Anda di halaman 1dari 20

JARINGAN PARENKIMA dan JARINGAN PENGUAT

Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan


Yang dibina oleh Dr. Murni Saptasari, M.Si dan Rahmi Masita, S.Si.,M.Sc

Oleh:
Achmad Muktafi Shofhal Jamil
NIM 200341617220

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Maret 2021
A. Topik Praktikum
Jaringan Parenkima dan Jaringan Penguat
B. Waktu Praktikum
Selasa, 09 Maret 2021
C. Alat dan Bahan
Alat
1. Mikroskop 6. Kobokan
2. Gelas benda 7. Pipet tetes
3. Gelas penutup 8. Empulur Ketela Pohon
4. Jarum preparat 9. Lampu spiritus.
5. Silet
Bahan
1. Bahan Segar
• kulit buah pisang • buah pir
• tangkai daun Canna • biji kacang merah yang
• Rimpang kencur telah direndam dalam
• tangkai daun Nerium air selama 3 jam
oleander • daun Agave
• tangkai daun Tithonia • Daun Sirsat
diversifolia • Biji Palem
• alat pengapung
Eichornia crassipes
2. Preparat Awetan
• Penampang melintang daun Pinus merkusii
• penampang melintang daun Camellia sinensis
• penampang melintang dan membujur batang Cucurbita
3. Reagen
• Larutan IKI
• Larutan floroglusin
• Sudan III
• Biru metilen
• HCl 25%
D. Dasar Teori
Parenkima merupakan jaringan yang mengisi seluruh tubuh tumbuhan.
Jaringan parenkima bersifat hidup, sel-sel penyusunnya mengandung
protoplas dengan vakuola kecil-kecil. Dinding sel parenkima pada
umumnya mengandung selulosa .
Sel-sel penyusun jaringan parenkima bentuknya bermacam-macam,
tergantung fungsinya, tetapi pada umumnya berbentuk isodiametris. Bentuk
sel penyusun parenkima yang lain misalnya:
a. Silindris
Bentuk silindris ada yang tersusun rapat sehingga tampak seperti pagar
disebut palisade pada umumnya terdapat pada mesofil daun, jaringan ini
juga mengandung kloroplas sehingga disebut klorenkima yang berfungsi
sebagai tempat fotosintesis.
b. Isodiametris atau segitiga dengan ruang antar sel yang kecil-kecil
sehingga terlihat seperti spons. Jaringan ini pada umumnya terdapat pada
mesofil daun.
c. Bintang
Jaringan parenkima yang sel-sel penyusunnya berbentuk bintang memiliki
susunan yang tidak rapat karena lengan dari sel yang satu bergandengan
dengan lengan sel yang lain sehingga membentuk ruang antar sel yang luas.
Jaringan parenkima yang sel-sel penyusunnya seperti bintang disebut
aktinenkima, karena sel-selnya berbentuk bintang sehingga memiliki ruang
antar sel yang luas; karena memiliki ruang antar sel yang luas jaringan
parenkima demikian juga berfungsi sebagai penyimpan udara sehingga
disebut aerenkima. Jaringan ini sering dijumpai pada tangkai daun Canna
sp. dan tangkai daun pisang.
d. Bentuk tidak teratur dengan dinding yang berlekuk-lekuk dinamakan
parenkima lipatan. Parenkima ini dapat ditemukan pada mesofil daun Pinus
merkusii.
Parenkima dapat juga difungsikan sebagai penyimpan cadangan
makanan. Cadangan makanan dapat berupa amilum, minyak, atau aleuron.
Jaringan yang seperti ini dinamakan parenkima cadangan makanan.
Parenkima ini terdapat dalam kulit buah pisang, dan endosperma biji-bijian.
Parenkima dapat dideferensiasi lagi dan dapat berkembang menjadi jaringan
meristematik kembali menjadi felogen atau jaringan lain.
Jaringan yang menyokong tubuh tumbuhan agar tumbuh tegak dan
kuat dinamakan jaringan mekanik atau jaringan penguat. Jaringan penguat
pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkima dan sklerenkima.
Kolenkima terdiri dari sel-sel yang hidup, terdapat di daerah tepi di
sebelah dalam jaringan epidermis. Kolenkima dapat mengikuti
perkembangan tubuh tumbuhan dan bersifat plastis. Kolenkima dapat
berfungsi sebagai jaringan penguat karena penebalan yang terjadi pada
dinding sel-sel penyusunnya. Penebalan dinding sel kolenkima umumnya
tidak merata, kecuali pada kolenkima anuler sehingga menyebabkan lumen
sel berbentuk bulat dikelilingi penebalan yang rata tampak seperti cincin.
Kolenkima dinamakan sesuai dengan letak dan bentuk
penebalannya, sehingga dikenal beberapa jenis kolenkima seperti
kolenkima anguler (sudut) karena penebalan terjadi pada sudut-sudut sel,
lakuner (tubuler) memiliki penebalan pada daerah yang berbatasan dengan
ruang antar sel, lameler memiliki penebalan yang berbentuk seperti pita
pada dinding luar dan dinding dalam sel-sel penyusun kolenkima, dan
kolenkima anuler.
Sklerenkima terdiri dari sel-sel yang hidup tetapi lama kelamaan sel
akan mati karena sel-sel tersebut sangat tebal dan sitoplasmanya habis.
Sklerenkima terdapat pada bagian tumbuhan yang masih berkembang atau
yang sudah permanen. Sklerenkima tersusun dari 2 macam sel yang
berbentuk serabut (serabut sklerenkima) dan sel batu (sklereid). Serabut
sklerenkima berbentuk panjang dan kedua ujung yang runcing sedang
sklereida memiliki berbagai bentuk seperti: brakhisklereid, trikosklereid,
osteosklereid, asterosklereid, dan makrosklereid.
Sklereida dapat terjadi dari sel parenkima yang mengalami
penebalan. Zat penyusun penebalan dapat berupa selulosa, pektin, lignin.
Kolenkima maupun sklerenkima dapat membentuk lingkaran pada organ
atau kelompok-kelompok sel yang terpisah-pisah.
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
• Jaringan Parenkima
Pada bagian dalam kerokan kulit buah pisang ditemukan sel-sel parenkim
yang mengandung atau menyimpan butir amilum atau pati. Jaringan parenkim
pada kulit buah pisang berfungsi sebagai penimbun zat makanan cadangan
makanan.
Pada bahan amatan daun Canna sp. Memiliki sel – sel parenkim yang
berbentuk polihedral dimana parenkima tersebut berfungsi untuk menyimpan
udara pada ptiolus tangkai daun. Setiap sel parenkim pada daun Canna sp.
umumnya memiliki jumlah lengan sebanyak tujuh lengan.
Pada bahan amatan rimpang kencur, ditemukan butir amilum pati pada sel.
Ditemukan pula zat ergastik ketika ditetesi reagen sudan III dan Iodin. Bentuk
sel parenkimnya adalah isodiametris yang berfungsi untuk menimbun cadangan
makanan, dalam hal ini adalah amilum.
Pada preparat daun sirsat, ditemukan dua tipe sel parenkim, yaitu parenkim
palisade dan parenkim spon. Sedangkan komponen protoplasmik yang tampak
pada preparat adalah kloroplas. Jaringan palisade berfungsi sebagai tempat
memproduksi makanan karena mengandung banyak kloroplas. jaringan spons
pada preparat berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Pada preparat biji palem, ditemukan beberapa sel parenkim yang terbagi
menjadi dua, yaitu parenkim dinding sel tebal dan parenkim dinding sel tipis.
Fungsi dari jaringan parenkima pada preparat adalah berfungsi sebagai
parenkima penimbun. Pada awetan daun Pinus merkussi memiliki bentuk
parenkim lipatan yang berperan sebagai parenkim asimilasi
• Jaringan Penguat
Pada bahan amatan daun Nerium oleander, ditemukan bentuk sel kolenkim
yang isodiametris dimana sel kolenkim pada bahan amatan adalah tipe kolenkim
angular yang mengalami penebalan pada bagian sudut-sudutnya.
Pada preparat tangkai daun Tithonia diversifolia ditemukan kolenkim
dengan bentuk isodiametris dengan tipe lamelar. Tipe lamelar merupakan tipe
kolenkim yang mengalami penebalan pada bagian dinding sel yang menjalar
atau tangensial saja.
Pada preparat alat pengapung Eichornia crassipes didapati sel sklerenkim
dengan bentu trikosklereid. Trikosklereid merupakan tipe sklereid dengan
bentuk memanjang seperti benang dengan satu percabangan yang teratur. Pada
preparat ini juga ditemukan parenkim udara atau aerenkim dan sel vaskukar.
Pada bahan amatan buah pir, ditemukan sel sklereid dengan tipe brakhis
sklereida atau sel batu yang bentuknya hampir isodiametrik.
Pada bahan amatan biji kacang merah, ditemukan sklereida. Sklereida ini
merupakan tipe sklereida yang osteosklereid yaitu tioe sklereid yang memiliki
bentuk seperti tulang, memanjang dengan ujung melebar. Pada preparat daun
Agave, ditemukan sel sklerenkim dengan tipe fibers atau serabut.
Pada bahan amatan daun Camellia sinensis sel sklerenkim memiliki bentu
seperti bintang, dimana skelerenkim ini adalah skelerenkim tipe astrosklereid
yang selnya bercabang-cabang.
Pada preparat batang Curcubita ditemukan sel kolenkim yang memiliki
bentuk bulat dengan tipe kolenkim angular. Pada preparat juga ditemukan
sklereida yang berbentuk serabut (fibers).
E. Kesimpulan
Parenkima merupakan jaringan yang mengisi seluruh tubuh
tumbuhan. Jaringan parenkima bersifat hidup, sel-sel penyusunnya
mengandung protoplas dengan vakuola kecil-kecil. Berdasarkan hasil
pengamatan, dasar teori terbukti benar bahwa jaringan parenkima memiliki
berbagai bentuk, diantaranya adalah isodiametris, silindirs, bintang, dan
bentuk yang tidak teratur. Setiap parenkim pada setiap bahan amatan
memiliki fungsinya masing-masing. Diantara fungsi parenkim yang paling
dominan adalah parenkim yang berfungsi sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan.
Jaringan penguat terdiri atas jaringan kolenkim dan sklerenkim.
Pada bahan amatan yang telah diamati memiliki bentuk dan tipe kolenkim
dan sklerenkim yang berbeda-beda. Tipe kolenkim yang ditemukan adalah
tipe kolenkim angular dan lamelar. Tipe skelerenkim yang ditemukan pada
preparat, antara lain brakhis sklereida, trikosklereid, osteosklereid dan
serabut sklereid.
DAFTAR PUSTAKA
[1] R. F. Evert, K. Esau, and K. Esau, Esau’s Plant anatomy: meristems, cells,
and tissues of the plant body: their structure, function, and development,
3rd ed. Hoboken, N.J: Wiley-Interscience, 2006.
[2] C. B. Beck, ‘An Introduction to Plant Structure and Development: Plant
Anatomy for the Twenty-First Century, Second Edition’, p. 465.
[3] T. A. Steeves and V. K. Sawhney, Essentials of developmental plant
anatomy. New York, NY: Oxford University Press, 2017.
[4] P. J. Rudall, ‘Anatomy of Flowering Plants: An Introduction to Structure and
Development’, p. 160.
https://kashanu.ac.ir/Files/Content/toluei/Anatomy_of_flowering_plants.p
df
[5] S. Sulisetijono & M. Sapta Sari. Bahan Ajar: Struktur & Perkembangan
Tumbuhan 1 (Anatomi Tumbuhan). Malang: Biologi FMIPA UM, 2019.
[5] K. Esau. Anatomy of Seed Plant. New York: John Wiley and Son Inc., 1977.
[6] B.P. Pandey. An Introduction a Plant Anatomy. New Delhi: S. Chand &
Company Ltd, 1980.
EVALUASI JARINGAN PARENKIMA
1. Ada berapakah macam bentuk sel penyusun parenkima yang sudah
saudara amati, sebutkan!
Jawab:
Ada beberapa bentuk jaringan parenkim yaitu:
- Penampang melintang daun Pinus merkusii: tidak teratur atau lipatan.
- Daun sirsat : silindris
- Tangkai daun Canna : bintang
- Biji palem : tidak teratur atau lipatan
- Kerokan kulit buah pisang bagian dalam : bulat atau lonjong
- Rimpang kencur : bulat
2. Organel apa yang dapat saudara jumpai pada sel-sel parenkima pada
bahan segar yang telah saudara amati!
Jawab:
Pada daun sirsat terdapat kloroplas, dan vakuola yang terdepat pada kerokan
kulit buah pisang.
3. Benda ergastik apa saja yang saudara jumpai pada bahan amatan segar?
Jawab:
Terdapat bahan ergastik berupa amilum pada kerokan kulit buah pisang

4. Berdasarkan fungsinya, ada berapa jenis parenkima yang sudah saudara


amati, Sebutkan!
Jawab:
• Parenkima asimilasi. Parenkima terdapat pada bagian tubuh tumbuhan
yang berwarna hijau dikenal juga parenkima fotosintetik. Parenkima
asimilasi dapat ditemukan pada daun sirsak.
• Parenkima udara. Sel-sel biasanya bercabang membentuk jari-jari, atau
berbentuk bintang. Parenkima udara dapat ditemukan pada daun Canna.
• Parenkima penimbun. Di dalam sel-selnya terdapat makanan cadangan
yang dapat berupa gula, tepung, lemak atau protein. Parenkima penimbun
dapat ditemukan pada kulit pisang, rimpang kencur, dan biji palem.
5. Mengapa jaringan parenkima disebut jaringan dasar, jelaskan alasanmu!
Jawab :
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena jaringan parenkima
merupakan jaringan penyusun suatu tumbuhan yang diakibatkan oleh sel-selnya
yang hidup. Jaringan parenkima terdapat pada akar, batang, daun, dan melingkupi
jaringan lainnya, misalnya pada xilem dan floem. Selain itu, jaringan parenkim
dapat berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
6. Mengapa parenkima yang menyusun tangkai daun Canna dapat
digolongkan sebagai aerenkima, jelaskan jawabanmu!
Jawab:
Parenkima penyusun daun Canna dapat digolongkan sebagai aerenkima karena,
pada parenkim daun Canna memiliki fungsi sebagai penyimpan udara bukan
sebagai parenkim biasanya yang menyimpan cadangan makanan atau hasil dari
fotosintesis.
7. Pada bahan apa saja saudara dapat menemukan klorenkima, sebutkan!
Jawab:
Dapat ditemukan pada daun sirsak dan daun pinus merkussi
EVALUASI JARINGAN PENGUAT
1. Pada pengamatan mikroskopis, bagaimanakah cara membedakan antara
jaringan kolenkima dan sklerenkima menurut: letaknya pada organ dan
sifat sel penyusunnya?
Jawab:
Berdasarkan letaknya, jaringan kolenkima berada di dekat permukaan
batang/daun muda atau didekat epidermis , sedangkan sklerenkima terletak lebih
dalam daripada kolenkim/setelah jaringan kolenkim. Menurut sifat sel
penyusunnya , jaringan kolenkima mengalami penebalan yang tidak merata,
memiliki bentuk memanjang, didalamnya mengandung selulosa dan merupakan
sel hidup. Sedangkan sklerenkima penebalannya merata, bentuknya lebih pendek
dan merupakan sel mati.
2. Sebutkan tipe kolenkima dan sklerenkima pada bahan-bahan yang telah
saudara amati!
Jawab:
Tipe Kolenkim: angular dan lamelar
Tipe Sklerenkim: brakhis sklereida, trikosklereid, osteosklereid dan serabut
sklereid.
3. Sebutkan jaringan penguat yang berfungsi sebagai jaringan penguat
pada organ tumbuhan yang masih muda!
Jawab:
Kolenkim : jaringan penguat pada organ yang masih muda.
4. Jelaskan perbedaan antara serabut sklerenkima dan sklereida!
Jawab:
• Serabut : untaian/bentuk lingkaran, berada diantara jaringan
pembuluh/pengangkut, ujung sel runcing dari diferensiasi meristem primer
secara langsung.
• Skereid : bentuk bermacam-macam, terbentuk dari sel parenkim dengan
penebalan dinding sekunder, berkembang dari pembelahan parenkim /
meristem dasar
5. Mengapa untuk mengamati sklerenkima dan kolenkima diperlukan
reagen yang berbeda, jelaskan jawabanmu!
Jawab:
Diperlukannya reagen yang berbeda sebab letak antara sklerenkim dengan
kolenkim berbeda. Sklerenkim terletak jauh lebih dalam daripada kolenkim
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses lignifikasi?
Jawab:
proses lignifikasi merupakan proses pengendapan lignin pada sel kayu, yang
mula-mula terjadi pada sudut-sudut sel kemudian meluas ke lamela tengah dan
dinding sekunder.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses sklerifikasi?
Jawab:
Proses sklerifikasi merupakan proses penebalan dinding sel dengan lignin
dimana prosesnya adalah dengan cara mengendapkannya secara sentripetal
maupun sentrifugal. Dengan adanya penebalan sentrifugal dengan lignin itu,
lapisan selulosa-pektin semula akan larut dandigantikan oleh lignin. Dengan
terjadinya penebalan sentripetal lebih lanjut, lumen sel akan menyempit. Proses
ini menunjukkan bahwa kolenkim berdinding selulosa terutama terdapat pada
organ muda dandan pada perkembangan lebih lanjut lapisan selulosa digantikan
oleh lignin.

Anda mungkin juga menyukai