Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PARENKIMA

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan 1


yang Diampu oleh Umi Fitriyarti, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
KELOMPOK 1 (Offering D)

Arofah Cahya Ningrum M.S (220341609073)


Dzurotum Nabila (220341610732)
Mika Kharisma (220341609279)
Vina Octavia (220341601205)

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Februari 2023
A. Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 08 Februari 2023.
Tujuan Praktikum
1. Mengenal jaringan sederhana pada tumbuhan.
2. Mengamati dan menggambar berbagai macam bentuk jaringan parenkima
menurut bentuk dan fungsinya.
3. Mengidentifikasikan zat penyusun penebalan dinding sel parenkima.
4. Mengamati letak parenkima pada organ tumbuhan.
B. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Mikroskop
2. Gelas benda
3. Gelas penutup
4. Silet
5. Kobokan
6. Pipet tetes
7. Pinset
8. Tisu
9. Jarum preparat
b. Bahan
1) Bahan segar
1. Empulur Manihot esculenta. (ketela pohon)
2. Kulit buah Musa sp. (pisang)
3. Rimpang Kaempferia galanga. (kencur)
4. Tangkai daun Canna.
5. Daun Annona muricata. (Sirsak)
6. Biji Palem
2) Preparat awetan
1. Preparat awetan penampang melintang daun Pinus merkusii.
3) Reagen
1. Larutan IKI
2. Larutan Sudan III
D. Pembahasan
Jaringan parenkima merupakan jaringan dasar karena jaringan ini dapat
ditemukan hampir pada semua organ tumbuhan. Jaringan parenkima terdapat pada
akar, batang, daun, daging buah maupun endosperm (Arifin, 2021). Jaringan
parenkim memiliki sel penyusun yang dinding selnya cukup tipis dan vakuola yang
cukup besar. Sel sel penyusun jaringan parenkima sering terlihat pada bagian organ
akar dan organ batang tumbuhan khususnya sebagai bahan pengisi bagian korteks.
Jaringan parenkim juga dapat berperan sebagai sel sel dasar untuk penyembuhan luka
dan regenerasi (Ramdhini, dkk, 2021)
Sel parenkima memiliki sifat totipotent, yang artinya sel tersebut dapat membelah
dan berdeferensiasi menjadi semua jenis sel tumbuhan. Sesuai dengan sifatnya
jaringan parenkim ini memiliki fungsi yang bervariasi sesuai tempatnya. Pada sel
meristem apikal dan lateral menyediakan sel sel baru yang digunakan untuk
pertumbuhan. Pada mesofil daun sel sel ini berfingsi sebagai penyimpan makanan
hasil fotosintesis dan juga sebagai produksi makanan. Sel sel parenkim juga memiliki
fungsi sebagai penyimpan cadangan makanan pada bagian tertentu (Ramdhini, dkk,
2021)
Jaringan ini memiliki beberapa ciri yaitu selnya berbentuk segi enam, pada
jaringan ini terdapat banyak vakuola, setiap dinding selnya sangat tipis, ukuran selnya
besar dan merupakan sel hidup, terdapat banyak ruang diantara sel, serta dapat
membelah secara meristematik dan embrional.Jaringan parenkim berperan dan
berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, sebagai tempat melakukan
proses pembuatan zat makanan, dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpanan air
karena vakuola sel yang besar, serta sebagai jaringan penguat (Wibawani dan Laily,
2015)
Pengamatan pada preparat basah kerokan dalam kulit buah pisang. Pada
pengamatan pertama kerokan kulit dalam buah pisang terlihat selnya tidak berturan
ada yang berbentuk seperti lingkaran dan silindris dilihat dengan perbesaran 10ˣ10.
Lalu ditambah perbesarannya menjadi 40ˣ10 bentuk sel terlihat berbentuk silindris.
Sel tersebut merupakan parenkim dari kulit buah pisang yang lapisannya paling dalam
dari epidermis kulit. Pengamatan kedua adalah menambahkan reagen larutan IKI
kepada preparat kerokan dalam kulit buah pisang terjadi perubahan warna yaitu sel sel
yang mulanya tidak berwarna berubah menjadi berwarna kekuningan setelah ditetesi
larutan IKI, dan ditemukan butir tepung atau pati di dalam satu sel yang warnanya
menjadi ungu hal tersebut merupakan reaksi positif adanya butir amilum pada sel
parenkim kerokan dalam kulit buah pisang. Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi
dari sel parenkim diantaranya sebagai penyimpanan atau parenkim asimilasi dan pada
kulit buah pisang sebagai penyimpan amilum. Dan berdasarkan letaknya adalah pada
daging buah.
Pengamatan pada preparat basah irisan melintang daun sirsak. Pada irisan
melintang daun sirsak pembuatan preparat dilakukan dengan bantuan empulur
Manihot esculenta. (ketela pohon) sehingga didapat irisan melintang dari daun
Annona muricata. (Sirsak). Reagen yang digunakan adalah air, pada perbesaran 10ˣ10
terlihat sebagian besar sel berwarna hijau namun ketika perbesaran ditambah menjadi
40ˣ10 yang terlihat adalah sel parenkim penyusun daun yaitu berbentuk seperti pagar
dan parenkim mesofil yang berdomiinasi berwarna hijau. yang merupakan komponen
protoplasmik yaitu kloroplas yang berisi klorofil untuk proses autotrof pada daun.
Sehingga parenkim pada daun sirsak merupakan jenis parenkim fotosintetik yang
letaknya ada pada mesofil yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
Pengamatan pada preparat basah irisan melintang tangkai daun Canna. Pada
preparat tersebut reagen yang digunakan adalah air yang tampak pada perbesaran
40ˣ10 adalah sel yang bentuknya menyerupai bintang dengan jumlah sel penyusunnya
ada yang terdiri dari 4 hingga 5 lengan. Sel parenkim yang menyerupai bintang ini
disebut aktinenkima karena selnya berbentuk menyerupai bintang yang lengannya
saling berhubungan dengan sel lainnya sehingga memiliki ruang antar sel yang sangat
luas. Ruang antar sel yang luas tersebut berfungsi sebagai penyimpanan udara maka
disebut sebagai aerenkima.
Pengamatan pada preparat basah irisan melintang rimpang Kaempferia galanga
(kencur). Pada Pengamatan irisan melintang rimpang kencur menggunakan
mikroskop cahaya dengan perbesaran 40 x 10 ditemukan parenkim tersusun rata
dengan ditemukan butiran yang berbentuk isodiametris yang memiliki fungsi untuk
penyimpanan. Pada parenkim irisan melintang rimpang kencur memiliki dinding sel
dan ditemukanya minyak pada parenkim yang dibuktikan dengan menggunakan
reagen IKI dan Sudan III yang menunjukkan reaksi positif berupa perubahan warna
menjadi merah pada komponen protoplasmiknya yaitu butir minyak, ditemukan pula
butir-butir amilum dengan reaksi positif perubahan warna menjadi ungu pada butir
butirnya.

Pengamatan preparat awetan penampang melintang daun Pinus merkusii


menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 40 x 10 ditemukan parenkim
yang berbentuk lipatan dan memiliki fungsi mesofil. Mesofil yaitu tempat
fotosintesis.pada parenkim preparat awetan penampang melintang daun Pinus
merkusii memiliki dinding sel.
Pengamatan pada irisan melintang biji palem menggunakan mikroskop cahaya
dengan perbesaran 40 x 10 ditemukan jaringan parenkima yang berbentuk lipatan.
pada biji palem jaringan parenkima berfungsi sebagai penimbun yaitu menyimpan
endosperm.jaringan parenkima pada irisan melintang biji palem terletak pada dinding
sel.
E. Jawaban Diskusi
1. Ada berapakah macam bentuk sel penyusun parenkima yang sudah saudara
amati, sebutkan!
Jawaban: Ada 4 bentuk yang dapat kelompok kami amati, yang pertama ada
bentuk poligonal, yaitu terdapat pada jaringan parenkima daun sirsat. Kedua
adalah bentuk isodiametris yang terdapat pada parenkima kerokan kulit dalam
pisang dan rimpang kencur. Ketiga adalah bentuk bintang yang terdapat pada
tangkai daun canna. Dan yang keempat adalah bentuk lipatan yang terdapat pada
daun Pinus merkusii dan biji palem.
2. Organel apa yang dapat saudara jumpai pada sel-sel parenkima pada bahan
segar yang telah saudara amati!
Jawaban: Organel yang dapat kami amati adalah dingding sel dan vakuola yang
menyimpan beberapa zat seperti amilum dan minyak. sehingga berdasarkan
fungsinya dapat digolongkan berdasarkan fungsinya yaitu parenkima penimbun.
3. Benda ergastik apa saja yang saudara jumpai pada bahan amatan segar?
Jawaban: Benda ergastik yang dapat kami temukan adalah butir amilun dan
minyak astiri. Butir amilum terdapat pada kerokan kulit dalam pisang dan
rimpang kencur. Untuk mengetahui adanya butir amiluk kami menggunakan
larutan IKI sebagai reagen. Sedangkan minyak astiri ditemukan pada rimpang
kencur dengan menggunakan sudan III sebagai reagennya.
4. Berdasarkan fungsinya, ada berapa jenis parenkima yang sudah saudara
amati, sebutkan!
Jawaban: Ada 3 jenis, yaitu aerenkim, parenkima penimbun, dan parenkim
fotosintetik. Aerenkin terdapat pada tangkai daun canna yang berfungsi sebagai
penyimpanan udara. Parenkima penimbun terdapat pada kerokan kulit dalam
pisang, rimpang kencur, dan biji palem. Dan parenkima fotosintetik terdapat pada
daun dirsat dan daun Pinus mercusii.
5. Mengapa jaringan parenkima disebut jaringan dasar, jelaskan alasanmu!
Jawaban: Karena jaringan ini dapat ditemukan hampir pada setiap bagian
tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, daging buah ataupun endosperm.
6. Mengapa parenkima yang menyusun tangkai daun Canna dapat digolongkan
sebagai aerenkima, jelaskan jawabanmu!
Jawaban: Karena pada tangkai daun canna terdapat parenkima yang berbentuk
bintang yang berfungsi sebagai penyimpanan udara.
7. Pada bahan apa saja saudara dapat menemukan klorenkima, sebutkan!
Jawaban: Berdasarkan hasil pengamatan kami klorenkima dapat ditemukan di
tangkai daun canna
F. Kesimpulan
 Jaringan sederhana pada tumbuhan ada 2 yaitu pada dermal dan dasar, pada
dermal berfungsi sebagai penutup sedangkan pada dasar berfungsi sebagai
pengisi atau penguat.
 menurut bentuknya jaringan parenkima dibagi menjadi 4 yaitu, poligonal,
isodiametris, bintang, dan lipatan.
 Menurut fungsinya jaringan parenkima dibagi menjadi 3 yaitu, aerenkim
(menyimpan udara), parenkim penimbun (butir amilum, minyak astiri,
endosperm), dan yang terakhir parenkim fotosintetik.
 Zat penyusun penebalan dinding parenkima adalah sesulosa sama seperti pada
jaringan kolenkim. hanya saja dinding sel pada jaringan parenkima sebagian
besar tipis dan hanya sedikit yang mengalami penebalan.
 Jaringan parenkima terletak pada semua organ tumbuhan dengan fungsi yang
bermacam-macam juga. Jaringan arenkima terletak pada korteks, mesofil
daun, dan pada daging buah.
G. Daftar Pustaka
Alponsin, 2018. Jaringan Parenkim, Jaringan Kolenkim dan Jaringan Sklerenkim.
Arifin, Z. Husein, A. 2021. Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan)
Biologi SMA Kelompok Kompetensi C dan E, Bab Jaringan Tumbuhan dan
Jaringan Hewan.
Randhini, N. R. dkk. 2021. Anatomi Tumbuhan. Medan: Yayasan Kita Menulis
Sutara, Pande Ketut. 2016. STRUKTUR DAN ANATOMI TUMBUHAN. Bukit
Jimbaran: Universitas Udayana
Wibawani, I. A. Laily, N. A. 2015. Identifikasi Tanaman Berdasakan Tipe
Fotosintesis pada Beberapa Spesies Anggota Genus Ficus Melalui
Pengamatan Anatomi daun. El Hayah. Vol 5, No 2.
C. Daftar Rujukan
D.
Hasanah, U. Asiz, P.A. Arif, aA. et all. (2021). Anatomi dan Fisisologi Tumbuhan.
Bandung: Media Sains Indonesia.
Ramdhini, N. Manalu, A.I. Ruwaida, I.P. Isrianto, L.P. et all. (2021). Anatomi
Tumbuhan. Kita Menulis.id.
Rudall, Paula. 2007. Anatomy of Flowering Plants Introduction to Structure and
Development. Cambridge University Press, New York.
Sulastri, Ika. 2020. IPA TERPADU. Bandung: Tata Akbar.
Hermawan, Rudi. 2017. KARAKTERISTIK AGRONOMI VARIETAS SINGKONG
(Manihot utillisima L.) DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL D.I
YOGYAKARTA. Research Repository UMY.
Kadir, A. (2008). Tanaman Hias Bernuansa Varigata. Yogyakarta: Lily
Publisher.
Koryati, Try. Purba, Deddy Wahyudin, dkk. 2021. Fisiologi Tumbuhan. Yayasan Kita
Menulis.
Rochayat, Y. ∙ V.R. Munika. 2015. Respon kualitas dan ketahanan simpan cabai
merah (Capsicum annuum L.) dengan penggunaan jenis bahan pengemas dan
tingkat kematangan buah. Jurnal Kultivasi Vol. 14(1). Department of Crop
Science, Padjadjaran University.
Setjo, S., Saptasari, M., & Sulisetijono. 2019. Struktur & Perkembangan Tumbuhan 1
(Anatomi Tumbuhan). Malang: FMIPA JURUSAN BIOLOGI UM.
Kumalawati, H,. Izzati, M,. Suedy, S.W.A,. 2018. Bentuk, Tipe dan Ukuran Amilum
Umbi Gadung, Gembili, Uwi Ungu, Porang dan Rimpang Ganyong. Buletin
Anatomi dan Fisiologi Volume 3 Nomor 1.

Anda mungkin juga menyukai