DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK
JURUSAN BIOLOGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan,
baik dikehidupan dunia maupun kehidupan diakhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Berkat nikmat dan
karunia-Nya serta dorongan dari semua pihak, kami (Kelompok) dapat menyelesaikan makalah
PARENKIM DAN KOLENKIM
Kami menyadari sekali, di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata Bahasa maupun dalam hal pengkondisian kepada
dosen serta teman-teman sekalian. Harapan yang paling besar dari kami, mudah-mudahan apa
yang kami tulis ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
DAFTAR ISI................
FUNGSINYA...................................................................................................
7. JARINGAN KOLENKIM..............................................................................
Kolenkim dewasa adalah suatu jaringan lentur yang kuat, terdiri atas sel panjang
yang tumpang tindih (panjangnya dapat mencapai 2 mm) dengan dinding tebal yang tidak
berlignin.Kekuatan meregang sel kolenkim sebanding dengan serabut.Pada bagian
tumbuhan yang tua, kolenkim menjadi keras atau dapat berubah menjadi sklerenkim
dengan pembentukan dinding sekunder yang berlignin.Terpusatnya lignin terjadi
terutama pada lapisan dinding terluar.Biasanya disimpulkan bahwa kolenkim adalah
jaringan penunjang yang muda. Apabila kolenkim terdapat pada organ yang berkanjang
(persisten) untuk periode yang lama, kolenkim akan mengalami sklerifikasi.
Pada bagian tumbuhan yang kuat, kolenkim menjadi keras atau dapat berubah
menjadi sklerenkim dengan pembentukan dinding sekunder yang berlignin. Pada
tumbuhan dikotil misalnya, tangkai dan batang Medicago sativa, Eryngium maritimun,
Viscum album dan Salvia officinalis kolenkim berubah menjadi sklrenkim.
STRUKTUR FUNGSI JARINGAN KOLENKIM
Kolenkim dewasa merupakan jaringan yang kuat dan lentur, terdiri dari sel panjang yang
saling timpa (dapat mencapai panjang sampai 2 mm) dengan dinding tebal tidak berlignin.Pada
tanaman tua, dinding sel kolenkim mengeras atau berlignin serta berubah menjadi sel sklerenkim
Kolenkim dapat ditemukan pada batang, daun, serta pada bagian bunga dan
buah.Pada akar, kolenkim bisa dibentuk, terutama bila akar didedahkan kepada cahaya.Di
banyak monokotil tak ditemukan kolenkim jika sklerenkim dibentuk sejak tanaman
muda.Biasanya kolenkim terdapat langsung di bawah epidermis.Pada batang, kolenkim
bisa membentuk silinder penuh atau tersusun menjadi berkas yang memanjang sejajar
sumbu batang.Pada daun, kolenkim terdapat di kedua sisi tulang daun utama atau pada
satu sisi saja, serta terdapat pula sepanjang tepi daun.
MACAM-MACAM BENTUK JARINGAN KOLENKIM
Ukuran dan bentuk sel kolenkim beragam.Sel dapat berupa prisma pendek atau
bisa pula panjang seperti serat dengan ujung meruncing, namun antara kedua bentuk
tersebut terdapat bentuk peralihan.
Dinding sel kolenkim terdiri atas lapisan yang berselang seling, kaya akan
selulosa dengan sedikit pektin. Air dalam seluruh dinding sel kurang lebih 67%.
Roelofsen (1959) menyatakan bahwa di dalam Petasites, dinding sel kolenkim berisi 45%
pektin, 35% hemiselulosa, dan 20% selulosa. Dinding sel kolenkim Petasites ini terdiri
atas 7-20 lamela yang bergantian/berseling antara lamela yang mengandung banyak
seluosa dan lamela yang mengandung sedikit selulosa.Semakin mendekati lumen sel,
selulosanya semakin banyak.Menurut tipe penebalan dindingnya, kolenkim dibedakan
menjadi beberapa macam, sebagai berikut:
a. Kolenkim sudut (angular kolenkim)
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada sudut-sudut sel. Pada penampang
melintangnya, penebalan ini tampak terjadi pada tempat bertemunya tiga sel atau
lebih, seperti yang terdapat pada tangkai Rumex, Vitis, Begonia, Coleus, Cucurbita,
Morus, Beta, dan pada batang Solanum tuberosum dan Atropa belladonna.
b. Kolenkim lamela (lamelar kolenkim) atau kolenkim papan
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding tangensial sel. Kolenkim
lamela terdapat pada korteks batang Sumbucus nigra, Rhamnus, dan tangkai
Cochlearia armoracia
c. Kolenkim lakuna (lacunar kolenkim)
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding-dinding yang berbatasan
dengan ruang antarsel. Kolenkim lakuna terdapat pada tangkai beberapa spesies
Compositae, misalnya Salvia, Malva, Athaea, dan Asclepias dan pada batang
Ambrosia.
d. Kolenkim cincin
Istilah kolenkim cincin diberikan oleh Duchaigne (1995) untuk tipe kolenkim
yang lumen selnya pada penampang melintang tampak melingkar. Muller (1890)
menyebutnya knorpel-collenchyma. Pengamatan terhadap kolenkim cincin dewasa
tampak adanya penebalan dinding sel secara terus menerus sehingga lumen sel akan
kehilangan bentuk sudutnya.
Dinding sel kolenkim merupakan contoh dinding primer yang amat menebal,
sebab penebalan terjadi pada saat sel masih tumbuh membesar.Dinding sel meluas dan
sekaligus menebal pula.Dinding kolenkim terdiri dari lapisan yang kaya selulosa dan
miskin pektin, bergantian dengan lapisan yang miskin selulosa dan kaya pektin. Dalam
bahan segar, kandungan air dari seluruh dinding sekitar 67%. Hal itu disebabkan karena
pektin yang bersifat hidrofil. Pada preparat yang dibuat dari sayatan segar dan dilihat
dalam air, kandungan air menyebabkan dinding membengkak sehingga tampak amat
jelas, berkilauan seperti dinding sebelah dalam cangkang kerang (nacre).Dinding sel
kolenkim terdiri atas lapisan yang berselang-seling kaya selulosa dengan sedikit pektin,
dan lapisan lain dengan sedikit selulosa dan kaya pektin. Pada bahan segar, ai dalam
seluruh dinding sel lebih kurang 67%.
Menurut Czaja (1961), lamela melintang pada penebalan dinding kolenkim pada
banyak kebanyakan tumbuhan dapat dideteksi dengan alat mikroskop cahaya
terpolarisasi. Chafe (1970) telah mengamati bahwa orientasi mikroserabut selulosa dalam
lamela yang berurutan bergantian melintang dan membujur. Selama perkembangan
penebalan dinding, terjadi penambahan lapisan mikroserabut mengelilingi seluruh sel
sehingga memperluas keliling sel.
Pada sebagian besar tumbuhan Dikotil, misalnya tangkai dan batang Medicago
sativa, Eryngium maritimum, Viscum album, dan Salvia officinalis, kolenkim berubah
menjadi sklerenkim. Menurut Duchaigne (1955), sklerefikasi ini terjadi melalui
pembentukan lamela secara sentripetal dan sentrifugal. Selama pertumbuhan lamela,
dibentuk lapisan yang kaya selulosa, yang kemudian banyak mengandung lignin.Lamela
yang mengandung lignin tampak dengan arah sentrifugal mengelilingi lapisan
pertama.Sebagai hasil perkembangan sentrifugal, lamela berlignin yang mengandung
senyawa pektoselulosa pada dinding kolenkim tidak tampak.Sering kali sebagian
senyawa ada yang masih tertinggal setelah dinding mengalami sklerifikasi.Lamela
tambahan berkembang ke arah sentripetal dan lumen sedikit demi sedikit mengecil.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Anatomi dan Morfologi Tanaman. www.fp.unud.ac.id. Diakses pada tanggal
1 Oktober 2014.Pukul 13.10 WITA.