Anda di halaman 1dari 7

Nama : Aziza Inta Hidayat

NIM : 200341617273
Offering :C

Latihan Soal
1. Berikut ini diberikan beberapa pernyataan yang merupakan contoh dari bermacam-
macam data.
a. Tinggi bangunan hotel itu mencapai 50 meter.
b. Kendaraan roda dua yang melewati persimpangan jalan itu adalah 1200 buah.
c. Penilaian seorang guru terhadap hasil belajar kognitif siswa.
d. Kecepatan kendaraan tiap jam.
e. Banyaknya halaman buku yang sudah dibaca Amir pada hari ini.
f. Mutu barang yang diproduksi.
g. Banyaknya mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pada hari ini.
h. Jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 2000 menurun.
i. Banyak kursi pada ruangan kelas.
j. Luas tanah Pak Ali 250 m2.

1) Manakah yang termasuk data kualitatif?


 Penilaian seorang guru terhadap hasil belajar kognitif siswa.
 Kecepatan kendaraan tiap jam.
 Banyaknya halaman buku yang sudah dibaca Amir pada hari ini.
 Mutu barang yang diproduksi.
 Banyaknya mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pada hari ini.
 Jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 2000 menurun.
 Banyak kursi pada ruangan kelas.
2) Manakah yang termasuk data diskrit?
 Tinggi bangunan hotel itu mencapai 50 meter.
 Kendaraan roda dua yang melewati persimpangan jalan itu adalah 1200 buah.
 Luas tanah Pak Ali 250 m2.

2. Apakah yang dimaksud dengan statistika deskriptif dan statistika inferensial?

 Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian
segugus (set) data sehingga memberikan informasi yang berguna.
 Statistika induktif (inferensial) mencakup semua metode yang berhubungan dengan
analisis Sebagian data (sample) untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan
kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya (populasi).
3. Untuk efisiensi kerja, seorang entomologi membuat Tabel kode berikut sebelum
memasuki lokasi penelitian.

Ordo serangga Orthoptera Diptera Coleoptera Hemiptera

Kode 1 2 3 4

Angka dalam tabel termasuk macam data apa berdasar skala pengukuran, Mengapa?

Angka dalam table tersebut termasuk dalam skala nominal. Karena jika angka dalam
rentangan skala pengukuran hanya berfungsi sebagai pengganti nama seperti label, atribut atau
kategori tidak menunjukkan suatu kuantitas, maka skala pengukurannya disebut nominal.

Angka-angka pada skala nominal tidak merupakan urutan dalam suatu kontinum,
melainkan menunjukkan kategori-kategori yang terlepas satu dengan yang lain dan hanya
sekedar untuk membedakan. Angka digunakan untuk membedakan satu obyek dari obyek
yang lain dan tidak punya kaitan langsung dengan besaran fisik atau ciri fisik lainnya. Angka
adalah sekedar nama untuk suatu obyek atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk
membedakan karakteristik satu dengan yang lainnya.

4. Apakah perbedaan antara data dengan informasi?

DATA INFORMASI
 Informasi sudah memiliki suatu
 Data tidak memilki makna apapun. makna tertentu.
 Data dapat berbentuk fakta, rincian, dan  Informasi adalah data yang sudah
juga segala bentuk pengamatan empiris diolah dengan menggunakan beragam
(observasi dan wawancara) terhadap teknik tertentu
suatu peristiwa.  Bagi orang awam, ketika membaca
 Bagi orang awam, data tidak dapat suatu informasi, maka mereka sudah
dipahami maksudnya. mampu memahami arti dari informasi
tersebut.

5. Apakah perbedaan data primer dengan data sekunder, berikan masing-masing 2


contoh?

DATA PRIMER DATA SEKUNDER

Data primer yaitu data yang dikumpulkan Data Sekunder, yaitu data yang dikutip dari
langsung dan diolah sendiri oleh peneliti sumber lain. Data yang diperoleh dalam
(suatu organisasi/perusahaan), serta diperoleh
langsung dari obyeknya. Data primer bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan
diperoleh dengan cara observasi sendiri baik diolah oleh pihak lain dalam bentuk yang
di lapangan atau di laboratorium, yaitu
sudah jadi berupa publikasi seperti data sensus
dengan survei atau percobaan.
BPS.
Contoh :
Contoh :
 Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik
 Seorang peneliti memerlukan data
(BPS) melakukan sensus penduduk ingin
mengenai jumlah penduduk di sebuah kota
mengetahui jumlah penduduk Indonesia,
dari tahun 2010 sampai 2015, maka orang
maka BPS mengirimkan petugas-
itu dapat memperoleh di BPS.
petugasnya untuk mendatangi secara
langsung rumah tangga-rumah tangga  Data curah hujan, ketinggian tempat, suhu
yang ada di Indonesia. harian yang diperoleh dari BMKG.
 Perusahaan susu “SEGAR JAYA” ingin
mengetahui jumlah konsumsi susu yang

diminum oleh masyarakat di Kelurahan


Sekarsari, maka petugas dari perusahaan

tersebut secara langsung mendatangi


rumah tangga-rumah tangga yang ada di

Kelurahan Sekarsari.

6. Dapatkah data ordinal diubah menjadi data interval? Mengapa?

Data ordinal dapat diubah menjadi data interval. Karena data ordinal dan data interval
sama-sama dapat di kelompokkan dan diurutkan. Hanya saja jarak antar nilai skala pada data
ordinal bersifat tidak tetap. Sedangkan jarak antar nilai skala atau satuan pada satuan interval
bersikat tetap. Ketika data ordinal diubah menjadi data interval, maka yang membedakan
adalah interpretasi model dari hasil analisis antara data ordinal dengan interval. Data ordinal
yang sudah diubah menjadi data interval nantinya tidak bisa diinterpretasi seperti data
kuantitatif karena data aslinya merupakan kualitatif.

7. Jelaskan perbedaan macam data berdasarkan skala pengukuran: nominal, ordinal,


interval, dan rasio serta berikan masing-masing 2 contoh?
 Skala Nominal

Skala nominal Jika angka-angka dalam rentangan skala pengukuran hanya


berfungsi sebagai pengganti nama (label, atribut) atau kategori tidak menunjukkan
suatu kuantitas, maka skala pengukurannya disebut nominal. Angka-angka pada skala
nominal tidak merupakan urutan dalam suatu kontinum, melainkan menunjukkan
kategori-kategori yang terlepas satu dengan yang lain dan hanya sekedar untuk
membedakan. Angka digunakan untuk membedakan satu obyek dari obyek yang lain
dan tidak punya kaitan langsung dengan besaran fisik atau ciri fisik lainnya. Angka
adalah sekedar nama untuk suatu obyek atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol
untuk membedakan karakteristik satu dengan yang lainnya.

Contohnya adalah penggunaan angka untuk nomor rumah, penggunaan angka


untuk klasifikasi buku, penggunaan angka untuk macam golongan darah, penggunaan
angka untuk macam agama, status perkawinan, partai, kesehatan, dan warna.

 Skala Ordinal

Jika angka-angka dalam rentangan skala pengukuran tidak hanya menunjukkan


kategori-kategori, tetapi juga menunjukkan hubungan kuantitas tertentu, yakni gradasi
atau urutan, maka skala pengukurannya disebut ordinal.

Dalam skala ordinal terdapat beberapa hal yaitu:

a. Sekelompok subjek disusun berturut-turut mulai dari yang paling tinggi


(besar, kuat, baik) sampai kepada yang paling rendah (kecil, lemah, jelek)
dalam hal atribut yang diukur.

b. Angka-angka tidak menunjukkan “seberapa besar” (kuantitas) dalam arti


absolut.

c. Tidak ada kepastian tentang sama atau tidaknya jarak-jarak (perbedaan-


perbedaan) antara angka-angka yang berurutan pada skala pengukuran.

Contohnya adalah skala ordinal sering dipergunakan dalam pengukuran variabel-


variabel seperti sikap, pendapat, minat, dan preferensi yang sukar diukur secara
absolut. Contoh lain dari data ordinal adalah rasa, golongan atau kepangkatan pegawai,
status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, level hotel, juara lomba, rangking olah raga,
tingkat persebaran penyakit, kecepatan penetasan telur yang diberi peringkat. Untuk
memudahkan mengingat skala data pengukuran ordinal dilambangkan dengan lidah.
Lidah digunakan untuk merasakan sesuatu, hasil rasa jika dikuantitatifkan menjadai
skala ordinal.
 Skala interval

Jika angka-angka dalam skala pengukuran tidak hanya menunjukkan hubungan


kuantitatif dalam gradasi (ranking) tetapi juga menunjukkan bahwa jarak atau
perbedaan kuantitas antar dua angka yang berurutan selalu sama, maka skala
pengukurannya disebut interval.

Dalam skala interval terdapat beberapa hal yaitu:

a. Angka-angka ranking (rank order) ditetapkan berdasarkan atribut yang


diukur.

b. Jarak atau perbedaan kuantitas antar angka-angka yang berurutan pada


skala pengukuran selalu sama.

c. Tidak ada kepastian tentang kuantitas absolut, sehingga tidak diketahui


dimana letak angka nol absolut (angka nol yang menunjukkan
kekosongan sama sekali akan atribut yang diukur). Angka nol
dipergunakan dalam skala ini, akan tetapi tidak menunjukkan nol absolut
(nol dalam arti nihil atau tidak ada).

Contoh dari skala pengukuran jenis ini, misalnya, skala inteligensi, skala
motivasi, skala prestasi pekerjaan, derajat suhu, waktu yang ditempuh, tanggal, derajat
busur, waktu suatu daerah. Lambang dari data skala interval dilambangkan dengan
termometer atau jam.

 Skala Rasio

Jika dalam skala interval, nilai nol absolut (ukuran kuantitas absolut) diketahui
dengan pasti, maka disebut skala rasio.

Dalam skala rasio terdapat beberapa hal:

a. Angka-angka yang menunjukkan ranking (rank order) telah ditentukan


sebelumnya berdasarkan atribut yang diukur.

b. Interval (jarak) antar angka-angka yang berurutan pada skala


menunjukkan jarak yang sama.

c. Mempunyai nilai nol absolut, artinya jarak tiap angka dalam skala dengan
titik nol absolut dapat diketahui, secara eksplisit atau secara rasional.

Contoh skala pengukuran yang termasuk dalam jenis ini, misalnya, variabel-
variabel yang biasa diukur dalam skala rasio adalah jumlah penduduk, jumlah
kematian, curah hujan, tinggi atau panjang, berat, lama waktu untuk menyelesaikan
suatu tugas, frekuensi suatu peristiwa.

8. Berikut ini tulislah Identitas diri Saudara dan jika isian identitas itu semua diangkakan,
tentukan macam data berdasarkan skala pengukuran!
9. Macam data
a. Nama : Aziza Inta Hidayat Skala Nominal
b. Jenis kelamin : Perempuan Skala Nominal
c. Agama : Islam Skala Nominal
d. Nomor KTP : 3505075606020001 Skala Nominal
e. NIM : 200341617273 Skala Ordinal
f. Kelas/Offering : C Skala Nominal
g. Nomor presensi : 9 Skala Ordinal
h. Tempat lahir : Blitar Skala Nominal
i. Tanggal lahir : 16 Juni 2002 Skala Nominal
j. Status : Pelajar/Mahasiswa Skala Nominal
k. Alamat rumah : Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanankulon, Skala Nominal
asal Kabupaten Blitar
l. Alamat di Malang : Jalan Simpang Gajayana 618A, Dinoyo, Skala Nominal
Malang
m. Nomor telpon/HP : 089503813903 Skala Nominal
n. Kebangsaan : Indonesia Skala Nominal
o. Suku bangsa : Jawa Skala Nominal
p. Golongan darah : B Skala Nominal
q. Bobot badan : 46 kg Skala Rasio
r. Tinggi badan : 163 cm Skala Rasio
s. Jumlah NUN : - Skala Rasio
t. Nilai NUN : - Skala Rasio
Biologi
u. Nilai NUN : - Skala Rasio
Matematika
9. Macam data
v. Pekerjaan orang : PNS Skala Nominal
tua

Anda mungkin juga menyukai