Disusun Oleh:
Drs. Pande Ketut Sutara, M.Si
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, buku petunjuk praktikum struktur dan anatomi tumbuhan
ini dapat terwujud. Adapun penyusunan buku penuntun praktikum ini bertujuan
untuk membantu mahasiswa Program Studi Biologi, Asisten dan Dosen dalam
melaksanakan pembelajaran di Laboratorium agar dapat berjalan dengan lancar.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ............................................................................................................... 1
Kata Pengantar ............................................................................................... 2
Daftar Isi......................................................................................................... 3
Tata Tertib Praktikum .................................................................................... 4
Sitologi dan Histologi .................................................................................... 5
Latihan I. Sitologi dan histologi ..................................................................... 6
Struktur anatomi caulis dan radix .................................................................. 16
Latihan II. Struktur anatomi caulis dan radix................................................. 17
Struktur anatomi folium dan flower ............................................................... 20
Latihan III. Struktur anatomi folium dan flower ............................................ 21
Struktur flos fruktus, ovulum, rhizoma dan tuber .......................................... 24
Latihan IV. Struktur flos fruktus, ovulum, rhizoma dan tuber ...................... 25
Daftar Pustaka ................................................................................................ 28
3
TATA TERTIB PRAKTIKUM
4
SITOLOGI DAN HISTOLOGI
Sel dan jaringan terdapat baik pada organisme tumbuhan maupun hewan.
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup seluler.
Organisme seluler ada yang terdiri atas satu sel atau uni seluler dan ada yang
terdiri atas banyak sel atau multi seluler. Berdasarkan ada tidaknya membran inti,
sel terbagi atas sel prokarion (tidak memiliki membran inti) dan sel eukarion
(memiliki membran inti). Sel prokarion contohnya bakteri dan ganggang biru, dan
sel eukarion contohnya sel tumbuhan tinggi. Sel eukarion umumnya memiliki
bagian-bagian yang sama yaitu: membrane plasma, sitoplasma dan organel-
organelnya. Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di luar inti, mengisi
ruangan di antara membran plasma dan inti sel. Komponen terluar sitoplasma
adalah membran plasma (plasmolemma). Sitoplasma terdiri dari matriks yang di
dalamnya terdapat inclusion dan organel. Cabang biologi yang membahas khusus
tentang sel disebut sitology (Rahman, 2007).
Pada organisme multi seluler, kumpulan sel membentuk jaringan. . Cabang
biologi yang khusus membahas tentang jaringan disebut histologi. Jaringan adalah
kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Pada tumbuhan
jaringan dapat dibedakan atas jaringan meristem, jaringan dewasa, jaringan
penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus. Jaringan meristem adalah
jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik.
Jaringan ini hanya terdapat pada bagian bagian tertentu dari tumbuhan. Jaringan
dewasa merupakan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Jaringan
penyokong disebut juga jaringan penguat atau stereom. Fungsi utama jaringan ini
adalah menguatkan bagian tubuh tumbuhan, jaringan ini terdiri atas kolenkim dan
skelerenkim. Jaringan pengangkut yaitu jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk
transport atau pengangkutan zat. Jaringan ini terdiri dari xilem atau pembuluh
kayu dan floem atau pembuluh tapis. Sedangkan jaringan gabus yaitu jaringan
yang tersusun atas sel-sel gabus. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di
bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air (Rahman, 2007).
5
LATIHAN I
SITOLOGI DAN HISTOLOGI
I. Tujuan
1. Melihat bagian-bagian sel yang masih hidup, seperti: nucleus, kloroplas.
2. Melihat benda-benda ergastik didalam sel, antara lain: amilum, dan
Kristal-kristal Co-oksalat
3. Melihat sel epidermis dan derivatnya (stomata dan trikomata)
4. Melihat macam-macam bentuk parenkim
5. Melihat usur-unsur xylem
7
8
9
10
11
12
13
14
15
STRUKTUR ANATOMI CAULIS DAN RADIX
Batang (Caulis)
Pada batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks dan
stele. Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang.
Daerah di sebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam korteks
dibatasi oleh perisikel. Korteks terbagi menjadi dua daerah yaiatu daerah
kolenkim dan daerah parenkim. Kolenkim menempati posisi di bawah epidermis,
dan parenkim di sebelah dalam kolenkim. Stele terdiri atas perisikel, berkas
vaskuler dan empulur. Berkas vaskuler tersusun melingkar. Masing-masing berkas
terdiri atas xilem, kambium dan floem. Batang monokotil sama dengan batang
dikotil, memiliki epidermis, korteks dan stele. Korteks bisa berkembang baik atau
tidak nyata. Struktur dan susunan berkas vaskuler terutama yang membedakan
batang dikotil dan monokotil. Berkas vaskuler tersebar, termasuk juga pada
empulur sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur. Berkas
vaskuler monokitil tidak memiliki kambium, sehingga tidak mengalami penebalan
sekunder. Masing-masing berkas vaskuler diselubungi selubung berkas
pengangkut yang tersusun dari jaringan sklerenkim.
I. Tujuan
1. Mengamati struktur anatomi caulis dan radix beberapa tumbuhan
2. Mempelajari macam-macam jaringan penyusun caulis dan radix, menurut
bentuk dan fungsinya.
3. Mengamati ada dan tidaknya struktur sekretori pada caulis dan radix.
17
3. Gambarlah satu sector, beri keterangan selengkap-lengkapnya.
18
19
STRUKTUR ANATOMI FOLIUM DAN FLOWER
Daun (Folium)
Bunga (Flower)
Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena
menunjukan beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap
ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki
bentuk khas sesuai fungsinya. Sepal dan petal secara umum strukturnya
menyerupai daun. Sepal dan petal terdiri atas epidermis dan jaringan dasar
parenkim dan sistem vaskuler. Sel-sel pada bunga ada yang memiliki kristal,
getah, tannin dan idioblas lainnya. Tepung dibentuk pada petal yang masih muda.
Sepal yang berwarna hijau mengandung kloroplas, jarang mengalami diferensiasi
menjadi jaringan tiang dan bunga karang. Warna petal yang berperan dalam
menarik pollinator, menunjukkan adanya pigmen dalam kromoplas dan dalam
cairan sel misalnya antosianin (Tjitrosoepomo, 1988)
20
LATIHAN III
STRUKTUR ANATOMI FOLIUM DAN FLOWER
I. Tujuan
1. Mengamati struktur anatomi folium beberapa tumbuhan
2. Mempelajari macam-macam jaringan penyusun folium, menurut bentuk
dan fungsinya.
3. Mengamati ada dan tidaknya struktur sekretori pada folium dan flower.
22
23
STRUKTUR FLOS FRUKTUS, OVULUM, RHIZOMA DAN TUBER
24
LATIHAN IV
STRUKTUR FLOS FRUKTUS, OVULUM, RHIZOMA DAN TUBER
I. Tujuan
1. Mengamati strktur anatomi fruktus, ovulum, bulbus dan tuber.
2. Mempelajari macam-macam jaringan penyusun fruktus, ovolum, rhizome,
tuber, bentuk dan fungsinya.
3. Mengamati ada dan tidaknya strukur sekretori pada fruktus, ovulum,
rhizome dan tuber.
26
27
DAFTAR PUSTAKA
F ahn . A. 1990 Plant Anatomy. Pergamon Press , oxford , New York, Toronto,
Sydney, Paris, Frangfurt.
28