Anda di halaman 1dari 17

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH PARENKIM DAN


KOLENKIM
jonathan Polandos

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

"MAKALAH ANAT OMI T UMBUHAN-SIST EM JARINGAN DASAR-MAHASISWA-UNIVERSITAS"


Refi M. Ridha

Makalah Jaringan Kolenkim Skelerenkim


Lysa (Mukhlisa)

Biologi SMA/MA Kelas XI 31 akar


Pangest ika Widiasih
MAKALAH
PARENKIM DAN KOLENKIM

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK

1. JONATHAN E. POLANDOS 17502029


2. CLARA L. BIRINGAN 17502025

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan,
baik dikehidupan dunia maupun kehidupan diakhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Berkat nikmat dan
karunia-Nya serta dorongan dari semua pihak, kami (Kelompok) dapat menyelesaikan makalah
PARENKIM DAN KOLENKIM

Kami menyadari sekali, di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata Bahasa maupun dalam hal pengkondisian kepada
dosen serta teman-teman sekalian. Harapan yang paling besar dari kami, mudah-mudahan apa
yang kami tulis ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
DAFTAR ISI................

1. PENGERTIAN JARINGAN PARENKIM...................................................

2. CIRI – CIRI JARINGAN PARENKIM........................................................

3. FUNGSI JARINGAN PARENKIM..............................................................

4. LETAK JARINGAN PARENKIM................................................................

5. MACAM-MACAM JARINGAN PARENKIM BERDASARKAN

FUNGSINYA...................................................................................................

6. MACAM-MACAM BENTUK JARINGAN PARENKIM..........................

7. JARINGAN KOLENKIM..............................................................................

8. CIRI-CIRI JARINGAN KOLENKIM..........................................................

9. STRUKTUR FUNGSI JARINGAN KOLENKIM.......................................

10.LETAK JARINGAN KOLENKIM...............................................................

11.MACAM-MACAM BENTUK JARINGAN KOLENKIM.........................


A. PENGERTIAN JARINGAN PARENKIM
Parenkim merupakan bagian utama system jaringan dasar dan terdapat pada
berbagai organ sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan empulur
batang, korteks akar, serta jaringan dasar pada tangkai daun mesofil daun. Pada tubuh
primer, parenkim berkembang dari meristem dasar. Di samping itu, ada pula parenkim
yang menjadi bagian dari jaringan pembuluh dan berkembang dari prokambium; pada
tubuh sekunder berkembang dari cambium pembuluh serta cambium gabus. Parenkim
terdiri dari sel hidup yang bermacam-macam bentuk, sesuai dengan fungsinya yang
berbeda-beda pula. Parenkim biasanya berupa jaringan yang selnya tidak banyak
menunjukkan spesialisasi dan dapat terlibat dalam berbagai fungsi fisiologi tumbuhan.
(Estiti, 1995: 55)
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum
berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman
pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama
(isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose
yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim. Merupakan bagian
yang paling banyak terdapat pada tumbuhan.
Sel- sel penyusun jaringan parenkim tidak terspesialisasi. Oleh karena itu, sel- sel
jaringan parenkim dapat berubah menjadi jaringan lain. Sel- sel jaringan parenkim juga
bersifat fleksibel (lentur). Hal ini dimungkinkan karena dinding selnya tipis.
Di antara jaringan epidermis dan empulur terdapat jaringan parenkima, jaringan
parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena banyak dijumpai hampir disetiap bagian
tumbuhan, dengan karakteristik sel berupa sel hidup, struktur dan fungsi sangat
bervariasi, bervakuola besar, dinding sel tipis, terdapat kloroplas. Sel- sel penyusun
jaringan parenkim tidak terspesialisasi. Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang
bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu
mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga
berperan penting dalam proses regenerasi. Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat
bersifat meristematik bila lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama
terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma
biji. Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem,
parenkim floem, dan jari-jari empulur. (Aang,
2011)http://aangsafruddinnur.blogspot.com/)
Pada pembuluh primer, parenkim berasal dari prokambium sedangkan pada tubuh
sekunder berasal dari kambium pembuluh dan kambium gabus Parenkim merupakan sel
hidup dengan berbagai bentuk dan terlibat dalam berbagai fungsi. Bentuk bervariasi
sesuai fungsi. Sel parenkim masih bersifat meristematis, sehingga dapat berfungsi sebagai
penyembuh luka, regenerasi, dan dapat berubah fungsi menjadi jaringan lain. Jaringan
parenkim disebut juga jaringan dasar, oleh karena itu jaringan ini selalu terdapat di antara
jaringan yang lain. Sel-selnya besar, letaknya jarang dan kaya akan ruang antar sel, dan
memiliki organel sel yang lengkap. Karena ciri tersebut, parenkim memiliki sifat yang
disebut totipotensi dan digunakan sebagai dasar teknik kultur jaringan Seperti juga
jaringan yang lain, parenkim juga mengalami modifikasi sehingga memiliki bentuk dan
fungsi yang beragam, di antaranya sebagai berikut:
1. Parenkim palisade (parenkim pagar/jaringan tiang), mempunyai klorofil, sehingga
pada bagian ini dapat berlangsung fotosintesis
2. Parenkim spons (parenkim bunga karang), merupakan tempat menyimpan hasil
fotosintesis untuk sementara waktu
3. Pada batang dan akar terdapat parenkim kayu dan parenkim kulit.
4. Pada parenkim kulit sering ditemukan sel-sel yang mengandung klorofil yang
disebut klorenkim.

B. CIRI – CIRI JARINGAN PARENKIM


Adapun ciri-ciri dari jaringan parenkim yaitu:
1. Dinding selnya tipis, dinding selnya jarang mengandung lignin
2. bagian selnya mempunyai noktah-noktah yang menjamin lancarnya pertukaran
zat-zat yang diperlukan tumbuhan
3. Bersifat maristematis
4. Bentuk vakuola yang besar dan banyak
5. Berbentuk segi enam/bulat
6. Terdapat ruang antar sel
7. Terdapat diantara jaringan yang lain
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur.
Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xylem, Sel parenkim
berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar.
Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel
karena bentuk selnya membulat, meskipun ada juga parenkim yang sel-selnya rapat satu
sama lain tanpa ruang antar sel, misalnya parenkim penyusun endosperm biji. Parenkim
yang mempunyai ruang antar sel terbesar adalah mesofil daun karena ruang antar sel itu
berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antara kolenkim dengan udara luar.
Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah daun. Ruang antarsel ini
berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim
memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses fotosintesis, penyimpanan
makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan
fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas.
Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan
makanan yang terdapat pada sel parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam
plasma atau berupa kristal (amilum). Sel parenkim merupakan struktur sel yang
jumlahnya paling banyak menyusun jaringan tumbuhan.
Pada umumnya ruang antar sel pada tumbuhan tingkat tinggi terjadinya menurut
cara:
1. Skisogen, yaitu sel- selnya saling menjauh sehingga terbentuk ruang
diantaranya, missal pada tangkai daun teratai yang terjadi karena sel- selnya
membelah memanjngsejajar sumbu dan tegak lurus pada ruang antar sel
pertama, sehingga antar sel itu menjadi bulat, dikelilingi oleh sel hasil
pembelahan itu. Parenkim yang susunannya demikian dinamakan aerenkim.
2. Lisigen, ruang terjadi karena sel beserta isinya larut, contohnya ruang minyak
pada daun jeruk.
3. Skisosiligen, ruang yang terjadi karena larutannya sel tertentu diikuti saling
menjauhi sel- sel sekitarnya, contohnya ruang antara protoxilem.
4. Reksigen, sel- sel robek karena tertarik pertumbuhan sekitarnya, misalnya
dalam berkas pengangkut batang jagung.
Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi menjadi
berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel parenkim biasanya menyusun
jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar. (raldorasuh ,2013)
http://raldorasuh.wordpress.com/2013/02/22/jaringan-tumbuhan-dan-struktur-tumbuhan/

C. FUNGSI JARINGAN PARENKIM


Berdasarkan fungsinya, parenkim yaitu untuk menyimpan cadangan makanan, tempat
fotosintesis, sebagai penyokong tubuh saat vakuola berisi air. Sel parenkim dapat juga
mempunyai aktivitas meristematis, misalnya pada penyembuhan luka, regenerasi,
pembentukan akar dan pucuk adventif, bersatunya jaringan-jaringan dalam penempelan
(graft). (Tatang, 1998: 41)

D. LETAK JARINGAN PARENKIM


Berdasarkan letaknya jaringan parenkim terletak hampir semua organ di antaranya pada
tumbuhan seperti:
Pada batang dan akar
Pada empelur batang
Dalam daun (mesofil)
Daging buah
Pada endosperma (jaringan sel yang menyimpan cadangan makanan)
http://www.blackdumai.co.cc/2010/07/struktur-dan-fungsi-jaringan-
tumbuhan.html

E. MACAM-MACAM JARINGAN PARENKIM BERDASARKAN FUNGSINYA


Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan, yaitu:
1. Parenkim Asimilasi Parenkim asimilasi yaitu sebagai pembuat zat makanan bagi
tumbuhan yang diproses dari fotosintesa di daun. Biasanya terletak di bagian tepi
suatu organ, misalnya pada daun, batang yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam
selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat berlangsungnya
proses fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan
makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat,
atau cairan di dalam sitoplasma.Biasanya terletak di bagian dalam tubuh,
misalnya: pada empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma),
atau biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa gula,
tepung, lemak atau protein.Parenkim penimbun berfungsi dalam menyimpan
cadangan makanan bagi tumbuhan berupa hasil fotosintesa, seperti protein,
amilum, gula tepung, atau lemak. (Hartanto, 2006: 91)
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya
terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit,
dan tumbuhan sukulen.Parenkim air berfungsi sebagai tempat menyimpan air
pada tumbuhan xerofit /epifit (sedikit air) untuk menghadapi kemarau misalnya
pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan
udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat
pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.Parenkim udara disebut sebagai
aerenkim bertugas menyimpan udara dalam kantung besarnya, terdiri dari sel
gabus dengan rongga yang besar sehingga membantu menjaga kelebihan air pada
tumbuhan dengan habitat perairan.Ruang antar selnva besar, sel- sel penyusunnya
bulat sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun
tumbuhan enceng gondok. (Syamsuni. 2009).

F. MACAM-MACAM BENTUK JARINGAN PARENKIM


1. Parenkim pagar (palisade) merupakan tempat fotosintesis yang utamadan sel-sel
memanjang yang terdapat di daun tepat di bawah jaringan epidermis karena
banyak mengandung klorofil dari pada jaringan lainnya,dengan bentuk bulat
memanjang /lonjong yang berjajar seperti tiang/pagar dan dalam parenkim
palisade ini terdapat sel klorofil /zat hijau daun. Parenkim pagar berfungsi
sebagai tempat fotosintetis
a. Jaringan epidermis, melindungi jaringan yang berada didalamnya.
b. Jaringan parenkim palisade, tempat penyelenggara fotosintesis.
c. Jaringan parenkim spons, selain sebagai tempat fotosintesis juga tempat
penyimpan hasil fotosintesis.
d. Jaringan kolenkim, jaringan penguat pada organ tubuh tumbuhan yang muda.
e. Berkas pembuluh atau berkas vaskuler daun yaitu floem dan xilem terdapat
pada ibu tulang daun.
f. Xilem , mengangkut air dan mineral dari dalam tanah melalui akar sampai
daun.
g. Floem, mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
2. Parenkim bunga karang (jaringan spons) merupakan lapisan sel-sel yang
tidak teratur, banyak rongga udara, dan berada di bawah lapisan jaringan
tiang. Pada bunga karang terdapat klorofil dalam jumlah kecil (tidak seperti
palisade), bunga karang berfungsi sebagai tempat fotosintetis.
3. Parenkim bintang, dinamakan sesuai bentuknya yang menyerupai
bintang karena bersegi lima menjuntai atau lebih dijumpai pada tangkai daun
Canna sp.
4. Parenkim lipatan yang terdapat pada pinus dan padi, dengan bentuk yang
berlipat ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas.
5. parenkim pengangkut, sel- sel penyusunnya berbentuk memanjang menurut arah
pengangkutannya, umumnya terdapat pada batang. (Hartanto, 2006: 91)
1. JARINGAN KOLENKIM
Kolenkim merupakan jaringan penyokong pada tumbuhan. Secara ontogeni,
perkembangan kolenkim mirip prokambium dan tampak pada tahap yang sangat awal
dari diferensiasi meristem atau dari sel isodiametris meristem dasar.Kolenkim terdiri atas
sel hidup yang berbentuk agak memanjang dan biasanya berdinding tebal.Kolenkim
berfungsi sebagai jaringan penyokong pada organ muda yang sedang tumbuh, pada
tumbuhan herbal (herbaceus), dan bahkan pada organ dewasa.Kolenkim bersifat plastis
sehingga dapat meregang secara irreversibel dengan adanya pertumbuhan
organ.Kolenkim dewasa kurang plastis, lebih kuat, tetapi lebih mudah rusak daripada
kolenkim muda.
Ada hubungan fisiologi dan morfologi antara kolenkim dan parenkim.Pada tempat
kedua jaringan tersebut berdampingan terdapat bentuk peralihan atara tipe kolenkim dan
parenkim.Kolenkim seperti halnya parenkim dapat berisi kloroplas.Kolenkim yang mirip
dengan parenkim berisi banyak kloroplas, sedangkan kolenkim khusus yang terdiri atas
sel yang sempit memanjang, hanya sedikit atau tidak mengandung kloroplas sama sekali.
Sel kolenkim dapat juga berisi tanin.
Pada irisan melintang kolenkim segar, dinding selnya tampak seperti nakre.
Dinding kolenkim tumbuhan yang terkena angin lebih tebal.Dinding sel terdiri atas
selulosa, sejumlah besar pektin, dan hemiselulosa, tetapi tidak mengandung
lignin.Senyawa pektinnya bersifat hidrofil sehingga dinding kolenkim banyak
mengandung air.Dinding kolenkim yang menebal sekunder dapat menjadi tipis dan
kemudian selnya menjadi meristematis lagi dan mulai membelah.Hal ini terdapat pada
jaringan kolenkim yang membentuk felogen.Noktah primer sering kali terdapat dalam
dinding kolenkim.
Kolenkim terdapat di dalam batang, daun, bunga, buah, dan akar.Kolenkim
berkembang terutama jika mendapat sinar.Kolenkim tidak terdapat dalam batang dan
daun Monokotil yang sklerenkimnya berkembang pada umur awal. Kolenkim biasanya
dibentuk tepat di bawah epidermis, tetapi dalam hal khusus terdapat satu atau dua lapisan
parenkim diantara epidermis dan kolenkim. Apabila kolenkim tepat berada di bawah
epidermis, seringkali dinding epidermis menebal dengan cara yang sama dengan dinding
sel kolenkim.Pada batang, kolenkim terdapat sebagai suatu silinder atau berbentuk pita
memanjang (membujur).Pada daun, kolenkim terdapat pada satu atau kedua sisi tulang
daun, dan sepanjang tepi daun.
Ukuran dan bentuk sel kolenkim beragam.Ada yang berbentuk prisma pendek,
mirip sel parenkim, atau panjang seperti serabut dengan ujung meruncing.Sel kolenkim
yan terpanjang dijumpai di daerah pusat untaian kolenkim, dan yang terpendek di daerah
tepi.Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut, untaian kolenkim dibentuk oleh
serangkaian sel yang membelah memanjang mulai dari pusat untaian; setelah
pembelahan, sel terus memanjang sehingga sel pusat menjadi yang terpanjang karena
yang pertama kali dibentuk dan meningkat sampai panjang maksimum.Selama
perkembangan untaian kolenkim ini juga terjadi pembelahan mendatar (horisontal).

CIRI-CIRI JARINGAN KOLENKIM

Kolenkim dewasa adalah suatu jaringan lentur yang kuat, terdiri atas sel panjang
yang tumpang tindih (panjangnya dapat mencapai 2 mm) dengan dinding tebal yang tidak
berlignin.Kekuatan meregang sel kolenkim sebanding dengan serabut.Pada bagian
tumbuhan yang tua, kolenkim menjadi keras atau dapat berubah menjadi sklerenkim
dengan pembentukan dinding sekunder yang berlignin.Terpusatnya lignin terjadi
terutama pada lapisan dinding terluar.Biasanya disimpulkan bahwa kolenkim adalah
jaringan penunjang yang muda. Apabila kolenkim terdapat pada organ yang berkanjang
(persisten) untuk periode yang lama, kolenkim akan mengalami sklerifikasi.
Pada bagian tumbuhan yang kuat, kolenkim menjadi keras atau dapat berubah
menjadi sklerenkim dengan pembentukan dinding sekunder yang berlignin. Pada
tumbuhan dikotil misalnya, tangkai dan batang Medicago sativa, Eryngium maritimun,
Viscum album dan Salvia officinalis kolenkim berubah menjadi sklrenkim.
STRUKTUR FUNGSI JARINGAN KOLENKIM

Kolenkim tampaknya beradaptasi, terutama untuk menyokong batang serta daun


yang sedang tumbuh.Dinding sel menebal amat dini ketika pucuk berkembang, namun
penebalan itu bersifat plastis dan mampu meluas.Sebab itu, penebalannya tidak
menghalangi pemanjangan batang atau daun.Pada perkembangan selanjutnya, kolenkim
dapat tetap bertahan sebagai jaringan penyokong (terjadi pada banyak macam daun dan
pada batang beberapa tumbuhan basah) jika bagian organ tempat kolenkim berada tidak
membentuk sklerenkim. Dalam bagian tanaman yang sedang berkembang dan terdedah
kepada tekanan mekanik (angin, pemberian bobot yang digantungkan pada ranting),
maka penebalan dinding terjadi lebih awal serta dinding terjadi lebih awal serta dinding
menjadi lebih tebal dibandingkan dengan bagian tanaman yang tidak terpengaruh tekanan
seperti itu.

Kolenkim dewasa merupakan jaringan yang kuat dan lentur, terdiri dari sel panjang yang
saling timpa (dapat mencapai panjang sampai 2 mm) dengan dinding tebal tidak berlignin.Pada
tanaman tua, dinding sel kolenkim mengeras atau berlignin serta berubah menjadi sel sklerenkim

LETAK JARINGAN KOLENKIM

Kolenkim dapat ditemukan pada batang, daun, serta pada bagian bunga dan
buah.Pada akar, kolenkim bisa dibentuk, terutama bila akar didedahkan kepada cahaya.Di
banyak monokotil tak ditemukan kolenkim jika sklerenkim dibentuk sejak tanaman
muda.Biasanya kolenkim terdapat langsung di bawah epidermis.Pada batang, kolenkim
bisa membentuk silinder penuh atau tersusun menjadi berkas yang memanjang sejajar
sumbu batang.Pada daun, kolenkim terdapat di kedua sisi tulang daun utama atau pada
satu sisi saja, serta terdapat pula sepanjang tepi daun.
MACAM-MACAM BENTUK JARINGAN KOLENKIM

Ukuran dan bentuk sel kolenkim beragam.Sel dapat berupa prisma pendek atau
bisa pula panjang seperti serat dengan ujung meruncing, namun antara kedua bentuk
tersebut terdapat bentuk peralihan.
Dinding sel kolenkim terdiri atas lapisan yang berselang seling, kaya akan
selulosa dengan sedikit pektin. Air dalam seluruh dinding sel kurang lebih 67%.
Roelofsen (1959) menyatakan bahwa di dalam Petasites, dinding sel kolenkim berisi 45%
pektin, 35% hemiselulosa, dan 20% selulosa. Dinding sel kolenkim Petasites ini terdiri
atas 7-20 lamela yang bergantian/berseling antara lamela yang mengandung banyak
seluosa dan lamela yang mengandung sedikit selulosa.Semakin mendekati lumen sel,
selulosanya semakin banyak.Menurut tipe penebalan dindingnya, kolenkim dibedakan
menjadi beberapa macam, sebagai berikut:
a. Kolenkim sudut (angular kolenkim)
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada sudut-sudut sel. Pada penampang
melintangnya, penebalan ini tampak terjadi pada tempat bertemunya tiga sel atau
lebih, seperti yang terdapat pada tangkai Rumex, Vitis, Begonia, Coleus, Cucurbita,
Morus, Beta, dan pada batang Solanum tuberosum dan Atropa belladonna.
b. Kolenkim lamela (lamelar kolenkim) atau kolenkim papan
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding tangensial sel. Kolenkim
lamela terdapat pada korteks batang Sumbucus nigra, Rhamnus, dan tangkai
Cochlearia armoracia
c. Kolenkim lakuna (lacunar kolenkim)
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding-dinding yang berbatasan
dengan ruang antarsel. Kolenkim lakuna terdapat pada tangkai beberapa spesies
Compositae, misalnya Salvia, Malva, Athaea, dan Asclepias dan pada batang
Ambrosia.
d. Kolenkim cincin
Istilah kolenkim cincin diberikan oleh Duchaigne (1995) untuk tipe kolenkim
yang lumen selnya pada penampang melintang tampak melingkar. Muller (1890)
menyebutnya knorpel-collenchyma. Pengamatan terhadap kolenkim cincin dewasa
tampak adanya penebalan dinding sel secara terus menerus sehingga lumen sel akan
kehilangan bentuk sudutnya.

Dinding sel kolenkim merupakan contoh dinding primer yang amat menebal,
sebab penebalan terjadi pada saat sel masih tumbuh membesar.Dinding sel meluas dan
sekaligus menebal pula.Dinding kolenkim terdiri dari lapisan yang kaya selulosa dan
miskin pektin, bergantian dengan lapisan yang miskin selulosa dan kaya pektin. Dalam
bahan segar, kandungan air dari seluruh dinding sekitar 67%. Hal itu disebabkan karena
pektin yang bersifat hidrofil. Pada preparat yang dibuat dari sayatan segar dan dilihat
dalam air, kandungan air menyebabkan dinding membengkak sehingga tampak amat
jelas, berkilauan seperti dinding sebelah dalam cangkang kerang (nacre).Dinding sel
kolenkim terdiri atas lapisan yang berselang-seling kaya selulosa dengan sedikit pektin,
dan lapisan lain dengan sedikit selulosa dan kaya pektin. Pada bahan segar, ai dalam
seluruh dinding sel lebih kurang 67%.
Menurut Czaja (1961), lamela melintang pada penebalan dinding kolenkim pada
banyak kebanyakan tumbuhan dapat dideteksi dengan alat mikroskop cahaya
terpolarisasi. Chafe (1970) telah mengamati bahwa orientasi mikroserabut selulosa dalam
lamela yang berurutan bergantian melintang dan membujur. Selama perkembangan
penebalan dinding, terjadi penambahan lapisan mikroserabut mengelilingi seluruh sel
sehingga memperluas keliling sel.
Pada sebagian besar tumbuhan Dikotil, misalnya tangkai dan batang Medicago
sativa, Eryngium maritimum, Viscum album, dan Salvia officinalis, kolenkim berubah
menjadi sklerenkim. Menurut Duchaigne (1955), sklerefikasi ini terjadi melalui
pembentukan lamela secara sentripetal dan sentrifugal. Selama pertumbuhan lamela,
dibentuk lapisan yang kaya selulosa, yang kemudian banyak mengandung lignin.Lamela
yang mengandung lignin tampak dengan arah sentrifugal mengelilingi lapisan
pertama.Sebagai hasil perkembangan sentrifugal, lamela berlignin yang mengandung
senyawa pektoselulosa pada dinding kolenkim tidak tampak.Sering kali sebagian
senyawa ada yang masih tertinggal setelah dinding mengalami sklerifikasi.Lamela
tambahan berkembang ke arah sentripetal dan lumen sedikit demi sedikit mengecil.
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. http://www.blackdumai.co.cc/2010/07/struktur-dan-fungsi-jaringan


tumbuhan.html di akses pada tanggal 27 Februari 2014 pada pukul 16:05 WIB
Aang, 2011. http://aangsafruddinnur.blogspot.com/ di akses pada tanggal 28 Februari 2014
pada pukul 10:34 WIB
Raldorasuh,2013.http://raldorasuh.wordpress.com/2013/02/22/jaringan-tumbuhan-dan
struktur-tumbuhan/ di akses pada tanggal 26 Februari 2014 pada pukul 15:03
WIB
Syamsuni. 2009. Diktat Anatomi Tumbuhan. Indramayu: Universitas Wiralodra
Nugroho, Hartanto. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar
Swadaya
Suradinata, Tatang. 1998. Struktur Tumbuhan. Bandung: Angkasa
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Bandung

Anonim. 2011. Anatomi dan Morfologi Tanaman. www.fp.unud.ac.id. Diakses pada tanggal
1 Oktober 2014.Pukul 13.10 WITA.

Hidayat, Estiti B.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius

Anda mungkin juga menyukai