Susilaningsih
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
Email: susi_uns@yahoo.com
1
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 1, April 2015
2
Pendidikan Kewirausahaan di YX ~Susilaningsih)
antara lain adalah berjiwa wirausaha. keuangan, psikis dan sosial, dan memperoleh
Mempertimbangkan tujuan perguruan tinggi hasil dalam bentuk keuangan, kepuasan
tersebut, pertanyaan yang perlu didiskusikan pribadi dan kebebasan. Kewirausahaan
adalah apakah pendidikan kewirausahaan di dapat terjadi pada semua bidang (Hisrich,
perguruan tinggi penting untuk semua Peters dan Shepherd, 2005).
profesi? Artikel ini bertujuan untuk Terinspirasi oleh pengertian wirausaha
mengembangkan pemahaman tentang yang ditulis oleh ekonom Perancis, Jean-
pentingnya pendidikan kewirausahaan bagi Baptiste pada tahun 1800, Drucker
semua profesi yang dihasilkan oleh menyatakan bahwa entrepreneur ^shifts
perguruan tinggi. Artikel ini ditulis resources from areas of low productivity and
berdasarkan pada hasil-hasil penelitian yield to areas of higher productivity and
tentang pendidikan kewirausahaan di yield_U š µ Á]Œ µ• Z u Œµ Z •µu Œ-
perguruan tinggi dan kajian literatur yang sumber ekonomi dari area yang
relevan. produktivitasnya dan hasilnya rendah
menuju area dengan produktivitas yang lebih
PEMBAHASAN tinggi dan dengan hasil yang lebih besar
Kewirausahaan didefinisikan sebagai (Drucker, 2007: 25). Kewirausahaan
semangat, perilaku, dan kemampuan merupakan suatu ciri yang dapat diamati
seseorang dalam menangani usaha dan atau dalam tindakan seseorang atau institusi.
kegiatan yang mengarah pada upaya Wirausaha dalam bidang kesehatan,
mencari, menciptakan, menerapkan cara pendidikan dan bisnis pada dasarnya bekerja
kerja, teknologi dan produk baru dengan dengan cara yang sama, mereka bekerja
meningkatkan efisiensi dalam rangka lebih baik, mereka melakukannya berbeda
pelayanan yang lebih baik dan atau dari yang lain (Drucker, 2007).
memperoleh keuntungan yang lebih besar Merujuk pendapat Drucker, maka
(INPRES No. 4 Tahun 1995). Karena seseorang dapat dikategorikan sebagai
kewirausahaan adalah semangat, perilaku wirausaha atau bukan, itu dapat diamati dari
dan kemampuan seseorang, maka tindakan orang tersebut. Seseorang yang
kewirausahaan melibatkan perilaku selalu bekerja dengan lebih baik dan berbeda
wirausaha yaitu: mengambil inisiatif; dari yang lain, maka orang itu adalah
mengorganisir dan mereorganisir wirausaha, apapun bidang pekerjaannya
mekanisme sosial dan ekonomi untuk (Drucker, 2007). Wirausaha adalah inovator
merubah sumberdaya dan situasi menjadi (Schumpeter dalam de Klerk dan Kruger,
lebih bermanfaat dan menguntungkan; dan 2002), oleh karena itu kewirausahaan
mengambil risiko dan kegagalan. meliputi serangkaian perilaku, keterampilan
Kewirausahaan merupakan proses dinamis dan sifat yang mendukung pengembangan
dalam menciptakan kekayaan, dan proses inovasi dan kreativitas (Hisrich and Peters,
menciptakan sesuatu yang baru yang 1992).
memiliki value dengan mencurahkan waktu Kewirausahaan sebagai perilaku dapat
dan usaha yang diperlukan, mengambil risiko ditunjukkan melalui tanggapan/respon yang
3
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 1, April 2015
dinamis, mengandung risiko, kreatif dan ada secara kreatif (perubahan konstruktif)
berorientasi pada pertumbuhan yang agar menjadi lebih baik, memiliki nilai yang
merupakan suatu proses inovasi. lebih besar dari sebelumnya.
Selanjutnya, proses inovasi tersebut dapat Perguruan tinggi pada umumnya terdiri
menghasilkan peluang-peluang baru di mana dari beberapa fakultas atau himpunan
peluang tersebut diciptakan menggunakan sumber daya pendukung, yang dapat
kombinasi-kombinasi yang tidak umum, yang dikelompokkan menurut jurusan, yang
tidak lazim (unusual combinations) sehingga menyelenggarakan dan mengelola
mampu menghasilkan produk, baik tangible pendidikan akademik, vokasi, atau profesi
maupun intangible, yang unik, berbeda dari dalam satu rumpun disiplin ilmu
yang sudah ada, dan sesuai dengan pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olah
kebutuhan pengguna produk. Hanya para raga (PP No. 17, 2010). Setiap fakultas atau
wirausahalah yang mampu melaksanakan jurusan dapat menghasilkan lulusan yang
kepemimpinan dan berani mengambil risiko dapat menekuni berbagai profesi sesuai
semacam itu. Dengan demikian dengan bidang ilmu yang dipelajari. Profesi
kewirausahaan tidak hanya berkaitan yang dihasilkan perguruan tinggi antara lain
dengan penciptaan produk baru namun guru, dosen, peneliti, akuntan, bankir, ahli
dimulai dari mengumpulkan sumber-sumber ekonomi, ahli hukum, ahli telekomunikasi,
baru dan menggali serta mengelola bakat pengacara, teknokrat, arsitek, dokter,
dan kemampuan sampai dapat dihasilkan psikolog, dan profesi-profesi lainnya.
suatu produk yang memiliki value, yang Saat ini beberapa perguruan tinggi, salah
mungkin merupakan produk baru dan unik satunya Universitas Sebelas Maret Solo,
yang akan menunjang keberhasilan di bidang menyediakan mata kuliah kewirausahaan
yang ditekuni. sebagai mata kuliah wajib yang harus diikuti
Schumpeter mengatakan bahwa oleh semua mahasiswa dari semua fakultas
wirausaha adalah seseorang yang yang ada di universitas. Tentunya universitas
berhubungan dengan kegiatan creative menyadari bahwa lulusan dari setiap
destruction (Schumpeter, 1934 dalam de jurusan/fakultas akan memiliki profesi yang
Klerk & Kruger, 2002), karena wirausaha sangat bervariasi. Namun demikian, semua
secara terus menerus mengembangkan mahasiswa diwajibkan menempuh mata
metode yang ada dan produk-produk lama kuliah kewirausahaan apapun bidang ilmu
melalui pengenalan inovasi-inovasi baru yang ditekuninya.
(Morris, Lewis & Sexton, 1994). Wirausaha Perguruan tinggi yang demikian itu
adalah posisi sementara bagi seseorang, memiliki pemahaman bahwa pendidikan
kecuali orang tersebut inovatif (Schumpeter, kewirausahaan bukanlah pendidikan usaha,
1934 dalam de Klerk & Kruger, 2002). Semua sehingga dapat dipelajari oleh semua
ini berarti bahwa seseorang tidak dapat mahasiswa dari berbagai bidang ilmu.
dikatakan sebagai wirausaha apabila tidak Pendidikan kewirausahaan merupakan
inovatif, tidak mampu melakukan pendidikan dan pelatihan yang
‰ Œµ Z vU Zu Œµ• l[ l}v ]•] Ç vP •µ Z memungkinkan mahasiswa untuk
4
Pendidikan Kewirausahaan di YX ~Susilaningsih)
5
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 1, April 2015
universitas menjadi lebih entrepreneurial NUS Overseas College pada tahun 2001
maka didirikanlah NUS Enterprise. NUS berinisiatif untuk menggabungkan dimensi
Enterprise berinistiatif untuk mereformasi globalisasi dan kewirausahaan dengan
kebijakan-kebijakan komersialisasi teknologi, mengirimkan mahasiswa S1 terbaiknya ke 5
dan menanamkan elemen kewirausahaan (lima) pusat kewirausahaan di dunia untuk
yang kuat pada pendidikan dan penelitian. magang pada high-tech start-up companies
Pendidikan kewirausahaan yang dilakukan selama 1 (satu) tahun. Program ini tidak
oleh NUS Entrepreneurship Center mengharapkan mahasiswa langsung dapat
mengembangkan kuliah kewirausahaan bagi membuka usaha setelah mereka lulus, tetapi
semua mahasiswa, khususnya mahasiswa utamanya adalah menanamkan sikap mental
bidang teknik, komputer dan science. kewirausahaan agar mereka memiliki
Program minor technopreneurship juga orientasi bagi penelitian-penelitiannya di
disediakan dan dapat ditempuh oleh masa mendatang untuk dapat
mahasiswa S1 dari bidang apapun. dikomersialkan dan inovatif serta agar dapat
Sedangkan bagi mahasiswa pasca sarjana, memengaruhi pilihan karier mereka untuk
Master dan PhD yang ingin lebih entrepreneurial dan inovatif.
mengkomersialisasikan temuannya, Berbeda dengan pendidikan
disediakan matakuliah pilihan new venture kewirausahaan di Singapore, di China
creation. Selain itu untuk meningkatkan pendidikan kewirausahaan di perguruan
kesadaran dan minat kewirausahaan bagi tinggi lebih ditekankan pada penciptaan
mahasiswa dan fakultas, NEC business entrepreneur. Setiap tahun secara
menyelenggarakan kompetisi business plan bergantian universitas-universitas
tingkat nasional dan internasional setiap menyelenggarakan kompetisi Business Plan
tahun, memfasilitasi pengembangan Nasional yang diikuti oleh mahasiswa dari
masyarakat kewirausahaan mahasiswa di hampir semua perguruan tinggi di China.
kampus, dan secara reguler Beberapa universitas memiliki inkubator
menyelenggarakan ^š Zv}-À všµŒ (}Œµu•_ untuk memfasilitasi mahasiswa yang
dengan pembicara wirausaha dan venture memulai usaha. Di setiap kota, tersedia
profesional terkenal. NEC juga membangun inkubator yang disediakan untuk wirausaha-
network dengan wirausaha, venture wirausaha muda. Inkubator-inkubator ini
capitalists, dan angel investors untuk didirikan oleh organisasi-organisasi
mengembangkan perusahaan-perusahaan pemerintah dan memberikan pelayanan
baru untuk komersialisasi HAKI dengan kepada wirausaha dengan harga yang layak.
bimbingan praktisi dan akses pada Beberapa perusahaan menengah
pendanaan ventura di luar kampus. memfasilitasi kegiatan-kegiatan wirausaha.
NUS juga menekankan pada pendidikan China memiliki lingkungan
global dengan menarik mahasiswa- kewirausahaan yang mendukung. Para orang
mahasiswa top dari luar negeri dan tua memiliki pemikiran yang luas, mereka
meningkatkan kompetisi fakultas dengan mendukung anak-anak mereka untuk
universitas terkenal di dunia. Selanjutnya, membuka usaha, mereka memberi bantuan
6
Pendidikan Kewirausahaan di YX ~Susilaningsih)
7
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 1, April 2015
8
Pendidikan Kewirausahaan di YX ~Susilaningsih)
Morris, M.H, Lewis, P.S. & Sexton, D.L. (1994) UNESCO (2008) Inter-Regional Seminar on
Reconceptualizing Entrepreneurship: An Promoting Entrepreneurship Education in
Input-Output Perspective. Sam Advanced Secondary School. Thailand: UNESCO.
Management Journal, Winter, 21-31. Wong, Poh-Kam, Ho, Yuen-Ping, Singh,
Peraturan Pemerintah (2010) Peraturan Annette. (2007) Towards an
Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 ^ všŒ ‰Œ v µŒ] o hv]À Œ•]šÇ_ D} o š}
Tentang Pengelolaan Dan Support Knowledge-Based Economic
Penyelenggaraan Pendidikan. Development: The Case of the National
University of Singapore. World
Development, 35(6), 941-958.