Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami, sebagai tim penulis dapat
menyelesaikan makalah,yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Teknologi dan Sistem Bangunan V (PTSB V), dengan
tepat waktu. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kali ini, makalah ini akan membahas hal-hal mengenai pengendalian biaya. Adapun isi dari pembahasan dalam makalah ini antara
lain,deskripsi rigid frame and core, sistem core wal, sistem rigid frame dan stabilisasi core pada rigid frame.
Dengan disusunnya makalah ini, penulis berharap bahwa pembaca nantinya akan mengetahui, mengerti serta hal-hal yang dicakup dalam
poin-poin di atas dalam ruang lingkup Sistem Struktur Rigid Frame and Core. Sehingga kedepannya pembaca diharapkan dapat terbantu untuk
menyelesaikan persoalan yang mungkin dihadapi oleh pembaca sekalian. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan maka dari itu dimohon kritik dan saran yang
membangun, sehingga penulis dapat berusaha menghasilkan makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, penulis memohon maaf yang sebesarbesarnya bila ada kesalahan penulisan yang tidak disengaja. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3
3
3
3
4
5
5
10
14
17
BAB IV KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada bangunan tinggi gaya-gaya yang bekerja dari luar bangunan sangat mempengaruhi perancang dalam memilih sistem struktur dan
kinerja yang dihasilkan. Adapun gaya yang dominant berpengaruh adalah gaya tekan angin dan gaya lateral. Gaya tekan angin yang
menghasilkan eksentrisitas dimana menimbulkan gaya torsi pada bangunan, membuat kecenderungan bangunan memerlukan sistem struktur
yang dapat menahan gaya torsi dan puntir untuk mencegah terjadinya buckling. Selain itu gaya horizontal, gaya lateral yang bekerja mengenai
sebuah bangunan juga perlu direspon dalam suatu sistem struktur.
Maka dari itu diperlukan sebuah sistem struktur yang mampu menahan beban gaya tekan angin dan gaya lateral. Struktur rigid frame and
core yng merupakan perpaduan dua sistem struktur perlu dianalisa lebih lanjut apakah dapat memenuhi kedua permasalahan tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
Apakah itu sistem rigid frame and core,
bagaimana karakteristik struktur core,
bagaimana karakteristik sistem rigid frame,
bagaimana mencapai kestabilan dalam sistem rigid frame and core.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembelajaran mengenai Staggered Truss dalam mata kuliah Perencanaan Teknologi dan Sistem Bangunan V (PTSB V) kali ini
adalah :
Mempelajari mengenai sistem rigid frame and core,
Mengetahui dan memahamu karakteristik struktur core,
Mengetahui dan memahami karakteristik struktur rigid frame,
Menganalisa cara mencapai kestabilan dalam sistem rigid frame and core.
1.4 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan makalah mata kuliah Perencanaan Teknologi dan Sistem Bangunan V (PTSB V),
menggunakan kajian atau studi ;ublic;e;l secara analitis yang membahas mengenai Sistem Struktur Rigid Frame and Core.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
3
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi
Rangka kaku dan inti (rigid frame and core)
Merupakan rangka hybrid dimana adanya penggabungan sistem struktur rangka kaku (rigid frame) an sistem struktur inti (core). Rangka
kaku bereaksi terhadap beban lateral, terutama melalui lentur balok dan kolom. Perilaku demikian berakibat ayunan (drift) lateral yang besar pada
bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan tetapi, apabila dilengkapi dengan struktur inti, ketahanan lateral bangunan akan sangat meningkat
karena interaksi inti dan rangka. Sistem inti ini memuat sistem-sistem mekanis dan transportasi vertikal.
Untuk lebih memahami tentang sistem ini, kita akan membahas karakteristik dari masing-masing sistem struktur.
2.2 Struktur CoreRE (INTI BANGUNAN)
Struktur core wall yang bisa dijumpai dalam aplikasi konstruksi bangunan tinggi dewasa ini ada bermacam-macam. Antara lain adalah
bentuk ,, O, atau core wall dua cell dengan pengaku di tengahnya berbentuk . Dari masing-masing bentuk core wall ini, mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda dalam memberikan fleksibilitas dan efektivitas pada struktur bangunan. Bangunan tinggi yang mempunyai
struktur core wall, dibuat dengan salah satu pertimbangan adalah fleksibilitas untuk pengaturan posisi (tata letak) yang akan memberikan
penghematan dan efisiensi maksimum pada bangunan secara keseluruhan.
Pada sistim core (inti) sebagai pengaku bangunan secara keseluruhan, dimana gaya-gaya lateral yang bekerja disalurkan oleh balok-balok
menuju ke core/inti sebagai elemen struktur utama. Core sebagai inti pengaku pendukung utama struktur bangunan, dengan material dari :
Core beton (shear wall atau bearing wall)
Core dari struktur baja (tube)
Posisi perletakan sistim core pada bangunan tergantung pada titik pusat keseimbangannya, dimana perletakkannya mempunyai beberapa varian,
seperti :
Sentral core, dimana core (inti) terletak pada titik pusat massa bangunan.
Core pada tepi bangunan, berfungsi sebagai penahan gaya lateral secara langsung lateral core.
Bangunan dengan 2 (dua) core, dimana perletakan core pada kedua sisi bangunan.
Bangunan dengan core tersebar, dengan perletakan core tersebar pada seluruh bidang bangunan dan berada pada titik berat bangunan.
5
Core dengan shear wall, yang berguna untuk kekakuan. Dimana core dipadu dengan shear wall (dinding geser), sedang shear wall
berperan sebagai penahan gaya geser daripada gaya horizontal.
Core dengan rangka kaku (baja), merupakan penggabungan core dengan rangka kaku sehingga menjadi satu kesatuan yang kaku dan
stabil.
Dan yang paling penting adalah bahwa sistem struktur core wall ini didesain untuk dapat manahan gaya torsi yang timbul akibat
tekanan angin yang eksentrisitas dan seragam pada pusat geser struktur core wall. Struktur core wall pada dasarnya adalah sistem
struktur yang dibuat untuk mampu menahan gaya-gaya lateral yang timbul akibat gaya angin atau gempa yang merupakan beban dinamis.
Untuk proses analisis mekanikanya, pengaruh gaya-gaya akibat beban angin dan gempa tersebut (yang merupakan beban dinamis)
diperlakukan sebagai beban statis dan mengabaikan sifat dinamisnya.
Kondisi eksentrisitas tekanan angin tersebut secara teknis dapat terjadi antara lain adalah karena :
Untuk bangunan apartement, kebutuhan jaringan akan fungsi dan utilitas cenderung tetap, tetapi untuk bangunan komersial membutuhkan
fkelsibilitas dalam hal tata letak yang memerlukan ruang terbuka yang cukup lebar dengan dinding partisi yang dapat dipindah-pindah. Untuk yang
menggunakan sistem struktur inti, inti dapat dipergunakan untuk menempatkan sistem transportasi vertikal, tangga, wc, shaft, dan jaringan utilitas
lainnya sehingga kadang bangunan mempunyai inti yang lebih dari satu.
Beberapa bangunan tinggi menggunakan inti dan rangka. Dari segi perilaku denah ini diterapkan untuk memuaskan sistem plat datar atau
dinding rangka geser bersama belt trusses. Inti dapat terbuat dari beton , baja atau konbinasi antara betoin dan
baja. Keuntungan inti baja, dalam perakitan lebih cepat karena pabrikasi. Sedangkan inti dari beton menghasilkan ruang yang sekaligus memikul
beban. Juga dapat dipakai untuk perlindungan saat kebakaran.
4. Susunan inti :
Simetris
Asimetris
11
12
13
Untuk struktur yang sangat tinggi atau struktur yang berada dalam daerah yang memiliki intensitas seismic yang tinggi, sistem penahanbeban redundan lateral campuran dapat digunakan, dimana rangka momen dirangkaikan pada sistem rangka batang, sistem dinding geser, dan
atau sistem pengekang lateral poros inti. Redudansi menghasilkan jalur-jalur beban dalam jumlah yang banyak pada sebuah sistem struktur,
sehingga dalam batas tertentu, satu sistem bekerja sebagai cadangan bagi sistem yang lainnya dalam suatu kejadian struktur yang berbahaya.
Selain itu, dengan menggunakan berbagai jenis sistem pengekang, yang masing-masing memiliki karakteristik respons dinamis dari sebuah
struktur, sehingga struktur tersebut dapat diselaraskan untuk menahan resonansi dengan beban-beban gempa bumi dan beban-beban angina
yang dinamis. Dan dengan elemen linear dapat lebih menahan gaya lateral karena ujung ujungnya dihubungkan dengan joints (titik hubung) yang
dapat mencegah rotasi relatif diantara elemen struktur yang dihubungkannya.
Berikut adalah beberapa contoh pengolahan sistem struktur rigid frame and core pada denah :
15
16
BAB III
IMPLEMENTASI
Turning Torso
HSB Turning Torso merupakan sebuah pencakar langit di Malm, Swedia, terletak di selat resund. Menara ini
dirancang oleh arsitekS panyol, Santiago Calatrava dan secara resmi dibuka
27 Agustus 2005. Menara ini mencapai tinggi 190 meter (623
dengan 54 tingkat. Setelah selesai, menara ini menjadi
bangunan tertinggi di Skandinavia, dan bangunan apartemen
tertinggi kedua di Eropa, setelahTriumph-Palace setinggi 264
di Moskow.
pada
kaki)
meter
Konsep Desain
Desain berawal dari hasil sculpture yang di buat calatrava pada tahun 1991 yang berupa 9 buah kubus yang
tumpuk dan terpuntir sebesar 90 derajat dari bawah hingga ke puncak.
Diciptakan untuk meningkatkan dan memperbesar area publik, yang didefinisikan oleh persimpangan dua
jalan utama, "Turning Torso" bangunan adalah dimaksudkan untuk dilihat sebagai elemen yang berdiri bebas patung
diajukan dalam Cityscape.
di
17
baja.
Core yang terbuat dari beton terletak tepat di tengah sehingga memungkinkan tiap segmen diputar
pada masing-masing lantainya tanpa mengubah detail-detail penting. Pada sepanjang ketinggian bangunan
sebagai penahan atas gaya angin dan geser yang mungkin terjadi, mengukuti konsep tulang belakang pada tubuh
manusia.
BAB IV
KESIMPULAN
18
Dengan adanya inti di dalam sistem rigid frame membuat struktur rigid frame and core menjadi lebih stabil. Terutama bertahan terhadap
gaya torsi atau puntir pada bangunan
Sistem utiitas dan shaft yang tersentralisasi pada core membuat pengawasan dan maintenance yang mudah, serta lebih simple, efisien
dan praktis.
Adanya elemen linear yang dapat menahan gaya lateral.
Kekurangan :
Bila dibandingkan dengan jenis sistem struktur lain, rigod frame and core termasuk baik, namun hanya dapat digunakan pada bangunan
dengan ketinggian kurang dari 50 lantai.
Dari sedi desain kurangnya pandangan keluar secara bebas karena adanya penghalang berupa rangka kaku.
Kemampuan menahan beban horizontal dengan sistem inti yang dikombinasi dengan sistem rangka. Keutuhan dari struktur inti akan
membentuk inti sebagai satu kolom besar dan kokoh yang menguatkan sistem tatanan dalam denah. Penyelesaian pertama pada struktur dengan
beban vertical tersebut dapat dilakukan dengan sistem struktur pelat dinding sejajar (bearing wall) yang terdiri dari dinding yang searah saja.
Kekakuan terhadap zontal dari sistem struktur pelat dinding ini juga dapat tercapai dengan sistem tabung inti yang kaku, sehingga sistem bearing
wall jadi kaku. Penyelesaian kedua dengan beban vertkal tersebut dilakukan dengan sistem struktur massif yang terdiri hanya dari dinding yang
menerima beban. Kekakuan terhadap beban horizontal struktur massif ini dapat tercapai dengan sistem tabung inti sehingga sistem struktur
berkotak menjadi kaku.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://books.google.co.id/books?id=Zm5HoI9Xz98C&pg=PA63&lpg=PA63&dq=struktur+rangka+kaku+dan+inti&source=bl&ots=rIUN9cacD&sig=Nn8ReKYiuqlbCmAO1fceEhtAVH4&hl=id&sa=X&ei=KgqqUMG3KYjrrQf22oGADg&ved=0CDEQ6AEwBA#v=onepage&q=struktur
%20rangka%20kaku%20dan%20inti&f=true
http://thismeyy.blogspot.com/2011/10/turning-torso-hsb-turning-torso.html
http://loedfan.blogspot.com/
http://tezzekjustin.blogspot.com/2011/05/sistem-struktur-bangunan-bertingkat.html
http://eprints.undip.ac.id/34296/5/2101_chapter_II.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/2554/1/bangunan_tinggi.pdf
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/57938/BAB%20II.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf?sequence=3
http://loedfan.blogspot.com/2008/07/struktur-inti.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/535/jbptunikompp-gdl-achmadadji-26737-7-unikom_a-v.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/197106071998021ERNA_KRISNANTO/Struktur_Bangunan_sear_tower_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
http://eprints.undip.ac.id/34291/4/2009_chapter_I.pdf
20
21