Anda di halaman 1dari 20

JARINGAN PARENKIM

DALILA RIMA AZIZAH


HANIQ MAGHFIROH
JARINGAN PARENKIM

jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh


tumbuhan., paling umum dan berdiferensiasi. Banyak
menyimpan karbohidrat non-struktural dan air.

 Istilah parenkim umumnya menunjuk pada jaringan


yang kekhususannya relatif kecil dan mempunyai fungsi
fisiologi yang sangat beragam dalam tumbuhan.

 Sel parenkim masih mampu membelah, bahkan pada sel


dewasa  proses menutup luka dan regenerasi.
JARINGAN PARENKIM

Bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat pada


berbagai organ dan jaringan seperti pada:
1. Korteks dan empulur batang,
2. Korteks akar
3. Jaringan dasar pada tangkai daun dan mesofil
daun.
4. Daging buah
STRUKTUR SEL PARENKIM

 Kebanyakan parenkim berdinding tipis, namun ada


pula yang berdinding sangat tebal seperti sel
cadangan makanan.

 Dinding sel parenkim dasar, termasuk mesofil daun,


relatif tipis dan di kelompokkan sebagai dinding
primer.
CIRI – CIRI JARINGAN PARENKIM

Dinding sel tipis dan apabila mengalami penebalan,


pada umumnya terdiri atas selulosa yang masih
lentur.
Dinding selnya jarang sekali mengandung lignin,
kecuali organ yang telah tua.
Dinding sel yang telah menebal umumnya
mempunyai plasmodesmata yang dapat membantu
kelancaran pertukaran zat.
Memiliki sel-sel yang masih hidup.
CIRI – CIRI JARINGAN PARENKIM

Pada bagian tengah ruang selnya memiliki sentra


vakuola besar berisi zat-zat makanan cadangan.
Pada umumnya di dalam protoplasma terdapat
plastida baik leukoplas, kloroplas, maupun
kromoplas.
Terdapat ruang antar sel (intercellular spaces) di
antara sel-sel parenkim, yang berperan dalam
pertukaran atau peredaran gas-gas.
Sebagian besar sel parenkim berbentuk segi banyak
(polihedral).
PARENKIM BERDASARKAN FUNGSI

1. Klorenkim (Parenkim asimilasi)


2. Parenkim penimbun
3. Parenkim air
4. Aerenkim(Parenkim udara)
5. Parenkim tanin
Klorenkim (Parenkim Asimilasi)

 Mengandung banyak klorofil  proses fotosintesis


(sintesa karbohidrat

 Terletak pada bagian tepi dari alat alat tumbuhan


(daun, batang yang berwarna hijai dan buah

 Mengandung kloroplas berisi butir butir tepung


asimilasi
2. Parenkim Penimbun

 Tidak berwarna, betuk partikel padat atau cairan di


dalam sitoplasma.
 Letaknya agak lebih dalam dibandingkan dengan
parenkim asimilasi.
 Terdapat pada empulur batang, akar, umbi,
rimpang, buah, dan endosperm biji.
 Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
(protein,amilum, gula tepung atau lemak).
3. Parenkim Air

 Sebagai penyimpan air  air akan terikat dalam


vakuola dari sel-selnya secara aktif.
 Terdiri atas sel -sel yang aktif (hidup) yang
berukuran besar dan mempunyai dinding sel yang
tipis.
 Sel-selnya sering tampak berupa serangkain sel yang
memanjang bagaikan sel -sel pagar (palisade).
 Terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah
kering (xerofit) misalnya pada tumbuhan kaktus dan
lidah buaya.
4. Aerenkim(Parenkim Udara)

 Mempunyai banyak ruang antarsel yang berkembang


maksimum.
 Terdapat pada batang dan daun tumbuhan yang tumbuh
di tempat yang banyak mengandung air dan tumbuhan
yang habitatnya di air (hidrofit).
 Bertugas menyimpan udara dalam kantung besarnya,
terdiri dari sel gabus dengan rongga yang besar sehingga
membantu menjaga kelebihan air pada tumbuhan
dengan habitat perairan.
 Ruang antar selnya besar, sel- sel penyusunnya bulat
sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada
tangkai daun tumbuhan enceng gondok (Eichhornia
crassipes.
Aerenkim(Parenkim udara)

 Sel parenkim seringnya mempunyai ruang antarsel.

 Lili air dan tumbuhan air lainnya mempunyai ruang


antarsel yang agak ekstensif dan saling berhubungan
di seluruh tubuh tumbuhan.
5. Parenkim Tanin

 Parenkim yang terdiri dari sel-sel parenkim yang


berisi zat penyamak (tanin)
 Sel parenkim bersisi banyak ,ukuran sedang,
biasanya mempunyai 14 sisi
 Sel yang kecil = jumlah sel berkurang
 Sel besar = jumlah sel lebih banyak
Parenkim Tanin

 Perkembangan ruang antarsel dapat terjadi secara :


a. skizogen
b. lisigen
Skizogen

 Pada waktu dinding primer dibentuk pada dua sel baru,


lamela tengah diantara kedua sel baru ini hanya
bersinggungan dengan sel induk, dan tidak bersinggungan
dengan lamela tengahnya.

 Rongga kecil terbentuk pada persinggungan dengan lamela


tengah dengan sel induk.

 Dinding sel kemudian terurai sehingga ruang antarselnya


membesar dan lamela tengah sel baru dapat berhubungan
dengan lamela tengah sel induk.

 Ex pada : duktus resin pada Coniferae, duktus kelenjar pada


Comositae, Umbelliferae, Hedra helix, dan Eucalyptus
Lisigen

 Ruang antarsel lisigen dibentuk oleh penguraian


seluruh sel

 misalnya rongga yang besar pada tumbuhan air, akar


beberapa monokotil, dan duktus resin primer
Mangifera indica
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai