Mengapa terjadi demikian?
Jawab:
Ya, ya karena proses pembentukan ruang antar sel secara sigozen
yang terjadi karena pada saat dinding primer dibentuk pada dua sel baru
yang berhubungan, lamela tengah antara kedua dinding sel baru hanya
berhubungan dengan dinding primer sel induk tidak menyentuh lamela
tengah antara dinding sel induk dan sel disebelahnya, biasanya terjadi pada
tumbuhan monokotil seperti jagung.
9. Apakah ruang antar sel ini juga anda temukan diantara sel-sel parenkim
pada preparat yang lainnya? Coba jelaskan!
Jawab:
Ya, ruang antar sel diantara sel-sel parenkim ditemukan di preparat
lainya karena merupakan ciri dari sel-sel parenkim.
10. Bagaimanakah hubungan antar sel pada buah pisang yang anda amati?
Adakah perlekatannya? Apa yang menyebabkan keadaan tersebut?
Bagaimana bekerjanya? Coba buat satu hubungan hasil pengamatan
yang anda lakukan dengan proses yang terjadi pada pembuatan selai
buah!
Jawab:
Ada, meskipun dinding selnya di jaringan meristematik umumnya
tersusun rapat, dan hubungannya erat namun dapat terpisah sebagai ruang
antar sel.
11. Bagaimanakah gambaran umum sel parenkim dari semua preparat yang
telah anda amati? Nyatakan karakteristik sel parenkim tersebut
berdasarkan berdasarkan aspek-aspek yang anda temukan.
Jawab:
Semua preparat yang diamati, parenkim merupakan bagian utama
jaringan dasar yang terdapat berbagai organ sebagai jaringan
bersinambungan seperti pada korteks dan empulur korteks akar jaringan
dan dasar pada tangkai daun, mesofil daun bagian buah yang berdaging
dan terdapat pada xylem dan floem. Hal ini sesuai pada pengamatan
batang singkong, preparat akar jagung, buah pisang, biji salak, dan tangkai
daun papaya. Ciri-ciri sel parenkim:
a. Sel parenkim pada umumnya berukuran besar (bersegi banyak) dan
berdinding tipis (tidak semua),
b. Bentuk sel beradaptasi sesuai struktur dan fungsi,
c. Sel hidup,
d. Memiliki noktah tipe sederhana,
e. Banyak mengandung ruang antar sel yang besar maupun kecil.
J. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada umumnya sel-sel parenkim pada berbagai empulur batang tanaman
memiliki persamaan pada bentuk sel yaitu bersegi banyak (polyhedral) dan
memiliki ruang antar sel. Pebedaanya hanya terletak pada ketebalan
dinding sel, dinding sel pada empulur lebih tebal dibandingkan dengan
tangkai.
2. Melalui pengamatan pada jaringan parenkim, noktah tersusun atas ruang
noktah dan membran noktah.
3. Sel parenkim yang mempunyai ruang antar sel luas dan berfungsi untuk
menyimpan udara disebut aerenkim. Sel aerenkim memiliki perbedaan
bentuk dengan sel parenkim pada umumnya.
4. Pada jaringan korteks bunga tasbih (Canna) terdapat sel parenkim dan
aerenkim. Sel parenkim berbentuk polyhedral sedangkan sel aerenkim
berbentuk seperti bintang yang disebut aktinenkim.
DAFTAR PUSTAKA