Siti Nurjanah
STIT Makhdum Ibrahim Tuban,
email: sitinurjanah@stitmatuban.ac.id
Abstrak
STIT Makhdum Ibrahim Tuban adalah salah satu Perguruan Tinggi Keagaaman Islam Swasta (PTKIS)
yang mempunyai visi sebagai kampus entrepreneur religius berkarakkter ahlussunnah wal jamaah. Visi tersebut
harus diinternalisasikan kedalam semua komponen perguruan tinggi, salah satunya adalah Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di STIT Makhdum Ibrahim Tuban. Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah mempunyai salah satu profil lulusan program studi yaitu edupreneur. Profil lulusan
Edupreneur adalah menyiapkan output mahasiswa untuk bisa menerapkan ilmu kewirausahaan dalam dunia
pendidikan berciri khas ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah bagi pengembangan program studi pendidikan
agama Islam. Oleh karena itu, peneliti merasa sangat penting untuk meneliti bagaimana bagaimana kurikulum
berbasis entrepreneurship padaPerguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS), khususnyaprogram studi
PGMI STIT Makhdum Ibrahim Tuban. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah field research atau
penelitian lapangan. Penelitian dapat disebut pula penelitian kualitatif. Riset kualitatif merupakan suatu
pendekatan dalam melakukan riset yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. Adapun
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) Profil lulusan yaitu pendidik dan edupreneur sesuai dengan empat
kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
profesional. 2) Capaian pembelajaran berbasis entrepreneurship mengandung unsur sikap dan keterampilan yang
ditetapkan dalam SN-Dikti dan memenuhi unsur pengetahuan serta keterampilan khusus yang disusun
berdasarkan level 6 KKNI. 3) Bahan kajian disesuaikan dengan CPL dan profil lulusan edupreneur dan sesuai
dengan tingkat keluasan serta kedalaman materi pembelajaran mengacu pada CPL yang tercantum dalam SN-
Dikti pasal 9 ayat (2) standar nasional Pendidikan Tinggi tahun 2015 pada jenjang diploma empat dan sarjana.
4) Proses pembelajaran yang dilaksanakan memenuhi kriteria bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa. Dan 5) Menerapkan prinsip penilaian
edukatif, autentik, akuntabel, transparan dan terintegrasi, kriteria tersebut dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan .
tujuan atau sasaran dalam hubungan kerja ciri-ciri seseorang wirausaha. Pusat
4
Suryana, KewirausahaanKiat Dan Proses 5
David Wijaya, Pendidikan Kewirausahaan
MenujuSukses(Jakarta: SalembaEmpat, 2016), hal. 36- untuk Sekolah dan Perguruan Tinggi (Yogyakarta:
37 Pustaka Pelajar, 2017), hal. 9-11
18
sungguh-sungguh dalam lulusan dapat secara mandiri menciptakan
menyelesaikan tugas dan
mengatasi berbagai hambatan lapangan kerja.
7. Jujur Perilaku yang didasarkan pada
upaya menjadikan dirinya sebagai Terdapat 5 metode untuk melaksanakan
orang yang selalu dapat dipercaya
kurikulum berbasis kewirausahaan, yaitu:6
dalam Perkataan ,tindakan, dan
Pekerjaan 1. Memasukkan mata pelajaran
8. Disiplin Tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada kewirausahaan
berbagai ketentuan dan peraturan
9. Inovatif Kemampuan untuk menerapkan 2. Memasukkan jiwa kewirausahaan pada
kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan dan setiap mata pelajaran
peluang untuk meningkatkan 3. Memilah serta memilih materi (teori) yang
serta memperkaya kehidupan
10. Tanggung Sikap dan perilaku seseorang yang paling relevan dengan tujuan setiap mata
Jawab mau dan mampu melaksanakan
tugas dan kewajibannya pelajaran dan semaksimal mungkin
11. Kerjasama Perilaku yang didasarkan pada
upaya menjadikan dirinya mampu memberikan bobot aplikasi sesuai dengan
menjalin hubungan dengan orang
lain dalam melaksanakan tindakan
praktik dari kasus-kasus riil yang ada di
dan pekerjaan lokasi sekitar.
12. Pantang Perilaku yang berdasarkan pada
menyerah upaya menjadikan dirinya mampu 4. Metode pengajaran juga harus diubah dari
(ulet) menjalin hubungan dengan orang
lain dalam melaksanakan tindakan pembelajaran di ruang kelas (class room)
dan pekerjaan
13. Komitmen Kesepakatan mengenai sesuatu hal yang monoton menjadi pembelajaran yang
yang dibuat oleh seseorang, baik atraktif dan di lapangan (field study).
terhadap dirinya sendiri maupun
orang lain 5. Melalui kegiatan ekstrakurikuler atau
14. Realistis Kemampuan menggunakan
fakta/realita sebagai landasan pengembangan diri.
berpikir yang rasional dalam
setiap pengambilan keputusan
maupun tindakan/perbuatannya
15. Rasa ingin Sikap dan tindakan yang selalu
F. Kurikulum Pendidikan Tinggi
tahu berupaya untuk mengetahui secara
mendalam dan luas dari apa yang Kurikulum Pendidikan Tinggi
dipelajari, dilihat, dan didengar
16. Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi
rasa senangberbicara,bergaul, dan
bekerjasama dengan oranglain
dengan mengacu pada Standar Nasional
17. Motivasi Sikap dan tindakan yang selalu Pendidikan Tinggi untuk setiap Program
kuat untuk mencari solusi terbaik
sukses Studi yang mencakup Pengembangan
E. Kurikulum berbasis
kecerdasan intelektual, akhlak mulia dan
Kewirausahaan/Entrepreneurship
keterampilan.7
Kurikulum berbasis kewirausahaan
Kurikulum pendidikan tinggi
adalah kurikulum kunci yang dapat menjadi
merupakan program untuk menghasilkan
ukuran keberhasilan sekolah di dalam
lulusan, sehingga program tersebut
menciptakan lulusan yang berdaya saing
tinpoggi di pasar kerja. Melalui kurikulum 6
Ibid, hal. 100
7
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015:
berbasis kewirausahaan ini diharapkan SN-DIKTI pasal 35 ayat 1
19
seharusnya menjamin agar lulusannya 1. Profil lulusan adalah peran yang dilakukan
memiliki kualifikasi yang setara dengan oleh lulusan di bidang keahlian atau
kualifikasi yang disepakati dalam KKNI. bidang kerja tertentu setelah
Konsep yang dikembangkan direktorat jendral menyelesaikan studinya.
pembelajaran dan kemahasiswaan selama ini, 2. Capaian pembelajaran adalah kemampuan
dalam mkenyusun kurikulum dimulai dengan yang diperoleh melalui internaliasasi
menetapkan profil lulusan yang dijabarkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
menjadi rumusan capaian pembelajaran kompetensi dan akumulasi pengalaman
lulusan. Rumusan kemampuan yang pada kerja.
deskriptor KKNI dinyatakan dengan istilah 3. Bahan kajian berisi pengetahuan dari
capaian pembelajaran (terjemah dai learning disiplin ilmu tertentu atau pengetahuan
otcomes), dimana komptensi tercakup di yang dipelajari oleh mahasiswa dan dapa
pendidikan tinggi (DIKTI) ditemukan pada belajar pada suatu lingkaran belajar.
SN-Dikti pada pasal 5, ayat (1) yang 5. Penilaian adalah satu atau lebih proses
ditetapkan dalam standar nasional Capaian Pembelajaran pada profil lulusan Pendidik
dan edupreneurdiantaranya adalah sebagai berikut:
pendidikan. Mata kuliah yang menunjang
a. Sikap
untuk tercapainya kompetensi tersebut
Pada aspek sikap ada tambahan penciri prodi
diantaranya adalah konsep dasar MTK MI,
yaitu:
Konsep dasar PJOK MI, Konsep dasar IPA MI,
1. Menunjukkan sikap percaya diri atas
Konsep dasar IPS MI, Fiqih Mi, Aqidah
pekerjaan sebagai pendidik dan
Akhlak MI, Sejarah Kebudayaan Islam MI,
pengembang pendidikan dasar
Studi Qur’an, Studi Hadis, Bahasa Arab,
2. Menampilkan diri sebagai pribadi
Bahasa Inggris dst.
yang mempunyai sifat shidiq, amanah,
2) Edupreneur
istiqomah, fathonah dan tabligh dalam
Lulusan Program Studi Pendidikan Guru
pekerjaan sebagai pendidik dan
Madrasah Ibtidaiyah di STIT Makhdum
pengembang pendidikan dasar
Ibrahim Tuban diharapkan dapat
3. Menjunjung tinggi nilai tawasuth
menghasilkan lulusan yang mampu
(tengah-tengah), tasamuh (toleransi),
menerapkan ilmu entrepeneur religius dalam
tawazun (keseimbangan) dalam
22
kehidupan bermasyarakat, berbangsa peningkatan kinerja, creating
dan bernegara. teknologi pendidikan, pengelolaan,
4. Mempunyai semangat dan kepribadian sumber dan nilai-nilai teknologi
kompetitif dalam pekerjaannya sebagai pendidikan dalam proses
pendidik dan pengembang pendidikan. pembelajaran.
5. Memiliki etos kerja yang tinggi dalam d. Penguasaan Pengetahuan
pekerjannya sebagai pendidik dan Pada aspek Penguasaan Pengetahuan
pengembang pendidikan dasar diantaranya yang menjadi ciri prodi yaitu:
b. Keterampilan Umum 1. Menguasai teori pengembangan bakat,
Pada aspek keterampilan umum ada minat, kognisi, sosial, emosional dan
tambahan penciri prodi yaitu: seni untuk anak usia dasar MI/SD
1. Mampu mendidik siswa pendidikan 2. Mampu mengidentifikasi masalah
dasar sesuai karakter ahlussunah wal kesulitan belajar anak usia dasar
jamaah an nahdliyah (tawasuth, MI/SD secara prosedural berdasarkan
tasamuh, tawazun dan amar ma'ruf prinsip entrepeneur religius
nahi munkar). berkarakter ahlussunah wal jamaah
2. Mampu mengelola sistem pendidikan Dilihat dari beberapa capaian
dasar berbasis Islam yang berkarakter pembelajaran yang peneliti cantumkan di
ahlussunnah wal jamaah. atas, kurikulum Program Studi Pendidikan
c. Keterampilan Khusus Guru Madrasah Ibtidaiyah di STIT Makhdum
Pada aspek keterampilan khusus diantaranya Ibrahim Tuban sudah mencakup unsur sikap
yang menjadi ciri prodi yaitu: dan tata nilai, keterampilan umum yang
1. Mampu mengintegrasikan nilai-nilai ditetapkan oleh SN-Dikti, juga telah
keislaman, pengetahuan dan mencakup keterampilan khusus serta
kebudayaan dalam mengembangkan penguasaan pengetahuan yang dirumuskan
bahan ajar dan media pembelajaran. berdasarkan level 6 KKNI. Selain itu, capaian
2. Mampu menerapkan prinsip pembelajaran juga berbasis entrepreneurship
kewirausahaan, memanfaatkan disebabkan hal sebagai berikut:
teknologi sebagai media, mengevaluasi, 1. Menggambarkan Visi Misi Perguruan
membaca peluang dan memiliki Tinggi dan Program Studi yang berbasis
kemampuan manajemen resiko bagi entrepreneurship religius
pengembangan satuan/program 2. Berdasarkan profil lulusan prodiEdupreneur
pendidikan dasar MI/SD 3. Sesuai kebutuhan bidang kerja yakni
3. Mampu menguasai dan menjadi pendidik tingkat MI/SD dan
mengaplikasikan teori fasilitas belajar, Edupreneur
23
4. Mencakup pengetahuan, keterampilan KU 6 : Mampu 1. Model proses
dan sikap yang dapat diukur memelihara dan komunikasi
5. Dievaluasi secara berkala. mengembangkan 2. Konsep
jaringan kerja komunikasi
Bahan Kajian dengan massa
Tingkat keluasan dan kedalaman materi
pembimbing, 3. Muassyaroh
pembelajaran mengacu pada CPL yang tercantum
kolega, sejawat (komunikasi
dalam SN-Dikti pasal 9 ayat (2) standar nasional
Pendidikan Tinggi tahun 2015 pada jenjang diploma baik di dalam Islam)
empat dan sarjana, tingkat kedalaman dan keluasan maupun di luar 4. Media
materi paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang lembaganya; komunikasi
pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum
KK 11 : Mampu 1. Critikal
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang
menerapkan prinsip
pengetahuan dan keterampilan tersebut secara
Thingking
kewirausahaan,
mendalam. 2. Time manajemen
memanfaatkan teknologi
Berdasarkan acuan tersebut, peneliti
sebagai media,
3. How to be
menyimpulkan bahwa analisis kedalaman dan keluasan Creative person
mengevaluasi, membaca
bahan kajian dalam Program Studi Pendidikan Guru
peluang dan memiliki 4. Problem solving
Madrasah Ibtidaiyah di STIT Makhdum Ibrahim Tuban
kemampuan manajemen
telah mencapai standar yang telah ditetapkan yaitu
5. Anaslisis SWOT
resiko bagi pengembangan
sampai di level 6: 6. Total quality
satuan/program
1. Menjelaskan konsep pendidikan dasar MI/SD
manajemen
2. Menjelaskan prosedural 7. Religius
3. Menggunakan konsep motvation on
4. Menganalisis konsep training
5. Mengevaluasi konsep 8. Smart branding
6. Merancang konsep
Di samping itu, bahan kajian yang digunakan juga Penentuan SKS
sesuai dengan profil lulusan Edupreneurdan capaian Berdasarkan peraturan menteri Ristek
pembelajaran, misalnya: Dikti No 44 tahun 2015 standar nasional
Capaian Pembelajaran Bahan Kajian
pendidikan tinggi pada standar proses
pembelajaran menyatakan bahwa beban
belajar minimum (sks) yang harus ditempuh
oleh mahasiswa adalah 144 sks, sedangkan di
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah di STIT Makhdum Ibrahim Tuban
total sks yang harus ditempuh adalah 151 SKS
terdiri dari 59 mata kuliah, dengan prosentasi
24
70 % mata kuliah konten dan 30 % matakuliah Evaluasi Pembelajaran
metodologi. Dengan demikian dapat Standar penilaian pembelajaran yaitu
disimpulkan bahwa kurikulum Program Studi kriteria minimal tentang penilaian proses dan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di hasil belajar mahasiswa dalam rangka
STIT Makhdum Ibrahim Tuban telah pemenuhan capaian pembelajaran. Program
mencapai standar proses terkait beban belajar Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
minimum yang diberlakukan. di STIT Makhdum Ibrahim Tuban
Proses Pembelajaran menerapkan prinsip penilaian edukatif,
Pelaksanaan pembelajaran di Program Studi autentik, akuntabel, transparan dan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di terintegrasi.
STIT Makhdum Ibrahim Tuban adalah Selain itu juga menggunakan teknik
sebagai berikut: penilaian observasi, partisipasi, unjuk kerja,
1. Beban belajar mahasiswa dinyatakan tes tertulis dan tes lisan. Sedangkan
dalam besaran sks mekanisme penilaian terdiri dari proses
2. Dalam satu semester, proses pembelajaran perencanaan, pemberian tugas atau soal,
efektif sebanyak 16 minggu observasi kinerja atau pengambilan hasil
3. Tahapan perancanangan pembelajaran observasi dan pemberian nilai akhir.
dilakukan secara sistematis, logis dan Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh dosen
tersetruktur yang kemudian disusun pengampu, kategori nilai mulai dari A-E atau
kedalam RPS 4-0 dan kelulusan >2,75
4. Proses pembelajaran yang dilaksanakan
memenuhi kriteria bersifat interaktif, 5. PENUTUP
holistik, integratif, saintifik, kontekstual, Berdasarkan data kurikulum Program Studi
tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di STIT
Makhdum Ibrahim Tuban maka dapat disimpulkan
pada mahasiswa. Hal tersebut bisa dilihat
bahwa:
dari bentuk pembelajaran yang
1. Profil lulusan yaitu pendidik dan
dilaksanakan adalah perkuliahan dengan
edupreneur sesuai dengan empat
metode diskusi, simulasi, praktikum,
kompetensi yang harus dimiliki seorang
praktik lapangan, observasi, penelitian,
pendidik yaitu kompetensi pedagogik,
perancangan dan pengabdian kepada
kepribadian, sosial dan profesional.
masyarakat.
2. Capaian pembelajaran berbasis
5. Nilai-nilai Entrepreneurship
entrepreneurshipmengandung unsur sikap
diinternalisasikan kedalam semua mata
dan keterampilan yang ditetapkan dalam
kuliah sesuai kapasitas bahan kajiannya.
SN-Dikti dan memenuhi unsur
25
pengetahuan serta keterampilan khusus Ibrahim Tuban menerapkan prinsip
yang disusun berdasarkan level 6 KKNI. penilaian edukatif, autentik, akuntabel,
3. Bahan kajian disesuaikan dengan CPL dan transparan dan terintegrasi, kriteria
profil lulusan edupreneurdan sesuai dengan tersebut dalam rangka pemenuhan
tingkat keluasan serta kedalaman materi capaian pembelajaran lulusan .
pembelajaran mengacu pada CPL yang
tercantum dalam SN-Dikti pasal 9 ayat (2)
standar nasional Pendidikan Tinggi tahun
2015 pada jenjang diploma empat dan
sarjana, tingkat kedalaman dan keluasan
materi paling sedikit menguasai konsep
teoritis bidang pengetahuan dan
keterampilan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam
bidang pengetahuan dan keterampilan
tersebut secara mendalam.
4. Kurikulum Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah di STIT
Makhdum Ibrahim Tuban telah mencapai
standar proses terkait beban belajar
minimum yang diberlakukan yaitu
sebanyak 150 sks.
5. Proses pembelajaran yang dilaksanakan
memenuhi kriteria bersifat interaktif,
holistik, integratif, saintifik, kontekstual,
tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat
pada mahasiswa. Hal tersebut bisa dilihat
dari bentuk pembelajaran yang
dilaksanakan adalah perkuliahan dengan
metode diskusi, simulasi, praktikum,
praktik lapangan, observasi, penelitian,
perancangan dan pengabdian kepada
masyarakat.
6. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah di STIT Makhdum
26
Daftar Pustaka
Ali,Mohammad,MemahamiRisetPerilakudanSosial,
Bandung: PustakaCendekiaUtama, 2011
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Buku Panduan Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi Edisi III,
Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi, 2018
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015: SN-
DIKTI pasal 35 ayat 1
Suryana, KewirausahaanKiat Dan Proses
MenujuSukses, Jakarta: SalembaEmpat,
2016
Suyitno,Ade, Paper Pendidikan Kewirausahaan:
Teori dan Praktik, Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia, 2013
Ulya, Inayatul, Pentingya Edupreneurship bagi
Mahasiswa, dalam
www.pgmi.ipmafa.ac.id, diakses 09
Agustus 2019
Widiasworo,Erwin, Inovasi Pembelajaran berbasis
Life skill & Entrepreneurship, Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2017
Wijaya,David, Pendidikan Kewirausahaan untuk
Sekolah dan Perguruan Tinggi, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2017
27