Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bandung dikenal sebagai kota yang memiliki beragam potensi wisata dan bisnis yang
mampu menarik baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk
berkunjung. Tidak hanya potensi alam yang keberadaannya hampir diujung kota, di area
pusat kota pun Kota Bandung memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Diantaranya pusat
perbelanjaan, bisnis, kuliner dan hiburan.
Dalam sejarah tercatat bahwa Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang
sering ditunjuk menjadi tuan rumah berbagai konferensi dan kongres nasional maupun
internasional sampai sekarang. Selain itu, berbagai kegiatan bisnis yang melibatkan
beberapa perusahaan besar dari berbagai penjuru dunia juga sering dilakukan di Bandung.
Biasanya para dilegasi atau perwakilan instansi terkait diberi fasilitas penginapan yang
tidak jauh dari pusat kota yang mempertimbangkan jarak dari lokasi pertemuan, sarana
transfortasi seperti gerbang tol, terminal, stasiun atau bandara. Pertimbangan tersebut juga
dilakukan oleh para wisatawan yang ingin berlibur dipusat kota untuk berbelanja atau
mencari tempat hiburan kota dan kuliner.
Dari tahun ketahun, perkembangan kota Bandung sebagai pusat bisnis dan pariwisata di
Jawa Barat memberikan banyak kesempatan kepada para investor untuk menanamkan
modal di Kota ini. Sehingga mengakibatkat meningkatnya investasi di kota Bandung yang
ditandai dengan semakin banyaknya pembangunan tempat-tempat wisata, belanja dan pusat
bisnis lainnya.
Hal tersebut memicu peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung, sehingga
kebutuhan jumlah kamar di Bandung semakin bertambah. Namun sampai saat ini, jumlah
kamar yang disediakan dianggap masih kurang. Hal tersebut menjadikan sektor perhotelan
di Bandung menjadi sangat potensial untuk dikembangkangkan dan dapat menjadi salah
satu sektor bisnis yang menguntungkan.
City Hotel dianggap tepat dibangun ditengah kota Bandung karena sesuai dengan
karakter jenis Hotel tersebut, hotel yang terletak dipusat kota dan biasanya menampung
tamu yang bertujuan bisnis atau dinas. Lokasi yang dipilih sebaiknya mendekati kantor
kantor atau area bisnis yang terdapat dikota tersebut. Jika dilihat dari tuntutan tamu yang
datang untuk urusan bisnis biasanya akan berprilaku efesien, demikian halnya dengan tamu
yang bertujuan dinas. Namun, fasilitas fasilitas rekreasi standar seperti kolam renang dan
fasilitas lain tetap disediakan (Marlina, Edy. 2008).

1.2. Tujuan Perencanaan


Tujuan dari perencanaan hotel tersebut yaitu :
1. Merancang bangunan hotel yang mampu mewadahi bagi para pengunjung wisatawan
maupun pembisnis dan mampu menunjang fasilitas – fasilitas yang memadai.
2. Menerapkan perancangan dengan unsur – unsur dalam pembangunan yang mengacu
keapada syarat – syarat dan ketentuan pembangunan sarana dan olahraga yang dapat
menghasilkan kenyamanan bagi pengguna hotel tersebut.

1.3. Tujuan Fungsional


Tujuan hotel secara fungsional, yaitu :
1. Sebagai tempat tinggal sementara bagi wisatawan
2. Dapat digunakan sebagai tempat konferensi, seminar, lokakarya, musyawarah nasional
dan kegiatan lainnya.

1.4. Definisi Tugas


a. What
Perencanaan dalam membangunan hotel dengan struktur bangunan bertingkat
b. Who
Bangunan hotel yang memiliki fungsi sebagai tempat penginapan bagi wisatawan
maupun pembisnis dengan fasilitas – fasilitas yang memadai dengan syarat tertentu.
c. Where
Lokasi pembangunan hotel yang strategis dan terletak di pusat kota berdasarkan jenis
hotel yang akan di bangun.
d. When
Pembangunan ini dilakukan karena, seiring bertambahnya para wisatawan yang datang
ke bandung. Maka kota tersebut membutuhkan hotel sebagai tempat menginap.
e. Why
Dengan melihat kondisi bertambahnya wisatawan yang datang ke bandung, maka perlu
adanya perencanaan bangunan hotel yang dapat memenuhi kebutuhan kegiatan di
dalam hotel maupun kegiatan di luar hotel.
f. How
Bagaimana menerapkan perancangan Hotel dengan unsur – unsur dalam pembangunan
yang mengacu kepada syarat – syarat dan ketentuan pembangunan sarana sebagai
tempat menginap yang mampu memberikan kenyamanan kepada pengunjung hotel.

1.5. Fungsi Pembangunan


Fungsi utama dari pembangunan hotel yaitu, sebagai sarana untuk memenuhi
kebutuhan tamu (wisatawan atau pelancong) sebagai tempat tinggal sementara selama jauh
dari tempat asalnya. Pada umumnya kebutuhan utarma dalam hotel adalah istrirahat, tidur,
mandi, makan minum, hiburan dan lain – lain. Namun dengan perkembangan dan kemajuan
hotel sekarang ini, fungsi hotel bukan saja sebagai tempa menginap atau istrirahat bagi para
tamu, namun fungsinya bertambah sebagai tujuan konferensi, seminar, lokakarya,
musyawarah nasional dan kegiatan lainnya semacam itu yang tentunya menyediakan sarana
dan prasarana yang lengkap.

1.6. Metode Perencanaan


Dalam pembangunan hotel, terdapat beberapa permasalahan dalam perancanaan
pembangunan bangunan tersebut, yaitu :
1. Site Planning : Bagaimana mengintegrasikan sarana tempat menginap dengan
keramaian pusat kota.
2. Building : Bagaimana menyusun program ruang yang efektif dalam mengatur sirkulasi
yang terjadi pada bangunan.
3. Design : Bagaimana cara menerapkan desain yang telah ditentukan, dengan
menciptakan nilai estetika pada banguna tersebut.

1.7.Metode Perancangan
Tahapan metode yang dilakukan sebagai data awal sebelum merumuskan konsep
perancangan, yaitu :
1. Studi Preseden
a. Untuk mendapatkan data awal tentang proyek.
b. Untuk mendapatkan pengertian awal tentang proyek sejenis.
c. Untuk mengetahui standar ruang hotel.
d. Landasan teoritis dalam perancangan bangunan hotel.
2. Studi banding
a. Tujuan dari studi banding yaitu, belajar dari karya – karya arsitektur, menganalisis
dan mengevaluasi kelebihan dan kekuranganya.
b. Studi banding merupakan cara belajar yang sangat efektif untuk mengenali
permasalahan – permasalahan pada suatu kasus tertentu.

Anda mungkin juga menyukai