Oleh :
Alief Ilham Triana 0101181135
Alwi Alansyah 0101181134
Alya Fauziyyah Harris 0101181119
Madrin Aristiani 0101181138
Nuril Haliza 0101181124
Rista Nur Fauziah 01011891199
Karangan ilmiah adalah karya tulis yang memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil
penelitian yang berhubungan dengan kegiatan keilmuan.
Menurut Finoza dalam Alamsyah (2008:98), mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya
atas 3 jenis yaitu:
1. Karangan ilmiah
Yang tergolong dalam karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, thesis dan disertasi
2. Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer
Yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain artikel, editorial, opini, feature, reportase
3. Karangan non ilmiah
Yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen,
novel, roman dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki
aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Adapun karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku, sedangkan
karangan semi ilmiah berada di antara keduanya.
Adapun karangan ilmiah itu memiliki beberapa tujuan antara lain:
1. Memberi penjelasan
2. Memberi komentar atau penelitian
3. Memberi saran
4. Menyampaikan sanggahan
5. Membuktikan hipotesis
Format karya ilmiah standar LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dengan penulisan
skripsi, thesis, ataupun disertasi pada perguruan tinggi tidak sama bahkan satu perguruan tinggi
dengan perguruan tinggi lainnya memiliki format tulisan yang berbeda.
Contoh sistematika karya ilmiah.
i. Halaman Judul
ii. Lembar Persetujuan
iii. Abstraksi
iv. Kata Pengantar
v. Daftar Isi
vi. Daftar Tabel (Tentatif)
vii. Daftar Gambar (Tentatif)
viii. Daftar Lampiran (Tentatif)
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belankang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II KERANGKA TEORI
1. Landasan Teori
2. Hipotesis Penelitian (Tentatif)
BAB III METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Definisi Konsep dan Operasional Variabel
3. Populasi dan Sampel Penelitian
4. Jenis, Sumber, dan Teori Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis atau Pengujian Hipotesis (Tentatif)
BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
2. Deskripsi Hasil Penelitian
3. Pengujian Hipotesis (Tentatif)
4. Interpelasi Hasil Penngujian Hipotesis (Tentatif)
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Keterangan:
i. Halaman Judul
Halaman judul berisi judul, sub judul, penulis, dan lembaga dimana peneliti atau penulis
bernawung.
ii. Lembar Persetujuan
Lembar persetujuan, adalah rekomendasi atau persetujuan dari dosen pembimbing bagi penulisan
skripsi, thesis, atau disertai, atau lembar persetujuan dari kepala / pimpinan lembaga dimana
penulis bernawung.
iii. Abstraksi
Gambaran singkat dari keseluruhan hasil karya ilmiah beserta penjelasan dimana dan bagaimana
karya ilmiah itu dilaksanakan. Dalam penulisan abstraksi dibedakan dengan tulisan keseluruhan.
Abstraksi biasanya hrufnya lebih kecil, formatnya lain dibanding isi tulisan, serta penempatannya
dihalaman depan setelah judul.
iv. Kata Pengantar
Kata pengantar dari penulis karya ilmiah untuk mengantarkan apa yang akan dibahas dalam karya
ilmiah tersebut.
v. Daftar Isi
Membuat judul-judul isi tulisan lengkap dengan halaman dimana judul tersebut dimuat. Daftar isi
ini memudahkan pembaca untuk mengetahui apa saja yang ditulis dalam karya ilmiah tersebut.
vi. Daftar Tabel (Tentatif)
Berupa pemuatan judul-judul dari tabel-tabel (jika ada) yang dipakai untuk melengkapi data dalam
tulisan karya ilmiah. Sama seperti daftar isi, daftar tabel juga menunjukan dihalaman berapa tabel
tersebut dimuat.
vii. Daftar Gambar (Tentatif)
Berisi daftar dari gambar-gambar yang dipakai untuk memperjelas pemaparan data dalam karya
ilmiah. Penulisannya sama dengan daftar isi dan daftar tabel.
viii. Daftar Lampiran (Tentatif)
BAB I PENDAHULUAN
Penjelasan bagian dari lab bab per bab untuk mempermudah membaca dalam memilah-milahkan
isi dari penulisan karya ilmiah tersebut.
1. Latar Belakang Masalah
Berisi uraian secara tingkat, jelas dan logis dari suatu kegiatan ilmiah, untuk menjelaskan alasa-
alasan teoritik secara factual, mengapa permasalahan tersbut perlu dijawab melalui kegiatan
penelitian.
Yang dimaksud dengan alasan teoritik adalah, penjelasan secara konseptual aspek teori dari
masalah penelitian, apakah masih urgen dan relevan, serta untuk mengetahui sejauh mana
penelitian yang akan dilakukan itu memberikan pilihan jawaban atau pemecahan terhadap masalah
penelitian.
Alasan faktual, adalah yang mencakup dukungan data, informasi, dan femonema, yang
memperkuat adanya suatu kesimpulan bahwa masalah penelitian tersebut, sangat fleksibel serta
berbobot untuk diteliti.
2. Rumusan Masalah
Adalah pertanyaan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang diambil intinya dari pernyataan atau
stetment umum dari masalah penelitian, sebagaimana tercantum dalam latar belakang masalah.
Rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk pertanyaan yang dapat dioperasionalkan dalam suatu
penelitian.
3. Tujuan Penelitian
Adalah uraian ringkas serta jelas tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian
tersebut. Untuk membuat tujuan penelitian yang lebih mudah dan terarah, dapat dikaitkan dengan
konten serta kontek tujuan dengan permasalahan dan penelitian. Misalnya, masalah penelitian
adalah “sejauh mana masyarakat memahami arti demokrasi diera repormasi ini”, maka tujuan
penelitiannya adalah untuk mengetahui sejauh mana masyarakat memahami arti demokrasi saat
ini.
4. Manfaat Penelitian
Uraian tentang manfaat penelitian baik secara teoretis maupun praktis, yang benar-benar dapat
disumbangkan dari hasil penelitian ini. Misalnya, untuk mengetahui pemahaman masyarakat
terhadap demokrasi yang kini tengah berlangsung di Indonesia.
BAB II KERANGKA TEORI
Bab ini menguraikan hubungan teori yang diterapkan dalam penelitian. Teori tersebut berupa:
1. Landasan Teori
Teori adalah seperangkat konstruk atau konsep, batasan dan proposisi yang dapat menyajikan
suatu padangan sistematis, tentang fenomena dalam penelitian dengan merinci hubungan-
hubungan antarvariabel, yang bertujuan menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.
Teori yang dipakai harus mampu menuntun peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian
berdasarkan data yang diperoleh dilapangan.
2. Hipotesis Penelitian (Tentatif)
Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara yang diajukan untuk memecahkan suatu
masalah atau untuk menerangkan suatu gejala.
3. Penomoran
Penomoran ini biasanya ada dua yaitu nomor halaman dan nomor table.
a.Nomor halaman
1. Pada bagian awal halaman karya ilmiah dari halaman judul sampai kedaftar pustaka, serta tabel,
gambar, dan lampiran menggunakan huruf romawi, tetapi ditulis dengan ukuran kecil. Misalnyai,
ii, iii, iv, v, dan seterusnya.
2. Bagian dalam atau halaman isi karya ilmiah, penomorannya menggunakan huruf latin biasa
seperti 1, 2, 3, dan seterusnya.
b. Nomor table dan gambar Semua tabel, gambar dan persamaan yang digunakan harus diberi
nomor urut dengan angka biasa. Penempatan nomor pada sisi kanan atas tiap tabel, gambar atau
persamaan.
4. Tabel dan gambar
a. Tabel (daftar)
1. Nomor tabel
Nomor table atau daftar seluruhnya ditulis dengan huruf besar (capital), penempatannya diatas
tabel. Nama table yang terdiri dari lebih satu baris, ditunakan spasi tunggal.
2. Kolom tabel
Kolom-kolom dalam table diberi nama dan dijaga simetrisnya agar pemisahan masalah satu
dengan masalah lainnya dapat jelas. Untuk itu pemisah masalah dalam kolom-kolom perlu diberi
garis horizontal atau vertical.
3. Tabel besar
Tabel besar yang ukuranya melebihi satu halaman, dapat dibuat dalam halaman ganda (double
page), tetapi penempatannya tetap sesuai dengan nomor halaman.
4. Judul kolom tabel
Judul kolom pada table harus tepat ditengah, sehingga ruangan yang kosong dalam table dapat
memberi pandangan yang lebih luas lagi.
5. Sumber table
Sumber table yang terdiri dari tulisan sumber serta nama sumber, diberi tempat dibawah tabel
berjarak sekitar 2 spasi. Jika nama table lebih dari dua spasi, baris berikutnya digunakan spasi
tunggal.
b. Gambar
1. Nomor gambar yang diikuti dengan judul ditempatkan secara sistematis diatas gambar. Kata
kata dalam judul gambar tidak perlu diberi titik.
2. Penempatan gambar tidak boleh dipenggal tetapi bias dilipat dan ditempatkan sesuai dengan
nomor urut halaman ini.
3. Keterangan gambar dituliskan ditempat yang kelihatan kosong didalam gambar. Bukan
ditempatkan diluar gambar.
5. Kutipan, footnote, dan backnote.
A. Kutipan
a. Menulis kutipan harus sama dengan aslinya, baik tentang susunan kalimat, ejaan atau tanda
bacanya.
b. Kutipan yang menggunakan Bahasa selain Bahasa Inggris harus diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia terlebih dahulu.
c. Kutipan yang panjangnya kurang dari 5baris, dimasukan dalam teks biasa berspasi 2, ditambah
tanda petik pada awal dan akhir kalimat kutipan.
d. Bilamana dalam kutipan perlu menghilangkan beberapa bagian dari kalimat, maka pada bagian
itu diberi titik 3 buah.
e. Apabila kutipan yang dihilangkan itu langsung sampai pada akhir kalimat, maka jumlah titik
diawal kalimat menjadi 4.
f. Jika yang dihilangkan itu satu kalimat atau lebih dalam kutipan tersebut, maka diketik titik-titik
sepanjang satu baris.
g. Panjang kutipan dibatasi jangan sampai melebihi setengah halaman isi buku karya ilmiah.
B. Footnote
Catatan kaki atau footnote dalam halaman karya tulis, bertujuan untuk menyatakan sumber dari
kutipan tersebut, yang berisi pendapat, buah fikiran, fakta-fakta atau statement yang bersumber
dari tulisan orang lain. Bisa juga footnote itu berisi komentar tentang suatu hal, asalkan komentar
tersebut dikemukakan dalam teks.
1. Catatan kaki atau footnote diberi nomor. Bila dalam satu halaman terdapat lebih dari satu
footnote, penulisannya diberi jarak 1 spasi.
2. Catatan kaki atau footnote ditempatkan pada hal yang sama dengan kutipan tersebut dan ditulis
dengan jarak 6 karakter terdiri garis tepikiri.
3. Jarak catatan kaki atau footnote dengan kalimat pada teks terakhir padahal aman naskah.
4. Catatan kaki atau footnote dapat diambil dari sumber-sumber seperti: buku, majalah, surat
kabar, dan karangan yang tidak diterbitkan, seperti thesis, disertai atau ensiklopedia.
5. Nomor catatan kaki atau footnote dapat diangkat sedikit keatas dari baris footnote, tetapi jangan
sampai mencapai satu spasi.
6. Apabila catatan kaki atau footnote terdiri dari kumpulan tulisan yang berasal dari suatu buku,
penulisan footnotenya.
7. Jika catatan kaki atau footnote mengambil dari buku-buku terjemah, maka disebutkannya
penulis buku, bukan yang menerjemahkannya.
8. Dalam footnote atau catatan kaki, penulisan nama pengarang dilakukakan menurut.
9. Keterangan atau penjelasan tentang penerbitan, harus disusun secara urut seperti nama, tempat,
tajum penerbitan, nomor halaman dan sebagainya.
10. Bilamana buku tersebut dicetak berulang kali, maka harus ditunjukan "cetakanke...."
Dibelakang judul buku yang dirujuk, dengan diberi garis bawah.
C. Backnote
Backnote adalah cara penulisan kutipan, yang penulisannya dilakukan langsung disebelah kanan
pendapat, buah fikiran, fakta, atau keterangan dari orang lain yang akan dikutipnya. Dibanding
dengan penulisan footnote, backnote jauh lebih praktis dan tidak memakan tempat.
1. Backnote penulisannya terletak pada akhir penggalan kalimat yang dikutip.
2. Penulisan backnote didalam tanda kurung, dengan menuliskan nama pengarang, tahun
penerbitan, dan halaman yang dikutip.
3. Kutipan yang berada dari dua atau lebih judul buku berada dari pengarang yang sama, dimana
karangannya itu kita kutip, penulisan backnote-nya tetap.
4. Jika seorang penulis menerbitkan lebih dari dua buku pada tahun yang sama, dan buku-buku
tersebut dijadikan kutipan pada penulisan karya ilmiah, maka untuk membedakan tulisannya
tersebut dapat digunakan subscript a dan b yang diletakan diatas tahun penerbitannya.
5. Penulisan nama pengarang buku yang diikuti dalam backnote, harus sama dengan penulisan
pada daftar pustaka.
6. Bahasa yang dipakai
Penulisan karya ilmiah harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baku, dengan memperhatikan
kaidah serta ejaan yang sudah disempurnakan.
a. Mengawali kalimat, jangan menggunakan penampilan orang pertama atau orang kedua seperti
saya, aku, kami, engkau dan sebagainya, tetapi disusun dalam kalimat yang pasif.
b. Penggunaan istilah-istilah harus memakai istilah yang sudah di-Indonesia-kan. Dalam keadaan
terpaksa harus memakai istilah asing, maka istilah tersebut harus diberi garis bawah atau dicetak
miring.
c. Gunakanlah kata penghubung, kata depan, awalan, ataupun akhiran dengan tepat.
d. Pada pemutusan kata untuk ganti garis, harus diperhatikan kata dasarnya.
e. Penempatan tanda hubungan diakhir garis harus diletakan disamping kanan, jangan diletakkan
disamping kiri.
7. Penulisan daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka disusun menurut abjad dari nama-nama pengarang buku yang dijadikan
daftar pustaka. Khusus untuk pengarang asing, nama keluarganya didahulukan. Jika tidak ada
nama pengarang, bisa dimasukan nama lembaga, komisi atau nama dari judul karangan tersebut
jika ada dua buku atau lebih dari seorang pengarang, dan buku-buku tersebut dimasukan daftar
pustaka, tidak perlu mencantumkan kembali nama pengarangnya, tetapi dapat dibuatkan garis
sepanjang 6 ketikan dari sisi sebelah kiri.
C. KAIDAH PENULISAN KUTIPAN DAN KEPUSTAKAAN