Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI SISTEM OTOT HEWAN VERTEBRATA

Dosen Pengampu :

Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si dan Hendra Susanto, S.Pd, M.Kes., Ph.D

Oleh :

Kelompok 4 Offering H 2018

Alief Sella F. N. N (180342618033)

Desvita Risa (180342618008)

Dina Aulia (180342618023)

Nano Rizky Pratama (180342618040)

Neila Salma Kumala (180342618090)

Sherin Vinca Putri (180342618031)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Februari 2019
A. Topik : Praktikum Anatomi Sistem Otot Hewan
B. Tujuan Praktikum :
1. Mendeskripsikan struktur anatomi otot kelima kelas vertebrata
2. Mendeskripsikan fungsi masing masing otot dan perlekatan otot pada kondisi
origo atau insestio
C. Dasar Teori
1. Susunan Otot pada Amphibi

A. Bagian facies ventralis

1. Otot mylohhyoideus sive submandibularis, berorigo dan berinsertio pada mandibular


sisi kiri dan kanan.
2. Otot sternoradialis, berorigo pada sternum dan berinsertio pada tulang radioulna.
Hanya tampak lengkap apabila otot pectrolaris pars epiceracoidalis dibuka
3. Otot pectoralis, berinsertio pada tulang humerus dan terbagi atas 3 bagian:
a. pars epicoracoidalis, berorigo pada epicoracoid.
b. pars sternalis, berorigo pada monosternum.
c. pars abdominalis, berorigo psda aponeurosis atau sama dengan tendo yang melebar
berperan sebagai fascia dari otot rectus abdominis.
4. Otot deltoideus, berinsertio pada humerus.
Otot ini terbagi atas 2 bagian:
a. pars episternalis, berorigo pada episternum
b. pars ecapularis, berorigo pada scapula.
Catatan:
 insertion ialah bagian ujung dari otot yang melekat lebih jauh dari lihea mediana. Jadi
letaknya distal, dapat bergerak lebih leluasa.
 Origo ialah bagian ujung otot yang melekat lebih dekat ke linea mediana.
 Tendon ialah suatu jaringan pengikat sebagai pita penghubung otot dengan tulang atau
dengan otot.
5. Otot rectus abdominis, merupakan otot yang lebar, memanjang dari sternum sampai
pelvis disitu dapat dilihat adanya tendon-tendon melintang yang tampak putih, ialah
inscriptions tendinae, yang umumya berjumlah 4 buah, dan di ikuti oleh pembulu-
pembuluh darah yang disebut vasaabdominalis.
6. Otot obliquus abdominis externus, diperut sebelah lateral.
7. Otot obliqus abdominis internus, tertutup oleh otot obliquus abdominis. Di kedua
macam otot itu tadi jalan serabutnya saling tegak lurus.
B. Bagian facies dorsalis
1. Otot depressor mendibulae 6. Otot ileocostalis
2. Otot dorsalis scapulae 7. Otot Coccygeoillacus
3. Otot latissimus dorsi 8. Otot coccygeosaeralis
4. Otot spinalis 9. Otot iliacus externus
5. Otot longisimus dorsi

2. Susunan Otot pada Aves


Sistem otot burung berbeda dalam banyak hal dari kebanyakan vertebrata daratan lain.
Otot-otot leher dan rahang menunjukkan banyak spesialisasi yang dikaitkan dengan kebiasaan
burung makan, fungsi paruh dan mobilitas gerakan leher. Vertebra di bagian tubuh burung
banyak yang menyatu, sehingga menyebabkan adanya pengurangan otot di bagian dorsal.
Otot perut pada burung juga kurang berkembang, sedangkan otot sayap ekstrinsik terutama
otot pektoralis.
Aves dapat terbang karena mempunyai sayap dan berat badanya relatif ringan. Otot-
otot yang berperan dalam proses terbang, adalah otot-otot pektoral (musculli pectoralis). Otot-
otot pektoral terdiri dari 2 otot, yaitu otot pectoral mayor dan otot supracoracoideus atau lebih
dikenal dengan otot pectoral minor (Young, 1962).
Kedua ujung otot pektoral terikat di carina atau sterni, sedang ujung lain terikat pada
kepala humerus dari sayap di sebelah ventro lateral (Jasin, 1992). Warna otot pektoral ayam
berbeda dengan otot pectoral merpati. Otot pektoral ayam berwarna putih, sedangkan otot
pektoral merpati berwarna merah. Warna merah merupakan warna mioglobin. Semakin
banyak mioglobin pada otot, maka semakin merah warna otot. Fungsi mioglobin sama dengan
fungsi hemoglobin pada darah, yaitu sebagai pengikat oksigen (Harvey and Marshall,1983).
Otot pektoralis mayor merupakan otot depressor dan berkaitan dengan gerakan
menurunkan sayap saat terbang. Otot pektoralis mayor ini menyusun 1/5 total berat tubuh
burung. Otot pektoralis minor berperan dalam mengangkat sayap pada saat burung sedang
terbang (Sukiya, 2005).
Otot pektoral menjadi bagian utama untuk gerakan depresor pada sayap. Kontraksi
otot-otot pektoralis berperan menarik sayap kebawah dan kedepan yang memberikan daya
angkat bagi tubuh burung. Otot suprakorakoid merupakan otot yang berkaitan dengan gerakan
sayap keatas, juga terletak pada sternum arah proksimal dari pectoralis mayor dan masuk pada
sisi atas humerus.
Otot suprakorakoid digunakan terutama saat akan terbang dan tidak dibutuhkan saat
sedang terbang, berperan mengangkat sayap untuk terbang dengan tetap menjaga
keseimbangan massa tubuh. Pada burung Merpati pengangkatan sayap terutama disebabkan
oleh kontraksi otot suprakorakoideus, yang bermula pada sisi ventral dari sternum.
Tendon otot suprakorakoideus melewati foramen triosseum (sebuah lubang yang dibentuk
oleh klavikula, korakoid, dan skapula) untuk menyisip pada humerus dan berperan menarik
humerus. Susunan yang luar biasa tersebut memungkinkan otot-otot abduktor dan adduktor
dari sayap untuk menyisip pada tulang yang sama. Otot-otot intrinsik pada sayap tereduksi,
namun berkembang dengan baik pada kaki. (Faisal, 2012)
Pada otot punggung aves (bagian belakang tubuh), otot ini di bagi menjadi 3 bagian, yakni:
1. Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang vertebra. Berpangkal di
tulang oksipital. Fungsinya mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas
menarik scapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bawah lateral.
2. Muskulus latisimus dorsi (otot punggung lebar), berpangkal pada ruas tulang vertebra
yang kelima dari bawah fasia lumboid, gunanya menutupi ketiak bagian belakang,
menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.
3. Muskulus lumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari ujung prosesus sifoid, dari
tulang leher V, ruas tulang vertebra V, di sini menuju ke pinggir tengah tulang
belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
Sedangkan otot antara ruas vertebra dan kosta yang bekerja menggerakkan kosta atau otot
bantu pernapasan. Terdiri dari dua:
1. Muskulus seratus inferior superior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah
otot punggung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke kosta dari
bawah. Gunanya menarik tulang kosta ke bawah pada waktu bernapas.
2. Muskulus seratus posterior superior, terletak dibawah otot belah ketupat. Gunanya
menarik kosta ke atas waktu inspirasi.
Pada aves juga memiliki otot-otot yang menghubungkan otot-otot yang menghubungkan
lengan atas dengan tubuh.
3. Susunan Otot pada Reptil
Sistem otot pada reptil mengalami modifikasi untuk mendukung organ-organ vissera,
berat badan, dan juga untuk memungkinkan beberapa jenis gerakan. Begitu juga dengan otot-
otot respirasi telah teradaptasi untuk kehidupan di darat dan berkembang dengan baik. .
Reptilia memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan amfibia,
karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari pada di
dalam air. Selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat (Jasin, 1984: 273).

Kadal dan buaya memiliki kekuatan pada rahang karena didukung oleh otot adduktor
pada rahang. Otot ini muncul dari fossa temporal dan menyisip pada sudut kanan untuk
membuka rahang. Otot-otot adduktor memanjang dari daerah temporal menuju rahang bawah.
Otot adduktor yang utama adalah otot pterigoideus, yang muncul dari tulang-tulang pterigoid
pada langit-langit dan menyisip pada bagian posterior rahang bawah.
Otot pterigoideus memberi penampakan yang gemuk pada rahang kadal jantan. Otot depresor
mandibula berperan membuka rahang, muncul dari bagian belakang tengkorak dan menyisip
pada prosesus retroartikular dari mandibula, otot ini lebih lemah dibandingkan otot-otot lain
yang juga berperan menutup rahang (Faisal, 2012).

Otot aksial (otot badan) reptil mulai menunjukkan beberapa spesialisasi seperti yang
ditemukan pada mamal. Otot reptil terutama untuk gerakan lateral tubuh dan menggerakkan
ruas-ruas tulang belakang. Hal ini bisa diamati terutama pada bangsa ular sebab jaringan otot
lengan sudah menghilang. Otot rangka pada kura-kura dan kerabatnya sangat berkurang
kecuali pada daerah leher akibat adanya karapaks dan plastron. Dermal atau otot kulit
berkembang baik pada reptil, dan perkembangan yang sangat baik terjadi pada ular. Jaringan
otot tungkai pada reptil menunjukkan variasi bergatung pada tipe gerakannya (Sukiya, 2003).
Otot epaksial berada pada permukaan dorsal, sementara otot hipaksial berada pada permukaan
ventral dan diantara kosta. Otot-otot epaksial kurang mengalami modifikasi jika dibandingkan
dengan otot-otot hipaksial, otot-otot epaksial juga kehilangan sifat metamerisme dan tersusun
dalam berkas serabut otot.

Otot-otot pada dinding abdominal tidak mengalami segmentasi dan memiliki tiga
lapisan, yaitu eksternal oblique, internal oblique, dan abdominal transversal. Otot-otot
hipaksial pada dinding tubuh bagian dada dikenal sebagai otot-otot interkosta, membantu
mengangkat dan menurunkan sangkar rusuk dalam proses respirasi. Otot-otot pada tungkai,
gelang bahu, dan gelang pinggul terdiri dari otot-otot ekstensor dorsal dan otot-otot fleksor
ventral.

Otot-otot pada lengkung faringeal yang pertama berlanjut untuk menggerakkan rahang
dan otot-otot pada lengkung faringeal yang kedua menempel pada rangka hioid. Otot-otot
pada sisa lengkung berhubungan dengan faring dan laring. Otot-otot integumen ekstrinsik
menyisip pada permukaan bawah dermis dan memungkinkan gerakan bebas bagi kulit (Faisal,
2012).

4. Susunan Otot pada Pisces


Jika badan ikan dipotong tegak lurus melalui btukang punggug, akan tampak otot-otot
tersusun menurut lingkaran-lingkaran konsentris. Potongan otot yang berua lingkaran-
lingkaran konsentris ini disebabkan karena otot-otot tersebut tersusun dari cranial ro caudal
oleh lapisan-lapisan otot yang berbentuk kerucut disebut coni musculi. Coni musculi yang
tersusun segmental disebut myomer. Myomer satu sama lain dipisahkan oleh suatu bungkus
disebut myocommate. Otot pada ikan ini dapat dibagi atasa 2 daerah oleh suatu septum yang
disebut horizontale :
a. musculi dorsale, yang di sebelah dorsal septum hprizontale (musculi
opaxialos)
b. musculi ventrales, di sebelah ventral septum horizontal (musculi hypaxiales)

5. Susunan Otot pada Mammalia


Diantara musculus yang penting bila kulit dibuka antara lain ialah:
1. Musculus Masetter: kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang bawah;
musculi ini kuat berguna untuk mengunyah.
2. Musculi sterno cephalica: kanan kiri leher memanjang, menggandeng kepala dan
sternum.
3. Musculus pectoralis: berbentuk lebar melekat pada sternum dan humerus terdiri atas 2
bagian.
4. Musculus rectus abdominalis: di tengah-tengah perut, menghubungkan pelvicus dan
sternum. Menutup ruang perut pada pada ventral (bawah).
5. Musculus obliqus abdominalis: terdiri atas 2 bagian yaitu musculus obliqus externa
dan musqulus obliqus interna; Musculus tersebut menutup perut bagian samping.
6. Musculus transversus abdominalis: terletak di bagian bawah musculus obliqus interna.
7. Musculus intercostalis: terdiri atas 2 bagian yaitu musculus intercostalis interna dan
musculus externa terdapat di antara costae.
8. Musculus latissimus dorsi: terdapat di atas punggung, membujur dari leher hingga
tulang pelvicus.
9. Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior dan posterior
berfungsi menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya.
Salah satu ciri mamalia yaitu rongga tubuh terbagi atas 2 bagian oleh otot daging
melintang diagraphma yang diliputi oleh peritonium. Coelom (rongga tubuh) yang terbagi itu
adalah cavum thoracalis (bagian anterior) yang berisi cor dan pulmo dan cavum abdominalis
(bagian posterior) yang berisi vicera lainnya.
D. Alat dan Bahan :
Alat :
 Seperangkat alat bedah
 Papan bedah
 Penyungkup
 Jarum pentul
Bahan :
 Hewan segar ikan
 Hewan segar katak (Rana sp)
 Hewan segar kadal (Mabouya multifasciata)
 Hewan segar mencit (Mus musculus)
 Hewan segar merpati (Columba livia)
 Kloroform

E. Prosedur :
1. Pengamatan Sistem Otot Ikan

meletakkan ikan pada papan seksi

memotong punggung secara tegak lurus pada bagian cranial dan caudal

mengamati dan menggambar susunan otot

2. Pengamatan Sistem Otot Katak

mematikan katak dengan merusak otaknya (single pit)

meletakkan katak dengan posisi menengadah

melepas kulit ventral bawah menuju cranial selanjutnya kearah lateral hingga
kulit terlepas

mengamati dan menggambar susunan ototnya


3. Pengamatan Sistem Otot kadal, Burung, dan Mencit

memasukkan hewan ke dalam penyungkup dan mematikan dengan kloroform

melakukan pembedahan diatas papan seksi

mengamati dan menggambar susunan ototnya

F. Data Pengamatan :
No Gambar Pengamatan dan Gambar Literatur
.
1. Sistem otot amphibi

Literatur
2. Sistem otot aves

Literatur
3. Sistem otot reptil

Literatur
4. Sistem otot pisces

Literatur

5. Sistem otot mammalia


Literatur

G. Analisis Data :
1. Sistem Otot Amphibi

Sistem otot pada katak dibagi menjadi empat bagian, yaitu sistem otot pada bagian
kepala, sistem otot daerah pectoral, sistem otot daerah abdomen atau ventral, dan sistem
otot pada extremitas posterior. Sistem otot pada extremitas posterior terdiri dari dua
bagian yaitu pada bagian femur (paha) dan crus (betis). Otot bagian femur terdapat
muscullus trisep femoris, muscullus sartorius, muscullus adductor magnus, muscullus
gracillis mayor, dan muscullus gracillis minor. Sedangkan otot bagian betis terdiri dari
muscullus gastronimeus, muscullus tibialis anticus longus, muscullus tibialis anticus
brevis, dan muscullus tibialis posticus
2. Sistem Otot Aves
Menurut pengamatan kami pada sistem otot aves terdapat otot pektoralis mayor dan
pektoralis minor. Otot pektoralis mayor terdapat di bagian dada dan berukuran lebih besar
dari pektoralis minor. Fungsi otot ini adalah untuk menarik sayap ke bawah pada saat terbang.
Sedangkan otot pektoralis minor juga terdapat di dada namun berukuran lebih kecil.
Fungsinya adalah untuk menarik sayap ke atas pada saat terbang.
3. Sistem Otot Pisces
Untuk melihat dengan jelas bagian-bagian urat daging, maka perlu dibuat sayatan
melintang pada tubuh ikan agak ke caudal (potongan tegak lurus melalui tulang punggung).
Setelah terpotong dua maka terlihat otot-otot yang tersusun dalam lingkaran-lingkaran
konsentris. Potongan otot yang berupa lingkaran-lingkaran konsentris ini disebabkan karena
otot-otot tersebut tersusun secara rapi dari cranial ke caudal oleh lapisan-lapisan otot yang
berbentuk kerucut dan disebut coni musculi. Coni musculi ini tersusun secara segmental dan
disebut myomer. Antara satu myomer dengan myomer lainnya dipisahkan oleh suatu
pembungkus yang disebut myocommata atau myoseptum. Otot-otot yang terletak di bagian
sebelah kiri dan kanan tubuh dipisahkan oleh suatu sekat yang disebut septum vertical.
Pada bagian cranial septum berada pada bagian antara otot dengan rangka perut.
Sedangkan pada caudal septum berada di bagian tengah otot membagi dua antara myocoma
dengan myocoma lain.
4. Sistem Otot Reptil
Menurut pengamatan kami mengenai sistem otot pada reptile, secara umum otot
terbagi menjadi 3 bagian. Yaitu otot aksial, bransiomer dan otot apendikular. Otot aksial ini
adalah otot yang menyusun tubuh bagian atas yaitu kepala, terdiri dari otot mata dan otot
leher. Otot bransiomer terdapat dibagian perut yang melapisi organ dalam, otot abdomen lebih
padat dengan 3 lapisan yaitu otot melintang, otot lurus dan otot serong. Kemudian otot
apendikular merupakan otot yang menyusun anggota tubuh bagian bawah.
5. Sistem Otot Mammalia
Pada pengamatan sistem otot mammalia, otot diagi menjadi beberapa bagian. Pertama
adalah otot aksial yang terdiri dari otot kepala dan leher. Kemudian ada otot branchiomere
yang posisinya terdapat pada saluran dinding pencernaan berhubungan dengan proses
pencernaan juga respirasi.
H. Pembahasan
1. Amphibi
Pada pengamatan kami :
Dari literatur :
2. Aves
Pada pengamatan kami :
Dari literatur :
3. Reptile
Pada pengamatan kami :
Dari literatur :
4. Pisces
Pada pengamatan kami :
Dari literatur :
5. Mammalia
Pada pengamatan kami :
Dari literatur :

Tugas Evaluasi

1. Otot sebagai alat gerak aktif, jelaskan!


Otot merupakan salah satu bagian dalam tubuh manusia yang digolongkan sebagai
alat gerak aktif. Penggolongan otot sebagai alat gerak yang aktif dikarenakan karena,
otot mampu berkontraksi atau memendek. Proses kontraksi tersebut terjadi ketika
otak memberikan perintah kepada otot untuk bergerak. Proses bergerak tersebut
didasari oleh pergerakan kedua bagian ujung otot yang saling menarik tulang
sehingga terjadilah gerakan berdasarkan perintah yang diberikan otak kepada tubuh
kita.

2. Apa yang dimaksud dengan origo dan insertion?


Origio dan Insertio adalah dua jenis titik perlekatan yang terjadi ketika otot
rangka menempel pada tulang melalui tendon. Kedua jenis titik perlekatan ini
penting dalam pergerakan tulang melalui kontraksi otot.
Origio adalah ujung dari otot rangka, yang terletak lebih proksimal ke pusat
tubuh. Selama kontraksi otot, asal otot tidak bergerak. Karena itu, titik kelekatanlah
yang relatif tetap. Itu berarti tulang di titik perlekatan ini juga tetap.
Insertio adalah kebalikan dari origio. Oleh karena itu, titik perlekatan ini terjadi
lebih jauh ke pusat tubuh. Berbeda dengan origio, insertio bergerak selama kontraksi.
Jadi, ujung tulang yang menempel dengan insertio bergerak. Karena itu, bagian ini
bertanggung jawab atas pergerakan embel-embel tertentu dalam tubuh.
Oleh karena itu, perbedaan utama antara Origio dan Insertio otot adalah lokasi
dan pergerakan otot selama kontraksi.

3. Apa yang dimaksud dengan myomer, myosepta, epaksial, dan hipaksial?


Sistem otot pada ikan terdiri dari myotome dan myosepta. Hal ini sesuai dengan
pernyataan (Yusnaini, 2011) yang menyatakan bahwa otot ikan yang tampak
merupakan kesatuan, sebenarnya tersusun dari komponen-komponen penyusunnya,
Blok urat daging disebut “Myotome”, dan kumpulan dari myotome disebut
“Myosepta”. Otot yang terdapat pada kedua sisi tubuh ikan dapat dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu bagian atas (epaxial) dan bagian bawah (hypaxial). Kedua bagian
tersebut dipisahkan oleh suatu selaput yang dinamakan “horisontal skeletogenous
septum” (Rahardjo, 2011).

I. Kesimpulan
J. Daftar Rujukan

Enigma. 2015. Mengapa otot disebut alat gerak aktif ?. (Online),


(http://www.bhataramedia.com/forum/mengapa-otot-disebut-alat-gerak-aktif/)

Faisal. 2012. Buku Ajar Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Harvey. A. L. and I. G. Marshall. 1983. Muscle. dalam. Purwoko, T. 2005.


Biosmart. 7(1): 6-8.

Lakna. 2018. What is the Difference Between Origin and Insertion. (Online),
(http://pediaa.com/what-is-the-difference-between-origin-and-insertion/)

Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Sinar Wijaya:Surabaya.

Rahardjo. 2011. Iktiology. Lubuk Agung. Bandung.

Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

Tenzer, Amy, Umie Lestari, Nursasi Handayani, Abdul Gofur, Masjhudi, Sofia Ery
Rahayu, Nuning Wulandari, Siti Imroatul Maslikah. 2014. Hand Out Struktur
Perkembangan Hewan I (NBIO606). Malang: Universitas Negeri Malang.
Tenzer, Amy, Umie Lestari, Nursasi Handayani, Abdul Gofur, Masjhudi, Sofia Ery
Rahayu, Nuning Wulandari, Siti Imroatul Maslikah. Tanpa tahun. Struktur
Perkembangan Hewan I (SPH 1) (Bagian 1). Malang: Universitas Negeri Malang.
Young, J. Z. 1962. The Live of Vertebrates. Oxford: Oxford University Press.
dalam. Purwoko, T. 2005

Yusnaini,dkk. 2011. Penuntun Praktikum Ichtiology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Haluoleo. Kendari.

Anda mungkin juga menyukai